Hal yang paling di nantikan bagi wanita lajang yaitu melanjutkan hubungan dengan pria yang ia cintai ke jenjang pernikahan. Louisa dan Morgan, dua insan yang saling mencintai.
Setelah sekian lama berhubungan mereka akhirnya memutuskan untuk menikah. Namun satu hari sebelum pernikahan, Louisa melakukan sebuah kesalahan terbesar dalam hidupnya.
Ia tanpa sengaja melakukan one night stand dengan pria yang tidak ia kenal. Merasa dirinya tidak pantas untuk Morgan, ia memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka.
Bagaimana reaksi Morgan ketika Louisa membatalkan pernikahan? Sementara segala persiapan pernikahan sudah siap.
Bagaimana reaksi Morgan saat ia tahu Louisa menghabiskan malam bersama musuh bebuyutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Nyonya Walker
Erick dan Hudson terkekeh ketika melihat Bos mereka saat ini terlihat seperti pengemis cinta. Seorang Roy Walker tidak pernah melakukan hal semacam ini, ia tipe pria yang sangat cuek dan tidak peka. Namun kini mereka melihat Bos mereka begitu over protective kepada Louisa.
Erick dan Hudson sebenarnya tahu tentang Louisa yang saat ini sedang mengandung anak Roy. Oleh karena itu mereka selalu mengawasi Louisa kemanapun ia pergi. Karena musuh Roy berada di manapun, apabila mereka mengetahui adanya pewaris keluarga Walker dalam rahim seorang wanita sudah dipastikan wanita itu akan menjadi incaran mereka.
Bayi itu akan lahir menjadi bayi genius yang memiliki kekuatan dan kemampuan yang sama seperti Roy. Itu sebabnya Roy sangat menjaga bayi yang ada dalam rahim Louisa, ia tidak ingin sesuatu terjadi pada pewarisnya.
Roy pun akan melangsungkan pernikahan tanpa sepengetahuan banyak orang. Hanya orang-orang terdekat saja yang ia undang, ia tidak ingin mereka menjadikan Louisa sebagai kelemahan Roy.
"Kalian berani menertawakan ku?" gertak Roy dengan tatapan tajam.
"Bukan aku Bos, tapi Erick" elak Hudson mencari aman.
"Karena kalian sudah berani menertawakan ku sekarang juga kalian carikan aku es teler dengan durian di atasnya jangan lupa beri parutan keju juga," pinta Roy membuat Erick dan Hudson tercengang. Pasalnya saat ini buah durian sedang tidak musim, mereka akan mencari dimana es seperti itu.
"Selamat mencari Hudson," ejek Erick tertawa renyah.
"Kau pun sama Tuan Richard, kau harus ikut mencari. Kau lupa saat kau ngidam siapa yang kau repotkan?" sewot Roy membuat Erick mendengus.
"Kau perhitungan sekali Bos!" protes Erick.
"Sudah, jangan banyak protes cepat kalian cari apa yang aku inginkan," titah Roy. Erick dan Hudson pun pergi meninggalkan Bos nya.
Bukan hanya Erick dan Hudson yang merasa aneh dengan perubahan pada Roy. Wilona adiknya pun merasa tidak percaya dengan sikap kakaknya.
"Kau yakin tidak terjadi sesuatu kepada Kakakku hari itu? Dia seperti orang yang kerasukan kupikir," sahut Wilona merasa aneh.
"Kerasukan gimana?" Louisa malah balik bertanya.
"Tidak biasanya Kakakku yang kaku itu bersikap baik dan perhatian kepada orang lain. Dan itu terjadi hanya padamu saja," ucap Wilona dengan sorot mata selidik.
"Mungkin memang dia ingin berubah," jawab Louisa sedikit gugup.
"Apa mungkin Kakakku menyukaimu?" tuduh Wilona merasa curiga.
"Kau tidak tau saja Kakakmu seperti itu karena bayi yang ada dalam perutku bukan karena menyukaiku," gumam Louisa dalam hati.
Mereka kini berjalan menuju apartemen Roy, Roy membuka pintu apartemennya. Mereka lalu masuk ke dalam sambil membawa makanan yang di pesan Roy.
"Kak, sejak kapan Kakak suka makanan pedes?" tanya Wilona merasa aneh.
"Entahlah aku ingin sekali sejak malam," jawab Roy sambil membuka bungkus makanan berisi cilok goang.
"Serius tingkah Kakak seperti emak-emak ngidam," celetuk Wilona membuat Roy dan Louisa tersedak mendengar ucapan Wilona.
"Kalian ini sejak kemarin terlihat sangat kompak, aku mulai curiga kalian menyembunyikan sesuatu dariku," cetus Wilona menyelidik.
Tiba-tiba saja perut Wilona merasa sakit, ia bergegas lari menuju toilet dekat ruang tamu. Louisa dan Roy kembali menikmati makanan mereka, namun kini Roy merasa mual seperti biasa.
Ia berlari menuju wastafel di dapur, Roy memuntahkan makanan yang ia makan. Louisa memijat tengkuk Roy dari belakang, setelah itu ia memberikan minuman hangat kepada Roy.
" Aku balur dengan minyak angin agar kamu merasa enakan," usul Louisa.
Roy pun memberikan minyak angin milik Wilona kepada Louisa. Roy membuka kaos yang ia kenakan agar Louisa lebih leluasa mengoleskan minyak angin pada tubuhnya.
"Kau sudah pernah melihatnya jadi tidak perlu malu-malu seperti itu," ucap Roy ketika melihat Louisa masih gugup melihat tubuh Roy.
Louisa mulai mengoleskan minyak angin pada tubuh Roy. Tiba-tiba saja mereka Roy mendekatkan wajahnya ketika Louisa mengoleskan pada tubuh bagian depan.
Jantung Louisa berdebar kencang ketika berdekatan dengan Roy saat ini. Ia baru menyadari pria dingin ini sangat tampan.
Tak lama kemudian mereka dikejutkan oleh kedatangan Hudson dan juga seorang wanita paruh baya disampingnya. Keduanya tercengang ketika melihat Roy yang tidak memakai pakaian pada tubuh bagian atasnya sambil berdekatan dengan seorang wanita seperti hendak melakukan sesuatu.
"Sepertinya kita datang di waktu yang salah," ucap Nyonya Walker dengan wajah memerah karena melihat putranya sedang bermesraan dengan seorang wanita.
"Iya, benar Nyonya" timpal Hudson.
Wilona yang baru keluar dari kamar mandi pun ikut salah paham ketika melihat posisi mereka saat ini.
"Sudah kuduga kalian menyembunyikan sesuatu dariku," ucap Wilona dengan sorot mata menyelidik.
"Ini semua tidak seperti yang kalian pikirkan, aku bisa menjelaskan" tutur Louisa.
"Dia memang calon istriku Mom," jawab Roy singkat.
Louisa dan Wilona membelalakkan kedua matanya, merek tidak percaya dengan apa yang baru saja Roy katakan.
"Calon istri?" ucap Nyonya Walker membeo.
"Iya, kami akan segera menikah," jawab Roy tanpa meminta pendapat Louisa.
"Hey, aku belum menyetujuinya," protes Louisa dengan suara pelan.
"Apa kau menunggu perutmu membesar baru mau menikah denganku," timpal Roy yang sudah terlalu lama menunggu keputusan Louisa.
"Perut? Apa dia sedang hamil?" tanya Nyonya Walker begitu antusias.
Ia bergegas duduk disamping Louisa lalu mengusap perut rata Louisa.
"Apa kau mengandung pewaris keluarga kami?" tanya Nyonya Walker sangat senang mendengar berita ini.
Putra yang selama ini selalu sulit untuk mencari pasangan, namun kini malah memberikan dua sekaligus, calon istri dan juga cucu untuknya.
Louisa menatap Roy, ia bingung harus menjawab apa. Jujur ia masih belum siap menikah dengan Roy, ia masih takut menghadapi pernikahan. Namun benar apa yang dikatakan oleh Roy, lama kelamaan perutnya akan membesar, tidak mungkin ia menikah dalam keadaan perut buncit.
Wilona ikut bahagia mendengar berita ini, pantas saja sejak kemarin Kakaknya begitu over protective kepada Louisa. Ternyata ia mengetahui apabila Louisa sedang mengandung anaknya.
Namun ia merasa kebingungan, kapan mereka membuat bayi itu sementara mereka baru saja bertemu?
.....
Jangan lupa like komen dan vote bestie 💕 Calangheyo 🤗
ngerasa kehilangan kan
wilona wilona penculikan membawa nikmat ya