Astri Wijaya mengenal Pasquela Sioulus sebagai pria yang tampan dan disukai banyak wanita.
Dia tidak berharap lebih untuk dicintai dan dimiliki oleh Pasquela, karena ia tahu apa yang harus diterimanya saat ia menerima seorang Pasquela Sioulus.
Perjalanan cinta mereka seperti menyusuri jalan sunyi hanya berdua tanpa mengetahui apakah ada rintangan didepannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
Astri meninggalkan gedung SCC dan ia berencana untuk mengunjungi Shuk me Lani yang baru tiba dari Singkawang.
" Pak Arif, kalau bapak ada kesibukan lain, lebih baik saya menggunakan taxi online saja." ucap Astri merasa tidak enak.
" Tidak apa-apa Nona, sudah menjadi tugas saya untuk mengantar selama berada di Jakarta," jawab Pak Arif sopan.
" Terima kasih ya Pak. Kalau begitu saya bisa minta tolong diantar ke daerah Roxy, kebetulan ada Tante saya baru tiba di Jakarta. Menurut Pak Arif, terlambat tidak bila ke Roxy lebih dulu, kebetulan saya naik pesawat yang jam 3 sore." ujar Astri pada pak Arif.
" Kalau hanya sebentar kunjungannya tidak Nona, kecuali kalau Nona harus menunggu kerabat lainnya yang juga akan berkunjung." jawab Pak Arif tertawa.
" Bapak bisa saja," ucap Astri ikut tertawa.
Astri berada di Roxy hanya untuk menyapa tantenya jadi ia hanya sebentar karena ia tidak mau terlambat tiba di bandara.
" Apakah Nona tidak ingin jalan-jalan di Jakarta lebih dulu sebelum kembali ?," tanya Pak Arif penasaran karena Astri belum sampai setengah hari sudah harus kembali lagi.
" Tidak Pak. Kebetulan saya masih mempunyai keperluan lainnya." jawab Astri tersenyum ramah
Setelah tiba di bandara Astri segera menuju pintu keberangkatan karena tiket tujuan Singapura sudah dibeli oleh keluarganya.
Hari Senin ini benar-benar menyita waktu Astri, dimulai dengan penandatanganan kontrak kerja dengan SMD dan kini ia akan menemui direktur keuangan bank yang telah memberi pinjaman modal kepada keluarganya.
Begitu pesawat landing di bandara Changi, Astri menunggu para penumpang yang lain turun sebelum ia melangkah keluar dari pesawat.
Astri menatap keramaian yang terjadi di Changi Airport dan ia memilih untuk istirahat sekaligus menikmati makan siang disalah satu restoran yang berada di bandara Changi.
Sambil menunggu pesanan makanan, Astri memutuskan untuk menghubungi Dante, sebagai direktur keuangan National Bank.
" Selamat siang, saya dari perwakilan Keluarga Wijaya sudah membuat janji presentasi pada hari ini. Jam berapa saya bisa bertemu dengan direktur keuangan National Bank ?," ucap Astri pada customer service yang menerima teleponnya.
" Tunggu sebentar Nona, akan kami tanyakan pada sekretaris yang menangani." jawabnya.
" Baiklah. Akan saya tunggu."
" Nona Wijaya, saya Liana sekretaris Tuan Dante. Kami minta maaf Tuan Dante tidak bisa menemui Nona, dan sebagai gantinya perwakilan Presdir akan menemui Nona besok pagi. Apakah kami bisa membuat jadwalnya ?."
" Baiklah, tolong jadwalkan agar saya bisa bertemu, karena sebelumnya yang membuat janji adalah Tuan Dante sendiri," ucap Astri kecewa, ia sama sekali tidak menduga seorang direktur keuangan dari Bank Internasional bisa membatalkan janji secara sepihak.
" Halo Nona Wijaya, ternyata Anda sudah dijadwalkan untuk bertemu utusan dari Presdir besok jam 10 pagi," ucap Liana.
" Terima kasih, semoga besok tidak ada halangan lagi," kata Astri.
Setelah gagal bertemu dengan Dante hari ini, Astri segera mencari penginapan, karna tidak mungkin baginya kembali ke Indonesia sedangkan besok ia masih harus menemui Perwakilan dari Presdir bank tersebut.
" Benar-benar mengesalkan. Aku tidak menyangka mereka bisa begitu mudah membatalkan janji tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, meskipun aku merasa memiliki keuntungan yang sangat besar, karena aku yakin yang besok akan aku temui memiliki wewenang yang lebih besar daripada Tuan Dante," kata Astri dalam hati.
Dengan keyakinan bahwa besok akan lebih baik Astri mencari hotel yang letaknya tidak begitu jauh dari gedung perkantoran yang akan ia datangi besok.
" Aku tidak memerlukan hotel yang mewah, yang penting aku bisa istirahat dan aku bersyukur telah membawa setelan yang agak resmi untuk aku pakai besok," kata Astri lagi setelah mendapatkan hotel untuk tempatnya menginap.
emang hrs ketemu sm astrid