Seorang gadis yang menyukai seseorang yang tidak mungkin bisa dimiliki, selain dia adalah seorang idola yang disukai banyak wanita, bahkan dia juga adalah idola beda negara.
Namun respons sang Idola yang membuatnya perlahan mencintainya dan berharap lebih, apakah sang Idola juga memiliki perasaan yang sama, atau hanya menganggapnya hanya sebatas fans?
Lalu mengapa sikap dan perlakuannya seolah membuatnya merasa spesial?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BbyShaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENJAGANYA
Sean menyanyikan lagu dari negaranya yang memiliki arti “maukah kau menikah denganku” Sean selalu melirik ke arah Violet selama bernyanyi, mereka tidak akan mengungkapkan hubungan meski di hadapan teman\-temannya.
Giliran Violet menyanyikan lagu yang berirama lembut dari negara favoritnya China sebuah lagu yang bermakna “melawan takdir” kedua temannya tidak menyangka Violet bisa bernyanyi juga dan suaranya cukup bagus.
Mereka pun lanjut bergantian menyanyi dengan terus asik meminum minuman yang sudah di pesannya hingga semua merasa mabok. Bahkan ketiga teman sean sudah mabuk berat dan tidak sadar juga kedua sahabat Violet juga sudah mabuk tapi Flora masih sadar sedangkan Dina juga sudah tidak sadarkan diri.
Setelah mereka kembali kekamar masing\-masing dan di bantu oleh beberapa pelayan untuk mengantar mereka hanya Violet dan Sean yang benar\-benar masih waras meskipun mabuk juga.
“Kasurnya penuh buat mereka bertiga, sofanya juga kecil, tidur di kamarku aja disana sofanya bisa untuk berbaring” ucap Violet yang melihat kasur tersebut sudah penuh ditempati Eza, Rio, dan Dion yang sedang mabuk.
“Kamu tidak keberatan?” Tanya Sean.
“Kamu tidur disofa” ucap Violet.
“Kamu tidak takut aku melakukan sesuatu padamu? Kita dalam pengaruh alkohol sekarang” ucap Sean menggoda Violet.
“Kamu melakukan sesuatu pun aku tidak takut kita sama-sama dewasa” ucap Violet menuju kasurnya ya karna memang mereka sudah dewasa meskipun Sean lebih muda satu tahun dari Violet.
“Kamu serius tidak takut” ucap Sean menarik Violet menyudutkannya di dinding dan mengunci kedua tangannya diatas kepala.
“Sean kamu mau apa?” Ucap Violet memejamkan matanya takut melihat mata Sean dan khilaf.
“Coba tebak aku mau apa” ucap Sean semakin mendekatkan diri pada Violet.
Lagi-lagi Sean mencium bibir Violet dengan lembut, setelah puas ia melepaskan ciumannya.
“Sudah malam kamu tidurlah” ucap Sean tiba-tiba menggendong Violet dan membaringkannya ditempat tidur setelah menciumnya.
“Kamu tenang saja aku tidak akan melakukan hal di luar batas, tunggu aku menikahimu aku akan melakukan apapun padamu” ucap Sean lembut menyelimuti tubuh Violet dan mencium keningnya lalu menuju sofa membaringkan tibuhnya.
Violet yang menerima perlakuan Sean dan mendengar ucapan Sean pun diam mematung memikirkan apa maksud ucapannya.
\(Apa maksud dia tunggu dia menikahiku?\) batin Violet.
Pagi harinya Violet terbangun jam 6 pagi sedangkan Sean sudah tidak berada di kamarnya, jadi Violet berfikir dia sudah kembali kekamarnya agar yang lain tidak curiga.
“Semalam kamu tidur dimana?” Tanya Eza berbisik pada Sean.
“Aku tidur disini” jawab Sean tenang.
“Jangan bohong semalam aku terbangun karena mual aku ketoilet tidak melihatmu dimanapun” ucap Eza.
“Katakan saja semalam tidur dimana aku ga akan bilang ke anak\-anak” lanjut Eza.
“Di kamar Violet” jawab Sean.
“Hah serius?” Terkejut Eza.
“Diam pelan\-pelan nanti yang lain dengar” ucap Sean membungkam mulut Eza dengan tangannya.
“Iya semalam Violet lihat kasur penuh dengan kalian bertiga dan sofa disini kecil jadi dia mengizinkanku menginap di kamarnya karena sofa dikamar dis lebih panjang bisa untuk berbaring” jelas Sean.
“Ku kira kalian tidur satu ranjang” ucap Eza sedikit kecewa.
“Tidak lah, yang benar saja aku masih bisa menjaga wanita “ ucap Sean.
“Hari ini last day kita akan kembali sore nanti tiket sudah di beli” ucap Eza.
“Mereka juga kan siang nsnti mau berangkat ke Cina” ucap Sean.
“Serius? Kata siapa?” Eza bertanya.
“Semalam Violet memberitahuku, mereka akan lanjut ke China dua hari” jelas Sean.
“Kenapa ga ke Vietnam aja” ucap Eza.
“Katanya mereka mau buat trend motor sama make up hanfu “ ucap Sean.
“ baiklah sekarang bangunkan mereka berdua kita akan pergi sarapan kan” ucap Eza.
Dilsin sisi Violet telah siap dengan style pertamanya dia kesini dia mencatok curly rambutnya dengan menggunakam make up tipis, setelah menelfon membangunkan kedua sahabatnya dia turun ke bawah untuk sarapan setelah itu mereka akan mencari beberapa barang lagi untuk oleh-oleh.
“Aku tunggu di cafe bawah” pesan Violet kepada kedua sahabatnya.
Dia pergi ke supermarket drkat cafe untuk membeli beberapa nanas dan stroberi kering karena dia menyukainya jadi membeli lebih banyak.
“Sepertinya cukup nanti di china aku juga musti beli oleh\-oleh juga” gumam violet yang merasa sudah cukup belanjanya.
NEXT>>
