Ranjang Hangat MAFIA Kejam

^^^^____^^^^

Pagi ini, Devina sarapan sendirian di meja makan yang sangat luas dan megah ini.

Hampa.

Bukan Rey yang membuat harinya Hampa, melainkan Roy yang tiba-tiba memblokir nomornya dan menghilang tanpa kabar. Devina sedikit curiga pada Papanya, tapi berani bertanya sama dengan berani mempertaruhkan nyawanya sendiri.

Bahkan Devina tak peduli ke mana Rey pergi, dengan siapa, dan sedang apa. Devina tak mau memperdulikan itu.

Yang membuat Devina galau hanya Roy, baru saja ia memberikan kehangatan pada pria itu. Roy malah menghilang begitu saja.

Nasib Rey memang tak seberuntung yang orang lain lihat.

Orang lain melihat Rey tumbuh dengan baik di keluarga yang kaya raya, dan mempunyai istri yang sangat cantik. Namun nyatanya Rei tumbuh menjadi sosok yang keras karena didikan ayahnya, dan memiliki istri yang tidak pernah Mencintainya. Bahkan hukuman terberat Rey adalah ia tidak diperbolehkan untuk menikah lagi dan berpisah dengan Devina hanya Karena untuk menjaga nama baik keluarganya.

Hari berganti menjadi Minggu, minggu berganti menjadi bulan.

Devina dan Rey terus bersikap seolah mereka tak mempunyai hubungan spesial seperti suami istri. Devina mulai sibuk dengan karirnya dan Rey pun sibuk mengurus perusahaannya.

Dan keluarga kedua belah pihak merasa jika mereka sudah berbaikan. Namun nyatanya tidak. Rey dan Devina bersikap seolah tak ada masalah jika kedua orang tua mereka datang.

Hubungan Devina dan Papanya pun sudah membaik. Begitu dengan Rey.

Dunia gelap Rei semakin luas. Di dunia mafia, Dia baru saja dinobatkan sebagai the king of mafia. Karena semua pencapaian dan cara mengatasi musuh yang mampu membuat beberapa mafia menunduk hormat padanya. Tapi Rey Malah semakin menjadi dingin dan tak tersentuh. Lucas bisa merasakannya.

Di sisi lain.

Memasuki bulan persalinan membuat Ayana mengambil cuti. Hpl-nya mengatakan jika ayahnya akan melahirkan 1 minggu lagi. Saat ini Ayana berjalan-jalan ditemani Ibu Clara yang sudah bersedia merawatnya.

Bahkan setiap minggu Ayana diberikan minyak kelapa satu sendok untuk gadis itu minum, katanya bagus untuk melancarkan persalinannya nanti. Segala persiapan persalinan sudah Ayana siapkan termasuk biaya persalinan. Berhasil menabung selama 8 bulan, membuat kebutuhannya hampir terpenuhi.

Ayana sempat merindukan ibu dan kakaknya. Namun ia tak bisa melakukan sesuatu. Karena Ayana tahu, ibu dan kakaknya Pasti sangat membencinya. Dan Ayana sekarang khawatir, jika anaknya lahir. Ayana takut semua orang akan merundung anaknya karena tidak mempunyai seorang Daddy.

Setelah jalan-jalan, Ibu Clara membawakan makanan untuk mereka makan. Ayana pun banyak bertanya soal persalinan. Dan dia sudah membeli buku panduan merawat anak yang dokternya rekomendasikan. Ayana selalu membacanya setiap malam. Malamnya saat Ayana buang air kecil, ia melihat darah bercampur lendir. Dan dia pun memberitahu ibunya Clara, membuat wanita paruh baya itu langsung terjaga, bahkan membawa ayahnya ke rumahnya. Tahu-tahu wanita itu melahirkan malam ini.

Dan rasa sakit di bagian perut hingga ke belakang, membuat Ayana merintih kesakitan. Namun ia masih bisa menahannya dengan mengatur nafasnya dan elusan lembut Clara. Namun semakin ke sini rasa sakitnya sudah bisa Ayana tahan lagi. Membuat Clara dan ibunya langsung membawa Ayana ke rumah sakit.

Ia yakin Ayana akan melahirkan!

******

Saat berkunjung ke rumah Rey. Margareth tak suka melihat Devina yang sedang menonton TV.

Secara terang-terangan ia memusuhi menantunya. Selain alasan kurang ajar, entah apa yang membuatnya membenci Devina.

Margareth dan Rey hanya membicarakan hal yang penting Lalu Margareth Kembali Pulang. Bahkan Rei pun pergi ke mansionnya.

Saat tiba di Mansion.

Rey langsung disambut oleh anak buahnya dan membukakan pintu untuk sang majikan. Seperti biasa, Rey langsung tidur dan menyerahkan urusan kantor pada Lucas yang setia.

Tanpa Rey tahu.

Setelah dia pergi, Devina menelpon seseorang dan berbicara dengan sangat bahagia. Wanita itu terlihat sangat bahagia. Dan malam ini. Devina pergi setelah berdandan sangat cantik. Entahlah dia mau ke mana. Rey pun tak melihat.

****

Pagi ini.

Rey dan Devina terpaksa harus duduk bersama di sofa. Di depan mereka tuan besar Luciver kakek dari Rey dan dia adalah ayah nya Xavier. Walau pria berumur itu hanya menatap mereka santai.

''Rey Lucifer, kakek mau melihat cucu sebelum menghadap sang pencipta, ini permintaan terakhir kakek,'' akhirnya setelah terdiam lama. Tuan besar Lucifer pun bersuara.

Rey dan Devina tak bisa berkata. Mereka mati dalam jawaban.

'' Apa kalian keberatan dengan permintaan kakek?'' Suara tuan besar Lucifer terdengar sedikit kesih. Membuat Rei tak suka mendengarnya. Suara itu selalu tegas.

Tuan besar Lucifer yang bernama Albert itu selalu berbicara tegas. Dan Rey merasa terluka saat mendengar suara rendah kakeknya. Dia merasa seolah tak becus dan mengecewakan.

'' aku dan Rey akan membicarakan ini kek,'' Devina mengambil ahli menjawab pertanyaan Tuhan besar Lucifer Albert.

'' baiklah, aku akan bertahan hidup jika kalian mau berusaha dan berencana,'' ucap tuan besar Lucifer Albert.

Rey hanya memaksakan senyumnya untuk meyakinkan sang kakek.

Tak lama kemudian, Tuan Albert pun pulang dan dikawal oleh beberapa Bodyguard berbadan tegap.

Rey langsung menatap tajam Devina. Namun wanita itu terlihat tidak takut sama sekali.'' Kenapa kau menjanjikan hal yang tidak mungkin terjadi. Apa kau sudah bersedia menyerahkan dirimu padaku hah?'' Tanya Rey dengan nada sangat dingin.

'' Apa kau tega mengecewakan kakek?'' Tanya Devina balik.

'' Sejak kapan kau peduli?''

'' Aku hanya tidak mencintaimu, tapi kakek, nenek dan papa Xavier, mereka sangat kusayangi,'' ucap Devina membuat Rey tersenyum miring.

Rey kembali ke kamarnya meninggalkan Devina, sebelum emosinya kembali menguasai dirinya lagi. Rei meneguk habis minuman beralkohol itu. Kata-kata Devina Terlalu kejam untuk sebuah ucapan seorang istri pada suami. Sabar yang meraih pertahankan membuat hatinya membayar itu, menjadi semakin dingin dan tak tersentuh.

Raid kadang berpikir jika Devina bukan seorang wanita. Baginya Devina hanyalah pohon pisang yang memiliki jantung tapi tidak mempunyai hati.

Bukankah terlihat sangat cocok untuk Rei yang memang sudah lama tidak mempunyai hati?

*******

Hari ini.

Rey mengumpat kasar saat ia memimpikan Ayana melahirkan anak-anaknya.

Walau sebenarnya itu nyata, namun tidak ada yang bisa memberitahukan kenyataan itu pada Rey

Sial! Rey tidak suka jika ada orang yang menguasai pikiran dan hatinya. Tubuhnya hanya miliknya! Walau sudah pernah ia bagi!

Dan Rey sangat kesal Jika ada yang berani mengusik ketenangannya bahkan walau hanya lewat mimpi!

Mengingat Gadis itu bekerja di hotelnya Rey pun menyuruh Lucas untuk mencari tahu tentang gadis itu!

Benar-benar sialan!

Dan jika benar itu anak Rey. Maka ia akan mengambilnya dengan paksa.

Tapi dia belum menyiapkan jawaban akan itu pada keluarganya.

Apakah Rey harus mengatakan Jika ia menghancurkan kehidupan seseorang untuk membalaskan dendam istrinya, dengan cara memperkosanya? Terdengar sangat epik!

Di saat Rey Sedang pusing. Devina berkunjung ke rumah orang tuanya dan bermain dengan kakak nya yang tak pernah tersenyum saat ia mulai duduk di kursi roda. Devina mencoba menghibur kakaknya supaya tidak terlalu bersedih. Namun usahanya gagal, kakaknya hanya menatapnya dengan tatapan kosong.

'' masa depanmu tidak berhenti hanya dengan Kamu cacat-''

''DEVINA!'' Ibu Devina langsung membentaknya saat kata-kata sakral itu hampir Devina ucapkan.

'' Maaf mah,'' ucap Devina.

Tiba-tiba Kakak Devina menatapnya. ''Dev. Kurasa mati lebih baik,''lirih gadis itu.

Next...

Jangan lupa like dan komen ya terima kasih......