NovelToon NovelToon
Guardian Flower

Guardian Flower

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Model / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Defri yantiHermawan17

Terpisah cukup lama karena kesalahpahaman, tapi rencana licik seseorang membuat keduanya di pertemukan kembali.

Bagaimana cara mengatasi kecanggungan yang sudah tertanam dalam itu, apa yang akan Sang Bunga Albarack lakukan pada mantan ajudannya nanti?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Waspada

Liara menoleh, gadis itu menatap lekat pada Delila dan segera menyela ucapan adik sepupunya.

"Jangan pernah menilai apa pun dari tampilannya, Del. Tampilan itu bisa menipu kamu, jangan karena dia ganteng, rapih, pinter, terus kamu berpikir kalo dia juga bakalan punya sikap sama sifat se-perfect penampilannya? no jangan pernah." ucapan Liara yang terdengar serius dan dalam membuat Delila terdiam, bahkan gadis remaja itu menatap lekat pada Liara.

"Penampilan itu bisa menipu. Aku pernah kenal sama orang yang berpenampilan jauh dari kata rapih, urakan, bertato, bahkan acuh dan cuek pada siapa pun. Tapi dibalik sikap menyebalkan dan tampilan berandalannya itu banyak menyimpan rasa peduli dan tanggung jawab. Walaupun pada akhirnya dia menyerah dan memilih pergi," lanjutnya lagi.

Liara menyeruput mie instannya dengan lahap. Kedua matanya menatap lurus pada api unggung besar yang bergoyang di tiup angin malam. Sementara Delila, gadis remaja itu hany mengangguk patuh, dia menurut karena Delila yakin kalau ucapan Kakak sepupunya itu tidak mungkin salah.

Ya, don't judge a book by ist cover.

Mungkin pribahasa itu ada benarnya, jangan menilai seseorang dari luarnya saja.

Malam semakin larut, hari pertama mereka berkemah ditempat ini tidak melakukan apa pun. Malam ini para dosen panitia meminta seluruh peserta kemah istirahat ditenda masing masing. Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam lewat 45 menit. Udara malam mulai menusuk kulit, api unggun perlahan mengecil walaupun masih bisa menjadi penghangat orang orang yang mendapat giliran berjaga malam ini.

Para mahasiswa menjadi peserta uji coba malam ini, dan besoknya akan bergantian dengan mahasiswa lain. Ada sekitar 5 orang mahasiswa masih mengobrol di depan tenda mereka, sesekali bergurau ringan untuk menghilangkan rasa sepi.

Tapi ternyata bukan hanya kelima anak muda itu yang masih terjaga, didepan tenda yang agak jauh dari mereka ada seorang pria masih menikmati malamnya, sembari meneguk soda dan mempehatikan tenda biru yang ditempati Sang Bunga.

Mata Elangnya terus saja tertuju kearah sana, mulutnya menyecap minuman bersoda tanpa alkohol yang sengaja dia bawa sendiri. Malam makin larut, suara hewan nokturnal semakin menampakan eksistensinya, bahkan burung hantu mulai berbunyi kukuk kukuk tidak jauh dari tendanya.

Pria berhoodie hitam itu bangkit, memasukan sesuatu kedalam saku hoodie yang di pakainya. Kedua bola matanya memindai seluruh area perkemahan, suara deburan air dari arah air terjun semakin membuat suasana malam ini begitu ngeri untuk para penakut.

Perlahan kedua kaki kokohnya berjalan menjauh dari tenda, dia semakin mengikis jarak pada tenda biru yang sedari tadi tidak lepas dari kedua matanya. Jaraknya semakin dekat, hanya tinggal beberapa meter saja- tapi belum juga dia sampai ditenda biru itu, sebuah suara ranting terinjak dan sapuan daun kering mengalihkan atensinya.

Lionel memutar kepalanya, kedua matanya menatap lekat pada hutan yang terlihat gelap gulita. Suara janggal itu membuat jiwa Hunternya seketika bangkit, satu tangannya merogoh sesuatu dari dalam kantung hoodie yang dipakainya dengan posisi bersiap.

Grook Grook!

Seekor babi hutan berlari menjauh dari lokasi kemah, entah apa yang membuat hewan hama itu berlari tunggang langgang seperti kesetanan. Yang jelas babi hutan itu tidak mampu membuat kewaspadaan Lionen menurun, dia bergerak mundur semakin mendekat pada tenda dengan mata terus saja mengarah pada sisi hutan yang gelap.

'Simba,' gumam seorang gadis dari dalam tenda biru.

Hingga akhirnya kedua telinganya mendengar suara gumaman dari dalam tenda, dan itu membuatnya menoleh dengan dahi berkerut dalam.

"Apa dia sedang memimpikan ku? dan memakiku didalam mimpinya, lagi?" gumamnya pelan sembari menghela napas pelan.

BANG BISA PERBAIKI OTAK DAN HATIKU GAK😰😰

JAN SAMPE MASUK KETENDA YE BANG😂😂

1
Ayu Galih
Waaah Tamat aja ,oni aqu sdh berulang3 baca kisah keluarga DUREN SAWIT 😍😍😍😍😍
Ayu Galih
Bagus banget alur ceritanya kak ..💪🤗😘😘😘😘😘
🌹🪴eiv🪴🌹
terimakasih untuk tulisan indah mu thor 🥰
🌹🪴eiv🪴🌹
saya komen nich
Bunny🥨: “Ketika tubuh jadi taruhan untuk keadilan. Mampir juga yu di ceritaku berjudul "kesepakatan di Atas Ranjang.” ditunggu kehadirannya ❣️
total 1 replies
Naufal hanifah
cerita nya bagus,
fitra andriyani
ara wani ne kro simba tok
fitra andriyani
ara terlalu arogan
fitra andriyani
ara ki terlalu
Yuli wiji Rahayu
Luar biasa
TriAileen
kesabaran simba tebel banget yaa..
Fina Fitriani
seruuuu cerita turun temurun.... duren sawit... lanjut thor
SNN 💠
Luar biasa
Maria Magdalena
Wah El bakal diamuk ratu kunti sama sang princess nih hayo lho El siap2 dislepet sang ratu 😆
Maria Magdalena
wkk wkk suami denda anmu bucin banget Yas kelakuanmu nurun ke anakmu Dahliara mmg keturunan prayoga membuat suami pada bucin jgn lupakan keturunan samudera jg sama buat bucin pasangan.
Aniko Juke Chrystina
Luar biasa
ArlettaByanca
penampilan itu pilihan...mau rapih atau urakkan. Rapih tdk serta merta baik sempurna demikian juga urakan tdk serta merta jahat. Jd mau itu utakan atau rapih tidk baik saling menuduh. Si Rapih dicap munafik atau si urakkan dianggap lebih jujur apa adanya. Semua itu hanya pilihan bagaimana kita mau berpenampilan.
asya yussi
Luar biasa
Khomsa Veblita
ngakak....
Khomsa Veblita
salah ketik Thor...It's bukan ist
K-Fans
bertele tele
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!