SEPENGAL CERITA

" Aku capek, aku sakit... " Gumam nya menahan dada nya yang terasa begitu sesak. Felicia hanya bisa meraung merasakan sesak di dada mengingat pertengkaran nya dengan kedua orang tua nya.

" Omaa, andai omah dulu tidak mengetahui itu semua mungkin oma masih sama Felicia dan semua tetap baik baik saja oma. " Felicia menghapus air matanya kemudian gadis itu menyambar jaket hitamnya dan keluar dari kamar.

Rumah itu telah sepi dan tidak terlihat seorang pun ada di sana, Felicia merasa tidak peduli tetap melangkahkan kakinya meninggalkan rumah. Hanya dengan hotpants dan jaket kulit yang membalut tubuh nya, gadis itu pergi begitu saja tanpa menghiraukan satpam yang berusaha mencegah kepergian nya dan juga sakit di tubuh nya.

Angin malam menerpa tubuh nya tidak membuat gadis itu gusar dan tetap berjalan di jalanan yang sepi di bawah langit hitam yang di penuhi bintang bintang yang menemani dirinya, saat seperti itu Felicia lebih memilih menyendiri tanpa menghubungi sahabatnya sekedar untuk menghilangkan beban nya. Felicia tidak ingin terus terusan membuat mereka juga susah karena dirinya.

Gadis itu memasukkan kedua tangan nya di dalam kantong saku kedua jaketnya sembari terus berjalan entah kemana kaki nya berhenti, rambut nya terikat tinggi membuat tengkuk gadis itu meremang merasakan dingin nya udara malam itu.

Dari kejauhan nampak sepeda motor melewati Felicia yang berjalan dengan pelan tanpa tujuan dengan beberapa luka di tubuh nya yang belum sembuh. Motor itu menatap diri Felicia dari kaca motornya dan menghentikan laju motornya di depan Felicia.

" Apa gadis itu gila dengan pakaian seperti itu berkeliaran di jalanan yang sepi seperti ini?. Dia fikir tidak akan ada orang yang akan mengoda nya atau malah memang dia yang ingin di goda ha.. " Gumam Zikry pelan melepaskan helmnya. Sedangkan Felicia sama sekali tidak mengetahui kehadiran Zikry yang memperhatikan nya gadis itu terus saja berjalan maju tanpa menghiraukan nya.

" Frustasi kayaknya ni orang, jangan aja bunuh diri ni cewek. " Ucap Zikry heran melihat Felicia yang hanya diam sembari berjalan melewati nya.

Zikry turun dari motor nya menarik tangan Felicia membuat tubuh gadis itu langsung menabrak dada Zikry dengan keras.

" Akh.. " Pekik Felicia sembari kepala nya terangkat menatap mata sayu Zikry yang kini sedang menatap nya.

" Kamu kenapa sih?, mau bunuh diri apa gimana?. Kalau dah bosen hidup jangan suka kek gitu kasihan entar orang yang nabrak kamu bisa di pidana. " Felicia membuat mendengar penuturan Zikry membuat nya mendorong dada Zikry kesal.

" Enak aja siapa juga yang mau bunuh diri ih, amit amit. lagian lo ngapain sih narik narik gue entar nenek sihir itu tau gue lagi yang di bully tau.. " Sunggut Felicia kesal.

" Hee, nama nya Camelia enak aja manggil cewek gue nenek sihir. " Zikry mulai tersulut emosi mendengar ucapan Felicia, pemuda nampak menyesal telah menengur gadis itu.

" Gak jelas banget hidup lo. " Felicia berjalan meninggalkan Zikry yang menahan kesal melihat tingkah absurd Felicia yang kini sudah berjalan menjauh dari hadapan nya.

" Terserah. " Ucap Zikry kembali memakai helmnya dan melajukan motornya pergi meninggalkan Felicia. Motor itu melewati Felicia yang berjalan diam memperhatikan motor Zikry yang kian menjauh darinya.

Sepi hatinya kembali merasa sepi, sesaat Felicia melupakan hati gunda gundalanya saat pertengkaran singkat nya itu namun kini dia kembali merasa sepi berjalan sendiri di ikuti angin yang menerapa tubuh mungilnya.

Beberapa kali terlihat Felicia menghela nafas pelan kemudian terdiam di trotoar duduk seorang diri, matanya sayu menatap langit yang kian menghitam membuat bintang bintang itu hilang di telan kegelian. Angin mulai semakin kencang menerapa tubuh nya, rintik rintik hujan mulai datang menyentuh kulitnya yang tertutup jaket kulit hitam.

" Hujan.. " Itu lah yang terucap dari mulut Felicia tanpa hendak mencari tempat berteduh atau kembali ke rumah nya. Gadis itu masih tetap duduk santai di bawah guyuran air hujan yang semakin deras menerpa tubuh nya.

***

Sedangkan di tempat lain Zikry sedang berteduh di depan indomart yang tidak jauh dari tempat Felicia yang masih duduk sendiri, pemuda itu menatap langit yang hitam di tambah air hujan yang turun semakin deras membasahi bumi.

Zikry teringat akan Felicia yang masih di sana apa gadis itu sudah berteduh atau masih berjalan di di bawah guyuran air hujan, lamunannya terhenti saat ponselnya tiba-tiba berbunyi membuat nya segera melihat siapa yang menghubungi nya itu.

CAMELLIA

Gadis itu menghubungi Zikry karena tau jika di luar sana sedang turu hujan yang cukup lebat. Zikry menjawab panggilan Camellia dan berbicara jika dirinya sedang berteduh sembari menunggu hujan reda, suara khawatir di sebrang sana membuat nya terkekeh pelan dan meminta Camellia untuk tidak perlu menghawatirkan dirinya.

" Jangan khawatir aku Lia, aku akan baik baik saja. Jika sudah berada di rumah aku menghubungi mu lagi. " Ucap Zikry kemudian mematikan sambungan telepon mereka. Hati nya menjadi tidak tenang terus teringat akan keberadaan Felicia di luar sana. Ada sesuatu yang meminta nya untuk melihat keadaan gadis itu.

Zikry menghela nafas nya kesal kemudian masuk kedalam indomart untuk membeli payung dan segera berjalan di bawa guyuran hujan deras meninggalkan motornya untuk melihat apa Felicia masih ada di sana atau sudah pergi berlalu.

Kakinya berjalan cepat dan sesekali berlari hanya agar lebih cepat melihat keberadaan Felicia, kakinya terhenti melihat sosok yang dia lihat masih setia duduk di sana sendiri di temani angin dan hujan lebat yang menerpa tubuh basah nya.

" Gadis bodoh itu, apa dia benar-benar ingin cepat mati sehingga dia berdiam diri di sana dengan hujan lebat seperti ini. " Zikry dengan cepat mendekati Felicia yang menyamarkan tetesan air matanya di bawah guyuran hujan teras.

Zikry berdiri dan memayungi tubuh Felicia membuat gadis itu heran saat air hujan tidak menerpa tubuh nya, Felicia mendongakkan kepalanya melihat Zikry yang berdiri dengan payung di tangannya.

" Kenapa?. " Gumam Felicia pelan.

" Entah gue sendiri bingung kenapa gue kesini. " Ucap Zikry yang juga merasa heran untuk apa dia datang melihat keadaan gadis yang dia benci itu.

" Gak penting banget, dah lah sana pergi. " Felicia merasa aneh dengan keberadaan Zikry sedang kan pemuda itu memutar matanya kesal. Zikry menarik tangan Felicia untuk berdiri dan kini mereka berhadapan mata itu bertemu kehangatan tiba tiba muncul di antara mereka.

" Gue anter pulang, keadaan lo lagi gak baik baik aja kan. Mana banyak luka di badan lo abis tawuran kah?. " Ucap Zikry mengejek Felicia yang diam memperhatikan nya.

" Kenapa?. "

" Apa nya yang kenapa, dah lah ayo jalan lo kasih tau rumah lo di mana gue anterin badan lo dah basah mengigil gitu masih banyak nanya kenapa kenapa kenapa segala. " Sunggut Zikry kesal menarik tangan Felicia untuk berjalan sejajar dengan nya di bawah payung yang membuat mereka tidak kehujanan.