NovelToon NovelToon
Main Villain System

Main Villain System

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Transmigrasi ke Dalam Novel / Mengubah sejarah
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: ex

Jing an, seorang penulis yang gagal, secara ajaib terlahir kembali sebagai Luo Chen, Tuan Muda lugu di dalam novel xianxia klise yang ia benci. Berbekal 'Main Villain System' yang bejat dan pengetahuan akan alur cerita, misinya sederhana... hancurkan protagonis asli. Ia akan merebut semua haremnya yang semok, mencuri setiap takdir keberuntungannya, dan mengubah kisah heroik sang pahlawan menjadi sebuah lelucon tragis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ex, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 14 Yang Lemah Tidak Punya Hak

Keheningan. Keheningan total yang begitu pekat, begitu mutlak, hingga terasa lebih memekakkan telinga daripada sorak-sorai lima puluh ribu orang beberapa saat lalu. Bau anyir darah dan otak yang menyengat memenuhi udara di sekitar Arena 17.

Tubuh tanpa kepala Wang Li tergeletak di kakiku, anggota badannya masih kejang sesekali. Aku berdiri tegak, tanganku masih terangkat dalam posisi mencengkeram sisa-sisa kepalanya yang hancur. Cairan kental berwarna merah dan putih menetes dari sela-sela jariku.

Perlahan, aku melepaskan cengkeramanku dan melirik tanganku yang kini berlumuran darah.

"Cih," gumamku pelan, mendecakkan lidah dengan jijik. Aku mengeluarkan saputangan sutra bersih dari jubahku dan dengan sangat teliti mulai membersihkan tanganku, seolah-olah aku baru saja menyentuh kotoran anjing, bukan membunuh seorang manusia.

Tindakan sederhana itulah... tindakan membersihkan tangan... yang akhirnya memecahkan kebekuan massa.

"AAAAAAHHHH!"

"DIA MEMBUNUHNYA!"

"IBLIS! DIA MENGHANCURKAN KEPALANYA!"

"YA DEWA! ITU WANG LI! JENIUS KLAN WANG!"

Seluruh stadion meledak dalam histeria. Penonton yang duduk di dekat arena buru-buru mundur beberapa langkah, beberapa bahkan muntah melihat pemandangan brutal itu. Ini bukan lagi pertarungan persahabatan antar junior. Ini adalah pembantaian yang keji.

Di area VIP, ayahku, Luo Tian, mencengkeram sandaran kursinya begitu erat hingga buku-buku jarinya memutih, wajahnya pucat pasi. Para tetua Klan Luo tampak ngeri. Di seberang, senyum dingin di wajah Xiao Linyu telah lenyap. Matanya yang indah kini dipenuhi syok dan kewaspadaan yang dalam. Bahkan dia tidak menyangka akan terjadi pembunuhan sebrutal ini di detik pertama.

Dan di area Klan Lin, aku bisa melihat dari sudut mataku, Lin Feng, si MC sampah itu, membeku di arenanya. Wajahnya yang penuh percaya diri kini pucat, matanya menatap mayat Wang Li dengan campuran ngeri dan jijik.

'Selamat datang di dunia nyata, Bocah,' pikirku dalam hati, melemparkan saputanganku yang kotor ke atas mayat itu. 'Ini bukan cerita pengantar tidur ibumu. Di sini, orang benar-benar bisa mati.'

Saat itulah, notifikasi yang kutunggu-tunggu muncul di benakku, memvalidasi tindakanku.

[Ding! Host telah melakukan Pembunuhan Publik Pertama!]

[Target adalah seorang provokator, tindakan dibenarkan oleh Sistem.]

[Anda telah berhasil menyelesaikan Tahap Pertama dari Misi Utama "Pencuri Panggung Utama" dengan spektakuler!]

[Hadiah Milestone (Tahap 1) diberikan: +100.000 Villain Points!]

[Hadiah: Ketenaran (Infamy) di seluruh kota telah meningkat drastis!]

[+20.000 VP (Bonus) dari Shock dan Ketakutan Penonton!]

[Hadiah Misi Utama (Sisa 400.000 VP + Kunci Peti Harta Karun Turnamen x1) akan diberikan setelah Host berhasil mengamankan kemenangan akhir turnamen.]

[Total VP Saat Ini: 130.035]

'Nah, ini baru benar,' pikirku puas. Seratus ribu poin sebagai uang muka. Aku suka itu.

Wasit Arena 17 gemetar hebat.

"Pe... pemenang... Luo... Luo Chen?" suaranya terbata-bata, lebih terdengar seperti pertanyaan daripada pernyataan.

Aku mengabaikannya. Aku berbalik menghadap Tuan Kota Huang De, yang kini berdiri di panggung utama, wajahnya yang tambun berkeringat dingin.

"Tuan Kota," kataku, suaraku yang tenang dan dingin kembali terdengar di seluruh arena yang kini sunyi senyap. "Ada perubahan rencana."

"A-apa... apa maksudmu, Tuan Muda Luo?" tanyanya tergagap.

Aku menunjuk ke seratus arena kecil di bawah. "Ini... terlalu lambat."

Aku melompat dari Arena 17, mendarat dengan ringan di tanah kosong di antara semua arena.

"Aku tidak punya waktu untuk bermain dengan udang-udang kecil ini satu per satu," lanjutku, menyapu pandanganku ke seluruh peserta penyisihan yang kini menatapku dengan ketakutan murni. "Aku akan berdiri di sini."

Aku menunjuk lingkaran di tengah-tengah lapangan utama, tepat di bawah Panggung Utama.

"Siapapun yang merasa dirinya kuat. Siapapun yang berpikir dia bisa mengalahkanku. Siapapun yang ingin membalaskan dendam anjing Klan Xiao itu," aku melirik ke arah Klan Wang yang kini pucat pasi... "Aku persilakan."

Aku berhenti sejenak, membiarkan arogansiku yang tak terbatas menyelimuti seluruh tempat.

"Kalian semua bisa maju bersama-sama."

Aku menghunus Netherworld Slaughter Blade-ku untuk pertama kalinya di depan publik. Pedang hitam pekat itu berdengung pelan saat ditarik dari sarungnya, seolah haus darah.

"Atau," lanjutku sambil menancapkan pedangku ke tanah di depanku. "Kirimkan saja 63 finalis kalian. Aku akan melawan mereka semua besok."

"Aku akan mengambil posisi pertama di turnamen ini. Yang lain... bisa memperebutkan posisi kedua."

Tantanganku menggantung di udara yang berat, beracun seperti Demonic Qi di dalam Dantianku. Lima puluh ribu orang terdiam, rahang mereka seperti jatuh ke tanah. Mereka datang untuk melihat pertarungan junior, tapi mereka mendapatkan deklarasi perang seorang tiran.

Aku menikmati keheningan itu. Aku memejamkan mata sejenak, menghirup aroma ketakutan, kebingungan, dan amarah yang pekat. Ini seribu kali lebih memuaskan daripada pujian apa pun.

Tentu saja, keheningan itu tidak berlangsung lama.

"LUO CHEEEEEENNN! KAU BINATANG PEMBUNUH!"

Sebuah raungan yang dipenuhi duka dan amarah meledak dari area VIP Klan Wang. Seorang pria paruh baya dengan jubah mewah melompat dari tribun. Dia tidak menggunakan tangga. Dia melompat lurus ke bawah, mendarat di lapangan dengan hantaman yang membuat tanah bergetar.

BOOM!

Aura seorang ahli Foundation Establishment Realm tingkat menengah meledak darinya. Ini pasti Patriarch Klan Wang, ayah atau paman dari sampah yang baru saja kubersihkan.

"Aku akan membunuhmu!" teriaknya, matanya merah padam. Dia tidak peduli lagi dengan aturan turnamen. Dia menarik pedang besar dari pinggangnya dan menerjang ke arahku, niat membunuhnya tercurah tanpa sisa.

'Ah, akhirnya,' pikirku, senyum tipis terukir di bibirku. 'Seekor ikan yang lebih besar. Mari kita lihat...'

Aku bahkan tidak bergeser. Aku hanya meletakkan tanganku di gagang Netherworld Slaughter Blade-ku, siap untuk mencabutnya dari tanah.

Tapi sebelum si tua bangka Wang itu bisa mencapai jarak sepuluh meter dariku, dua sosok bayangan melesat di antara kami.

SWOOSH! SWOOSH!

"PATRIARCH WANG, KENDALIKAN DIRIMU!"

Tuan Kota Huang De mendarat di depanku, wajahnya yang tambun kini tidak lagi berkeringat dingin, melainkan mengeras karena marah. Di sampingnya, ayahku, Luo Tian, juga berdiri, auranya sendiri di ranah Foundation Establishment ikut terlepas untuk menahan tekanan dari Patriarch Wang.

"Luo Tian! Beraninya kau masih membela monster ini?!" raung Patriarch Wang, terpaksa berhenti. "Dia membantai putraku! Di depan semua orang!"

"Wang Jie!" balas ayahku, suaranya tegang namun tegas. "Ini adalah arena pertarungan! Kematian adalah risikonya! Beraninya kau menyerang pewaris Klan Luo-ku di luar pertarungan resmi?!"

"PERSETAN DENGAN RISIKO! ITU PEMBANTAIAN!"

Kedua Patriarch itu saling melotot, aura mereka berbenturan, menciptakan angin puyuh kecil di sekitar kami. Penonton di tribun terdekat berteriak ketakutan.

[Ding! Kemarahan level Patriarch 'Wang Jie' telah terdeteksi. +5.000 VP.]

[Ding! Kepanikan Tuan Kota 'Huang De' telah terdeteksi. +1.000 VP.]

[Ding! Kecemasan 'Luo Tian' telah terdeteksi. +500 VP.]

'Poin yang lumayan,' pikirku sambil dengan santai menarik tanganku dari gagang pedangku, seolah-olah pertikaian di depanku ini hanyalah drama murahan.

"CUKUP!" teriak Tuan Kota Huang De, auranya sebagai Core Formation Realm tingkat awal meledak sesaat, menekan kedua Patriarch itu hingga mundur selangkah.

"Patriarch Wang," kata Tuan Kota dengan napas terengah-engah, jelas tidak ingin menggunakan kekuatannya. "Aku mengerti kesedihanmu. Tapi ini adalah Turnamen Akbar. Jika seorang Tetua menyerang seorang peserta junior, maka seluruh aturan akan hancur! Klan Wang-mu akan menjadi musuh Floating Cloud City!"

Ancaman itu berhasil. Wang Jie gemetar karena marah, tetapi dia menurunkan pedangnya. Melawan seluruh kota adalah bunuh diri.

Dia lalu menatapku dengan kebencian yang begitu dalam.

"Kau... Luo Chen. Kau akan membayar untuk ini."

Aku tertawa kecil, suara tawa yang ringan namun terdengar jelas oleh semua orang.

"Membayar untuk apa?" tanyaku, memiringkan kepalaku.

Aku menunjuk ke mayat tanpa kepala di Arena 17.

"Anjing pesuruhmu itu yang memprovokasiku. Dia yang membuat gerakan menggorok leher padaku. Dia yang menyerangku dengan niat membunuh," kataku dengan nada dingin. "Dia pikir karena dia didukung Klan Xiao, dia bisa menantangku. Dia salah besar."

Aku menatap lurus ke mata Wang Jie, senyumku menghilang.

"Dia lemah. Dan di dunia ini, yang lemah tidak punya hak. Dia tidak punya hak untuk hidup setelah menghina yang kuat."

Perkataanku adalah tamparan yang lebih keras daripada tamparan fisik mana pun. Wang Jie terbatuk, wajahnya pucat pasi karena amarah yang tak tersalurkan.

Tuan Kota Huang De memijat pelipisnya, tampak seperti baru saja menua sepuluh tahun. Dia berbalik ke arahku, ekspresinya dipenuhi kekesalan.

"Dan kau, Tuan Muda Luo!" bentaknya. "Tindakanmu brutal dan berlebihan! Kau telah mengacaukan seluruh prosedur turnamen! Apa... apa sebenarnya yang kau inginkan?!"

Aku tersenyum padanya. Senyum yang ramah, namun di matanya, itu mungkin terlihat seperti senyum iblis.

"Aku sudah mengatakannya dengan sangat jelas, Tuan Kota."

Aku menepuk-nepuk pedangku yang tertancap di tanah.

"Posisi pertama adalah milikku. Aku terlalu sibuk untuk membuang waktu bermain dengan anak-anak ini. Sisanya... silakan berebut posisi kedua."

Aku melipat tanganku di dada, menatap kerumunan.

"Atau, jika kalian merasa itu tidak adil," aku menyapu pandanganku, berhenti sejenak pada Xiao Linyu yang menatapku dengan dingin, lalu ke Lin Feng yang mengepalkan tinjunya di arenanya. "Kalian punya waktu malam ini. Kumpulkan 63 petarung terkuat kalian."

"Besok pagi, aku akan menunggu mereka semua di Panggung Utama. Aku akan melawan mereka semua. Sendirian."

1
ellyna munfasya
update lagi thorr
Xiào Hān ୧⍤⃝🍌
Pake POV 3 harusnya lebih rame sih ini novel.
I'M BLACK: Povnya campur ini btw 🤣
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
I'M BLACK: terimakasih kak
total 1 replies
VolChaser
mampir 🙏, wkwkwk sialan, the real anti-protagonis sekali 🤣
Xiào Hān ୧⍤⃝🍌
Jumkat berapa bang?
I'M BLACK: 1000 bab 1, lainnya lebih ada yang 1400, 1500, 1900
total 1 replies
Alnezro
seru
I'M BLACK: makasih 🙏
total 1 replies
Alnezro
mantap uppp lagi thor
Alnezro
Uppp
pembaca gabut
asik gue suka ini 😈
Alnezro
upppp
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!