NovelToon NovelToon
Braga After Rain

Braga After Rain

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:689
Nilai: 5
Nama Author: Isma ismawati

Kita tidak tahu, kapan hujan itu akan datang? Entah, tiba-tiba atau dengan pertanda langit yang gelap disertai suara petir yang menggelegar. Begitu juga dengan rasa cinta, yang hadir tanpa bisa di tebak.

"Dulu, aku membenci hujan karena sudah merenggut seseorang yang aku sayangi. Namun, ketika hujan mempertemukan aku denganmu. Seketika aku selalu merindukan kehadirannya, seperti aku merindukanmu. "
~ *Aishakar Rafka Bagaskara* ~

"Aku sangat menyukai hujan. Terlebih, saat hujan mempertemukan aku dengan dirimu. Aku tak ingin hujan itu berhenti."
~ *Gabriella Anastasya*~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isma ismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu

Hari ini adalah hari minggu. Makanya Bagaskara mengajak Gabie untuk jalan-jalan menikmati suasana sore di kota Bandung yang syahdu.

"Kamu rek makan dimana?" Tanya Bagaskara masih fokus mengendarai motornya.

"Di warung Mang Udin aja. Aku da kangen pisan sama Indomie spesialnya" Sahut Gabie dari belakang.

Gabie seperti ketagihan dengan Indomie spesialnya Mang Udin, memang sangat enak rasanya. Hampir semua yang sering nongkrong disana pasti selalu pesan Indomie nya, karena rasanya selalu bikin rindu...

Bagaskara bergegas mempercepat laju motornya agar lebih cepat sampai ke warung Mang Udin. Karena pasti anak Lavegas yang lain sedang berada disana.

Sesampainya disana Bagaskara langsung memarkirkan motornya tepat disamping warung Mang Udin.

Terlihat warung Mang Udin sudah dipenuhi oleh anak remaja yang nongkrong disana. Apalagi ini hari libur, jadi makin banyak yang sedang nongkrong disana.

Anak Lavegas pun sudah mengisi disalah satu meja disana.

"Euy barudak!" Teriak Bagaskara dari luar warung sambil melambaikan tangannya.

"Sekarang mah kalo kesini sama awewe nya" Ledek Arjuna.

Bagaskara dan Gabie pun bergegas masuk kedalam warung itu, mereka tidak langsung duduk, tetapi mereka memilih menghampiri Mang Udin lebih dulu.

"Mang ..." Ucap Bagaskara sambil mencium punggung tangan Mang Udin.

"Waduh si geulis dateng lagi euy" Katanya saat Gabie mencium punggung tangan Mang Udin juga.

Gabie tertawa kecil. "Katanya mah kangen sama Indomie disini" Kata Bagaskara.

"Yaudah atuh duduk, nanti dibikinin Indomie dua porsi"

Saat mereka sedang asyik memakan Indomie buatan Mang Udin itu, dari belakang terdengar suara perempuan yang semakin dekat dengan keberadaannya.

Saat perempuan itu sudah berada tepat didepan meja mereka, seketika suasana yang tadinya bising menjadi hening. Betapa terkejutnya Bagaskara saat melihat wanita yang berada didepannya itu adalah Rissa.

Rissa mengambil kursi kosong disebelahnya dan langsung duduk tepat disebelah Bagaskara.

Tentu Bagaskara merasa tidak nyaman, begitu pun dengan Gabie. Ia tau sangat kalau Gabie juga ikut merasa tidak nyaman dengan kedatangan Rissa.

 Anak Lavegas yang ikut merasa tidak nyaman juga, karena sudah pasti suasananya akan menegangkan. Gimana tidak? Rissa datang ketika Bagaskara sedang bersama Gabie.

"Kumaha kabar kamu, Bagas?" Tanya Rissa memecahkan keheningan.

"Baik." Jawabnya singkat.

"Ini yang disamping kamu saha?"

"Kenalin aku Rissa." Lanjutnya sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

"Gabie." Ketusnya sambil membalas salaman itu.

Pasalnya Gabie sudah tau kalau Rissa itu adalah mantan pacarnya Bagaskara, terlebih lagi dia tau kalau mereka berdua pacaran cukup lama. Berbeda dengan dirinya yang baru-baru ini dekat dengan laki-laki itu. Memang mereka sudah kenal sejak kecil, tapi itu saat mereka masih kecil. Kalau saat remaja baru sekarang ia dekat lagi dengan Bagaskara.

"Pacar kamu ya?" Ucapnya kepada Bagaskara dengan matanya yang tak lepas memandang kearah Gabie.

"Enggak, cuma temen."

Mendengar itu hati Gabie benar-benar tergores. Gimana tidak? Bagaskara hanya menanggap dirinya hanya sebatas teman. Pasalnya dari kemarin Bagaskara selalu membanggakan dirinya di depan Mang Udin, Mang Atmo, tukang bubur dan anak Lavegas. Terus untuk apa bilang kepada mereka kalau ia calon pacarnya? Tapi mengapa saat mengobrol dengan Rissa laki-laki itu hanya menyebutnya teman? Memang hubungan mereka saat ini belum ada status jadian, tapi mengapa harus bilang seperti itu di kepada Rissa?

Anak Lavegas yang sudah merasa ini semua tidak akan baik-baik aja dengan cepat ia menyuruh Agha untuk membawa perempuan itu pergi.

"Ris! aing mau bicara ke kamu, tapi teu bisa disini" Ucap Agha dibalas anggukan oleh Rissa.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan meja yang berisikan anak Lavegas. Tetapi suasana disana masih tetap tegang, seperti tak ada perubahan sedikitpun.

"Aku mau pulang" Ucap Gabie hendak keluar dari warung itu.

Dengan cepat Bagaskara menahannya. "Ulah atuh! Baru juga sampe."

"Yaudah aku pulang sendiri!" Tegasnya sambil keluar meninggalkan warung.

Bagaskara tidak tinggal diam, dia langsung mengejar Gabie dan menghampiri gadis itu yang sedang menunggu taxi online nya datang.

"Kamu marah? Kalo gitu da aku minta maaf ya?"

"Siapa yang marah?" Jawabnya ketus tanpa melirik wajah Bagaskara sedikitpun.

"Kalo teu marah terus naon atuh? Cemburu?" Tanya Bagaskara dengan entengnya.

Gabie semakin naik pitam mendengar jawaban laki-laki dihadapannya itu. Saat itu rasanya sudah ingin ia jambak saja rambut Bagaskara.

Bagaskara mengelus-elus salah satu punggung tangan Gabie. "Aku teh minta maaf, geulis"

Gabie tak menjawab. Ia sedang sibuk dengan ponselnya, sebab sudah lima driver taxi online yang membatalkan orderan nya. Entah apa penyebabnya, ia sendiri tak tau.

Mereka berdua masih berdiri di tempat yang sama, dengan Bagaskara yang masih berusaha membujuk dirinya. Tapi tiba-tiba hujan pun turun sangat deras.

Dengan cepat Bagaskara langsung menarik Gabie untuk berteduh didalam warung. Alias balik kedalam warung.

"Masih mau pulang? Hujan nya deres pisan" Ucap Bagaskara yang berhasil membawa Gabie kembali masuk kedalam warung.

Gabie tidak menjawab dan masih asyik dengan ponselnya.

"Tah liat da si Gabie pundung!" Celetuk Sagara spontan.

"Makanya da, sebagai lelaki mah harus jaga pandangan, jaga mulut juga atuh! Kalo jaga hati doang mah aing juga bisa." Jelas Dikta.

"Diem, maneh! Bukannya ngebantu malah memperkeruh!" Kesalnya.

Shankara tertawa. "Tapi omongan si Dikta teh ada betul nya, lagi salah maneh ngomong kitu didepan calon pacar"

Arjuna yang sedari diam menjawab. "Tah ieu aing tadi mau ngomong ini!"

Sejam kemudian hujan sudah mulai mereda. Gabie berpamitan kepada anak Lavegas kecuali kepada Bagaskara. Karena driver taxi online yang ia pesan secara diam-diam sudah menunggunya di depan warung.

"Aku pulang ya, maaf bikin kalian terganggu" Pamit Gabie.

"Nya enya atuh! Justru teh si Rissa yang ngeganggu mah" Jawab Agha yang ikut kesal.

"Tah! Denger!" Ucap anak Lavegas serentak kecuali Bagaskara.

Kebetulan dia sudah balik ke warung dari tadi, sempat lumayan lama karena harus mengantar si Rissa pulang kerumahnya.

Gabie tersenyum sebagai jawaban. Lalu ia mulai berjalan keluar dari warung dan menghampiri taxi online yang sedari tadi menunggunya.

...****************...

"Itu warungnya rame pisan nya neng? Katanya teh Indomie nya paling enak, bener ieu neng?" Kata Driver taxi.

"Bener atuh, mang! Saya aja ketagihan!" Jawab Gabie antusias.

"Aduh ... Mamang jadi makin penasaran euy"

"Cobain atuh da kalo mamang nya penasaran mah"

Habis itu sudah tidak ada percakapan lagi. Suasana dalam mobil itu pun menjadi hening.

Bagaskara mengikuti arah Driver itu melajukan mobilnya dari belakang. Dia tidak akan tinggal diam melihat perempuan yang ia sayangi kini sedang marah dengannya.

"Nuhun ya, mang." Ucap Gabie hendak masuk kedalam rumah.

"Gabie!" Panggil laki-laki dengan suara berat yang menjadi ciri khasnya dari belakang.

Gabie langsung menoleh. Ia tidak menjawab, namun cepat-cepat ia menutup pagar rumahnya. Dia masih malas untuk menemui Bagaskara, walaupun ini bukan salah laki-laki itu sepenuhnya. Ini juga salahnya karena berharap lebih dengan seorang Bagaskara.

...****************...

Nantikan bab selanjutnya 🥰.

Note :

Aing : aku.

Maneh : kamu.

Kumaha : kenapa.

Naon : kenapa/apa.

Teu : tidak/tak.

Ieu : ini.

Nya : ya.

Enya : enggak.

Pisan : banget.

Atuh : dong.

Ulah : jangan.

Kitu : gitu.

Nuhun : makasih.

Geulis: cantik.

Pundung : marah/ngambek.

Barudak : teman/kawan/anak-anak.

1
asrikaa
lanjuttt...bagus banget 😍
Isma Ismawati: SIAP KAA
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!