NovelToon NovelToon
Di Jual Untuk Sang CEO

Di Jual Untuk Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: RaHida

Aliza terpaksa harus menikah dengan seorang Tuan Muda yang terkenal kejam dan dingin demi melunasi hutang-hutang ibunya. Dapatkah Aliza bertahan dan merebut hati Tuan Muda, atau sebaliknya Aliza akan hidup menderita di bawah kurungan Tuan Muda belum lagi dengan ibu mertua dan ipar yang toxic. Saksikan ceritanya hanya di Novelton

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RaHida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 # Menjelaskan Kepada Sahabat

Setibanya di butik, Aliza baru saja menurunkan tasnya ketika Kayla—sahabat sekaligus rekan kerjanya—langsung berlari kecil menghampirinya. Wajah Kayla penuh rasa ingin tahu, matanya berbinar-binar seperti menyimpan segudang pertanyaan yang sejak semalam tak sabar ia lontarkan.

“Aliza…!” serunya sambil menggenggam lengan Aliza. “Bagaimana mungkin kamu bisa menikah dengan Tuan Muda Nadeo? Astaga, aku benar-benar tak percaya!”

Aliza terdiam, bibirnya sedikit bergetar. Ia tahu pertanyaan itu cepat atau lambat akan datang.

“Kenapa kamu menyembunyikan rahasia sebesar itu dariku?” lanjut Kayla tak kalah heboh. “Selama ini kamu ternyata dekat dengan dia, ya? Aku sama sekali tidak tahu!”

Tatapan Kayla penuh campuran penasaran, heran, sekaligus sedikit tersinggung.

Sementara itu, Aliza hanya bisa menarik napas dalam. Ada perasaan bersalah, juga rasa sakit, karena kenyataannya pernikahan itu sama sekali bukan kebahagiaan yang layak untuk dibanggakan.

Aliza duduk di sofa dengan wajah letih. Kayla segera menghampiri, lalu duduk di sampingnya.

“Kenapa kamu diam saja, Aliza? Aku ingin kamu menjawab pertanyaanku. Bagaimana bisa kamu menikah dengan Tuan Muda Nadeo?” tanya Kayla dengan tatapan penuh selidik.

Aliza menghela napas panjang, lalu menundukkan kepala.

“Ceritanya panjang, Kayla.”

“Aku siap mendengarkan,” balas Kayla tegas. “Hari ini butik juga lumayan sepi. Anak-anak bisa menghandle semuanya. Jadi, ceritakan semuanya padaku.”

Aliza menarik napas dalam, lalu menghembuskannya perlahan.

“Baiklah… aku akan cerita. Jujur, sebenarnya aku tidak pernah punya hubungan apa-apa dengan Nadeo.”

Kayla langsung menatap terkejut. “Apa? Kalau begitu, bagaimana kamu bisa menikah dengannya?”

Suara Aliza mulai bergetar saat menjawab.

“Aku… dijual oleh ibu tiriku. Perusahaan peninggalan ayahku terlilit hutang besar. Ibu tiri tidak ingin hidup miskin, jadi… dia menjualku pada Nadeo. Sebagai gantinya, Nadeo menolong dan membayar semua hutang itu.”

Kayla membelalakkan mata, mulutnya ternganga tak percaya.

“Ya Tuhan, Aliza… apa yang kamu bilang barusan? Dijual? Oleh ibu tirimu sendiri?” suaranya meninggi, bercampur amarah.

Aliza hanya menunduk, jemarinya meremas ujung bajunya sendiri.

“Aku juga tidak percaya, Kayla. Tapi semua itu nyata. Aku tidak punya pilihan. Kalau aku menolak, perusahaan ayah akan hancur dan keluargaku… mungkin akan hidup di jalanan.”

Kayla menggeleng, matanya mulai berkaca-kaca.

“Itu bukan alasan! Seorang ibu… seharusnya melindungi, bukan menjual anak tirinya demi uang! Aku tidak bisa membayangkan betapa hancurnya perasaanmu saat itu.”

Aliza mencoba tersenyum getir, meski air matanya jatuh tanpa bisa ia tahan.

“Aku sudah berusaha kuat, Kayla. Aku anggap ini takdir. Aku menikah bukan karena cinta, tapi karena keadaan. Entah sampai kapan aku bisa bertahan.”

Kayla meraih tangan Aliza dan menggenggamnya erat.

“Kamu tidak sendiri, Liz. Aku di sini. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Kalau pun dunia memperlakukanmu kejam, aku akan tetap jadi sahabatmu. Ingat itu.”

Aliza menatap Kayla dengan mata yang basah, dadanya terasa sedikit lega.

“Terima kasih, Kay. Kamu satu-satunya yang mengerti aku.”

Kayla masih menggenggam tangan Aliza, tetapi raut wajahnya berubah serius. Ia menatap lurus ke mata sahabatnya itu.

“Aliza… aku tahu kamu jujur. Tapi aku juga merasa ada sesuatu yang tidak kamu katakan. Pernikahanmu dengan Tuan Muda Nadeo… terlalu aneh.”

Aliza menelan ludah, jantungnya berdegup cepat.

“Aneh bagaimana maksudmu, Kay?”

Kayla menyipitkan mata. “Seorang lelaki kaya raya, pewaris keluarga besar, tiba-tiba menikah denganmu hanya karena membayar hutang ibu tirimu? Rasanya tidak masuk akal. Orang seperti Nadeo bisa saja dengan mudah menyingkirkan hutang itu tanpa harus menikahimu.”

Aliza terdiam. Hatinya bergetar karena Kayla berhasil menyentuh titik yang selama ini ia hindari.

“Aliza,” lanjut Kayla, nadanya tegas, “aku merasa ada alasan lain mengapa dia memilihmu. Sesuatu yang lebih dari sekadar ‘membayar hutang’. Kamu harus hati-hati. Bisa jadi ada rahasia besar yang sedang dia sembunyikan darimu.”

Aliza menggigit bibirnya, pikirannya kalut.

“Aku… aku tidak tahu, Kay. Yang aku tahu, aku hanya pion. Semua berjalan begitu cepat. Aku bahkan tidak sempat bertanya… atau menolak.”

Kayla mencondongkan tubuhnya, berbisik seakan takut ada yang menguping.

“Kalau begitu, izinkan aku mencari tahu. Aku tidak bisa diam saja melihat sahabatku terjebak dalam permainan yang aku sendiri belum tahu ujungnya. Percayalah, Liz, aku akan menggali rahasia ini.”

Aliza menatap Kayla dengan cemas.

“Kay, jangan… aku takut kalau kamu ikut terseret.”

Kayla tersenyum tipis, tapi sorot matanya tajam.

“Justru karena aku sahabatmu, aku tidak akan mundur. Kalau memang ada sesuatu di balik semua ini, kita harus mengetahuinya sebelum terlambat.”

Suasana seketika hening. Hanya suara detak jam dinding yang terdengar di butik itu.

Kayla menatap kosong ke depan, seakan ada sesuatu yang tiba-tiba terlintas di kepalanya.

“Aku baru ingat, Liz…” ucapnya perlahan, membuat Aliza langsung menoleh.

“Apa maksudmu, Kay?”

Kayla menarik napas panjang sebelum melanjutkan, nadanya penuh keraguan namun juga keyakinan.

“Tuan Muda Nadeo dulu pernah memiliki kekasih… bahkan sudah bertunangan. Tapi rumor yang beredar, tunangannya itu pergi meninggalkannya begitu saja, tanpa pamit, lalu kabur ke luar negeri.”

Aliza terperanjat, kedua matanya melebar. “Apa…? Serius, Kay?”

Kayla mengangguk pelan. “Ya. Semua orang membicarakannya saat itu, meski keluarganya mencoba menutupi aib itu. Nadeo dipermalukan. Bayangkan saja, pewaris keluarga besar ditinggalkan calon istrinya begitu saja.”

Aliza merasakan dadanya sesak. Kata-kata Kayla seperti menyayat pikirannya.

“Jangan-jangan… dia menikahiku hanya untuk… membalas dendam?” suaranya bergetar.

Kayla menatap tajam sahabatnya. “Itu yang aku takutkan. Bisa saja dia ingin menunjukkan pada dunia, pada keluarganya, bahkan pada mantan tunangannya… bahwa dia bisa menikahi wanita lain kapan pun dia mau. Dan saat wanita itu kembali… dia bisa saja menyingkirkanmu begitu saja, seakan kamu tidak pernah berarti.”

Aliza menutup wajahnya dengan kedua tangan, air matanya mulai mengalir.

“Kalau benar begitu… apa artinya aku, Kay? Aku hanya boneka… aku hanya alat untuk melampiaskan sakit hatinya.”

Kayla meraih bahu Aliza, menepuknya pelan.

“Kamu harus kuat, Liz. Mungkin benar ada rahasia di balik semua ini. Tapi yang jelas, kamu tidak boleh membiarkan dirimu dihancurkan begitu saja. Kalau memang Nadeo menikahimu hanya demi permainan, maka kita harus tahu kebenarannya. Dan aku janji, aku akan berdiri di sampingmu.”

Kayla menggenggam tangan Aliza erat, menatapnya penuh tekad.

Aliza menatap Kayla dengan mata sembab, lalu menggeleng pelan. Suaranya pecah saat akhirnya ia membuka isi hatinya yang terdalam.

“Tapi, Kay… aku justru mengharapkan kekasihnya itu kembali.”

Kayla terperanjat. “Apa maksudmu, Liz?”

Aliza menarik napas gemetar, air matanya jatuh satu per satu.

“Hanya itu… jalan satu-satunya aku bisa lepas dari dia. Jika perempuan itu kembali, mungkin Nadeo akan menyingkirkanku, dan aku… aku akan bebas dari pernikahan ini.”

Kayla terdiam, hatinya perih mendengar pengakuan itu.

“Liz… kamu sadar kan, apa yang kamu harapkan itu sangat berisiko? Bagaimana kalau saat kekasihnya kembali, justru posisimu semakin terpuruk? Bisa jadi kamu bukan hanya ditinggalkan, tapi juga dipermalukan.”

Aliza menutup wajahnya dengan kedua tangan, suaranya terisak.

“Aku tidak peduli, Kay. Lebih baik aku dipermalukan… daripada terus hidup sebagai boneka dalam rumah tangga tanpa cinta. Aku lelah.”

Kayla memeluk Aliza erat, mencoba menyalurkan kekuatan lewat dekapannya.

“Aku ingin bertanya satu hal, Liz…”

Aliza menoleh, wajahnya masih sembab. “Apa itu, Kay?”

Kayla menghela napas dalam. “Apa Bryliant tahu… kalau kamu sudah menikah dengan Tuan Muda Nadeo?”

Aliza terdiam. Jemarinya saling meremas di pangkuan, sebelum akhirnya ia menggeleng pelan.

“Tidak…” jawabnya lirih.

Kayla mengerutkan dahi, nadanya semakin serius. “Tapi kamu masih berkomunikasi dengannya, kan?”

Aliza menggigit bibirnya, ragu untuk menjawab. Setelah beberapa detik hening, ia mengangguk kecil.

“Terakhir… sebulan yang lalu. Setelah itu, aku tidak pernah lagi menghubunginya.”

Kayla langsung terdiam, pikirannya berputar cepat.

“Liz…” suaranya melembut, “berarti Bryliant belum tahu apa pun. Dia masih menganggapmu bebas, sementara kenyataannya kamu sudah terikat dengan Nadeo. Bagaimana kalau suatu hari dia kembali, mencari kabar tentangmu?”

Air mata Aliza kembali menetes, ia menunduk tak kuasa menahan sesaknya hati.

“Aku bahkan tidak berani membayangkannya, Kay. Kalau Bryliant tahu… aku takut dia akan membenciku. Aku takut dia mengira aku mengkhianatinya.”

Kayla menggenggam erat tangan sahabatnya.

“Kamu harus siap, Liz. Cepat atau lambat, kebenaran ini akan sampai ke telinganya. Dan saat itu terjadi… semuanya bisa menjadi jauh lebih rumit.”

1
partini
baca jadi ingat novel tahun 2019 daniah sama tuan saga ,, good story Thor 👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!