Terpikat Cinta Ibu Susu Anak Ku

Tiga hari berlalu kini Alena sedang di periksa oleh dokter

"tuan keadaan nona Alena sudah cukup membaik dan hari ini dia boleh pulang "ucap sang dokter kepada Bastian

"terimakasih dok"

"sama sama tuan tapi saya minta tolong agar nona Alena menjaga pola makan dan kesehatan nya dan jangan lupa satu bulan sekali nona Alena harus periksa"

"baik dok,kira kira makanan apa aja yang tidak di perbolehkan dok"

"makanan instan, tinggi lemak,seblak ,bakso,makanan cepat saji dan kafein tuan termasuk beberapa buah dan sayuran seperti durian, anggur, nangka,toge dan sawi putih untuk sementara nona alena tidak di perbolehkan makan makanan seperti itu tuan"

"baik dok terimakasih"

"sama sama tuan ,tunggu sebentar ya biar suster yang akan membantu untuk persiapan pulang nona Alena "

"baik dok "

Dokter pun segera keluar dari ruangan Alena setelah kepergian dokter Bastian mendekat ke arah Alena

"apa kamu dengar apa yang di katakan oleh dokter itu Hem"ucap Bastian

"iya kak aku tahu, aku tidak akan makan makanan yang di larang oleh dokter ",

"bagus "

"aku sudah kangen sama Vero kak"

"kan tiap hari sudah video call "

"gak cukup kak kalau hanya video call "

"Hem yaudah kita Tunggu saja "

"kalau lama kakak panggil ya suster nya"

"iya"

tak lama suster Pun datang membantu Alena untuk melepaskan infusan yang terpasang di Alena

setelah semua urusan di rumah sakit selesai Kini Bastian dan Alena kembali ke rumah

"aku sangat merindukan putra ku"ucap Alena

Bastian hanya tersenyum dia bersyukur bisa bertemu dengan Alena walaupun anaknya terlahir dari anak broken home tetapi dia tidak kekurangan kasih sayang dari ibu susu nya

Setelah perjalanan sekitar lima menit kini mereka sampai juga di rumah Sesampainya di rumah Alena segera turun dan menghampiri Vero yang sedang istirahat di kamar

sedangkan bastian saat ini menuju ke dapur

"bik "

"ya tuan"

"tolong panggilkan chef sekarang"

"baik tuan"

Kepala pelayan pun segera pergi ke belakang paviliun untuk memanggil chef pribadi keluarga Wicaksono tak lama kepala pelayan pun datang bersama dengan chef keluarga Bastian

"pagi tuan"

"pagi chef tolong makanan untuk Alena di perhatikan ya ini makanan yang tidak boleh di konsumsi oleh Alena" ucap bastian sambil menyerahkan catatan yang telah dia buat

"baik Tuan"

"baiklah kalau begitu saya pergi dulu "

"baik Tuan "

Kini Bastian pun pergi ke kamar untuk bersiap siap karena dia hari ini harus ke kantor tak lama Bastian pun turun kebawah saat di bawa terlihat pemandangan yang sangat menyejukkan hati Bastian di mana Vero sedang bermain dengan Alena b

"pagi sayang" sapa Bastian kepada Vero

"pagi Deddy " jawab alena meniru kan gaya bicara seperti bayi

Bastian pun mencium pipi gembul Vero disana bayi lucu itu pun tersenyum

"Alena jangan terlalu capek ya "

"iya kak"

"sus kamu awasi nona Alena dan Vero Terus ya nona Alena baru pulang dari rumah sakit "

"iya tuan "

"yaudah aku pergi dulu ya Alena "

"iya kak"

Bastian pun segera meninggalkan rumah tersebut dan menuju ke kantor di lain sisi saat ini Romi sedang kebingungan mencari keberadaan Alena karena ponsel Alena sudah satu bulan lebih tidak bisa di hubungi

"Alena kamu di mana sayang,kenapa nomor ponsel mu tidak aktif andai saja aku tidak menuruti perintah mama dan membeli kan Alena ponsel android aku pasti bisa melacak keberadaan nya" ucap Romi yang saat ini sedang di dalam ruangan kerja nya

siang hari Alena membawa Vero untuk tidak siang bersama nya setelah Vero tertidur Alena pun menyalakan ponsel lamanya

Begitu ponsel di nyalakan banyak sms dari Risa ,sari dan juga Romi,Risa dan sari mengirimkan pesan untuk mengembalikan uang yang telah di kirimkan oleh Romi sebesar lima juta

Alena membaca pesan dari Risa dan juga sari hanya bisa menghela nafas panjang tak lama ponsel nya berdering menampilkan nama Romi dan Alena segera mengangkat panggilan tersebut

"hallo sayank kamu di mana kenapa nomor mu tidak bisa di Hubungi"

"baterai ku bengkak mas jadi gampang lowbat aku sudah kek konter untuk mengganti baterai ponsel tetapi pihak konter bilang jika ponsel ku ini sudah tidak ada sparepart nya mas"ucap alena

"maafkan mas ya tunggu mas mendapatkan bonus mas akan mengirimkan uang lagi untuk mu agar kamu bisa membeli ponsel "

"tidak usah mas ,ini aja kamu kirim aku uang lima juta Risa dan mama selalu meneror aku agar aku mengembalikan uang nya

"maaf sayang mas gak tahu"

"gak papa mas"

Setelah itu panggilan di matikan secara sepihak oleh Alena dia sangat muak berkomunikasi dengan Romi

Sedangkan di tempat kerja Romi saat ini Romi berusaha menghubungi Alena tetapi nomer nya Tidak aktif

sore hari Romi pun pulang kantor tak lupa dia menjemput Risa sepanjang perjalanan Romi hanya diam saja

"kamu kenapa mas diam saja"

"tidak"

"oh"

"hari ini kamu mau masak apa"

"kura beli aja mas aku capek apalagi semenjak hamil "

Disitu Romi pun menghela nafas panjang tanpa di sadari Romi pun membandingkan Risa dan Alena

"mas jadi makan apa kita mumpung di luar"

"terserah "

"kamu kenapa sih mas sedari tadi terlihat ingin marah terus "

"aku tidak kenapa-kenapa risa"

"jangan bohong mas"

"kamu bisa diam tidak dari tadi berisik saja"

"kenapa kamu bentak aku sih mas"

Romi yang sudah sangat muak dengan Risa pun akhirnya dia meluapkan kekesalannya

"kamu yang kenapa ha,bisa bisanya kamu meminta uang yang aku kirim kan kepada Alena selama ini semua gaji sudah aku serahkan sama kamu dan aku memberi Alena itu uang di luar uang mu kenapa kamu meneror Alena"

"oh jadi semua ini gara gara wanita miskin dan udik itu "

"kalau iya kenapa , asal kamu tahu Risa kamu sama alena jauh beda Jika bukan Karena desakan mama aku gak bakal nikahi kamu , apalagi sampai mama tahu jika aku buka laki laki pertama yang merenggut kesucian mu aku yakin kamu akan habis di bikin mama"

disitu Risa diam dia tidak bisa berkata apa apa karena apa yang di katakan oleh Romi benar Jiak Romi bukan lah laki laki yang pertama tidur dengan nya

Sedangkan saat ini di rumah Wicaksono Melinda begitu pulang dari arisan sosialita nya dia segera menuju ke kamar Alena setelah tanya oleh suster Vero

Melinda membuka pintu kamar dengan sangat pelan begitu pintu terbuka Melinda melihat pemandangan yang sangat indah d pun segera mem foto Alena tidur sambil memeluk Vero