NovelToon NovelToon
Wisopati

Wisopati

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat / Ilmu Kanuragan
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

wisopati adalah seorang pendekar hebat yang tewas melawan musuh terkuatnya, siapa sangka setelah tewas jiwanya berpindah ke tubuh seorang lelaki pecundang yang bekerja sebagai penyapu jalanan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menantang

Jelas pelayan itu gugup ketika mendengar permintaan konyol dari januar.

"Pak, bagaimana mungkin saya mengusir pelanggan yang sedang menikmati makanannya?" Tanya pelayan itu.

"Kamu usir atau aku akan panggilkan manajer restoran ini?!" Ancam januar, "jamhan kamu fikir aku tidak kenal siapa manajer restoran ini."

Pelayan restoran steak itu ketakutan, buru-buru dia langsung menuju mejanya bagas dan Aji.

"Um... pak maafkan saya, tapi sepertinya kalian berdua harus segera pergi dari tampat ini." Ucap pelayan itu sambil menundukan kepalanya.

"Apakah meja sebelah yang mencari gara-gara?" Tanya wisopati dengan tenang.

"Um... saya sebenarnya sudah menolak, namun meja sebelah mengancam saya akan melaporkan ke manajer." Jawab pelayan itu dengan ekspresi berat.

Mendengar jawaban ini bagas terlihat gelisah, "ji, ayo pergi dari tempat ini. Sepertinya kita tidak cocok di sini."

Wisopati tersenyum tipis, dia sudah mengetahui mengapa meja sebalah ingin mengusirnya.

"Apakah karena dia protes bau?" Tanya wisopati memastikan.

Pelayan itu menganggukan kepalanya.

Mendengar hal ini bagas tampak semakin khawatir lagi, ini pasti karena dirinya yang memakai pakaian lusuh dan kotor. Maklum saja dia baru saja nyapu di depan.

"Ayo ji, kita pergi!" Ucap bagas.

Seumpama di sini tidak ada bagas dan di restoran ini seperti restoran milik albert yaitu sepi pengunjung, wisopati pasti akan memberi peringatan kepada pria yang terlihat congkak itu.

Namun sayang sekali di sini ada bagas dan restoran ini pengunjungnya sangat ramai, dan semuanya manusia biasa.

"Ayo ji, kita segera pergi saja dari tempat ini!" Ucap bagas lagi.

Wisopati menghela nafasnya kemudian berdiri, "baik, ayo pergi dari tempat ini!" Ucap wisopati.

Akhirnya mereka berdua segera membungkus sisa makanan mereka berdua, dan pergi dari restoran ini tidak lupa juga bagas dan Aji membawa makanan yang sebelum ini di pesan takeaway untuk istri dan anak bagas.

Melihat kedua orang itu pergi januar tersenyum sini, "huh! Akhirnya dua gembel itu pergi juga!"

Vika dan david hanya bisa geleng-geleng melihat sikap temannya ini.

***

Waktu berjalan dengan sangat cepat, terlihat dua pemuda berkeliaran di dalam mall sambil menenteng paper bag, tas kecil dan kresek.

Mereka berdua tidak lain tidak bukan adalah wisopati dan bagas.

"Ji, ini tidak masalah kalau kita beli sebanyak ini? Sudah habis berapa juta kamu, ji?" Tanya bagas.

"Tenang saja, semuanya aku yang bayar." Jawab wisopati santai.

"Tunggu, sebanarnya kamu dapat uang sebanyak ini dari mana?" Tanya bagas, "jangan bilang kamu dapat semua ini dari mencuri?"

Wisopati menggelengkan kepalanya, "tentu saja tidak, aku baru saja menyelamatkan nyawa orang kaya, lalu dia memberikanku uang yang cukup banyak."

Bagas melongo pada saat ini, "hah?! Menyelamatkan nyawa orang kaya? Mengapa terdengar seperti di novel-novel."

"Sudah jangan terlalu banyak berfikir, kamu adalah temanku, ketika aku dulu susah kamu sering membantuku. Kini giliran aku yang harus membalas budi." Ucap wisopati.

Bagas memandangi wisopati dengan ekspresi serius, "kamu Aji temanku, bukan? Mengapa aku merasakan kamu benar-benar berubah?"

Wisopati tersenyum, kemudian berucap, "bukankah kalau perubahan menjadi lebih baik itu malah bagus?"

"Hahaha!" Seketika itu juga bagas tertawa, "benar! Kamu benar, aku tidak tahu apa yang menyebabkan kamu berubah, namun asalkan perubahan itu menjadi baik, itu sangat bagus!"

Kedua orang itu terus berjalan, hingga akhirnya mereka berdua melewati sebuah booth pameran perumahan.

Sebuah hal yang sangat lumrah untuk seorang dovoloper memasang booth perumahan di dalam hotel, menjaring para pembeli untuk membeli perumahan yang mereka bangun.

Ini adalah salah satu ajang promosi yang cukup efektif.

Ketika wisopati dan bagas berjalan melewati booth perumahan ini, terlihat bagas yang tidak bisa mengalihkan pandangannya dari arah maket perumahan yang di pajang di sana.

Wajah bagas menunjukan bahwa di dalam hatinya benar-benar ingin membeli rumah.

Harga rumah memang tidak masuk akal, terlebih lagi di malang dan sekitarnya. Sebagai penyapu jalanan dan pembersih sampah, meskipun bagas bekerja sampai mati, mungkin dia tidak akan bisa membeli rumah walaupun itu unit yang paling kecil.

Wisopati tiba-tiba melangkahkan kainya menuju booth perumahan itu.

"Eh, apa yang kamu lakukan, ji?" Tanya bagas panik.

"Tunggu, ji! Itu bukanlah tempat untuk kita. Aji tunggu!"

Mau tidak mau bagas mengikuti wisopati dari belakang, ketika mereka berdua memasuki area booth mereka langsung di sambut oleh sales wanita cantik, "selamat datang sila-- loh, kalian?" Sales wanita itu kaget ketika melihat wisopati dan bagas.

Baik bagas dan wisopati juga menengali sales wanita ini, dia adalah orang yang makan di restoran steak tadi. Wanita ini adalah vika.

Meskipun vika sedikit terkejut, namun dengan cepat dia tersenyum kembali, kemudian berucap, "selamat datang, apakah ada yang bisa saya bantu?" Tanya vika ramah yang profesional menjalankan tugasnya.

"Kami ingin membeli rumah!" Ucap wisopati enteng.

Seketika itu juga bagas kaget dan langsung berteriak, "hah? Apa yang kamu katakan, ji? Membeli rumah? Apakah kamu tidak tahu membeli rumah tidak semurah membeli baju!" Ucap bagas dengan suara agak keras.

Tidak lama kemudian seorang sales pria datang, "ada apa ini ramai-ramai?" Ucapnya kemudian memandangi wisopati dan bagas.

"Gelandangan yang ada di restoran!"

Sales pria itu tidak lain tidak bukan adalah januar.

Bagas benar-benar gugup dan ketakutan, kata-kata yang di lontarkan januar benar-benar membuat nyalinya kecil.

Memang benar, orang sepertinya tidak boleh berada di tempat seperti ini.

Wisopati tersenyum tipis, kemudian berucap, "kamu lagi, kamu lagi. aku ingit kamu, kamu adalah pria sombong yang di restoran."

Januar menggertakan giginya dengan geram. Dia benar-benar tidak menyangka, gembel ini berani mengejeknya.

"Di sini bukan penampungan, lebih baik pergi dari sini!" Ucap januar.

"Oh, berani sekali sales sepertimu mengusir pembeli!" Wisopati tersenyum miring.

Terlihat di belakang wisopati bagas mencengkram bahu wisopati, dia tampak ketakutan dengan keberanian temannya ini.

"Calon pembeli?" Tanya januar dengan senyum menghina, "apakah kamu fikir rumah adalah gorengan yang bisa di beli kapanpun?"

"Bagas temanku, pilih rumah yang kamu suka, dua juga tidak masalah."

Jelas bagas tersentak kaget, ketika mendengar temannya ini begitu percaya diri.

Siapa sangka kepala divisi marketing tiba, "ada apa ini ramai-ramai?" Tanyanya. Dia tampak berusia 35 tahun dan menggunakan pakaian rapi.

"Ini pak, ada 2 gembel yang ingin membeli dua rumah di perumahan kita!" Januar menunjuk ke arah bagas dan wisopati.

"Kalian ingin membeli dua rumah?" Tanya kepala divis marekting itu.

Wisopati menganggukan kepalanya.

Jelas kepala divis marekting itu tidak percaya, dia mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan uang seratus ribu dari dompetnya.

"Ambil ini, gunakan untuk membeli gorengan di luar sana, kerja yang giat jangan bermimpi membeli rumah terlebih dahulu..."

Sebelum wisopati merespon, siapa sangka terdengar suara wanita dari samping.

"Beraninya kalian merendahkan tuan muda Aji, rendahan seperti kalian tidak ada yang layak menghina tuan muda Aji."

Semua orang menoleh, terlihat wanita cantik dengan rambut hitam terurai indah seperti dokter kecantikan dan yang paling mencolok adalah 6 orang pria berbadan kekar di belakangnya yang seperti terminator.

Wisopati menyipitkan matanya, dengan cepat dia menganali, bahwa wanita ini adalah salah satu anggota keluarga kakek ji.

1
Bagaskara Manjer Kawuryan
bagus...
sangat layak untuk di nanti setiap apdetnya
takmautau
orang yg aneh cukup luar biasa karakternya 😅
Aqlul /aqlan
macet po pie kie wes rongdino ora up...koyo trek odol demo...marake macet hhhh....
FiaNasa
sekarang wisopati satu persatu memenuhi kehendaknya aji semasa hidup agar dia bisa lebih menyempurnakan lagi prananya itu kali ya
FiaNasa
waduh...ternyata manunggal Pati mau main curang ini,,siapa yg akan diculiknya ini,,semoga saja nanti wisopati bisa mengatasinya
FiaNasa
kau benar kakek ji,,karna wisopati aslinya bukanlah pemuda ini
Aqlul /aqlan
dan waktu berjalan dengan cepat...eeeeehhh bab-nya hbis...tpi up-nya nggak brjln dgn cepat tpi nunggu lama hhhhh....lnjut
Aqlul /aqlan
no coment...lnjut
Wiwit
lnjut
FiaNasa
semoga wisopati bisa segera menuntaskan keinginan² aji semasa hidupnya.
FiaNasa
diremehkan terus ya ji,,kamu beli lah rumah dua satu untukmu satu untuk Bagas biar gak dihina terus
FiaNasa
sombong amat sih Januar ini,,cobalah bikin si aji ini penampilannya berbeda thor biar gak slalu diremehkan orang,,kan skrg aji udah punya uang tuh.
Aqlul /aqlan
ceritanya bagus tpi dari kbnyakan cerita diremehkan akhirnya setelah tau menyesal...tpi nggak ppa lnjut...tpi kok sekarang irit ya thor nggak sebelah nggk disini cuma 1bab....
Aqlul /aqlan
josss...tpi sayang cuma 1bab...hhhh
Was pray
wajah dingin jika dengan musuh,tapi wajah hangat terhadap kawan itu baru macho wisopati...
FiaNasa
ya bener,,ubahlah penampilanmu wisopati,,biar keren😀
FiaNasa
mereka semua takut jika berhadapan dg manunggal Pati,,tp mereka tidak tau siapa sebenarnya penjaga Robert ini,si wisopati
FiaNasa
klau Nining lihat aji sekarang nih,,,weleehhh,,,pasti pacar baru nya yg jumed kabupaten itu dibuangnya 😀
FiaNasa
sinining seleranya unik ya😀😀
Aqlul /aqlan
sebenarnya boleh lah sakti tpi ya jangan dibuat sombong lah thor mc-nya...lanjut...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!