Mantan Asisten CEO yang meninggal tiba-tiba bangun di tubuh menantu lemah dan mengetahui semua rahasia kelam keluarga besar Aruna.
Dia yang dibunuh oleh CEO Aruna group akhirnya memutuskan untuk memulai pembalasan dendamnya.
Dimulai dengan misi mengambil kembali posisi putri tunggal keluarga Jayata dan menyingkirkan putri palsu yang licik.
Apakah dia berhasil, atau justru berakhir mati untuk yang ke_2 kalinya?
Yuk,, baca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Akan memutarbalikkan keadaan
Setelah turun dari mobil, Clara dan sang ibu mertua langsung menghadapi banyak pertanyaan dari para wartawan, namun mereka mengabaikannya dan menaiki tangga hingga akhirnya mereka tiba di atas dan seorang laki-laki bertanya dengan keras, "ini kesekian kalinya kalian menghadiri acara amal yang dilakukan di rumah sakit, apa kali ini juga kalian akan membantu para pasien kanker atau ingin memperioritaskan kondisi kesehatan masyarakat yang lainnya?"
Para wartawan kebingungan dengan pertanyaan pria itu, sebab dari tadi Mereka bertanya tentang skandal yang menyangkut video beredar di internet tentang perundungan yang dilakukan oleh Delita dan menantunya, namun pria itu malah datang menanyakan hal lain seolah-olah ingin membuat reputasi Delita dan menantunya menjadi lebih baik?
Seorang pria lain dengan cepat berkata, "Apa Anda datang kemari untuk membersihkan reputasi Anda setelah video perenungan yang kalian berdua lakukan beredar di internet?"
Wajah Clara langsung menjadi tidak senang mendengar pertanyaan itu, tetapi dia menahan ekspresinya dan mengubahnya menjadi ekspresi yang lembut sambil melihat pria yang sebelumnya bertanya, "melakukan amal adalah sebuah kewajiban bagi setiap manusia, dan terutama bagi kami keluarga Aruna,l amal adalah acara yang lebih penting dari segala acara yang ada. Itu sebabnya seluruh anggota keluarga Aruna selalu mendahulukan menghadiri acara amal daripada acara-acara lainnya. Kali ini pun kami akan membantu pasien kanker, namun juga tidak melupakan berbagai penyakit-penyakit lainnya yang membutuhkan bantuan," kata Clara.
Delita mengangguk, "menantuku benar, amal adalah acara yang paling penting di atas acara-acara lainnya. Itu sebabnya hari ini kami sekeluarga datang ke acara ini," kata Delita.
"Keluarga Aruna sungguh dermawan. Lalu begitu--"
"Apakah keluarga Aruna menganggap penting acara amal, namun menganggap perundungan terhadap orang lain adalah sesuatu yang tidak penting dan wajar saja dilakukan?"
"Kali ini, kira-kira berapa yang akan di donasikan keluarga Aruna untuk membantu para pasien--"
"Saya dengar korban yang mengalami perundungan mengajukan tuntutan lewat pengadilan, bagaimana tanggapan Anda?"
Orang yang diperintahkan oleh keluarga Aruna dan yang diperintahkan oleh Hani mencoba bersaing untuk memberikan pertanyaan, sehingga hal itu membuat Clara menjadi sangat geram menatap Ibu mertuanya dengan penuh kode.
Tetapi ketika Delita baru saja hendak berbicara untuk membiarkan orang memberikan pertanyaan yang menguntungkan bagi keluarga mereka, sebuah telur melayang ke arahnya.
Pyuk!
Gaun putih yang dikenakan oleh Delita seketika berubah kekuningan dengan sesuatu yang hidup menggelitik di sana.
"Ahh!" Clara Benar-benar terkejut, ia langsung mundur menjauhi Ibu mertuanya karena begitu jijik dengan telur busuk yang berulat itu.
Namun tentunya Clara tidak bisa menghindari telur busuk yang lainnya yang diarahkan pada mereka.
Pyuk!
Pyuk!
Pyuk!
"Akhhh!!" Clara menjerit dengan penuh kejijikan, dan pada saat itu pengawal yang disiapkan oleh keluarga Aruna dengan cepat melindungi mereka dan membawa Delita bersama menantunya meninggalkan tempat itu.
Para wartawan sangat terkejut dengan kejadian yang tiba-tiba itu, dan gambar yang mereka ambil juga cukup bagus untuk diunggah sehingga sesaat kemudian internet dipenuhi dengan wajah Delita Dan menantunya.
"DATANG KE ACARA AMAL, DELITA DAN CLARA DILEMPARI TELUR BUSUK!"
"GAGAL MEMPERBAIKI CITRA, DELITA DAN MENANTUNYA MALAH MENDAPAT KESIALAN DI ACARA AMAL YANG DIIKUTI, TELUR BUSUK MENJADI HADIAH TERBAIK UNTUK MEREKA!"
Topik-topik yang diunggah oleh para wartawan menarik perhatian, hingga membuat Dedi yang sedang dalam perjalanan menuju acara amal pun menggertakkan giginya ketika melihat berita yang baru saja keluar beberapa menit yang lalu.
"Padahal aku sudah memerintahkan mereka untuk melakukan yang terbaik, tapi kenapa masih ada berita buruk seperti ini?" Dedi menggertakkan giginya penuh dengan rasa kesal pada istri dan menantunya.
"Saya rasa ini bisa menjadi peluang untuk membalikkan keadaan," kata asisten Dedi.
"Apa maksudmu?" Tanya Dedi.
"Bagaimana jika kita membuat berita beberapa jam lagi dengan tajuk, 'MESKI DILEMPARI TELUR BUSUK SAAT BARU DATANG, KELUARGA ARUNA TETAP MEMBERIKAN DONASI YANG BEGITU BESAR.'. Bukankah ini akan mengubah pandangan publik?" ucap sang asisten.
Dedi terpukau dengan ide milik asistennya, "atur seperti itu, persiapkan uang dua kali lipat dari yang sudah kita siapkan malam ini. Tidak ada yang boleh memberikan donasi lebih banyak dari yang kita berikan!" Kata Dedi.
"Baik," jawab sang asisten.
Dedi pun merasa tenang, bagus jika di awal mereka mendapat berita buruk, namun setelah acara amal ini selesai, akan ada berita baik yang akan membuat orang-orang kembali bersimpati pada mereka.
"Saya juga berencana untuk memutar balikan keadaan nantinya, dengan menuduh orang-orang yang melempari telur sebagai suruhan dari perempuan yang mengaku-ngaku sebagai korban perundungan. Bukankah ini bagus untuk memutarbalikkan keadaan dan membuat kita berada di atas?" Kata Sang asisten.
Sekali lagi Dedi merasa puas dengan ide asistennya, "katakan pada pihak rumah sakit untuk mengambil CCTV, dan lingkari wajah orang-orang yang melemparkan telur, kita bisa mencari tahu atau mengarang latar belakang buruk tentang mereka," ucap Dedi.
"Baik," jawab sang asisten.
lanjut Thor....