Rona baru saja sampai di mejanya, gadis itu terkejut saat mendengar suara seseorang yang tidak di duga-duganya menyatakan suka kepada nya.
Restu sosok laki-laki yang menjadi incaran para gadis berdiri sambil tersenyum lebar melihat nya
Akankah dia menerimanya ataukah tidak.
Apakah status sosial tidak membuat bimbang
Simak kisah nya di sini ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Keindahan alam yang begitu indah membuat kedua remaja itu pun begitu betah untuk menikmati nya.Lama keduanya duduk di batu besar sambil menenggelamkan kedua kaki mereka ke dalam air yang begitu jernih, merasakan begitu segarnya air terjun yang jatuh ke bawah.
"Gue nggak menyangka kalau tempat tinggal Kakek Nenek elo itu bagus banget. Jujur tadi baru sampai gue hanya lihat bangunan kecil eh engga taunya pas masuk ke dalam nya ternyata seperti negeri di dalam dongeng."
Restu hanya tersenyum mendengarkan gadisnya berbicara.
"Ini sih namanya surga".
" Elo suka di sini? tanyanya ingin tau.
"Suka.Kalau boleh memilih nih gue mau kok menetap di sini".ucapnya dengan pandangan masih ke arah air terjun yang ada di hadapan nya
"Gue bisa kok mewujudkan keinginan elo".katanya membuat gadis itupun langsung menatap ke arahnya.
"Bagaimana caranya?
" Nikah sama gue".ucap laki-laki itu sambil menarik turun kan alisnya membuat gadis itu pun langsung menatap nya tajam.
"Nikah,Nikah.Ingat umur Restu".
" Memangnya ada apa sama umur Mel? tanya nya menggoda gadisnya.
"Masih bocil, ktp aja belum punya sudah berpikir untuk nikah".
" Kalau sudah punya ktp apa elo mau nikah sama gue?
"Ngga tau".jawab gadis itu sambil membuang muka ke arah air terjun.
" Loh kok ngga tau sih Mel?
"Ya karena memang gue ngga tau, apakah nanti kita akan berjodoh atau ngga tergantung dari takdir yang di atas".jawabnya membuat remaja laki-laki itupun akhirnya ikutan terdiam.Kini keduanya kembali menikmati suasana alam yang begitu memanjakan mata.
Lalu Restu pun memulai pembicaraan lagi
"Malam ini kita menginap di sini ya".ucapnya memberitahu.
" Menginap? tanya ulang gadisnya.
"Iya".
" Kok elo ngga kasih tau gue kalau kita akan menginap ".
" Awalnya sih gue ngga berencana menginap tapi besok kan masih libur dan elo seperti nya suka banget dengan pemandangan alam di sini jadi gue memutuskan untuk menginap saja".
"Elo seperti cenayang ya, tau aja apa yang ada di pikiran gue".katanya membuat remaja laki-laki itu pun langsung tertawa
" Bukan cenayang tapi sehati. "
"Masa sih?
" Iya".
"Dari mana elo tau kalau kita sehati".
" Buktinya gue tau apa yang ada di pikiran elo".jawab nya dan gadis itu pun hanya terdiam memikirkan nya.
"Mel".
" Iya".
"Boleh gue menanyakan sesuatu ke elo?ucap nya dengan posisi saling bertatapan.
"Mau menanyakan hal apa?
" Tentang perasaan elo ke gue?Apa elo sudah cinta sama gue? tanya remaja laki-laki itu ingin tau.
Amelia langsung membuang pandangan nya ke arah lain dan itu membuat Restu pun tau kalau gadisnya belum mencintai nya.
"Belum ya?tanya nya dengan raut wajahnya terlihat kecewa.
" Gue memang belum mencintai elo tapi nggak tau nanti yang pasti sekarang ini gue tuh nyaman banget kok sama elo".ucap gadis itu jujur membuat Restu pun langsung menatap nya dengan raut wajah yang sedikit lebih ceria.
"Itu juga sudah cukup buat gue.Makasih ya".ujarnya dan gadisnya pun mengangguk.
" Em, pulang dulu yuk. Sudah sore".katanya sambil melirik ke arah jam tangan nya.
"Iya".jawabnya lalu keduanya pun beranjak meninggalkan tempat itu dengan hati yang begitu bahagia.
Perjalanan mereka pun tidak lama karena hanya membutuhkan waktu 20 menit keduanya pun sampai di pondok.
Setelah sampai keduanya pun masuk ke dalam pondok.Terlihat kedua pasangan paruh baya sedang duduk santai di ruang tengah dan langsung menyapa keduanya tapi hanya sesaat karena laki-laki paruh baya itupun langsung mengajak remaja laki-laki itu ke ruang kerjanya.Hingga tinggallah Nenek Restu dan Amelia.
"Sudah jalan-jalannya? tanya sang Nenek
" Sudah Nek".
"Nak Amelia suka pemandangan nya? tanya Nenek Restu lagi setelah kedua remaja itu sudah duduk.
" Iya Nek, Amel sangat suka sekali ".
" Kalau suka sering-sering ke sini ya".pintanya penuh harap.
"InsyaAllah Nek".jawabnya membuat wanita paruh baya itupun tersenyum senang.
"Alhamdulillah,Nenek senang banget mempunyai cucu perempuan".katanya dan membuat hati Amelia pun menghangat saat mendengar nya.
Lalu wanita paruh baya itupun langsung memanggil salah satu pelayan nya.
" Saya Nyonya ".ucap pelayan itu setelah sampai di hadapan majikan nya.
" Antar Nak Amelia ke kamar tamu".
"Baik Nyonya".katanya sedangkan Nyonya nya itupun langsung beralih melihat kearah gadis remaja yang masih duduk anteng.
"Nak Amel pergilah untuk istirahat".katanya.
" Iya Nek, tapi tas Amel dimana ya Nek? tanya Amelia sambil mencari keberadaan tas nya.
"Sudah ada di kamar Anda Nona".jawab pelayan wanita itu mewakili Nyonya nya.
Setelah mendengar nya akhirnya gadis remaja itupun langsung beranjak meninggalkan ruangan itu untuk menuju ke kamar.
Tak lama mereka pun sampai di depan sebuah kamar. Pelayan itu pun langsung membukakan nya.
"Silahkan masuk Nona".ucapnya dan gadis itu pun langsung masuk ke dalam kamar yang terbilang cukup luas di bandingkan dengan luas kamar nya.
" Apa ada yang Anda butuhkan lagi Nona? tanyanya sebelum pergi.
"Em seperti nya tidak ada".
" Baik kalau begitu saya pergi dulu Nona".
"Iya, makasih Bibi".
" Sama-sama Nona".jawabnya lalu melangkah pergi meninggalkan nya sendiri di dalam kamar yang akan di tempati nya.
Di saat gadis itu sedang sibuk mengagumi keindahan kamar tidur nya di tempat berbeda tepatnya di sebuah ruang kerja terlihat kedua laki-laki berbeda usia kini sedang duduk berhadapan.
"Lihat ini".katanya sambil mendorong ponselnya ke arah remaja yang sedang duduk dengan hati yang sedikit was-was.
Tanpa bertanya remaja itupun langsung mengambil ponsel Kakek nya dan melihat nya.Di melihat 20 panggilan telpon dari kedua orang tuanya.
" Mereka mencari mu Res".kata nya sambil melihat kearah cucu laki-laki nya yang terdiam sambil menundukkan kepala nya.
"Apa kamu tidak meminta izin sebelum ke sini? tanyanya masih terus menginterogasi cucu nya.Remaja itupun menggeleng tanda tidak.
" Kenapa nggak izin?
"Percuma Kek kalau Restu izin pasti nggak di izinkan".jawabnya jujur membuat laki-laki paruh baya itupun menatap sedih cucu nya.
" Kakek tau tapi setidaknya kamu kasih tau kalau kamu ke sini jadi kedua orang tua mu tidak akan cemas memikirkan putra nya yang pergi meninggalkan rumah tanpa kabar".
Remaja itu hanya terdiam tak menjawab nya karena apa yang di katakan oleh Kakek nya semua nya benar.
"Apa Kakek sudah boleh memberitahukan kedua orang tua mu kalau kamu menginap di sini?
" Terserah Kakek ".jawabnya sambil beranjak dari kursinya membuat Kakek nya pun langsung melihat nya.
" Kamu mau ke mana?
"Ke kamar mau istirahat".jawabnya sambil berjalan keluar dari ruangan itu membuat Kakek nya hanya membuang napas nya
" Cucu ku segitu bencinya kamu dengan kedua orang tuamu".gumamnya dalam hati.
Bersambung
"