Pernikahan Simbiosis

Siang itu Jojo datang ke gedung J Corp dengan gembira, ia membawa sebuah amplop sambil bersenandung riang, tapi sayang kedatangannya tidak disambut hangat oleh penjaga keamanan gedung yang beberapa minggu lalu dibuatnya kelabakan.

"Jangan cemberut pada 'ku, aku calon menantu pak Jordan," ucap Jojo sambil mengerlingkan sebelah matanya.

Para penjaga itu pun sukses dibuat terperanga, apalagi saat masuk ke lobi, Michael-sekretaris Axel ternyata sudah menyambut Jojo dengan senyuman hangat. Gadis itu berbalik, menjulurkan lidahnya ke para penjaga keamanan lalu mengekor pria itu. 

Jojo langsung masuk ke dalam ruangan Axel sesaat setelah Michael mempersilahkannya. Suara pintu yang tertutup membuat Axel yang tengah menatap keluar jendela menoleh. 

"Duduklah!"

Entah Axel memerintah atu mempersilahkan kata itu terdengar sama di telinga Jojo. Calon suaminya itu hanya berbasa-basi kepadanya. Ia pun memilih mengelengkan kepalanya. 

"Aku hanya ingin menyerahkan ini." Jojo meletakkan amplop yang dibawanya ke meja kerja Axel. 

Terinspirasi dari novel online yang dia gemari, Jojo membuat catatan ala-ala yang harus Axel patuhi selama delapan bulan saat mereka berpura-pura menjadi pasangan suami istri.

Axel meraih amplop itu, membaca poin-poin tulisan tangan Jojo, sesekali dahinya berkerut dan matanya menyipit. 

"Kamu tinggal menempelkan materai dan membubuhkan tanda tanganmu di sana."

Jojo terus saja tersenyum, sementara Axel langsung memasukkan kembali kertas itu ke dalam amplop.  

"Apa hanya ini yang ingin kamu sampaikan?"

"Hem … aku tidak mau menikah sebelum kertas itu kembali pada 'ku." Tanpa rasa takut, cemas atau pun grogi Jojo menatap wajah Axel yang sepertinya masih tidak bisa menebak Jalan pikiran gadis itu. 

"Kamu tidak perlu menafkahi 'ku selama delapan bulan itu, karena aku sadar dana yang akan om Jordan glontorkan untuk Bang Ical pasti jauh lebih besar, dan ingat karena ini hanya semacam tipu-tipu aku tidak ingin ada kontak fisik. Semua yang aku inginkan sudah aku tulis, bahkan aku sudah menghafalkannya. Jadi kalau kamu ingin melakukan hal yang sama silahkan!" 

Axel hanya bisa terdiam, Ia tengah berpikir sebenarnya hubungan apa yang akan dia bangun delapan bulan ke depan ini bersama Jojo. 

"Jika kamu tidak mau menerima uang dari 'ku, lalu dari mana kamu dapat uang untuk hidup? bukannya wanita butuh uang untuk pergi ke salon, shopping atau sekedar membeli skincare." Mencoba mencari jawaban dari gadis di depannya. Axel sukses dibuat terdiam dengan perkataan Jojo. 

"Aku akan bekerja, aku akan menghasilkan uang sendiri. Jadi jangan mengkhawatirkan aku, kalau kamu khawatir bayangan diri 'ku pasti akan selalu menghantui pikiran 'mu, dan di saat pikiran 'mu dipenuhi oleh sosok 'ku, aku takut kamu jatuh cinta kepada 'ku. Maaf tapi saat itu terjadi aku tidak bisa menerima perasaan 'mu," ucap Jojo penuh percaya diri. 

"Cih … " Axel memalingkan mukanya, Ia beranggapan Jojo sudah mencintai laki-laki lain. Laki-laki yang gadis itu cium di club. 

"Hari ini aku diajak mama 'mu untuk pergi berbelanja lalu ke butik untuk memesan baju pernikahan kita, dansepertinya aku juga akan bertemu kak Rea."

Axel terkesiap seketika, ia tiba-tiba tidak bisa menjawab ucapan Jojo yang masih berdiri sambil sibuk mengetik sesuatu di ponselnya. 

"Tenang saja! semisal dia bertanya tentang hubungan kita, aku akan menjawab dengan sebaik-baiknya. Jangan cemas! rahasia 'mu yang masih memiliki perasaan padanya aku pastikan aman."  Bibir Jojo tersenyum, meskipun sebenarnya ia sedikit insecure bertemu dengan wanita bernama lengkap Andrea Bumi Pradipta itu. 

_

_

_

_

_

_

_

Like dulu baru baca selanjutnya yes, kalau like nya disini dilompatin aku cubit online ginjal kleyaaannn