NovelToon NovelToon
Pangeran, Selir Tidak Ingin Mati

Pangeran, Selir Tidak Ingin Mati

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:23k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Lin Muwan terkubur di makam kuno Permaisuri Qing dari Era Jingyuan yang tidak dikenal ketika menjalankan misi mencari jejak sejarah.

Namun, dia kemudian terbangun di tubuh selir Pangeran Kesembilan Dinasti Jing yang dibenci karena merupakan keturunan pemberontak. Lin Muwan kemudian menyadari bahwa dia datang ke masa saat Permaisuri Qing hidup.

Plum dan aprikot yang mekar di taman adalah kesukaannya, namun kehidupan yang bagus bukan miliknya. Hidupnya di ujung tanduk karena harus menghadapi sikap suaminya yang sangat membencinya dan masih mencintai cinta pertamanya. Dia juga mau tidak mau terlibat dalam persaingan takhta antara putra Kaisar Jing.

Pangeran Kedua yang lemah lembut, Pangeran Keempat yang penuh siasat, Pangeran Kesembilan yang dingin, siapakah di antara mereka yang akan menjadikannya Permaisuri? Dapatkah dia kembali ke kehidupan asalnya setelah hidupnya di Dinasti Jing berakhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 15: KUNJUNGAN PANGERAN KEDUA

Hari berikutnya, kediaman Pangeran Kesembilan kedatangan tamu tak diundang. Murong Tianlei datang membawa titah Kaisar. Tidak ada yang menyambutnya dengan meriah.

Orang-orang di sini tahu bahwa Pangeran Kedua tidak punya hubungan baik dengan Pangeran Kesembilan. Apalagi setelah insiden di perburuan kemarin, mereka jadi harus ekstra hati-hati terhadap Pangeran Kedua dan Pangeran Keempat.

“Adik Kesembilan, kau sangat sungkan padaku. Aku datang membawa titah ayahanda Kaisar.”

Murong Changfeng bersikap dingin dengan menaikkan sebelah alisnya. Baginya, orang ini mengganggu sekali.

Tidak bisakah Pangeran Kedua pura-pura sakit dan terus istirahat di kediamannya? Dia tidak punya suasana hati yang bagus untuk menghadapinya hari ini.

“Kakak Kedua, bacakan saja titahnya.”

Murong Tianlei menyunggingkan senyumnya sesaat. Selalu seperti ini setiap kali bertemu.

Temperamen Murong Changfeng tidak pernah berubah sejak dulu. Wajahnya selalu menampilkan ekspresi jujur yang terkadang sangat menyebalkan untuk dilihat.

Isi titah itu adalah penebusan atas kemalangan yang menimpa Murong Changfeng di perburuan musim gugur kemarin. Kaisar meminta Kementerian Hukum menyelidiki insiden tersebut sampai tuntas.

Murong Changfeng hanya terkekeh. Ayahnya tahu jelas bahwa Menteri Hukum adalah anggota faksi Murong Zhiyang, tapi malah membiarkannya menyelidiki insiden tersebut.

“Ayahanda juga bertitah. Dua hari lagi akan mengadakan jamuan istana untuk mengganti jamuan musim gugur yang tertunda. Adik Kesembilan, datanglah bersama selirmu.”

"Kakak Kedua begitu perhatian padanya. Bagaimana jika kau minta ayahanda menyerahkannya padamu untuk dijadikan selir?"

"Lihatlah perkataanmu ini. Bagaimanapun, Nona Lin adalah selir yang dipilihkan ayahanda untukmu. Ayahanda mengampuninya dan mengirimnya padamu, tentu sudah memikirkannya matang-matang. Bersikaplah baik padanya. Setidaknya, perlakukan dia seperti manusia."

Di ujung kalimatnya, Murong Tianlei batuk. Jubah bulu rubahnya dieratkan ke leher. Tatapannya lurus menatap Murong Changfeng. Dalam hatinya ia tak pernah berpikir kalau bencana kali ini dapat dilalui dengan mudah oleh saudara kesembilannya.

Dia tak pernah bisa memahami isi pikiran saudara kesembilannya ini. Sejak ibunya meninggal, sikapnya berubah drastis. Ayahanda Kaisar mereka memberinya kelonggaran dengan melepaskan beban militer dengan membaginya bersama pasukan kekaisaran.

Di pengadilan, adik kesembilannya ini jarang menghadiri rapat istana. Pekerjaan yang diberikan padanya selalu dilakukan dari jarak jauh dan diam-diam. Dia tidak menunjukkan minat terhadap takhta secara terang-terangan, bahkan terkesan tidak peduli.

Ia bertanya-tanya, apakah kematian Selir Kekaisaran Chen telah mematikan semangat hidupnya? Belum lagi ditambah dengan kehadiran Lin Muan yang dikirim menjadi selirnya. Takutnya kebencian itu sudah menggunung.

"Yang harus dikatakan sudah kukatakan. Adik Kesembilan, jangan lupa bawa Nona Lin dua hari lagi."

Murong Changfeng tak bisa menahan rasa herannya. Perjamuan istana musim gugur itu, kenapa harus mengikutsertakan Lin Muwan?

Keluarga kekaisaran membencinya. Selama ini mereka hanya bersikap baik demi Kaisar. Di belakang, mereka telah merencanakan banyak hal untuk menyingkirkannya.

Murong Tianlei merasa belum cukup memperingatkan adiknya. Ia menatapnya lagi dengan serius. Kali ini, tidak ada motif lain.

“Aku tahu kau tidak akur dengan selirmu itu. Tapi, dia adalah wanita yang dipilihkan ayahanda untukmu. Meski membencinya, kau harus tetap menahannya demi ayahanda.”

Murong Tianlei menangkap gelagat tak suka di wajah Murong Changfeng. Siapapun tidak akan bahagia jika memperistri putri seorang pemberontak.

Cukuplah istana menahan rasa malu itu demi Kaisar. Istana Pangeran Kesembilan juga harus terseret dan terikat.

“Kalau begitu, Adik Kesembilan, aku akan pergi. Jangan lupakan pesan ayahanda.”

Murong Changfeng hanya mempersilakan Murong Tianlei pergi dengan cara biasa. Apa lagi yang sedang direncanakan olehnya?

Tidak puas menggagalkan acara perburuan dengan mengirim pembunuh yang sembrono, apakah Murong Tianlei juga ingin bertindak lagi di perjamuan?

Para bangsawan akan hadir hari itu. Jika trik yang sama terulang, maka benar-benar bodoh.

Ia tak yakin akan dugaannya, namun seseorang bisa saja mendorong kejadian itu menjadi nyata. Misalnya, Murong Zhiyang ikut campur dan memperkeruh suasana hingga Kaisar bisa menangkap kesalahan Murong Tianlei.

Wajah lembut dan tak bersalah Murong Tianlei itu palsu. Murong Changfeng sudah mengetahui jelas sifat dari semua saudaranya itu. Kakak keduanya menunjukkan minat terhadap takhta, namun setiap tindakannya dilakukan penuh kehati-hatian dan penuh pertimbangan.

Kepeduliannya, itu hanya bentuk ikut campur untuk mengujinya. Lebih tepatnya, Murong Tianlei selalu ingin mengujinya, mengetahui apakah dia juga menginginkan takhta itu atau tidak.

Sayang sekali, Murong Tianlei melakukan usaha yang sia-sia. Dia hanya menipu dirinya sendiri dan menyia-nyiakan upaya.

Murong Changfeng menarik napas panjang. Suasana hatinya buruk. Tapi, ia tahu bahwa sesuatu harus dilakukan saat ini.

“Zifang, suruh orang memanggil tabib. Obati wanita itu dan rawat tubuhnya dengan baik!”

Jika harus membawa serta Lin Muwan ke perjamuan, maka tidak boleh membiarkan orang lain melihat seberapa buruk situasi Lin Muwan sekarang.

Walau kebencian sudah jadi rahasia umum, di hadapan Kaisar dia tidak berani menentang secara langsung. Setidaknya, dia harus memberi Lin Muwan wajah agar bisa menjaga wajah Kaisar.

“Pangeran, sup tonik dan semacamnya bisa dikirimkan. Tapi tabib, saya rasa tidak diperlukan.”

“Oh?”

“Pelayannya yang bernama Biyi itu mengerti ilmu pengobatan. Mungkin sekarang luka di tubuh Nona Lin sudah mulai pulih.”

Terbersit sebuah pertanyaan di benak Murong Changfeng. Biyi, pelayan baru yang dipindahkan dari istana ke kediamannya itu sebenarnya bekerja untuk siapa?

Setiap orang yang dikirim ke kediamannya jika bukan mata-mata Kaisar maka mata-mata para pangeran. Tapi Biyi, tidak hanya menunjukkan loyalitas terhadap Lin Muwan. Pelayan itu bahkan menguasai ilmu pengobatan.

“Bagus. Tidak perlu membuang sumber daya.”

Zifang agak terkejut. Barusan Pangeran menyuruhnya mengirim tabib untuk memeriksa Nona Lin. Tapi hanya dalam sekejap langsung membatalkannya begitu saja.

Pangeran Kesembilan biasanya paling tidak peduli dengan hal-hal yang berkaitan dengan penghuni Paviliun Zhouhua itu. Apapun yang terjadi padanya, selama tidak mati, tidak jadi masalah.

Tapi sejak kembali dari hutan pada perburuan saat itu, sikap Pangeran Kesembilan terhadapnya sepertinya sudah berbeda.

Ada perlakuan yang tak biasa muncul setelah itu. Pangeran mulai memperhatikan diam-diam, walau perlakuannya tidak bisa dikatakan baik. Setidaknya, sudah lebih baik dari sebelumnya.

Meski Zifang tidak bisa memastikan apakah penglihatannya sungguhan atau hanya ilusi, namun akhir-akhir ini memang ada yang berbeda.

Ia bertanya-tanya, apa yang sebenarnya sudah terjadi di antara mereka?

Sehari-hari, Zifang hanya menuruti perintah Murong Changfeng. Terlibat dengan Lin Muwan hanya sesekali ketika dia diminta menyampaikan perkataan dari tuannya. Kebencian di hati sang tuan membuatnya menanggung akibat menjadi perantara.

"Pangeran, apakah masih ingin mengirim tabib untuk merawat Nona Lin?"

"Tidak perlu. Kirim orang mengantarkan ramuan obat saja. Itu sudah merupakan kompensasi bagus untuknya."

"Baik, Pangeran."

"Suruh orang kirimkan pakaian bagus untuknya. Jangan biarkan dia tampil lusuh dan mempermalukan ayahanda di perjamuan nanti."

Zifang mengangguk. Itu artinya, Pangeran Kesembilan benar-benar setuju membawa Nona Lin ke perjamuan. Titah memang tidak bisa dilanggar, tapi dengan sifatnya itu Kaisar juga tidak akan menyalahkan jika Pangeran Kesembilan menolak.

Zifang semakin tidak mengerti. Dia hanya bisa meyakinkan dirinya bahwa Pangeran Kesembilan hanya sedang mempertahankan martabat keluarga kekaisaran saja.

1
Sulati Cus
biar adil pangeran kedua sm nona Shen pgn tau reaksi si chengfang 😅
Sulati Cus
makanya jgn kebanyakan istri
Sulati Cus
mungkin kasusnya berhubungan dg permaisuri dan permaisuri pasti py backingan yg g main2
Sulati Cus
tp yg diotak pangeran ke4 kyknya ada double target membuat malu sm menjadi menantu perdana menteri untuk menunjang ambisinya mengejar tahta lbh kearah mendapatkan dukungan sih klu menurut ku
Sulati Cus
aku selalu baca "chengfang" 😂
trie
biar tambah seru sebentar lagi akan ada drama baru nich
sahabat pena
masih teka teki. apa mgkn yg koruspi dana militer menteri Pertahanan. ayah nya sheng jiayin.dia ingin memberontak dan bekerjasama dgn salah satu pangeran. mknya kaisar ga setuju pangeran sembilan dan sheng jiayin menikah. hanya thor yg tau🤣🤣🤣lanjut kak💪💪💪
trie
pasangan yg rumit ....
pada akhirnya jadi fatner yg sangat cocok karna tujuan yg sama
@haerani-d
dibalik keberhasilan suami ada istri tercinta yang luar biasa, walaupun rasa cinta itu masih samar dan belum pada ngeuh, tapi otw nongol /Chuckle/
zansen
lin muwan pak kaisar.. ancamannya g main² lansung kicep tuh anak nya /Applaud//Applaud//Joyful//Joyful/
zansen
karena di putus cinta sama Sheng jiayin pak kaisar..
zansen
pangeran udah berhenti malas² gara² lin muwan ngomel + nyindir dan kalah debat juga /Joyful//Joyful//Joyful/
zansen
rumit banget misteri nya
zansen
pangeran udah malai nurut nih.. bentar lg bucin dong... /Kiss//Kiss/
zansen
terbang g lin makan angin /Joyful//Joyful/
Marini Dewi
lanjut thor, cerita y sangatlah menarik
zansen
aku juga merestui lin.. kompakan mereka couple bangke
zansen
kayak tau aja lin barang nya g berguna /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
A
aku suka adegan pinjam2 tangan seerti ini. plus lihat kecambah2 rasa cintah dri pangeran😅. lanjut thorr,semangat
Andi Ilma Apriani
mantaappp thooorrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!