Seorang pemuda yang hidup di kota tua dengan ibunya.Sejak kecil ia sudah di tinggal oleh Ayahnya yang pergi dengan wanita lain.Bekerja hanya sebagai kuli bangunan dan hanya mendapatkan upah cukup untuk makan.Di tinggal pacarnya dan di fitnah menggoda istri orang hingga ia di gebukin massa.sampai pada akhirnya ia bertemu dengan makhluk misterius dan membantunya bangkit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rintangan kedua
Ayo Kita lanjutkan perjalanan!"kata Danu berjalan paling depan
Hati hati,tetap seperti semula,jangan jauh jauh dariku!"kita tidak tahu rintangan apalagi di depan kita.
Setelah serangan ular iblis dan wanita ular,kali ini perjalanan cukup aman tanpa halangan.Baru ketika perjalanan sudah mendekati tempat tinggal dukun itu,tiba tiba lima gumpal bola api terbang menuju ke arah danu dan rombongannya.
Dari dahi danu keluar seberkas api yang langsung membuat perisai di depan mereka.
Blarrrr...blarrrr...blarrrr...blarrrr..blarrrr...
Terjadi ledakan dan getaran seperti gempa bumi ketika gumpalan api itu membentur perisai yang di buat oleh raju.
Bu susi dan desi sampai terhuyung kebelakang akibat terkena efek getaran yang lumayan besar.Untung saja dengan sigap pak lukman menahan mereka.
Apa kalian tidak apa apa?"tanya Danu setelah suasana reda.
"Kami baik baik saja"jawab pak lukman,walaupun mereka tampak tabah tetapi ketika dua kali mereka melihat hal hal gaib yang di luar nalar manusia,mereka mulai di diliputi oleh rasa takut.Jika mereka tahu yang akan di hadapi seperti ini,dengan pasti mereka akan lebih memilih tinggal dirumah.
Ayo lanjutkan!"tidak usah takut,kedepannya mungkin sudah tidak ada serangan lagi!"ucap danu.
Mereka kemudian melanjutkan perjalanan,dari tempat mereka sudah terlihat pondok pondok kayu yang berdiri bersebelahan.
Ketika mereka akan memasuki gerbang mirip sebuah padepokan,tiba tiba terdengar bisikan di benak danu"Tuan,nanti pak lukman suruh pancing dulu agar dukun itu mau mengaku,kalau tidak mau mengaku biar nanti saya yang akan menyiksanya!"
Baiklah !" nanti saya sampaikan pada pak lukman.
Danu dan rombongannya kemudian memasuki halaman rumah itu,terlihat rumah yang terbuat dari kayu jati berukir berbentuk joglo,dengan gaya bangunan yang terlihat kuno dan mistis.Bagian depan terlihat terbuka untuk tempat menerima tamu.Di samping kanan dan kiri berdiri beberapa pondokan kecil di peruntukan untuk menginap bagi tamu dari jauh.
Danu kemudian membisikan pesan raju pada pak lukman untuk memancing dukun itu biar mau bicara.Setelah mereka menyusun rencana yang matang.Rombongan Danu kemudian memasuki Aula dan duduk di belakang orang orang yang datang lebih dahulu.
Di depan pintu utama di dalam aula,berdiri dua patung Batara kalla di masing masing sisi pintu.Di bawahnya terlihat tempat pendupaan dengan asap tipis wangi kemenyan yang menyebar ke setiap sudut ruangan.
Di ruang tamu tampak sudah ada satu pasien terbaring yang di dampingi oleh keluarganya untuk berobat.
Tuan kita harus sedikit bersabar.Sepertinya dukun itu juga praktek pengobatan kata raju di benak danu.
Tuan,coba anda lihat dengan mata langit yang sudah saya ajarkan,coba periksa ruangan ini apa ada yang janggal"kata raju dalam benak danu.
Sebentar !" danu kemudian mengalirkan tenaga dalamnya yang bersumber dari pusar menuju ke dua matanya,setelah itu ia mengedipkan matanya.
Sekarang tuan coba melihat ke seluruh ruangan,apa ada yang aneh!"Danu kemudian mengedarkan pandanganya ke setiap sudut sudut ruangan.
Mmmm...ini sepertinya makam kuno,tetapi ia di pagari dengan ilmu gaib sehingga tidak tampak oleh mata biasa,tetapi ada sedikit energi yin yang merembes dari sana.Pantesan dukun sakti itu memiliki banyak teknik ilmu gaib mungkin saja ia mendapatkannya dari makam kuno itu.
"Baiklah...itu kita bahas nanti,saya merasa ada yang ingin di sembunyikan oleh dukun itu.Sekarang tuan lihat pasien itu,sepertinya ia mengindap penyakit yang sama dengan ibumu?raju menjelaskan
Danu kemudian melihat kearah pasien itu,dengan menggunakan mata langitnya,ia langsung bisa mendiagnosis penyakitnya dan membenarkan pendapat raju.
Raju,saya akan coba membantu menyembuhkannya,kamu awasi saja sekitar sini,siapa tahu dukun itu mau main belakang.Disaat kita lengah,ia baru menyerang.
"Siap !" anda tenang saja,jika saya sudah terjun langsung mengawasi,tidak ada seekor lalat pun bisa lolos dari pengawasanku"ucap raju sedikit sombong.
Danu kemudian menghampiri rombongan orang yang sedang menjaga orang sakit tersebut.
Terlihat tiga orang sedang menjaga lelaki tua yang sedang sakit itu lalu danu mendekati mereka,berkenalan lalu mengobrol sebentar.
"Bapak sakit apa?"tanya danu pada salah satu orang gadis yang menjaganya.
Gadis itu yang ternyata adalah anak dari lelaki tua yang sakit.Ia kemudian menceritakan penyakit yang di derita oleh ayahnya.
Begitulah mas kondisi ayah saya,saya dari desa di sebelah utara hutan randu ini,sengaja datang ke tempat Dukun Sarkali untuk mengobati ayah saya!"ucap gadis itu yang bernama Ratna
Perkenalkan nama saya Danu,kalau ratana percaya dan tidak keberatan,mungkin saya bisa membantu menyembuhkan ayahmu?"ucap danu dengan percaya diri.
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kata pemuda yang di sebelah ratna yang merupakan kakak kandungnya dan bernama Bagas.Kalau saudara Danu berkenan ingin mencoba menyembuhkan ayah saya,silahkan saja!"kata Bagas langsung mengizinkan.
Tolong minta ayahmu untuk tidak berteriak ya,saya akan memijit tubuhnya untuk melancarkan peredaran darahnya dan membuka sumbatan sumbatan di pembuluhnya yang membuat ayah saudara tidak bisa bergerak.
Tanpa menunggu jawaban Bagas,danu langsung memeriksa tubuh pasien dari bagian kaki.
Pelan pelan danu mengurut jari jari kakinya untuk merangsang otot sensorik nya biar bisa bergerak sedikit demi sedikit.
Danu akhirnya menyelesaikan pijatan di seluruh tubuhnya.Butir butir keringat menetes dari dahinya.
Pelan pelan tangan pasien mulai bergerak,melihat pijatan mulai berhasil,Danu tersenyum tipis.
Peria paruh baya itu langsung bangkit dan duduk ketika ia sudah tidak merasakan tubuhnya kaku dan sakit.Sekarang tubuhnya terasa sudah normal,hanya masih sedikit kaku karena sudah lama tidak bergerak.
Nak,terimakasih !"sekarang saya sudah sembuh!"kata pasien itu dengan mata berbinar binar.Hampir dua tahun ia terbaring di tempat tidur tanpa bisa bergerak,ia sudah mencoba pergi ke tabib tabib di kampung kampung tetapi hasilnya nihil.Pernah juga sekali ia di bawa ke rumah sakit di kota,menurut dokter ia terkena stroke dan tetap saja hasilnya nihil.
Melihat orang tuanya sembuh hanya sekali di pijat,Bagas dan Ratna langsung berteriak kegirangan,bulir bulir air mata kebahagiaan menetes di pelupuk mata mereka.
Terimakasih mas Danu sudah menyembuhkan ayah saya,!"kata kedua muda mudi itu.
Ya,sama sama!"kalian tidak usah terlalu di pikirkan,sekarang Ayah kalian sudah sudah sembuh, alangkah baiknya sekarang juga kalian pulang.Jangan lama lama di tempat ini,saya mempunyai firasat,dukun sarkali tidak sebaik apa yang kalian dengar!"
Kami percaya dengan perkataan mas danu tetapi apakah ayah kami benar benar sudah sembuh dan tidak akan kambuh lagi di masa depan.
"Sudah!"ayah kalian sudah sembuh 100% tapi untuk menambah lancar aliran darah ayah kalian sebaiknya kalian menyiapkan obat obat tradisional seperti yang ada di resep ini.
Danu kemudian mengambil bolpoin dan kertas dari tasnya kemudian menuliskan bahan bahan yang harus di siapkan untuk membuat ramuan.Rebus bahan bahan ini,ambil airnya,minumkan selama tiga puluh hari,saya yakin ayah kalian akan sembuh total!"danu menjelaskan.
Danu kemudian menyerahkan resep itu pada Bagas.
Nak danu,ini sebagai ucapan terimakasih kami pada nak danu,!"kata orang tua itu sambil menyerahkan segepok uang seratus ribuan.
"Pak,tidak usah"bukannya saya menolak rezeki tetapi saya ikhlas menolong bapak dan tidak mengharapkan balas jasa."tolak danu sambil mendorong uang itu kembali kearah mereka.
Sekarang sebaiknya kalian cepat cepat pergi dari sini,saya ada urusan sedikit dengan pemilik rumah ini,!"ucap danu tegas sambil melihat kearah mereka bertiga.
Baiklah mas,kami akan pergi!"kalau mas danu ada waktu main ke kampung kami,kampung kami namanya kampung Randu ireng,dan rumah kami persis di sebelah balai desa!"ucap Ratna antusias,ada pancaran harapan di matanya.
Danu hanya mengangguk sebagai jawaban.Setelah mereka pergi,danu merasa lega,bukanya danu mengusir mereka untuk cepat cepat pergi tetapi danu tidak ingin mereka ikut terlibat dalam bahaya.Danu mempunyai firasat,dukun itu sudah mempersiapkan jebakan untuknya,..