Alvaro Neo Sandler adalah pria kaya raya yang memiliki kerajaan bisnis di dalam negri maupun di luar negri, saat ini Alvaro sudah berusia 28 tahu.
Dulu Alvaro menikah di usia 18 tahun setelah lulus SMA, saat itu ia menikah karena di jodohkan oleh orang tuanya karena balas budi.
tapi pernikahan itu tidak tahan lama karena Alvaro mengalami kecelakaan yang mengakibatkan Kedua orang tuanya meninggal sedangkan ia lumpuh dan di nyatakan mandul.
disaat terpuruk sang istri justru menghina dirinya yang cacat serta mandul, lalu memberi surat perceraian.
Tiara Puspa, gadis cantik dan juga baik hati yang baru saja menginjak usia 17 tahun dan duduk di kelas tiga SMA. Tiara adalah anak yatim piatu, kedua orang tuanya sudah meninggal tujuh tahun lalu akibat kecelakaan.
Ia di jadikan pembantu di rumahnya sendiri oleh dan Tante yang menumpang hidup padanya. hingga hampir di jual karena akan di jadikan alat pembayar hutang.
ingin tau kisah keduanya ayo mulai mengikuti kisah mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Mencari Kebenaran
Setelah makan malam, Tiara dan keluarga barunya sedang duduk di ruang tamu menunggu kedatangan tiga sahabat Tiara, mereka menunggu sembari mengobrol bersama.
Tidak lama terdengar suara bel rumah berbunyi, salah satu pelayan membukakan pintu untuk tamu yang datang.
Saat itulah terlihat tiga gadis cantik dengan membawa tas mereka, mereka di persiapkan masuk menemui tuan rumah yang menunggu di ruang keluarga.
"Assalamualaikum" salam mereka
"Waalaikumsalam" jawab mereka semua lalu Tiara berdiri mendekati tida sahabat.
"Terima kasih ya kalian mau repot repot datang kemari" ujar Tiara
"ih kayak sama siapa saja, gak papa lah kami seneng kok bisa menghadiri acara pernikahan sahabat kami" jawab ketiga tulus
"Baiklah terima kasih ayo aku kenalkan sama keluarga ku, ma... pa... ini, adalah sahabat Tiara, ini Tari, ini Tika dan ini Tara," ujar Tiara memperkenalkan sahabat
"Salam kenal Tante.... Om..., kami sahabat Tiara, maaf kami datang malam malam" ujar mereka
"Salam kenal juga nak, wanita kalian cantik cantik, pasti kalian empat mahasiswi yang banyak di kejar cowok di kampus ya, ih mana jadi ke inget waktu sekolah dulu pasti seru, panggil mama saja kalian sahabat Tiara jadi tidak masalah" jawab mama heboh dan membuat ke-tiganya bernafas lega mereka takut awalnya
"Benar panggil saya papa juga, kapan lagi bisa punya anak gadis empat kan ma " jawab papa
"Iya benar pa, pasti rumah rame, bisa jalan bareng kita berlima women time" jawab mama Nara
"Terima kasih ma, jika begitu kapan kapan kita akan buat acara khusus perempuan saja" ujar Tara dan di angguki Tika dan Tari
"Wah ide bagus, ok nanti kita rencanakan" ujar mama, sedangkan para pria hanya saling lirik.
"Baiklah sahabatku, ku perkenalkan ini calon suamiku, papi Al yang sekarang jadi mas Al" ujar Tiara menggoda Alvaro
Alvaro yang mendengar itu menjadi gugup karena jantungnya berdegup kencang mendengar perkataan Tiara menyebutnya calon suami.
"Salam kenal untuk kalian terima kasih sudah mau jadi sahabat Tiara selama ini" ujar Alvaro tulus tapi tidak mengulurkan tangannya.
ketiga sahabatnya Tiara terbelalak melihat ketampanan Al.
Dan itu membuat semua orang merasa lucu,
"Udah jangan di pandangi terus nati nangis suamiku, hehehe " ujar Tiara sembari tertawa karena melihat wajah Al yang sudah mulai tidak enak di pandang.
"Hehehe.... maaf ya om" ujar Ketiganya seketika pecah tawa Candra dan mama Nara.
"Hahaha..... Om ..... Hahaha" ujar Candra
"Diam kau" kesal Al.
"Kalian panggil kakak saja jangan om, aku belum setia itu" kesal Al
"Hehehe... Ok kak, sorry" jawab ketiga dan menoleh ke arah tawa Candra yang tidak berhenti dari tadi.
Saat Tara melihat Candra ia kaget dan berseru.
"Bang Tora.... Kok Abang ada disini, bukanya tadi pamit mau ada acara, sejak kapan Abang kenal Tiara?" seru Tara heran dan terkejut.
Candra yang di tanya pun seketika berhenti tertawa dan merasa heran dengan pertanyaan gadis yang mirip dengannya ini.
"Tara kamu gak salah orang, kok rambutnya hitam bukanya rambut Abang Tora agak coklat ya" ujar Tari yang memang tau kakak dari Tara karena rumah mereka berdampingan.
"Masak tapi lihat dia mirip Abang, bang kok diam saja sih" tanya Tara
"Tara ayo duduk dulu, kalian juga" ajar Tiara pada ketiga sahabatnya
Setelah semua duduk Tiara mulai bertanya, "Tara kamu yakin ini wajah Abang kamu?" Tanta Tiara
"Iya Ra, beneran... kenapa apa Abang ku seketika amnesia?" Tanta Tara
"Kau ini.... Dia bukan kak Tora mu Tara, tapi dialah kak Can orang yang aku bilang mirip padamu tadi siang, dan dia sudah tinggal di sini dari kecil" ujar Tiara menjelaskan.
"Apa....gak mungkin, bagaimana bisa ada yang sama persis seratus persen yang beda hanya warna rambut" jawab Tara shock
"Bisa jadi Tar.... Jika mereka kembar identik" jawab Tika tiba tiba.
Semua orang menoleh pada Tika dan itu membuat Tika jadi heran, "Eh Kon mandang Tika gitu, apa ada yang salah, bener kan jika mereka kembar identik mereka akan sama persis, kita memang punya kembaran di dunia ini walau tak sedarah tapi tidak akan seratus persen sedangkan ini lihat semua sama bukan" jawab Tika menjelaskan.
"Tunggu sebentar aku mau tanya bunda" ujar Tara
"Tunggu Tara, jika kamu tanya jangan beri tau dulu tentang kak Candra, sepertinya ada hal yang sangat besar disini" ujar Tiara
Tara pun memikirkan, ucapan Tiara, " Iya aku mengerti Ra" jawab Tara lalu menelpon sang bunda.
TARA : " Assalamualaikum bunda"
Bunda : " Waalaikumsalam sayang, ada apa, apa kamu baik baik saja, kamu sudah sampai belum di rumah sahabat kamu?"
TARA : " Tara baik baik saja bunda, ini sudah sampai di rumah Tiara, oh iya Bun Tara boleh tanya gak"
BUNDA : " Tanya apa sayang, sepertinya serius sekali?"
TARA : " Bun.... Apa Abang Tora punya kembaran?"
Mendengar itu bunda terdiam disana
TARA : " Bunda.... Bunda kok diam, bunda baik baik saja kan?"
BUNDA : " Ah... Iya maaf sayang, kenapa kamu tanya gitu, kan dulu kamu sudah pernah bunda ceritain jika kamu punya Abang kembar tapi yang satu meninggal"
Terdengar kesedihan disana, Tara yang mendengar itu menjadi kaku.
TARA : " Benarkah bunda... Tapi apa bunda melihat jasad nya untuk terakhir kali?"
BUNDA : " Tidak... Karena di larang katanya wajahnya hancur karena kecelakaan, jadi bunda di larang lihat, takut terjadi sesuatu sama bunda, dan itu jadi penyesalan bunda. Sayang sudah dulu ya ayah pulang"
Seketika sambungan telponnya terputus, semua orang saling pandang disitu.
"Mas tolong suruh orang untuk cek tes DNA mereka berdua, kita bisa mengambil langkah selanjutnya setelah ini. Tiara yakin ini ada konspirasi di dalam kejadian ini" ujar Tiara
"Tiara yakin, kak Can adalah kakak dari Tiara kembaran Tora, Tara kita panggil Abang kamu untuk melakukan tes DNA. Untuk yang lebih akurat" ujar Tiara lagi
Candra terdiam disana, mama langsung memeluknya, Al pun meminta dokter kepercayaannya untuk datang ke rumah makan itu juga.
Sedangkan Tara dengan tangan gemetar menelpon sang Abang, yang kebetulan katanya sedang jalan pulang dan keberadaan sang Abang tidak terlalu jauh dari kediaman Al.
Tiara menunggu dengan gugup, ia juga takut jika ada hal berbahaya didalam keluarganya. Jika Candra abangnya juga lalu apa yang terjadi hingga orang lain dengan tega memisahkan mereka.
Tiara memeluk Tara untuk menenangkannya.
Tidak lama terdengar tamu datang dan ternyata benar Abang dari Tiara,
Tora yang di persilahkan masuk pun heran rumah siapa ini dan kenapa sepertinya di jaga ketat.
Bersambung
