Sistem Pilihan

''ssshhhhhhh'' desis ketiganya.

Luna dan Desi mendesis karena jari-jemari mereka menyentuh setiap barisan otot Kris juga 6 kotaknya sedangkan Kris mendesis karena sentuhan keduanya yang sangat terasa menggetarkan seluruh tubuhnya hingga hatinya.

''kalian nakal sekali'' ucap Kris sambil menyentuh hidung Luna dan Desi hingga membuat keduanya terkekeh manja.

''hehehehe''

''apa sih yang kamu lakukan sampai memiliki tubuh seperti ini?'' tanya Luna penasaran.

''nggak ada'' jawab Kris tak berbohong sama sekali sebab selama ini tak punya waktu untuk berolahraga sebab seluruh waktunya ia habiskan untuk sekolah dan bekerja.

''iiisshhh kelihatan banget boongnya'' desis Desi namun bukan marah beneran.

''bagaimana, apa kalian menyukainya?'' tanya Kris.

''hmmm kami sangat menyukainyaaaaa'' teriak keduanya dan kembali melakukan apa yang sebelumnya mereka lakukan.

Dan kembali ketiganya mendesah, saat tubuh ketiganya sudah memanas barulah mereka masuk kedalam kolam renang sebelum terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Bukan karena tak mau tapi mereka masih berstatus seorang pelajar.

Ketiganya bermain di kolam renang tanpa tau bahwa ponsel Kris sejak tadi berdering tanpa henti bahkan ada puluhan pesan yang masuk.

Di sebuah mansion yang sangat besar, orang yang menelpon Kris sedang gelisah. Orang itu adalah seorang gadis cantik yang tak lain adalah Jasmine.

Jasmine menghubungi Kris karena dua alasan, yang pertama untuk memberitahu Kris tentang alamat orang yang pandai mengurus perusahaan dan alasan lainnya karena ingin mengobrol dengan Kris.

''issshh kemana sih kamu Kris? kenapa tak menjawab telpon gue'' gerutu Jasmine.

Entah kenapa sekarang Jasmine ingin sekali mendengar suara Kris.

''siapa yang tau alamat Kris ya'' pikir Jasmine, ia ingin menemui Kris secara langsung.

Ia teringat dengan showroom mobil dan motor yang mereka kunjungi hari ini.

''pasti mereka punya alamat kris tapi .... nggak, gue nggak boleh nyamperin dia sampai ke vilanya nanti dia bisa berpikiran yang aneh-aneh. Besok kami masih bisa bertemu di sekolah dan gue punya alasan untuk menemuinya'' geleng Jasmine, ia tidak boleh terlihat menyukai Kris nanti image dingin dan cuek yang selama ini tersemat padanya bakalan menghilang.

Kris sendiri sekarang masih asik berenang bersama kedua pacarnya, ia terlihat sangat menikmati hidup.

Saat hari beranjak gelap, barulah ketiganya menyudahi acara berenangnya.

Makan malam sudah siap dan ketiganya segera makan malam sebelum berpamitan pergi dengan Kris.

''hati-hati dijalan sayang-sayangku'' lambai Kris pada keduanya.

Kedua orang tua Luna dan Desi setuju kalau keduanya menjalin hubungan dengan Kris, bahkan tak mempermasalahkan mereka berbagi Kris asalkan Kris bisa bersikap adil dan selalu memanjakan Luna dan Desi. Apalagi keluarga Luna dan keluarga Desi berteman sejak turun temurun.

Apalagi saat mereka tau kalau Kris sangat kaya dan royal, mereka yakin Kris bisa membantu kedua keluarga saat mengalami kesulitan bahkan bukan tidak mungkin akan mengangkat kedua keluarga lebih maju lagi.

Kris pergi ke kamarnya setelah kedua mobil pergi membawa pacar-pacarnya, ia bersandar pada kepala ranjang lalu membuka ponselnya dan ternyata ada lima panggilan tak terjawab dari nomor asing. Juga ada 3 pesan dengan nomor yang sama.

'siapa?' batin kris.

Ia membuka pesan terlebih dahulu dan ternyata yang menelpon dan mengiriminya pesan adalah Jasmine, ia balik menghubungi namun setelah tiga kali menelpon tak ada satupun yang terjawab.

Di mansion Jasmine, Jasmine sengaja tak mengangkat panggilan telpon dari Kris sebab kalau ia mengangkat panggilan Kris sekarang dan Kris menanyakan dimana alamat orang yang pandai mengurus perusahan maka dia tak akan memiliki alasan untuk bertemu Kris besok di sekolah.

Berulang kali Jasmine ingin mengangkat panggilan telpon dari Kris namun berulang kali juga ia mencoba menahan dirinya hingga akhirnya ia bernafas lega saat Kris tak menghubunginya lagi.

''hahhh syukurlah'' desah Jasmine.

Kris sendiri segera memejamkan matanya karena sudah lelah dan beberapa menit kemudian ia terlelap tidur.

Pagi datang menyapa, Kris membuka matanya dan segera disuguhi oleh layar hologram sistem yang kembali memberikan pilihan.

[sistem pilihan harian]

hotel Nusantara senilai 1 trilyun rupiah

hotel Nirwana senilai 1 trilyun rupiah

''busetttt dapat hotel viral dan mewah nih, pilih yang mana ya'' bingung Kris sebab kedua hotel itu memiliki kelebihan masing-masing.

Hotel Nusantara berada dipusat kota dan selalu ramai sedangkan hotel Nirwana berada dipinggiran pantai dan selalu terisi penuh saat liburan meskipun harga sewa permalamnya hampir tiga kali lipat dari sewa permalamnya hotel Nusantara.

Sudah lebih dari lima menit Kris berpikir namun belum juga dapat menentukannya hingga tiba-tiba ia berkata.

''sistem bisakah layar hologramnya disimpan dulu karena aku tidak dapat memutuskannya sekarang'' pinta Kris dan tiba-tiba layar hologram menghilang dan tak mengganggu pandangan Kris lagi dalam melihat kearah depan.

''pergi sekolah dulu deh, nanti saja memikirkannya'' ucap Kris lalu segera pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setengah jam kemudian ia sudah ada di ruang makan menyantap makanan yang baru saja dimasak oleh para pengurus vilanya.

''pak Doni tolong urus semua kebutuhan vila dan gaji semuanya ya, kalau kurang nanti bilang saja padaku'' ucap Kris pada kepala pengurus vilanya yang bernama Doni.

''ba-baik tuan muda'' jawab pak Doni terbata-bata saat melihat ada saldo sepuluh milyar masuk kedalam rekeningnya.

'kalau sebanyak ini mah mungkin 4 - 5 tahun lagi baru minta kembali' batin Doni.

''makanannya sangat enak, aku suka'' ucap Kris hingga membuat para pengurus vila yang bekerja sebagai koki senang sebab tuan muda yang mereka layani menyukai masakan mereka.

''pastikan kalian memakan makanan yang sama seperti ini dan jangan membedakan bahan makanannya. Dan pak Doni, kalau perlu gaji kalian naikkan saja dua kali lipat dari gaji yang sudah ditetapkan'' sambung Kris.

Ucapan Kris kali ini semakin membuat mereka senang sebab tak hanya diperlakukan dengan baik selayaknya manusia tapi juga mendapat kenaikan gaji sebayak dua kali lipat padahal mereka baru masuk kemarin.

''terima kasih tuan muda'' ucap mereka serempak.

Kris segera menuju sekolahnya dengan menaiki pagani hingga kembali membuat sekolahnya heboh sebab hari ini Kris datang dengan mobil yang berbeda dari kemarin.

Banyak siswi mulai berani mendekati Kris karena mereka melihat apa yang terjadi kemarin saat Mika menghampiri Kris dan pagi ini Mika membawa Lamborghini hadiah ulang tahun dari Kris.

Baru saja Kris duduk, ia sudah di kerumuni para siswi hingga membuat Kris heran sebab kemarin mereka semua takut padanya dan sekarang malah mencari perhatiannya.

''minggir'' ucap sebuah suara dengan sangat dingin hingga membuat semua siswi menyingkir sebab sangat mengenal si pemilik suara yang tak lain adalah Jasmine.

''nanti pulang sekolah ikut gue'' ucap Jasmine.

''kemana? dan kenapa gue harus ikut lo?'' tanya Kris bingung.

''bukannya elo kemarin mencari orang yang bisa ngurus perusahaan jadi ikut gue pulang sekolah kesana'' jawab Jasmine.

''ohhh oke'' angguk Kris.