Transmigrasi Belvia Season 2

"Bang Ken" panggil Callie berjalan menghampiri Kenzo yang sedang bersama teman-temannya.

Kenzo, Fathan,Azlan dan Abimanyu mereka berempat satu kelas, kelas mereka ada di kelas 12 ips 1. Entah kenapa Kenzo memilih jurusan ips daripada jurusan ipa seperti Casey. Hanya Casey yang berbeda jurusan dari semua saudaranya.

Kenzo adalah ketua osis yang selalu di dambakan para penghuni sekolah SMA negeri Hareklees, sama seperti Casey Kenzo juga cowok yang sangat populer, tampan dan tajir. Bagi penghuni SMA negeri Hareklees keturunan Lexander dan Hareklees tidak ada yang gagal semuanya tampan dan cantik.

"Napa Cal?" tanya Kenzo menatap Callie.

"Callie cuman ingin tahu tadi didalam dedemit dan medusa di kasih hukuman apa sama bu Dora bang?" kepo Callie ia sedari tadi masih penasaran dengan mereka dan berniat akan menanyakan hal ini kepada Kenzo setelah pulang sekolah.

"Oh, itu kirain ada hal penting apa, mereka berdua di hukum buat bersihin toilet selama seminggu udah gitu doang" jawab Kenzo.

"Dih, gitu doang hukumannya? ya keenakan mereka dong bang, nanti pasti mereka berdua ganggu abang Casey lagi dong" Callie kecewa dengan hukuman mereka para ulat bulu.

"Lo tenang aja kalo mereka ganggu Casey lagi di luar batas mereka pasti lo udah tahu kan jawabannya?" naik turunkan kedua alis Kenzo. Kenzo tahu kalau ada yang berani mengusik ketenangan seorang Casey pasti dia tidak akan diam saja dia akan menghilangkan mereka yang udah berani mengusiknya.

Callie menepuk jidat ia benar-benar lupa siapa Casey kalau ada yang berani mengganggunya. "Ah, Callie lupa bang, hukuman dari bang Casey lebih ngeri dari bu Dora bang, Callie aja nggak kuat ngelihatnya".

"Nah, itu udah tahu siapa abang lo itu tak jauh dari sosok iblis yang sebenarnya, kalo mereka tahu pasti mereka nggak akan berani deketin Casey"

"Iya juga sih, yaudah bang Callie pulang dulu abang gak pulang?" tanya Callie.

"Sebentar lagi, abang mau nebeng Cesario abang mau mampir ke mansion Lexander kata mama, mama pesan asinan sayur dari mommy Hana, jadi abang mau ngambil pesanan mama dulu." balas Kenzo.

"Wah, kenapa harus nebeng sama tuh playboy bang mending nebeng sama Callie kan mansion Lexander rumahnya Callie juga, tumben tante Karla pesan asinan sayur jangan-jangan abang mau punya adik nih" ucap Callie dengan sedikit menggodanya.

Kenzo melotot mendengar perkataan Callie semoga saja Karla tidak hamil lagi, Kenzo tidak mau memiliki adik bayi karena usianya sudah menginjak 18 tahun ia masih ingin menjadi anak tunggal dari keluarga Hareklees jangan ada anak kedua selanjutnya.

"Jangan ngadi-ngadi lo gue ogah punya adik bayi, umur gue udah 18 tahun masak iya jarak gue sama adik gue jauh banget yang ada nanti gue dikira bapaknya, gue mau nebeng sama Cesario aja kalo sama lo nanti malah di minta duit lagi" sahut Kenzo.

"Hehe tahu aja sih bang, kan sekalian jadi ojek dadakan dari sekolah sampai ke mansion butuh bensin lo bang jadi nggak gratis, ya nggak apa-apa bang sekalian belajar jadi bapak hehe" cengiran Callie.

Tuk..

Tuk ..

Tuk...

Cesario datang bersama Casey dan teman-teman lainnya.

"Lo belum pulang Cal?" celetuk Cesario menghampiri dua makhluk halus yang sedang bergosip.

"Udah, ini arwahnya yang belum pulang" ketus Callie.

"Oh, ternyata arwahnya Callie yang masih nyantol di parkiran" canda Cesario dengan terkekeh.

Plak!

Setelah memukul lengan Cesario Callie langsung pergi dari sana dan pulang ke mansion.

"Dahlah gue mau pulang" pamit Callie melangkahkan kaki ke mobilnya yang terparkir disana.

"Hati-hati" ucap singkat Casey langsung dijawab dengan anggukan kepala.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Katanya Ceo disini tampan dan kekar mana tajir lagi, siapa tahu kalo gue berdandan seksi dan cantik pasti Ceo mau deketin gue" ucap seseorang yang baru saja di terima sebagai sekertaris.

"Ana ikut saya ke ruangan Ceo beliau ingin bertemu dengan mu" ucap Arga asisten pribadi.

"Baik pak" balasnya.

Arga pun langsung berjalan menuju ruangan Ceo dan diikuti oleh sekretaris baru yang akan membantu pekerjaan Arga.

Tap...

Tap..

Tap...

"Tunggu disini" suara tegas Arga.

"Baik"

Tok..

Tok ...

"Masuk" suara berat seseorang di dalam ruangan.

Ceklek!

"Tuan, sekretaris baru sudah datang" ucap Arga.

"Suruh dia masuk" balasnya menatap Arga.

Arga pun langsung menyuruh wanita itu masuk kedalam ruangan Ceo. Saat masuk ke dalam ruangan, seketika wanita itu melihat wajah Ceo yang tampan itu ia langsung tersenyum genit sambil membusungkan dada.

"Ana perkenalkan dia Ceo kita tuan Kivandra" ucap Arga memperkenalkan Ana kepada Kivandra.

Kivandra langsung mendongakkan kepala dan memicingkan mata menatap aneh penampilan yang sangat sexy. Kivandra geram dengan salah satu karyawan nya untuk mencarikan sekretaris untuknya malah yang ada wanita seperti jala•ng. Kivandra memijat pelipisnya, bagaimana bisa di perusahaan nya memasukan wanita seperti dia.

"Kenapa pakaian kau seperti mau pergi ke club hah! ini kantor bukan club, Arga" ucap Kivandra memberikan tatapan tajam ke arah Arga.

Glek!

Arga menelan saliva dengan pelan, Arga sudah menduga pasti bos nya itu akan marah melihat penampilan sekretaris barunya.

"Maaf tuan, katanya Ana memiliki pengalaman kerja sebagai sekretaris selama delapan tahun dan kinerja dia sangat bagus". balas Arga sedikit takut menatap mata Kivandra.

Sedangkan Ana terkejut melihat raut wajah dingin seorang Kivandra. 'Gila tuan Kivandra wajahnya sangat dingin tapi ini membuat gue semakin menantang untuk menjadi pelakor'.

"Tapi kenapa pakaian dia seperti kurang bahan Arga, tolong beritahu padanya buat ganti pakaian yang lebih sopan untuk besok dan seterusnya buat hari ini saya maklumi, antar dia ke ruangannya" ucap tegas Kivandra.

Kivandra nanti akan menegur karyawan yang merekrut wanita itu yang menjadi sekretaris Arga.

"Baik tuan"

"Hm" balas singkat Kivandra ia langsung meneruskan pekerjaannya.

"Kamu ikut saya Ana" pinta Arga kepada Ana untuk mengikuti Arga.

Arga dan Ana pun langsung pergi dari ruangan Ceo dan berjalan menuju ruangan sekretaris.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Raya setelah pulang sekolah ia langsung bekerja part time di kafe dekat sekolah nya. Seragam sekolah sudah diganti dengan seragam kafe dengan name tag Raya di bajunya.

Entah secara kebetulan atau apa saat Raya ingin melayani pengunjung yang baru saja datang ia terkejut ternyata pengunjung nya adalah Casey dia sendirian di tempat kafe Raya bekerja tanpa seorang teman.

"Lo mau pesan apa?" ketus Raya sambil melempar daftar menu.

Casey menatap heran Raya beginikah seorang pelayan kafe melayani pengunjung. Sopankah?

"Apa? kenapa lo natap gue kayak mau nerkam gue hah" sentak Raya.

Casey tersenyum miring."Nerkam lo? gue nggak suka daging manusia yang kerempeng".

Raya membulatkan matanya bisa-bisanya Casey mengatai kerempeng, sembarangan nih anak.

"Badan gue seksoy dan berisi mata lo buta mana ada kerempeng, dah lah lo mau pesan apa" decak Raya.

"Americano lima shoot" balas Casey.

"Yang bener lo lima shoot apa nggak pahit tuh" kaget Raya ternyata cowo dingin lebih suka minuman yang pahit sama seperti wajahnya yang datar dan dingin.

"Emang kenapa? yang minum kan gue bukan lo" desis Casey.

Glek!

'Gila mata nya ngeri gue nggak sanggup natap manusia es kutub ini' batin Raya.

"Tunggu apa lagi? sudah sana bikin pesanan gue jangan kebanyakan ngomong dalam hati" sentak Casey.

"Hah?" kaget Raya.

"Bagaimana bisa lo tahu kalo gue lagi ngomong dalam hati?" lanjutnya, Casey hanya mengedikan bahu.

'Ck, kamvret' umpat Raya dalam hati.

"Jangan mengumpat" perkataan Casey berhasil membuat Raya terkejut bagaimana bisa Casey tahu kalau Raya sedang mengumpat Casey.

"Bagai-

Kalimat Raya terpotong oleh ucapan Casey."Lo mau di pecat sama bos lo? nggak mau membuat pesanan gue?"

Raya kesal dengan Casey benar-benar cowok es dingin yang ngeselin banget, Raya langsung pergi ke arah dapur untuk membuat pesanan Casey.

sedangkan Casey tersenyum smirk tipis tanpa ada yang tahu. "Enak juga bikin dia kesal, imut" gumam Casey.

...----------------...

...Visual Arga asisten pribadi ...

...Visual Ana...