NovelToon NovelToon
AKU BISA MEMBUATMU JATUH CINTA, TUAN

AKU BISA MEMBUATMU JATUH CINTA, TUAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Seri kedua Kau Curi Suamiku, Kucuri Suamimu. (Hans-Niken)
(Cerita Dewa & Fitri)
Masih ada secuil tentang Hans-Niken, ya? Juga Ratu anak kedua Hans.

Pernikahan yang tak diharapkan itu terjadi, karena sebuah kecelakaan kecil yang membuat warga di kampung Fitri salah mengartikan. Hingga membuat Fitri dan Dewa dipaksa menikah karena dituduh melakukan tindak asusila di sebuah pekarangan dekat rumah Fitri.
Fitri berusaha mati-matian supaya Dewa, suaminya bisa mencintainya. Namun sayangnya cinta Dewa sudah habis untuk Niken, yang tak lain istri dari Papanya. Dewa mengalah untuk kebahagiaan Papanya dan adik-adiknya, tapi bukan berarti dia berhenti mencintai Niken. Bagi Dewa, cinta tak harus memiliki, dan dia siap mencintai Niken sampai mati.
Sayangnya Fitri terus berusaha membuat Dewa jatuh cintai padanya, meski Dewa acuh, Fitri tidak peduli.
"Aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku, Tuan!"
"Silakan saja! Cinta tidak bisa dipaksakan, Nona! Camkan itu!"
Apakah Fitri bisa menaklukkan hati Dewa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14 - Mending Kesambet Demit, Daripada Kesambet Kamu!

Fitri menyusul Putri dan Si Kembar di pantai. Ia memakai sepeda milik Bi Ratna yang biasa ia gunakan dulu untuk bolak balik ke warung Bi Ratna saat Fitri ikut di Warung Pecak Belut Bi Ratna. Ia meninggalkan Dewa yang masih mandi. Biarkan saja, Fitri tidak mau lama-lama berdebat dengan suaminya itu, yang sekarang berubah aneh sekali.

Fitri melihat dari kejauhan Putri dan Si Kembar sedang bermain pasir di tepi pantai, mereka tidak peduli badannya yang sudah basah, padahal Si Kembar tadi sudah mandi.

Fitri jadi teringat saat pertama kali dia bertemu dengan Dewa di pantai. Dirinya sedang bermain dengan Angkasa di Pantai kala itu. Dan, mereka jadi sering bertemu kalau Dewa ada pekerjaan di kotanya. Sejak itu Fitri dan Dewa jadi sering berkomunikasi setelah tahu kalau Angkasa adalah adiknya Dewa.

Lama Fitri melamun di atas sepeda kayuhnya sambil menatap luasnya lautan. Dia sedang mengenang saat dulu Dewa begitu perhatian dengannya, dan dirinya menyimpulkan itu adalah cinta.

“Ternyata di sini kamu, dicariin di rumah malah di sini,” ucap Dewa yang membuat Fitri terjingkat.

“Dewa! Bikin kaget saja ih!” ucap Fitri dengan memukul lengan Dewa.

“Makanya jangan melamun, kesambut demit di sini baru tahu rasa kamu!”

“Mending kesambet demit daripada kesambet kamu!” tukas Fitri.

“Turun!”

“Ih apaan sih, nyuruh orang turun!”

“Aku pengin naik sepeda, yuk bonceng?” ucap Dewa.

“Gak ah! Bye!”

Fitri mengayuh sepedanya, tapi Dewa langsung menarik bagian boncengan sepedanya, hingga Fitri tak bisa mengayuh lagi karena berat.

“Dewa, lepas gak!”

“Gak! Turun, Fit. Biar aku yang ngayuh kamu bonceng!”

“Gak mau! Lepas Dewa!”

“Turun ih, kamu gak malu ya dilihatin orang? Cepat turun kita boncengan ke sana!”

Fitri akhirnya turun dari sepedanya, daripada dia berdebat dengan Dewa yang menyebalkan.

“Gitu dong, ayo bonceng?”

“Dih orang sudah dekat, paling ke sana saja kok bonceng! Ogah!”

Fitri berjalan mendahului Dewa. Dewa mengayuh sepedanya pelan di sebelah Fitri yang sedang berjalan. “Ayo bonceng, nanti capek lho?”

“Sudah sana ih, ganggu ketenangan orang saja kamu dari tadi! Aku ke sini tuh mau cari ketenangan, malah kamu gangguin saja!”

“Aku senang gangguin kamu,” ucap Dewa.

Fitri diam saja, dia tidak mau berdebat dengan suaminya yang dari tadi sungguh menyebalkan. Fitri menghampiri Angkasa dan Mega yang sedang asik main pasir sampai basah kuyup bersama Putri.

“Kalian itu sudah mandi malah main basah-basahan gini?” tegur Fitri saat mendekati mereka yang tengah asik bermain.

“Habis seru banget kak! Ayo sini ikut main pasir!” ucap Mega.

“Nanti masuk angin lho kalian,” ucap Dewa yang sudah berada di samping Fitri.

Tidak peduli ucapan Fitri dan Dewa, mereka masih terus bermain pasir sambil saling memercikan air laut satu sama lain. Dewa dan Fitri membiarkan saja, toh tidak setiap hari mereka seperti itu. Biar saja mereka puas dengan apa yang mereka lakukan sekarang.

Setelah puas bermain, Putri dan adik kembarnya pamit pulang, sedangkan Dewa dia masih bersama Fitri duduk di bangku yang ada di dekat pantai.

“Udah wajahnya jangan ditekuk begitu, Fit. Aku minta maaf, ya? Bisa kan kita mulai dari awal setelah ini?” ucap Dewa.

“Pulang yuk, udah mau petang,” ajak Fitri.

Fitri tidak merespon ucapan Dewa, dia malah mengajak Dewa untuk pulang. Dia tidak mau membahas apa pun dengan Dewa. Mau Dewa minta mulai dari awal, atau apa, Fitri tidak ingin mendengarkan, karena percuma saja. Paling Dewa masih merasa bersalah karena kejadian semalam.

“Ya sudah ayo pulang, tapi kita berboncengan pakai sepeda, ya?” pinta Dewa.

“Aku jalan kaki saja,” ucap Fitri.

“Sudah mau mahgirb, mending bonceng aku saja. Ayo naik!”

Melihat situasi memang sudah mau maghrib, Fitri akhirnya mau berboncengan dengan Dewa.

^^^

Usai makan malam, Dewa mengajak Fitri keluar. Entah mau ke mana Fitri tidak tahu. Mau menolaknya, tapi tidak enak dengan Bi Ratna dan Paman Teguh di sana, nanti ketahuan kalau dirinya dan Dewa sedang tidak baik-baik saja.

“Ini mau ke mana sih?” tanya Fitri kesal.

“Kita mau menginap di hotel. Gak ada penolakan!” jawab Dewa.

“Apa-apaan sih! Gak ada nginap-nginap di hotel! Pulang sekarang!”

“Enggak, enggak ... temani aku cari baju ganti, ogah pakai baju Si Tama!”

“Sok banget, baju punya sepupunya sendiri juga?”

“Nanti tertular panuan!”

“Dih mana ada Tama panuan? Orang mulus tubuhnya?”

Dewa menoleh ke arah Fitri dengan mengernyitkan keningnya saat mendengar Fitri bilang kalau tubuh Tama itu mulus.

“Tadi kamu bilang apa? Mulus badannya? Kamu pernah lihat?” tanya Dewa.

“Iya pernah, pas selesai mandi, terus telanjang dada,” jawab Fitri santai.

“Dih kamu lihat dia telanjang dada?”

“Memang kenapa kalau lihat? Kami biasa pergi bareng, aku sering menemani dia renang juga. Masalah gitu?” ucap Fitri.

“Jelas masalah dong? Kamu ini istriku, Fit. Kamu malah renang bareng cowok lain, sampai lihat dia telanjang dada pula?”

“Lah suami bagaimana? Suami yang mengabaikan istrinya selama tiga tahun? Kamu pernah mikir gak sih, kalau kamu itu salah? Kamu egois tahu! Bisanya nyalahin orang lain, tapi gak berkaca kamu itu bagaimana? Kamu saja gak tahu selama tiga tahun ini aku ngapain?”

“Iya aku salah, aku minta maaf. Sekarang terserah kamu mau melakukan apa pun, aku tidak akan marah dengan kamu. Aku tidak akan protes atau apa. Lakukan apa pun yang kamu mau, untuk menebus kesalahanku selama ini. Tapi satu, jangan pernah meminta untuk berpisah dariku. Karena, aku sungguh-sungguh ingin memperbaiki semuanya, dan memulai dari awal, Fit.”

Fitri hanya diam saja. Dia berpikir, mungkin Dewa memang ingin berubah, dan ingin memperbaiki semuanya. Tapi, Fitri tidak mau percaya begitu saja dengan Dewa yang bilang ingin berubah, dan memperbaiki semuanya. Mungkin semua itu hanya emosi sesaat Dewa yang sedang marah karena dirinya terlalu dekat dengan Tama.

“Apa aku harus percaya? Apa aku harus senang juga kalau Dewa begini? Ah nanti hanya sesaat saja kalau aku percaya. Ujungnya nanti Dewa begitu lagi? Tapi, gak ada salahnya sih aku coba untuk membuktikan ucapan Dewa? Ini malah kesempatan kamu Fit, untuk mengambil hati Dewa.”

“Oke, buktikan padaku, kalau kamu ingin berubah dan memperbaiki semuanya! Kalau kamu ingkar, maka aku tidak segan-segan untuk pergi!” ucap Fitri.

“Pegang ucapanku, dan pegang janjiku, Fit. Aku sungguh-sungguh ingin memperbaiki semuanya, Fit. Aku sadar, selama ini aku salah sama kamu. Kita mulai semua ini dari awal ya, Fit? Maaf untuk yang semalam,” ucap Dewa.

“Iya, aku pegang ucapan dan janji kamu malam ini.”

“Iya, Fit. Pegang saja. Tapi, malam ini menginap di hotel, ya?”

“Mau apa sih, di rumah Bi Ratna saja masih banyak kamar?”

“Kok mau apa? Ya kita bulan madu. Aku akan perbaiki semuanya dari awal, kan aku udah bilang begitu tadi?”

“Terserah kamu deh!”

“Ya sudah sekarang kita cari baju ganti untuk kita beberapa hari di hotel. Terus kita langsung ke hotel. Aku sudah pesan kamar di salah satu hotel di sini. Aku juga tadi sudah bilang sama Bibi dan Paman, juga Putri, kalau aku akan mengajak kamu menginap di hotel, aku bilang pada mereka, aku ingin memperbaiki semuanya. Jadi tolong kamu jangan menolak, nanti kalau kamu ngotot mau pulang, malah disangka kita sedang tidak baik-baik saja?”

“Kamu sangka selama ini kita baik-baik saja? Enggak, kan?” cebik Fitri.

Setelah sampai ke mall, Dewa langsung memilih baju untuk dirinya, dan memilihkan baju untuk Fitri juga. Bahkan Dewa mengambil beberapa baju seksi tanpa sepengetahuan Fitri.

1
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nahhh gtu dong wa.. jd harus lebih kasih owrhatian gtu yg lembut yg romantis
Nafeeza_🎈🎈
q manut author nya gmn kisah mereka.. hahahahha
redmi cepoko
aku kok jadi kurang greget .segitu gampangnya dia luluh sama dewa....
aulia siagian
Makasi upnya thorrrr
Gak sabar lihat respon papa dewa dan mama niken 😂
hansen
sebaiknya hadirkan orang baru untuk ratu..kerana banyak hati yang akan merasa canggung kelak,.masa pernah menjadi suami ibu mu walau pn ibu sambung menjadi suami sendiri..
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nahh tam mundur alon2 wae lah
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nahh gitu teruskn wa
Nafeeza_🎈🎈
urusan Lo apa tamaaa dia suami istri wajar lah.. gedek ama Tama iih
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
makin seru aja ini
1 nya berusaha mencintai 1 nya lagi mlh berusaha meminta restu 🤣🤣🤣
adelina rossa
lanjut kak...
Nafeeza_🎈🎈
kasian dewa siih , kasian Fitri juga , tp q mau mrka sama2 gmn donk,, tp LBH kasian q yg baca nungu up lgi. hahhahahaha lanjut author cantikkkkkkkuuuu
Hany Honey: wkwkwkkw kasihan nungguin yak? bentar ye....
total 1 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kapok mu kapan kannn mkne yg tegas dong wa
hansen
ehm kasihan juga tahu jadi dewa..apa perlu seperti itu Fitri, emang dewa punya salah mengabaikan dirimu 3 tahun tp bukan bermaksud kamu boleh merasa nyaman juga kali sama Tama apa lagi tama itu sepupu dewa...kalau Masih punya rasa cuba la menerima dewa kembali..bukan dengan membuat jarak dan membandingkan kebaikan Tama dan dewa
redmi cepoko: Bagus fitttt .dewa jadi tau rasa di abaikan...biarkan dewa menyesal sedalamnya biarkan merasakan mencintai sendirian...emang enaaakkrasanya cemburuu.itu yang di rasakan Fitri ketika dewa masih mencintai mama Niken tapi Fitri hanya pendamsendiri ...lanjut thorrrr jangan up lama lama bikin greget banget....
total 1 replies
Nafeeza_🎈🎈
wohooooooooo... lanjut author cantiiikkuuuuu lanjuuutt... muach mucahh
Hany Honey: okeeee
total 1 replies
aulia siagian
Makai updatenya Thorrr
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nahhh gtu dewa lnjut
redmi cepoko
bakar lagi fitt biar ngebul asap di kepala jangan lemah karna cinta ...
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
🤣🤣🤣🤣
kann tau to rasane coba aja klo bener2 di diemin ma fitri apa g kebakaran jengot
Ervina T
Luar biasa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
lah dewa2 knp masih sulit skli sihh apa kmu g nyadar fti juga baik lho
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!