Di suatu desa Azizah gadis kecil dengan wajah ceria tinggal bersama kedua orang tua nya dan juga adik lelaki nya. Kehidupan keluarga dengan empat orang di dalamnya inj sangat bahagia.
Tapi sayang kebahagiaan itu harus hancur setelah sang ayah memutuskan meninggalkan ibu dan dirinya serta adiknya untuk wanita lain yang lebih kaya.
Dari sini kehidupan Azizah berubah drastis. Di tambah penghinaan dan bully an yang selalu di dapatkan nya dari keluarga istri baru ayahnya dan keluarga ayahnya sendiri. Dendam itu tumbuh karena di pupuk secara alami dan terus menerus .
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AZIZAH 14
Tiga bulan sudah bu Habibah tidak bisa bekerja di luar. Beruntung Azizah dan Aryo sigap membantu mengantar dan mengambil cucian dari para pelanggan. Untuk pesanan gorengan kantin sekolah . Azizah yang membuat nya dan di bantu oleh bu Habibah. Karena kaki nya masih belum bisa di gerakkan tapi bu Habibah tetap berusaha melakukan kegiatan untuk anak-anaknya. Terkadang juga banyak pelanggan yang mengantarkan sendiri cucian ke rumah bu Azizah.
Azizah tidak pernah mengeluh . Dia selalu berusaha yang terbaik untuk ibu dan adiknya. Nuri dan Stevi juga selalu mendukungnya.
Tapi hari ini mungkin akan menjadi hari terburuk untuk Azizah. Ketika dia dan Aryo di sekolah . Bude Weni juga sedang ke pasar sebentar untuk membeli ikan segar. Rencana bude Wani akan membuat sup ikan untuk bu Habibah. Tadinya ingin membeli di tukang sayur yang biasa berkeliling kampung.Entah kenapa hari itu abang tukang sayur tidak membawa ikan segar. Jadi bude Wani harus ke pasar. Bude Wani juga sudah memberitahu bu Habibah jika dia akan pergi ke pasar.
Tapi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Saat bude Wani pergi . Dian dan ibunya yaitu mantan ibu mertua bu Habibah . Mendatangi bu Habibah yang kebetulan sedang duduk di ruang tamu rumah itu. Tanpa permisi kedua wanita itu masuk,mendorong pintu yang memang tidak di kunci. Dengan sumpah serapah mantan mertua itu memaki bu Habibah. Karena keadaan masih siang jarang tetangga yang ada di rumah . Rata-rata warga disana masih dil ladang atau sedang bekerja.
" Kamu itu memang perempuan murahan. Nyesel saya dulu Darman menikahi kamu ! Ujar bu Dewi mantan mertua bu Habibah. Ternyata kedatangan mantan mertua nya itu untuk melabrak bu Habibah karena kakek Asep selalu memberikan mereka uang tiap bulan nya.
Ternyata bu Dewi tak sengaja bertemu dengan istri teman kakek Asep di pabrik tempat kakek Asep bekerja. Wanita itu membahas soal bonus kerja pak Asep yang banyak mencapai lima ratus ribu. Tapi memang dasarnya ibu-ibu itu julid . Dia juga memberitahu kalau dia pernah melihat pak Asep memberi uang kedua cucunya itu.
Emosi bu Dewi langsung naik, dia langsung pamit pulang . Tapi bukan nya pulang dia malah menuju rumah anak perempuannya.
Di rumah Dian bu Dewi menceritakan semua yang dia ketahui dari ibu-ibu tadi. Tanpa bertanya terlebih dahulu kenapa suami nya itu memberikan bonus kerjanya untuk Azizah dan Aryo . Bu Dewi langsung mengajak Dian untuk melabrak Habibah.
" Ayo kita ke rumah wanita sialan itu!" ajak bu Dewi. Dian hanya mengangguk tanda setuju. Selanjutnya dia mengeluarkan motor nya. Dian membonceng bu Dewi di belakang. Sepanjang perjalanan Dian terus mengompori bu Dewi. Entah sejak kapan rasa dendam Dian pada bu Habibah itu tumbuh. Tapi Dian memang sangat membenci bu Habibah. Padahal mereka pernah satu kelas ketika Smp.
Hanya saja bu Habibah tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Berbeda dengan Dian yang melanjutkan ke SMA. Namun juga harus putus di tengah jalan karena dia hamil terlebih dahulu.
"Ibu ..apa maksud ibu?" tanya bu Habibah.
" Kamu itu ya sudah di ceraikan sama Darman malah sekarang menggoda suamiku! Apa kamu segatal itu, Sampai suami ku sering memberimu uang!" bentak bu Dewi.
Hajar aja buk, biar kapok perempuan kayak gini ini.Berani nya dia morotin bapak!" kompor Dian.
Bu Dewi seperti orang kesetanan memukul bu Habibah tanpa ampun.Setelah itu bu Dewi mendorong Bu Habibah hingga kepalanya kembali terbentur ujung meja.
Kedua wanita itu mulai panik ,karena melihat darah. Keduanya bukan mya menolong malah pergi meninggalkan bu Habibah dalam keadaan terluka.
" Bu kita cepetan pergi ,mumpung nggak ada yang tahu.Biarin aja dia mati!" Ucap Dian. Bu Dewi dan Dian pun bergegas pergi . Sebelum ada yang tahu perbuatan mereka.
Tanpa mereka tahu , tetangga depan rumah bu Habibah mempunyai cctv. Yang nantinya akan menjadi bukti.
***" Bude Weni sudah pulang dari pasar. Terapi dia terlebih dahulu kerumahnya untuk membuat soup ikan dan tomat serta kentang untung bu Habibah.Setelah selesai Bude Wani pun berniat mengantar sup tadi untuk bu Habibah.
Tapi ketika membuka pintu bude Weni di kejutkan dengan bu Habibah yang sudah terbaring di lantai dan ada genangan Darah. Bude Weni langsung berteriak meminta tolong. Beruntung ada beberapa tetangga yang ada di dalam rumah dan mendengar teriakan itu.
Warga tadinya ingin membawa bu Habibah ke rumah sakit. Tapi setelah di check ternyata bu Habibah sudah berhenti bernafas. Bude Wani menangis histeris.
Aryo yang baru saja pulang sekolah dengan di antar oleh teman nya pun heran. Kenapa di depan rumahnya banyak orang.
Begitu masuk Aryo langsung kaget dan menangis mendapati ibunya terbaring di bawah penuh darah dalam pelukan bude Wani .
"Bude ..ibu kenapa?" tanya Aryo sambil menangis. Bude Wani masih tidak bisa menjawab.Aryo di tenangkan oleh ibu-ibu lain nya. Sementara ada satu warga yang ke sekolah Azizah untuk mengabari dan meminta izin lada pihak sekolah untuk Azizah.
Azizah sempat heran kenapa tiba-tiba dia di panggil ke ruang guru.Tanpa Azizah ketahui guru yang sedang mengajar di kelasnya menyuruh teman sebangku nya untuk merapikan buku-buku Azizah dan membawa tas nya ke ruang guru.
Sementara Azizah masih bingung karena di ruang guru ada tetangganya . Sepasang suami istri, dan Azizah lebih heran lagi jika mereka memberi tahu kalau ada yang ingin bertemu dengan Azizah dan sudah menunggu di rumah.
Azizah ikut saja ,karena guru Bp telah memberi ijin padanya. Saat keluar dari ruang guru ,Azizah kembali di buat kaget dengan teman nya yang sudah ada di depan ruang guru membawakan tas nya.
Azizah berfikir kalau dia pasti di keluarkan dari sekolah atau mungkin di skorsing . Tapi Azizah juga merasa tidak pernah membuat kesalahan.
Pasangan suami istri itu mengajak Azizah masuk ke dalam mobil . Di bangku belakang Azizah dan ibu tadi mengobrol ringan. Semua dilakukan agar Azizah tidak sedih.
Mobil juga tidak berhenti di depan rumah Azizah tapi di depan rumah bude Wani.
Begitu Azizah membuka pintu dan turun dari mobil. Dia melihat ke arah rumahnya, ada banyak orang disana dan juga ada tenda dengan kursi-kursi plastik yang berjejer rapi. Mata Azizah langsung tertuju pada bendera kuning yang ada disana. Tanpa menunggu lama Azizah langsung berlari menuju rumahnya sambil menangis.
_____JANGAN IKUTAN SEDIH YA , TOLONG BAYANGKAN SENDIRI______
***HAI SAHABAT READERS MOHON BINTANG 5 NYA DONG 🤭🤭🤭🤭✌️✌️✌️✌️💪
Terimakasih
