NovelToon NovelToon
MENDADAK NIKAH

MENDADAK NIKAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Kholifah NH2

kisah sekretaris yang nikah sama bos nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kholifah NH2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelly

Satu persatu Hazel mempersiapkan dokumen penting yang harus dia bawa dalam rapat pagi ini. Setelah memeriksa semua kelengkapannya, Hazel bergegas menuju ruangan Dave untuk mempersiapkan keperluan suaminya itu sebab dia lupa jam tangan Dave masih ada didalam tas nya.

Tiba di ruangannya, Dave terlihat berdiri sambil menerima telfon. Tanpa permisi, Hazel langsung memasangkan jam ditangan Dave dan merapihkan penampilannya sekali lagi. Kini pria itu semakin sempurna, Dave bagaikan seorang model yang siap melenggang di acara peragaan busana. Di dukung dengan setelan jas dan atribut yang Hazel pilih saat dirumah membuat suaminya terlihat sangat tampan.

Dave menginginkan ciumannya di pagi hari, namun Hazel menggelengkan kepalanya sambil membungkam bibir Dave. Ciuman itu tidak bisa Hazel berikan sekarang, khawatir Dave akan merusak riasan wajahnya yang sudah Hazel poleskan dengan sangat rapih. Tapi sepertinya penolakan Hazel membuat Dave cemberut, raut wajahnya seketika berubah.

Hazel menahan tawanya sebisa mungkin lalu berjinjit untuk mengecup bibir suaminya itu, hanya kecupan singkat yang tentu tidak membuat Dave merasa puas, dia tetap menekuk bibirnya kebawah.

Beberapa jam sudah berlalu, Hazel dan Dave masih berada di dalam lingkup pertemuan penting dengan kolega bisnis mereka. Keduanya tampak fokus memperhatikan seorang pria yang sedang berdiri dihadapan sebuah layar proyektor, sampai sedetik kemudian Hazel terkejut karena ponsel disaku blazernya terus bergetar tanpa henti.

Beberapa kali Hazel mengabaikan panggilan masuk diponselnya itu, tetapi lambat laun Hazel mulai terganggu. Hazel melirik Dave dan menyentuh tangannya, dia pun berbisik untuk meminta izin menerima telfon diluar ruang rapat.

"Hazel? Gimana kabar kamu, Sayang? Ini Mama."

Hazel terperangah, seorang wanita dengan nomor yang tidak dikenal memanggilnya dengan kasih sayang. Kelly, mama tiri Hazel, wanita yang sosoknya selalu Hazel sayangi dan dia cintai, seorang Ibu yang sudah menjaga dan membesarkannya dengan sangat baik, seorang Ibu yang selalu setia menemani Hazel disetiap langkahnya meski wanita itu tidak memiliki hubungan darah dengannya.

Mendengar suara Kelly membuat Hazel meneteskan air matanya. Dia merindukan Ibunya, merindukan panggilan sayang dan pelukannya yang terasa hangat. Hazel tidak kuasa, dia berjongkok dengan kepala tertunduk, suara Kelly masih terdengar diseberang sana memanggil-manggil namanya tanpa henti.

"Hazel, maafin Mama, Sayang."

"Mama menyesal" Kalimat Kelly membuat Hazel semakin terisak, dia segera bangun dan berlari menuju toilet, menumpahkan semua rasa sakit dan kecewanya karena merasa dihianati oleh satu-satunya keluarga yang dia punya.

"Mama?."

"Kenapa Mama ninggalin Hazel?."

"Kenapa Mama tega ambil uang Hazel?."

"Hazel salah apa, Ma?."

Hazel terkulai lemas, dia duduk bersandar di permukaan lantai. Perasaannya begitu terguncang sebab akhirnya dia bisa berbicara dengan Ibunya itu. Tanpa melepaskan genggaman ponselnya, Hazel mendengarkan Kelly yang sudah sama-sama menangis disana.

Di telfon itu, Kelly terus meminta maaf dan menyesali perbuatannya pada Hazel. Tentu saja, demi uang, Kelly tega meninggalkan Hazel yang sudah menemani hidupnya bertahun-tahun lamanya. Kelly membuat kesalahan besar karena tergiur dengan kesenangan materi yang dia ambil dari sang anak.

Kelly bahkan tidak tahu apa yang sudah Hazel lewatkan demi mendapatkan uangnya kembali. Hazel pun enggan menceritakannya, biar lah itu menjadi rahasia untuk dirinya sendiri. Yang jelas, begitu berat untuk Hazel memaafkan Kelly, Hazel masih tidak rela, hatinya masih begitu sakit. Bahkan Hazel tidak peduli dengan keadaan Kelly sekarang, Hazel tidak bertanya kabar bahkan untuk sekedar basa-basi dengannya.

Hazel merasa sudah cukup, dia tidak ingin melanjutkan telfonnya sebab membuat hatinya semakin sesak. Dia pun tidak peduli meski Kelly memohon untuk melanjutkan telfon mereka, Hazel sudah memutus sambungannya sepihak.

Sambil menghapus air matanya, Hazel bangun dan bercermin untuk merapihkan penampilannya, jangan sampai Dave melihatnya dengan keadaan seperti ini.

Selesai mencuci tangan, Hazel harus bergegas kembali keruang rapat. Namun hal yang dia khawatirkan terjadi, sosok Dave sudah berdiri di koridor toilet. Entah sejak kapan Dave berdiri disana, Hazel pun mengatur nafasnya dan berusaha tersenyum dihadapannya suaminya itu.

Tanpa berkata-kata, Dave membawa Hazel kembali. Tentu ada banyak hal yang ingin Dave tanyakan, dia tahu Hazel tidak baik-baik saja, tetapi dia urungkan pertanyaannya itu.

Keduanya kembali ke kantor sebelum jam makan siang. Hazel pun langsung pergi menuju ruangannya untuk menaruh semua barang-barang keperluannya untuk rapat tadi. Sesaat kemudian, nafas Hazel terdengar berat, baru berlangsung beberapa jam tapi dia merasa lelah sekali.

Sepertinya menangis telah menguras setengah energinya. Masih ada waktu lima belas menit menuju istirahat makan siang, akan Hazel gunakan untuk beristirahat. Dia langsung melepas blazer serta sepatu heels nya dan berbaring diatas sofa. Nyaman sekali, punggungnya yang pegal karena terlalu lama duduk perlahan membaik, Hazel mulai rileks dengan posisinya.

Setengah jam sudah berlalu, akhirnya Dave menyusul Hazel keruangannya. Benar saja dugaannya, setelah para staff mengatakan tidak melihat Hazel sejak tadi, ternyata Hazel sedang tidur pulas di ruangannya.

Dave menghela nafas panjang sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, dia pun masuk dan menutup pintu. Jas nya yang sudah ia lepas, cukup untuk menutupi bagian dada dan kedua paha Hazel yang terbuka. Sepertinya Dave akan menghabiskan waktu makan siangnya disini, untuk itu dia menelfon OB dan memintanya membawakan makanan serta minuman.

Berdiri menghadap kaca gedungnya, Dave mengendurkan ikatan dasinya sambil menghubungi seseorang. Pria itu memastikan semua pesanan sepatu Hazel harus tiba dirumah malam ini juga. Bukan hanya itu, Dave menghubungi seseorang lagi yang ia tugaskan untuk membeli barang lainnya.

Ya, setidaknya, pemberian Dave ini bisa membuat Hazel tersenyum kembali. Dave tidak tega terus-menerus menatap kesedihan di wajah Hazel, istrinya itu menjadi pendiam dan tidak bersemangat.

"Pak Dave?" Hazel memanggil dari arah sofa,

Dave langsung menyambut pelukan Hazel saat istrinya itu berjalan menghampiri, "Laper, ya? Ayo, kita makan."

"Aku nggak laper. Aku pengen peluk kamu."

Ucapan Hazel membuat Dave tertawa, dia mengeratkan pelukannya sambil menciumi kepala Hazel penuh sayang. Dipelukan Dave, Hazel memejamkan kedua matanya, pelukan Dave membuatnya tenang, Hazel merasa juga merasanya nyaman bersandar pada suaminya itu.

"Pak Dave?."

"Ya?."

"Aku tadi nangis."

"Saya tau, kamu telfonan sama Mama, kan?."

"I-iya."

Hazel termenung, ternyata Dave tahu karena siapa dia menangis. Ya, mungkin saja suaranya saat itu terdengar dari luar toilet. Tetapi untungnya Hazel tidak banyak bicara, Hazel tidak sampai mengungkap sesuatu yang tidak boleh diketahui oleh siapa pun termasuk Dave, suaminya.

Hazel harus mengalihkan pembicaraan sesegera mungkin sebab dia tidak mau Dave bertanya lebih lanjut tentang obrolannya dengan Kelly.

"Ayo, kamu belum makan, kan?."

"Ya, saya udah laper, sejak pagi."

"Hm? Bukannya tadi pagi kita sarapan?."

"Tapi sarapan saya belum lengkap."

Ucapan Dave membuat Hazel tertawa kecil, Hazel sangat paham ucapan Dave. Suaminya ini memang sudah menantikannya sejak pagi. Dan sepertinya Hazel harus memberikannya dengan segera, ya, setidaknya ciuman ini bisa mengalihkan perhatian Dave.

Akhirnya, Hazel berjinjit untuk memberikan keinginannya lelakinya ini. Namun sedikit lebih sulit karena Hazel tidak memakai sepatu heelsnya, tubuh Dave begitu tinggi.

Sadar Hazel kesulitan, Dave pun menggendong Hazel, kini istrinya bisa dengan mudah melengkapi sarapan sekaligus makan siangnya, memberikan ciuman yang sejak tadi dia nantikan.

...•••••...

...Bersambung ...

Bahhhh dia berdua cipokan mulu gue jdi jealous, gantian dong zel gue juga mau kissss kisss si pak boss 💋💋💋💋

Jangan lupa tinggalin jejak yaaa gue maksa., yang diam-diam baca tapi gak like, kalian masih aku pantau 🧐🧐🧐

1
icegirl
sepatu boot yg karet itu kan Dave 🤣🤣🤣
icegirl
ngakak bgt guwee🤣🤣🤣😭😭
icegirl
😺😸😹😻😽
fli
namany bagus jg Hazel sprtinya crita menarik lanjut kan tor
fli
woy😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!