NovelToon NovelToon
Kekasihku, Asisten Adikku

Kekasihku, Asisten Adikku

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Cintamanis / Tamat
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: misshel

WARNING!!!!

BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!!


Mengisahkan dua orang pria dan wanita yang terlibat sebuah pernikahan tanpa cinta. Tetapi sama-sama saling membutuhkan pernikahan tersebut demi kepentingan masing-masing.


Menghadapi pria yang dingin dan kaku, Naja sering menahan sesak karena tindakan dan ucapan pria yang telah menjadi suaminya itu.


Sedangkan Excel, yang tidak pernah berhubungan dengan wanita selain Mikha, harus menyesuaikan diri dengan istrinya yang ceroboh dan pemarah.


Mampukah mereka mempertahankan pernikahan mereka?


Hanya cerita biasa ajah, hiburan semata!

Alur selow Yess ✌, no visual di dalamnya...visual di taro di igeh...

21+ AREA

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon misshel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengosongkan Ruang Rindu

Siang yang begitu istimewa bagi Naja, bisa dibilang seperti itu. Sebab selama ini Naja tak pernah bisa sekedar tidur siang atau rebahan. Saat badannya terasa sehat, dan tidak melakukan apa-apa, pikiran Naja selalu melanglang buana. Berkhayal dan mengandaikan hidupnya.

"Bagaimana pekerjaan yang terlanjur diterima Jen, ya?" gumam Naja yang kembali teringat masa sibuknya saat bekerja dengan Jen. Ada banyak jadwal yang sudah disusunnya untuk satu bulan ini. "Ah, pasti Jen sudah bisa mengaturnya sendiri. Dia kan juga pintar!"

Pikiran yang segera ditepisnya, bagi Naja, Jen dan Excel selalu masuk kedalam pikirannya secara bersamaan. Bukan, keluarga besar Dirgantara lebih tepatnya.

Bibir Naja mengerucut, menerka bagaimana raut wajah Excel saat marah. "Pasti lebih mengerikan, tidak marah saja merengut dan masam, apalagi pas marah?"

Manik mata Naja merangkak naik, mengerling langit-langit. Bibirnya perlahan mengembang, "orang yang jarang tersenyum pasti manis sekali jika tersenyum. Apa Kak Excel pernah tersenyum ya?"

Senyuman Naja surut, "pasti didepan Mikha dia selalu tersenyum."

"Apa sih yang kupikirkan?" Kelopak mata Naja terpejam. Jari tengah dan jari manisnya menggoyang permukaan tengah keningnya.

"Apa kau masih pusing?" Suara Alisha mengagetkan Naja.

"Oh...tidak kok!" Naja bergerak bangun, sedikit malu. Pasti Alisha melihat ekspresi konyolnya.

Alisha hanya tersenyum singkat, dia memeriksa infus yang tinggal sedikit saja. "Baiklah, kalau kau sudah tidak pusing. Biar kulepas infusmu, tapi kau belum boleh pulang. Tunggu orang yang menolongmu datang dulu, ya!"

"Bisakah aku kembali saja, lagipula aku tidak apa-apa kok," Naja mengulurkan tangannya, membiarkan Alisha menyelesaikan tugasnya.

"Maaf ya, tapi aku memaksamu menunggu," Alisha menaikkan lengannya, melihat jam tangan yang melekat dipergelangan tangannya, "mungkin sebentar lagi dia sampai."

"Baiklah, tapi jika terlalu lama aku tidak bisa,"

Alisha kembali tersenyum, "kau rupanya orang yang perhitungan ya!"

"Eh, begitukah? Apa terlalu kelihatan?" Barisan gigi Naja terpampang jelas, salah tingkah, hingga pipinya memerah.

"Sedikit sih!" Alisha mengatupkan ibu jari dan telunjuknya diikuti gerakan mata yang memejam sebelah. Keduanya tertawa lirih, "aku tinggal dulu ya!"

"Terimakasih, Alisha!" Tangan Naja menunjuk dada sebelah kiri, seakan ada tag name disana, saat kening Alisha berkerut dalam.

"Oh, baiklah!" Alisha menepuk keningnya, tentu saja Naja tahu namanya lewat tag name yang selalu melekat di tubuhnya. "Sama-sama,- ?"

"Naja,"

"Sama-sama Naja!" Lagi-lagi Alisha tersenyum sebelum lenyap dari pandangan Naja.

Apalagi sekarang?

Manik mata Naja menari-nari sebentar mengelilingi ruangan yang cukup luas ini. Tidak tahu apa yang akan dilakukannya. Pikirannya belum sepenuhnya terkumpul untuk kembali mengais recehan di Ocehan.com.

Naja mengambil ponselnya, membuka-buka pesan di aplikasi hijau miliknya. Apalagi selain ladang tambahan pulsa dan pesan dari beberapa grup yang di ikutinya. Menggulir terus kebawah, hingga sampailah pada sebuah pesan dari nomor baru.

-Nana, apa kau baik-baik saja?-

Manik mata Naja membola sempurna, ditatapnya lekat-lekat pesan yang masuk beberapa waktu lalu. Menyesal Naja buru-buru tidur daripada berlama-lama dengan ponselnya tadi.

Hanya satu orang yang memanggilnya Nana di dunia ini. Hanya satu orang.

-Ai tersayang-

Saking senangnya, Naja hampir lupa bahwa dia masih di atas bed klinik. Hampir berteriak dan ponselnya terlempar dari tangannya.

"Jangan-jangan Ai yang menolongku tadi? Saking sibuknya, dia tak bisa menungguku bangun, oleh sebabnya dia memintaku menunggu," terka Naja dalam hati. Namun, senyum bahagianya tak lepas menghiasi bibir tipisnya yang masih pucat.

Diambilnya lagi ponselnya, lalu dengan cepat Naja membalas pesan yang diduga dari Ai.

-Aku baik. Apa ini Ai?-

Cepat sekali dia mengetik pesan dan dalam hitungan detik, centangnya sudah berubah jadi biru. Membuat bola mata Naja kembali melebar.

-Iya, Nanaku sayang! Maaf Ai sedang bekerja, Nana. Nanti aku telepon kamu, setelah pekerjaanku usai!-

Lagi-lagi jeritannya tertahan di kerongkongan, dan telapak tangannya membekap mulutnya sendiri. Bed klinik ini sampai bergoyang-goyang saking kerasnya Naja bergerak diatasnya.

"Ai, akhirnya kamu menghubungiku juga!" Didekapnya ponsel pabrikan Korea itu sebagai ganti Ai. Rindunya selama ini akan segera bertemu ujungnya. Ruangan rindu dihatinya akan sedikit kosong setelah ini.

Tak mau berlama-lama membiarkan Ai-nya menunggu balasannya, Naja segera menari diatas layar datar itu.

-Selamat bekerja, Ai. Aku menunggumu menelponku!🥰-

Hingga beberapa waktu, Naja masih membaca pesan itu hingga melekat diotaknya. Senyuman penuh kepuasan dan ekspresi tidak sabar menguar dari wajah yang berseri penuh binar.

Hari semakin sore, namun orang yang ditunggu Naja tak juga muncul. Naja berinisiatif menemui Alisha terlebih dahulu. Mengurus biaya perawatannya disini.

Naja merapikan diri dan mengemas barang-barangnya yang tidaklah banyak. Sekedar menunjukkan kesopanan, Naja berpamitan pada penghuni bangsal yang lain.

Mencangklong tas ranselnya di punggung, Naja melangkah keluar ruangan, bias hangat sinar mentari menerpa kulit. Bahkan Naja harus menyipit agar silau mentari tak terlalu menusuk matanya.

Menyusuri koridor yang tidak terlalu panjang, sampailah Naja di loket pembayaran.

"Maaf Bu, atas nama Naja!" ucap Naja saat tubuhnya berdekatan dengan tembok setinggi dadanya dan diberi sekat kaca.

Si petugas loket mengangkat wajahnya, menggulirkan tatapan menakutkan.

"Atas nama Naja sudah dibayar lunas!" Ucap wanita berkaca mata itu tegas dan ketus. Sama sekali tak melihat kearah Naja lagi.

"Oh....siapa yang bayar ya, Bu?" Lirih Naja. Meski takut, namun rasa penasarannya melebihi ketakutannya.

"Kamu Naja?" Akhirnya wanita itu memperhatikan Naja, melihat dengan seksama, menyelidik.

"I-iya Bu!"

Bibir wanita itu berkerut mencibir. "Yang menjaminmu! Alisha, aku tidak tahu menahu!"

"Oh, Alisha dimana ya, Bu?"

Wanita itu hanya mengendikkan bahu, tanda tidak tahu atau tidak peduli. Naja mengembuskan napas pelan, dia mengerti penolakan dan ketidakpedulian, sehingga dia segera meninggalkan tempat itu.

Dari kejauhan tampak olehnya, orang yang sangat Naja hindari, sehingga Naja memilih mengambil jalan lain, menjauhi masalah dan ketakutannya.

"Aku belum siap bertemu dia!"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Slow update man-teman...ada acara keluarga selama satu minggu ini....tapi saya usahakan update😊

Terimakasih masih setia dengan Bang Excel dan Mba Naja🥰😍

1
Jessica
Luar biasa
Darmi Hana
Kecewa
Surati
Bagus
Raghiel Phoetra
Luar biasa
Diana Afra
mantap jayaa
jumirah slavina
sial'y bakal bikin km k'canduan
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rini Astria
Kecewa
Rini Astria
Buruk
Hana16
👍
watini fitrah
kmu lebih bodoh ganteng kaya culun😀
citra ucit
jgn2 mikha lagi kekasihnya tristan
El aisya
akhirnya🤣🤣
Widhi Labonee
syukaaaaaakkk
Asha Zhafira
🥰🥰🥰
Dewi Chusnual
😆😆😆biasanya sepanjang... tp ini sependek ,bisa aja Thor😁
Nurwana
berikan kebahagiaan untuk Ai Thor.....
JandaQueen
𝚒𝚝𝚞 𝚜𝚒 𝚖𝚒𝚔𝚑𝚊 𝚐𝚊 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚍𝚒 𝚙𝚎𝚗𝚓𝚊𝚛𝚊 𝚔𝚛 𝚗𝚒𝚔𝚊𝚖 𝚋𝚊𝚙𝚊𝚔 𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚊...
JandaQueen
𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚐𝚊𝚐𝚊𝚕 𝚏𝚊𝚑𝚊𝚖, 𝚔𝚎𝚜𝚊𝚕𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚗𝚊𝚓𝚊 𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚙𝚊 𝚢𝚊, 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚎 𝚍𝚒𝚜𝚞𝚛𝚞𝚑 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚋𝚊𝚍𝚊𝚗. 𝚋𝚒𝚜𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚝𝚎𝚕𝚒𝚗𝚐𝚊 𝚢𝚐 𝚋𝚒𝚔𝚒𝚗 𝚎𝚡𝚌𝚎𝚕 𝚖𝚛𝚒𝚗𝚍𝚒𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚜𝚌𝚘 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚢𝚊... 🤔
Suka Baca
Sungguh Thor karyamu bagus.. kata2 nya warrbiasa. 👍🏻 tetangga aku pinjem, jempolku cuma 2, kurang buat njempoli karyamu
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
JandaQueen
𝚍𝚞𝚑 𝚎𝚡𝚌𝚎𝚕, 𝚔𝚊𝚕𝚘 𝚗𝚐𝚘𝚖𝚘𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚗𝚐𝚎𝚞𝚗𝚊𝚑𝚗𝚊 𝚠𝚊𝚎. 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕 𝚐𝚞𝚎 𝚖𝚊 𝚔𝚎𝚕𝚊𝚔𝚞𝚊𝚗 𝚕𝚘. 𝚐𝚞𝚎 𝚔𝚞𝚝𝚞𝚔 𝚕𝚘 𝚋𝚞𝚌𝚒𝚗 𝚜𝚎 𝚋𝚞𝚌𝚒𝚗2 𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚎 𝚗𝚊𝚓𝚊...😣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!