Stefani Luna Olivia atau yang biasa di panggil Luna, kaget saat melihat suaminya sedang bercinta dengan wanita lain di kamar mereka.
Exsel Alex Sander, suami Luna dengan tanpa rasa bersalah mengaku jika wanita yang sedang bercinta dengannya itu adalah wanita simpanannya.
"Selama aku berada di luar kota, ini yang kamu lakukan!" ucap Luna emosi.
Dengan tanpa rasa bersalah Alex dan Tania, wanita simpanan suaminya mengakui jika hubungan mereka telah terjalin hampir satu tahun.
Tidak terima atas pengkhianatan yang dilakukan suaminya, Luna menyewa jasa seorang gigolo. David, namanya. Seorang mahasiswa.
Hubungannya yang makin renggang dengan suami, membuat Luna makin dekat dengan David.
Tanpa disadari benih cinta tumbuh diantara mereka. Apakah yang akan Luna lakukan?
Mungkinkah hasrat terlarang mereka dapat terwujud? Novel ini penuh emosi dan air mata. Siapkan cemilan sebelum membacanya.
Note:Harap bijak dalam membaca. Novel ini hanya pemikiran halu penulis. Jangan ditiru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Enam Belas. HTG
David menemui Mia yang sedang menunggunya di bangku yang ada dalam mal itu.
"Lama banget buang airnya," gerutu Mia.
"Aku kebelet dan toiletnya antri."
"Mau kemana kita lagi?" tanya Mia, dari wajahnya tampak Mia masih kesal.
"Pulang?" tanya David.
"Terserah!"
"Aku bertanya Mia, kenapa jawabnya terserah."
Mia berjalan terus, mengacuhkan David yang yang berada dibelakangnya. Sampai diparkiran Mia baru berhenti.
"Kita mau kemana?"
"Kenapa bertanya lagi. Bukankah kamu mengajak pulang."
"Aku bertanya Mia, bukan mengajak pulang. Bukankah kita akan menonton."
"Aku udah nggak berminat. Kita pulang saja!"
David mengambil motornya. Saat Mia udah di atas motor, David melaju dengan kecepatan sedang. Saat di persimpangan jalan, lampu lalu lintas menyala merah.
Tanpa di duga David melihat mobil Luna. Cowok itu berusaha menggapai hingga berada di samping mobil itu.
David mengetuk kaca mobil Luna. Wanita itu membukanya dan tersenyum dengan David dan Mia.
"Hai, Mia," ucap Luna.
"Hai, Mbak Luna. Mau pulang juga."
"Mau ke butik dulu." Saat lampu udah meyala merah, Luna izin melajukan mobilnya terlebih dahulu.
"Aku duluan, Mia, David."
David memandangi mobil Luna yang melaju cepat. David juga ikutan melajukan motornya menuju kost Mia.
Mia turun dari motor dengan wajah yang masih cemberut. David yang melihat sikap Mia itu menjadi heran. Kenapa kekasihnya itu marah?.
David memeluk Mia ketika cewek itu akan masuk ke kamar kostnya.
"Kamu kenapa marah? Aku melakukan kesalahan apa? Jujur saja."
"Kamu nggak salah. Aku aja yang lagi sensitif. Aku cemburu!" ucap Mia dengan penuh penekanan.
"Cemburu? Dengan siapa?" tanya David dengan wajah keheranan.
"Kenapa kamu nggak pernah mengatakan jika bos kamu itu masih muda dan sangat cantik."
"Kamu cemburu dengan Luna?"
"Bagaimana aku nggak cemburu? Mbak Luna cantik dan masih muda. Kamu akan lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya. Bahkan hingga ke luar kota. Sebenarnya apa pekerjaanmu? Kenapa kamu hanya memanggil nama dengan atasanmu?
"Luna sangat baik, kamu nggak seharusnya cemburu."
"Lihatlah, kamu bukannya menjawab pertanyaanku. Kamu bahkan nggak sungkan memujinya."
"Lalu aku harus bagaimana? Kamu ingin tau ku kerja apa? Baiklah aku akan mengatakan semuanya. Jangan marah dan cemburu lagi dengan Luna."
"Luna ... Luna. Mana ada bawahan memanggil atasannya hanya dengan nama."
"Itu karena Luna baik, ia tak ingin bawahannya canggung. Luna meminta kita panggil nama saja."
Setelah pintu kamar kostnya terbuka. Mia masuk dengan wajah yang masih cemberut. David mengikutinya Ia duduk di samping Mia.
"Mia, kenapa kamu hanya cemburu dengan Luna. Banyak wanita di kampus yang dekat denganku, tapi kamu nggak pernah cemburu."
"Karena dengan Luna kamu berbeda. Matamu memandanginya dengan penuh cinta."
"Mia, aku tak ingin kita bertengkar hanya karena kamu cemburu. Kamu telah bertemu Luna secara langsung. Bisa kamu nilai sendiri gimana dirinya."
"Aku nggak tau, David. Diakui Mbak Luna baik dan ramah, karena sikapnya itukah aku cemburu. Mbak Luna memiliki segalanya. Cantik, baik, karir bagus. Setiap pria yang mengenalnya pasti akan jatuh cinta."
"Aku takut kamu juga begitu. Aku takut kamu mencintainya."
"Sebaiknya kita bahas yang lain aja. Nanti kamu akan tambah marah dan cemburu jika terus memikirkan Luna."
David mengalihkan percakapan dengan masalah kuliah mereka. Hingga menjelang magrib David pamit kembali ke kost dirinya.
Mia mengantar kepergian David hingga cowok itu menghilang di telan keramaian jalanan.
Entah kenapa aku merasa David menyembunyikan sesuatu. Setiap membahas mbak Luna ia tampak gugup. Semoga saja apa yang ada dipikiranku itu tidak benar.
*
*
*
Bersambung
keren dah pokoknya..
jatuh cinta itu emang bisa terjadi pada siapa aja, kapan aja, dimana aja dan dalam kondisi gimana aja..
tapi takdir tetap bekerja di sini, kita hanya berperan dalam prosesnya aja..
mau pilih jalan benar atau yg salah..
ya begitulah yg terjadi sama Luna - David - Mia - Dino..
yg paling enak memang cinta yg terbalaskan, saling mencintai jatuhnya..
tapi mungkin bagi wanita, jika disuruh memilih, lebih baik dicintai daripada mencintai..
karena wanita itu makhluk dominan perasaan, suka baperan, hehe..
cukup diberi perhatian lebih dan kasih sayang terus menerus, bakalan luluh jg pada akhirnya..
akhirnya jadi saling mencintai deh..
dan pesan buat para mertua, yg perempuan terutama ya, jgn suka kepo sama urusan rumah tangga anaknya..
cukup sekedar tau saja, tidak perlu ikut campur..
jika diminta saran atau pendapat, barulah bersuara..
cukup restui dan do'akan saja..
kecuali udah keluar jalur parah, baru sedikit memberi nasihat, itupun tak boleh memaksa jg..
oke deh mama, lanjut cerita berikutnya.. 🏃🏻♀️🏃🏻♀️🏃🏻♀️
semoga sehat terus ya mam..
tetap semangat dalam berkarya dan semoga sukses selalu..
💪🏻🙏🏻😘🥰😍🤩💕💕💕