NovelToon NovelToon
Indah Cintanya

Indah Cintanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Anak Kembar / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sriii Wulandari

【Cantik×Ketos Dingin+Cinta Pandangan Pertama+Cinta Manis】⚠️ FOLLOW DULU BARU BACA ⚠️ Haii..selamat menyelami dunia fiksi, sebagian cerita diambil dari kisah nyata. mohon maaf jika ada kesalahan/kekurangan Dalam cerita ini, karena saya juga manusia biasa. Terimakasih sudah mau mampir ke cerita ini ••••••••• Liliana Marcella Kusuma, Itulah nama yang dulunya disematkan oleh neneknya. entah kenapa sejak dia kecil dia tak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orangtuanya, seakan kedua paruh baya itu membentangkan jarak kepada putrinya itu. Namun walaupun begitu, Liliana tetap semangat menjalani harinya karena dia punya pacar yang sangat cinta padanya. Ivander Jovanka Bagaskara, Pria dingin yang tak tersentuh, dan terlahir dari keluarga konglomerat. walaupun punya harta yang melimpah dan keluarga yang lengkap tak membuatnya bahagia. Tapi sejak berjumpa dengan perempuan yang bernama Liliana Marcella Kusuma, membuat dunianya serasa berwarna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sriii Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(15). Masih tentang foto itu

Happy reading

Lili mengelus dadanya begitu sudah didalam kamar, Hampir aja dia ketahuan sama nyonya Anna. Tadi begitu dia ingin masuk kedalam kamarnya, Anna secara kebetulan berjalan menuju kearah belakang.

"Hah, untung aja gue nggak ketahuan! Mana tadi muka mama serem banget lagi." gumamnya lalu segera membaringkan tubuhnya di atas kasur.

"Oh iya, aku lupa lagi kabarin Vander. Siapa tau dia udah selesai latihan." Lili mengambil ponselnya lalu mengirim pesan pada pria itu

WA √ :  "Sayang, maaf aku ganggu!! Kamu udah selesai belum, latihannya?"

Begitulah isi pesan yang dikirimkan Lili pada pacarnya. Selang 5 menit Vander baru Vander membalas Nya

WA √ : Iya Sayang, maaf ya aku baru balas. Ini baru selesai latihan kok! Kabar papa kamu gimana?"

Lili tersenyum lalu membalas pesan Vander. Baru juga telat 5 menit, udah minta maaf aja tu cowo

WA √ : Sudah lumayan baikan sih, mungkin cuma butuh perhatian yang lebih ekstra lagi." Balas Lili dalam pesannya

WA √ : Oke, aku jemput sekarang ya Sayang."!!

Begitu melihat pesan WA dari pacarnya, Lili dengan cepat melangkah menuju kamar orang tuanya.

Tokk...tokk

"Pa, ma. Permisi Lili boleh masuk nggak?"

Tanya Lili dengan hati-hati, takut menganggu waktu istirahat orangtuanya

"Masuk aja nak." Suara David dari dalam kamar

Clekk

"Pa, sudah makan belum?" Tanyanya dengan perhatian

"Sudah tadi Li, disuapin sama mama kamu. Kamu mau pulang sekarang nak?" Tanyanya begitu melihat tas Selempang sudah tersampir dibahu putrinya

"Iya pa, Lili mau izin pamit sama papa dan mama! Lili minta maaf ya pa, nggak bisa nginap dirumah ini."

"Nggak apa-apa nak, papa juga ngerti kok! Nanti kalau kamu butuh apa-apa, jangan sungkan ya buat hubungi papa." Ujarnya dengan lembut, sembari tangannya mengelus surai hitam putrinya

"Pasti dong pa, nanti bakalan aku kabari kok! Yaudah pa, aku pergi dulu ya." Pamitnya sembari menyalami David dengan takzim

"Iya sayang, kamu hati-hati ya dijalan."!!

"Iya pa, pasti." Sahutnya kemudian keluar dari kamar kedua orangtuanya. Sesampainya diteras sudah ada Vander yang menunggu nya dengan sabar

"Sudah siap sayang?" Vander turun dari atas motornya lalu memakaikan helm pada perempuan itu. Lili mengangguk kemudian naik keatas motor dibantu oleh pacarnya memegangi tangannya

"Yang aku pernah ceritakan sama kamu, makamnya nenek aku?" Tanya Lili sembari bersandar dipunggung kekasihnya

"Iya aku ingat Yang, Emang kenapa?"Tanya Vander

"Aku sih penasaran aja sama makamnya nenek, Jadi tadi pas aku tanya papa. Ya tetap jawabannya sama aja! Papa nggak mau ambil resiko, karena Kakek aja selalu melarang papa buat ziarah ke makam nenek."

"Kok gitu ya, Kayaknya ada yang aneh itu yang. Sama makam nenek kamu."!! terang Vander

"Nah itu yang, aku aja mikirnya kesitu! karena kan secara logika kalau tidak ada sesuatu yang disembunyikan, kakek nggak akan ngelarang keluarga nya ziarah ke makam nenek." Kata Lili berpikir secara kritis

"Betul banget yang, Pasti ada yang disembunyikan sama kakek kamu."!!

"Kamu ada niat, buat menyelidikinya? Kalau ada aku bakal bantu kamu kok yang." Ucap Vander lagi sembari mengelus punggung tangan Liliana yang melingkar di pinggangnya.

Lili mengangguk mantap. "Iya Van, aku niatnya juga gitu. Sebenarnya ada satu lagi yang belum aku kasih tau sama kamu."

Vander tampak mengerutkan keningnya, menunggu perempuan itu untuk berbicara

"Ini soal mamaku, Van." Ujar Lili

"Ha? Mama kamu, ada apa dengan dia Li. Apa dia jahatin kamu lagi?" Tanya Vander beruntun

"Bukan, mama nggak pernah lagi kok, jahatin aku. Cuma ada satu hal yang membuat aku janggal tentang mama."

"Iyakah, apa itu?"

Lili tampak berpikir mengingat memori dia sewaktu kecil, sewaktu dia masih duduk di bangku SD. dia  pernah menemukan foto itu dari bawah kasur Kedua orangtuanya. Saat bertanya pada Anna yang waktu itu membawanya masuk kamar Namun

"Maa, ini foto mama kan." Ucap Lili pada saat itu sembari menyodorkan foto itu dihadapan ibunya

Anna ketika melihat foto itu, segera dia merampas foto itu dengan kasar dari tangan Lili. "Ya jelas foto mama lah, kamu ini gimana sih." Gerutunya dengan marah

Percakapan itu masih tersimpan jelas dibenak Lili

"Jadi dalam foto itu sangat berbeda Van, Mama Anna kan tidak punya tahi lalat disamping bibirnya, Sedangkan didalam foto itu ada tahi lalat sebagai pembedanya! Aku jadi bingung sama foto mama."

Vander masih mendengarkan dengan saksama

"Hmm, Oke. Jadi pembedanya tahi lalat itu! Lalu apa fotonya masih kau simpan?" Tanya Vander

"Iya Van, Fotonya sudah ada sama aku. Tadi aku menyelinap masuk kedalam gudang. Untung aja, tadi mama nggak lihat aku yang." Ujar Lili sembari terkekeh

"Ada-ada saja kamu yang, Tapi kamu nggak ada yang terluka kan?"

"Santai yang, aku baik-baik saja kok." Sahut Lili dengan senyuman di bibirnya

Vander mengangguk-anggukkan kepalanya, Lalu tak lama kemudian mereka sampai di apartemen tempat mereka tinggal. Keduanya sesekali bercanda, begitu berjalan menuju lantai 3

Karena Lili akan menunjukkan foto mamanya, keduanya masuk kedalam apartemen tempat tinggal Lili. Karena apartemen mereka tepat samping-sampingan

Didapur Lili sedang menyiapkan makanan untuk mereka berdua, kebetulan sekali bibi Ara sedang keluar membeli perlengkapan dapur. Jadi hanya ada mereka berdua didalam apartemen itu

Saat sedang asik memotong sayuran Lili tak sadar jika Vander sedang mengamatinya sejak tadi. perlahan pria itu mendekati Lili yang sedang asik memotong sayuran Nya Dan begitu berada dibelakang Lili, tangannya memeluk pinggang ramping kekasihnya

Lili yang sedang fokus memotong sayuran, tentu kaget dengan itu. Ingin berteriak tapi

"Ini aku yang, nggak usah teriak gitu." Ujar Vander begitu melihat keterkejutan diwajah kekasihnya

Lili menggerutu sambil mencubit punggung tangan Vander yang masih setia melingkar di pinggangnya. "Kamu sih, ngagetin aku aja. Meluk orang nggak bilang-bilang."

"Kalau mau meluk harus bilang dulu, itu namanya nggak romantis Li."

Vander terkekeh lalu mencium pipi pacarnya dari samping, tentu Lili merasa terganggu

"Ih Van, bisa diam nggak sih. Aku lagi masak ini."!!

"Yaudah sih masak aja. Lagian aku nggak ganggu kok, Lanjutin aja sayang."

Lili menghela nafasnya, tidak ingin memperpanjang masalah dia dengan sabar meracik bumbu yang akan dimasaknya

Vander mengamati. "Aku bantuin ya sayang." Katanya lalu langsung mencuci sayur yang sudah dipotongi oleh perempuan itu

"Kalau kamu nggak keberatan, bantuin saja." Sahut Liliana. Sedangkan Vander tersenyum membalas Nya

Akhirnya kedua orang itu bekerja sama membuat makanan yang akan mereka makan siang ini. Setengah jam kemudian makanan telah terhidang di atas meja, baik Vander dan Lili sudah siap untuk menyantapnya

"Emm, enak banget sayang masakan kamu! Kalau gini caranya aku bakalan ketagihan deh, Jadi nggak sabar buat cepat-cepat nikahin kamu."

"Uhukk....,"

Lili yang sedang minum langsung terbatuk begitu mendengar kata nikah dari mulut pria itu. Vander dengan sigap mengelus punggung Lili lalu membantunya untuk minum

"Pelan-pelan sayang, makannya! nggak ada yang rebut kok, makanan kamu."

Lili melotot kesal. "Kata-kata kamu tuh, nggak bisa difilter sedikit. Masa baru Lulus langsung nikah."

"Hehehe maaf sayang, habisnya sih masakan kamu enak banget." Sahutnya terkekeh pelan

"Kalau kamu suka nggak papa kok, biar aku aja yang masakin kamu tiap hari." Usul Lili sembari mengunyah makanannya

"Nggak usah yang, aku nggak mau kamu capek! Biar aja nanti, tunggu kita jadi pasangan suami-istri." terang Vander

"Itu sih maunya kamu Van." kata Liliana

Vander membalasnya dengan senyum jail, biasa memang. Pria satu ini jika sudah bucin pada satu orang, maka sulit untuk menjauhkannya

||||||||||||||||||||||||||••••••••••|||||||||||||||||||||||||||

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE YA Terimakasih

1
Wulan28
Perbaikan sedikit, Lili mengangguk sembari tersenyum ramah. "Iya tuan, Waalaikumsalam! Dadaaa adiknya kakak." Lili melambaikan tangannya begitu melihat tangan kecil Ali melambai-lambai kearahnya
Wulan28
Perbaikan sedikit, tangannya menelusuri dada bidang suaminya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!