NovelToon NovelToon
Second Chances

Second Chances

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Reinkarnasi / CEO / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: cakestrawby

John adalah seorang CEO yang memiliki perusahaan yang sukses dalam sejarah negara Rusia, Keeyara menikah dengan John karena perjodohan orang tua mereka. Pernikahan mereka hanya jadi bumerang bagi Keeyara, John sangat kasar kepada Keeyara dan dia sering menjadi pelampiasan amarahnya ketika John sedang kesal. John juga memiliki kekasih dan diam-diam menikahi kekasihnya itu, Arriel Dealova.

Istri kedua John seringkali cemburu kepada Keeyara karena ia memiliki julukan sebagai 'Bunga Lilac' karena memiliki wajah yang cantik yang selalu menarik perhatian para pemuda. Bulan demi bulan berlalu dan Keeyara mulai kehilangan emosi dan bahkan tidak merasakan apapun saat melihat John dan Arriel sedang menggendong bayi mereka di depan wajahnya. Hingga, beberapa deretan kejadian dan permasalahan membuat Keeyara mengalami kecelakaan yang sangat berat dan menyebabkan Keeyara meninggal dunia. Tetapi anehnya, dia kembali bangun pada tanggal 20 April 2022, tepat dihari pernikahan John bersama kekasihnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cakestrawby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

...

Keeyara memasuki rumah yang telah ia kenal selama beberapa tahun itu, ia merasa bingung saat mendapati dirinya di sana, memperhatikan dekorasi-dekorasi rumah yang tertata rapih dan terlihat familiar. Ruangan itu remang-remang, kaki kecilnya menaiki beberapa anak tangga saat dia mendengar suara desahan yang samar. Karena rasa keingintahuannya yang besar, Keeyara pun berhenti di depan pintu kamar orang tuanya yang kebetulan saat itu tidak tertutup rapat, perlahan ia memberanikan diri untuk mengintip di celah pintu yang sedikit terbuka itu....

"Aku sangat dekat..."

Nafas Keeyara tercekat saat melihat Ayahnya tengah berhubungan badan dengan seorang wanita yang ia tahu sebagai karyawan Ayahnya. Hatinya sendiri hancur saat ia mendengar suara erangan Dante yang saat itu telah mencapai pelepasannya sendiri, pandangan Keeyara mulai buram karena air mata yang tak ter-tumpahkan.

"Mmm... nikmat sekali..." Dante menggeram sambil mengecupi leher wanita itu, sama sekali tidak menyadari kehadiran Keeyara.

Beberapa detik kemudian, Keeyara melonjak kaget saat mendengar suara telepon rumah yang tiba-tiba saja berbunyi. Dengan pandangan terakhir yang tertuju kepada Ayahnya, Keeyara pun segera berbalik dan menuruni anak tangga untuk pergi ke lantai satu. Keeyara menarik telepon rumah dan menempelkan benda itu ke telinganya, terdengar suara laki-laki di sebrang sana yang terdengar tenang dan juga datar.

"Tuan, Nyonya telah meninggal."

Setelah pemakanan sang Ibunda, Keeyara datang ke salah satu taman terdekat yang biasa ia datangi bersama Kai. Pakaiannya basah kuyup karena hujan. Keeyara pun berjongkok di dekat pohon mangga, menyembunyikan wajah mungilnya di kedua lengannya, kedua bahunya bergetar saat ia diam-diam menangis di sana.

"Papa, tolong berhenti di sini terlebih dahulu." Kai yang berada di dalam mobil meminta tolong kepada James untuk menghentikan sejenak mobilnya begitu melihat Keeyara di sana, dengan memakai baju serba hitam yang telah basah kuyup.

"Ada apa?" tanya Elle.

"Aku ingin bertemu seseorang terlebih dahulu, aku ingin berpamitan dengannya. Aku janji tidak akan lama."

Setelah mendapatkan izin, Kai pun segera turun dari mobil dan berlari kecil memasuki taman yang sepi dengan payung yang ia bawa di tangannya. Perlahan tapi pasti, ia mendekati Keeyara dan berlutut di samping gadis itu.

"Keeyara.... apa yang terjadi?" mendengar suara yang telah ia kenali itu, Keeyara pun mengangkat kepalanya. Di sana, Kai dapat melihat kedua matanya yang sembab karena terlalu lama menangis. Sambil terisak, Keeyara pun melingkarkan lengannya di leher Kai dan menariknya ke dalam pelukan yang erat, menuangkan kesedihan dan juga tangisannya itu ke dalam pelukannya yang hangat.

"Hei... Tidak apa-apa, berhentilah menangis, kau akan jatuh sakit karena memakai pakaian basah itu, ayo kita cari tempat teduh, ceritakan semuanya kepadaku." dia dengan lembut membantu Keeyara berdiri.

Selama beberapa menit berteduh di bawah atap perosotan, Kai dapat merasakan jika gadis itu akhirnya tenang, ibu jarinya dengan lembut membelai punggung tangan Keeyara, memberinya kekuatan melewati sentuhan itu.

"Kau harus janji untuk tidak menangis di bawah hujan lagi, mengerti?"

"Aku tidak berjanji." kata Keeyara dengan suara yang serak, ia sedikit bergeser hingga lengan mereka saling bersentuhan.

Kai tertawa kecil mendengarnya, ia tahu jika Keeyara hanya bermain-main saja. Karena tidak tahan, ia pun mengacak-acak rambutnya dengan jenaka.

"Gadis nakal."

"Kai... apakah kau tahu? katanya hidup itu berisi delapan puluh persen penderitaan dan dua puluh persen kebahagiaan. Namun... saat kau ada di sampingku, aku rasa penderitaan itu tidak ada... karena aku selalu merasa bahagia saat kau ada di sini, bersamaku." ungkap Keeyara sambil menyandarkan kepalanya di pundak laki-laki itu. Senyuman Kai seketika menghilang, di gantikan dengan tatapan kosong.

"Benarkah?"

Kai dapat merasakan anggukan pelan di pundaknya, ia pun tersenyum tipis. Hatinya terasa berat untuk meninggalkan Keeyara, terlebih entah kapan dia akan kembali menemuinya lagi.

"Maka dari itu, cukup dengan aku kehilangan Ibuku. Aku juga tidak ingin kehilanganmu... jadi, tetaplah bersamaku, okay?" Keeyara mengangkat sedikit kepalanya untuk menatap wajah Kai, laki-laki itu segera mengangguk sambil tersenyum kecil.

Keeyara kembali bersandar, seolah-olah ia telah menemukan kenyamanan dari pelukan laki-laki itu. Hujan masih turun membasahi bumi, langit pun semakin gelap seiring berjalannya waktu. Di saat mereka sedang menikmati keheningan yang nyaman, tiba-tiba saja James datang dengan wajah yang khawatir.

"Kai." panggil pria itu dengan nafas terengah-engah, langkahnya seketika terhenti begitu melihat putranya tengah duduk di atas perosotan bersama seorang gadis kecil.

"Papa..."

"Pesawat kita akan segera lepas landas, kita harus segera berangkat." perkataan James seketika membuat kening Keeyara mengerut dalam, ia sedikit menjauh untuk menatap wajah Kai, mencari tanda-tanda kejujuran di sana.

"Maaf.. aku harus pergi, Keeyara..."

Saat itu, hujan turun semakin deras, seolah-olah mencerminkan perasaan gadis kecil yang kini telah hancur dengan kabar kepergian sahabatnya itu. Keeyara terus menggenggam tangan Kai saat laki-laki itu hendak memasuki mobil, membuat Kai merasa tidak tega untuk meninggalkannya. Tangisan Keeyara semakin keras, membasahi wajahnya dengan air mata yang tak terhentikan.

"Kau berjanji untuk tidak pergi, aku baru saja kehilangan Ibuku, aku juga tidak ingin kehilanganmu..." katanya di sela-sela isakan yang membuat hati Kai merasa sesak, laki-laki itu pun mendekati Keeyara dan memeluknya, jari-jarinya dengan lembut membelai punggung Keeyara.

"Sshhh... aku berjanji, aku berjanji akan kembali menemuimu. Aku... aku mencintaimu! aku tidak akan membiarkan perempuan yang aku cintai menghadapi segala sesuatu sendirian di sini. Aku berjanji akan pulang dan segera menikahimu di usiaku yang ke-20 tahun, Keeyara..." bisiknya.

Karena masalah waktu, Keeyara pun segera melepaskan Kai. Menanam janji-janji yang telah di ucapkan oleh laki-laki itu di dalam hatinya. Begitu Kai memasuki mobil, dengan tangan yang sedikit gemetar gadis itu melambai ke arah mobil, walaupun ia tidak tahu dengan reaksi Kai yang ada di dalam sana karena kaca mobil yang gelap.

1
Piet Mayong
harus ya punya jati diri dulu sebagai istri kuat baru lah suami mu sakit kepala
🤦🏻🤦🏻🤦🏻🤦🏻
Khabib Firman Syah Roni
Bikin gelisah, tapi enak banget rasanya. Tungguin terus karyanya ya thor.
Hoa thiên lý
Cerdasnya plot twistnya bikin aku kagum!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!