NovelToon NovelToon
Pemuda Terhebat

Pemuda Terhebat

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Balas Dendam
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Elang Malam

Adrian adalah pemuda biasa yang berasal dari kampung. berkat kehebatan dan kejeniusannya, dia berhasil bangkit dan menjadi pemuda yang paling di takuti di dunia bawah tanah Eropa. bahkan negara-negara di benua Eropa maupun di luar Eropa, sangat menghargai Adrian berkat kejeniusan dan latar belakangnya sebagai raja bawah tanah Eropa.

Namun Adrian meninggalkan semua status dan gelarnya yang telah dibangunnya itu demi baktinya kepada bibinya. Namun, sebuah hal buruk terjadi pada kekasih dan keluarganya. dengan terpaksa, dia menggunakan kekuatan dan pengaruhnya lagi demi melindungi kekasih dan keluarga tercintanya.

Untuk kisah lengkapnya, silahkan lanjutkan membacanya di karya baru saya ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elang Malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 : Perusahaan Melati

“Bang….!!”

   Beberapa saat kemudian, Adrian langsung menghantam dan menghancurkan kaki kiri Zaky, yang tersisa satu-satunya kaki yang masih utuh itu. Dengan seketika, kedua tangan dan kaki Zaky saat ini telah dibuat hancur oleh Adrian.

Saat itu tidak ada teriakan kesakitan yang keluar dari mulut Zaky. Melainkan dia langsung kejang-kejang, sebelum pada akhirnya pingsan dan tergeletak di jalan gang buntu tersebut.

Adrian menatap tubuh Zaky yang tergeletak pingsan itu dengan sorot mata yang tajam.

“Tenang…!!”, 

   Adrian berteriak dalam hati dengan menggertakkan gigi-giginya, sambil menahan hasrat membunuh yang mendidih di dalam hati. 

   Setelah cukup tenang, barulah Adrian meninggalkan tubuh Zaky yang terbujur kaku itu, dan keluar dari gang sempit sambil menghilang di kegelapan malam.

Di jalanan pusat kota Andaru, tepatnya di depan bioskop, tempat Andini dan Melisa Menonton. Adrian berjalan-jalan santai menenangkan diri sebelum memutuskan masuk ke dalam bioskop.

“Sudah lebih dari setahun saya tidak merasakan hal yang semacam ini!,” gumamnya dalam hati.

   Setelah cukup tenang, dan jiwa petarung yang menggebu-gebu itu benar menghilang, barulah Adrian masuk ke dalam bioskop, menuju kursi 15,16 dan 17. Yang mana, kedua gadis cantik itu duduk.

“Apakah filmnya telah dimulai?”, ucap Adrian dengan polosnya begitu tiba di hadapan kedua gadis cantik itu.

“Kenapa kak Adrian tibanya lama sekali?, filmnya sudah mau selesai”, Sahut Andini dengan santai, sedangkan mata dan fokusnya hanya tertuju pada layar lebar di depan.Namun, beda halnya dengan Melisa.

Begitu Adrian berdiri di depannya, Melisa tanpa sadar berdiri dari tempat duduknya dengan wajah pucat. Jari-jari mungil dan lentiknya langsung menyibak dan membolak balik tangan, bahkan wajah Adrian pun tidak luput dari dari aksi melisa. Seperti mencari sesuatu.

Setelah tidak menemukan yang dia cari, barulah dia dapat bernafas dengan lega. “Adrian, apakah kamu baik-baik saja?. Kamu tidak kenapa-napa kan?”, ucapnya dengan lembut. Namun masih terlihat jelas kekhawatiran di raut wajah cantik Melisa.

“ha,,ha,,ha!, Mereka hanyalah sekelompok Tuan muda yang manja, bagaimana mungkin dia dapat mencelakai saya!”, sahut Adrian menyombongkan diri sambil tertawa.

Mendengar penjelasan Adrian, barulah Andini merasa benar-benang tenang. Dia sangat khawatir jika orang-orang yang membuntuti mobilnya tadi mencelakai Adrian.

   Detik berikutnya, Melisa tiba-tiba menundukkan kepalanya dengan pipi yang mulai merona, “aduh!, ada apa sebenarnya dengan saya, apakah saya benar-benar jatuh cinta dengan Adrian pada pandangan pertama?”, gumamnya dalam hati.

   Memikirkan semua itu, membuat Melisa senyum-senyum sendiri.

  Sedangkan dengan Adrian yang menyaksikan perubahan Melisa yang tiba-tiba itu, dia menyipitkan mata dengan kening yang mengkerut.

   “Mel..!, Melisa!, apakah kamu ok?”, tanya Adrian dengan penasaran sambil melambaikan tangan di depan wajah Melisa.

“Uhuk….!”

   Melihat tangan Adrian yang melambai di depan wajahnya, membuat dia tersadar dari lamunannya. Dia pun langsung terbatuk kecil, menyembunyikan kegugupannya. “Saya ok!, ayo duduk?, nanti filmnya keburu selesai!”, ucapnya yang langsung duduk di kursi.

   Sebenarnya Adrian masih penasaran dengan perubahan sikap Melisa, namun dia tidak terlalu mempermasalahkan semua itu. Dia pun langsung ikut duduk di samping kedua gadis cantik itu sambil menyaksikan film yang sedang berlangsung di layar lebar.

...

  Di sisi lainnya, di lantai paling atas sebuah klub malam, Zaky dan Tony baru saja tiba di sana sambil digotong oleh para anak buah Tony.

   Setelah melihat kondisi Zaky, Tony dan para anak buah Tony itu, membuat Zhao Lee menelan ludah, dan langsung merasakan hawa dingin menjalar dari tulang belakangnya hingga ke atas kepalanya, yang menyebabkan seluruh tubuhnya menggigil dengan seketika.

   Namun, beberapa detik kemudian, Zhao Lee berhasil menenangkan dirinya dari rasa keterkejutan yang sesaat.

“Bocah itu benar-benar monster!”,

   Zhao mengumpat sambil berteriak dengan marah. Akan tetapi dia merasa beruntung dapat kabur. Zhao Lee dapat membayangkan, jika tadi dia tidak kabur, mungkin nasibnya akan sama seperti orang-orang itu.

...

Grup Hartono cabang Guangzhou.

   Di ruangan CEO, saat ini Amanda masih sibuk berkutat dengan laptopnya, mendesain sebuah perhiasan.

“Huh…!”,

   Amanda menghembuskan nafasnya dengan berat. Terlihat jelas ekspresi kelelahan di wajah cantiknya. Namun, dia  menghiraukan semua itu dan terus saja fokus dengan laptop yang berada di hadapannya. 

   Setelah mendapat kepercayaan dari keluarganya untuk mengelola perusahaan hartono cabang Guangzhou, selama ini, Amanda telah berjuang sekuat tenaga mengelola dan mengembangkan perusahaan desainer Melati yang dikelolanya itu menjadi terkenal di kota Guangzhou.

   Walaupun Grup Hartono berpengaruh di provinsi Hainan, provinsi nomor 2 terbesar di Tiongkok. Tapi, di kota guangzhou, sebuah provinsi kecil yang berada di dalam kawasan Tiongkok. Grup Hartono tidak dapat menggunakan pengaruhnya. Karena, kota Guangzhou di kuasai oleh Grup Lin.

   Pada awal-awal perusahaan Melati berdiri di kota Guangzhou, perusahaan itu hanyalah sebuah perusahaan desainer kecil yang di pandang sebelah mata oleh para pengusaha kota Guangzhou. Namun, setelah Amanda bertemu dan berteman dengan Cecilia Lin, yaitu direktur utama Grup Lin, membuat perusahaan Melati melambung tinggi dan membuat namanya dikenal oleh pengusaha-pengusaha terkenal di kota Guangzhou.

   Sebenarnya Grup Lin hanyalah sebuah grup perusahaan yang tidak terlalu besar, yang memiliki aset 1 triliun. Sangat banyak Grup perusahaan besar yang berada di Tiongkok dengan aset Triliunan, bahkan ada yang sampai memiliki aset ratusan triliun. Tapi mereka semua tidak ada yang yang seberuntung Grup Lin, hanya dengan aset Satu triliun saja, dapat menjadi penguasa sebuah provinsi. Itu adalah sebuah keberuntungan langka yang didapatkan Grup Lin.

   Sangat banyak Grup perusahaan besar yang berada Tiongkok untuk bersaing Menjatuhkan Grup Lin. Namun sayang, kebanyakan dari mereka tidak sanggup dan mengakui kekalahan. Bahkan ada yang langsung bangkrut dan kabur keluar negeri meninggalkan Tiongkok. 

   Dari kabar yang sempat Amanda dengar, Grup Lin dapat bertahan dan berkembang pesat menjadi penguasa Guangzhou, karena didukung oleh kekuatan hebat dari luar negri.

   “Saya sangat beruntung dapat mengenal bibi Cecilia Lin, dan saya tidak akan pernah mengecewakannya!”, 

   Di dalam ruangan CEO, Amanda bergumam dalam hati. Setelah mengatakan semua itu dia kembali fokus dengan pekerjaannya yang masih tertunda, yaitu mendesain kalung mewah yang bertahtakan berlian. 

Sebenarnya kalung berlian itu produk baru  Grup Lin yang akan rilis dan dipamerkan dalam pameran barang antik kota Guangzhou bulan depan. Sedangkan untuk desainnya, Cecilia Lin sendiri yang menunjuk perusahaan Melati yang akan mendesain kalung berlian yang bertahtakan berlian tersebut.

   “Saya harus segera menyelesaikan desain ini, dan saya tidak ingin membuat bibi Cecilia kecewa!”, Amanda bergumam dalam hatinya.

1
Maulana Babakan
iklan ny ...gk kuat
Fati Aro Zega
dari mana Adrian dapat karcis nomor 17. Dia main sulap juga rupanya
Anna
tidak seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!