Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
"Iya pak, ini dokumen tentang Ziora Tasya Olyne." jawab Leon dan memberikan dokumen yang berisi tentang Ziora.
Raden pun mengambil dokumen yang di berikan oleh Leon, dia pun melihat isi dokumen tersebut.
"Dia anak yatim piatu." ucap Raden.
"Iya pak, dia berasal di desa lembah asri." ucap Leon.
"Apa kamu tau di..." ucapan Raden terjeda sebab dia tiba tiba mau mual.
Huwek!
"Pak, apa anda baik baik saja?" tanya Leon.
Raden yang berjalan menuju ke kamar mandi, dia pun langsung melambaikan tangannya. menyuruh Leon pergi saja.
"Baik pak, saya pamit dulu." ucap Leon.
Leon pun berjalan keluar dari ruangan kerja dan berpapasan dengan pelayan di mansion Raden.
"Bik Saida, tolong bibik sediakan teh jahe untuk pak Raden." perintah Leon.
"Baik tuan Leon." jawab bibik Saida.
Leon pun pergi dan begitu pun bibik Saida berjalan menuju ke dapur. Sesampainya di dapur, bibik Saida pun membuat teh jahe.
"Saida, apa teh jahe ini untuk tuan Raden?" ucap bibik Talia.
"Iya." jawab bibik Saida.
"Kalau gitu, saya aja yang antar teh jahe ke tuan Raden. Kamu pergi aja istirahat, Saida." ucap bibik Talia.
"Baiklah." jawab Talia.
...----------------...
Setelah bibik Saida sudah membuat teh jahe, dia pun memberikan teh jahe ke bibik Talia. Bibik Talia pun berjalan menuju ke ruang kerja. Sesampainya di depan ruang kerja, bibik Talia pun ingin mengetuk pintu tapi pintu tersebut tiba tiba saja terbuka.
"Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Raden dingin dan dia menatap tajam ke arah bibik Talia.
"I-ni saya membuatkan teh jahe untuk tuan." ucap bibik Talia.
Raden pun mengambil teh jahe dan dia pun menyuruh bibik Talia pergi. Sedangkan Raden berjalan menuju ke kamarnya.
"Tuan, saya pastikan bisa mendapatkanmu." batin bibik Talia.
...----------------...
Skip pagi hari pun tiba, terlihat Ziora sedang duduk di kursi yang sudah di sediakan di balkon kamar. Sedangkan Ayyana baru saja bangun dan dia melihat Ziora yang sedang berada di balkon, dia pun bangkit dari ranjang dan berjalan menuju ke balkon.
"Ziora, apa kamu memikirkan sesuatu?" tanya Ayyana.
Ziora pun menoleh dan tersenyum kepada Ayyana.
"Tidak, aku tidak memikirkan apa pun." jawab Ziora.
Tok! Tok! Tok!
Tiba tiba saja seseorang mengetuk pintu kamar, Ayyana pun berjalan menuju ke pintu kamar.
Ceklek!
Pintu kamar pun terbuka dan terlihat mommy Bella, sedangkan mommy Bella mencari Ziora.
"Ayyana, Ziora di mana?" tanya mommy Bella.
"Dia di balkon, mom." jawab Ayyana.
Mommy Bella pun berjalan menuju ke balkon kamar dan diikuti oleh Ayyana, sesampainya di balkon kamar. Mommy Bella pun duduk samping Ziora.
"Ziora, apa kamu mau kita pergi ke rumah sakit untuk pergi ke dokter kandungan?" tanya mommy Bella.
"Hari ini aku harus pergi bekerja, tante." jawab Ziora.
"Kamu tidak perlu bekerja lagi, tante tidak membiarkan kamu bekerja dengan keadaan sedang mengandung." ucap mommy Bella.
"Tapi-" ucapan Ziora terpotong oleng ucapan Ayyana.
"Tidak perlu tapi tapi, Ziora. Mommy saya benar, kamu tidak perlu bekerja lagi." ucap Ayyana.
"Baiklah tante, maaf jika Ziora merepotkan tante dan yang lain." ucap Ziora dan dia pun ingin menangis.
"Ya sudah, kita pergi sarapan pagi." ucap mommy Bella.
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
Tinggalkan jejak kalian🙏
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
kalau di anime 😭🤣