USAI

Setelah sukses pada event company anniversary perusahaan Pak Gunawan, C&A Florist mulai kebanjiran tawaran kerja sama untuk mendecor di berbagai event besar.

Dari sekian banyaknya tawaran kerja sama yang masuk, ada satu tawaran kerja sama yang membuat Aira ragu untuk menerimanya, tawaran kerja sama tersebut datangnya dari Alex. Awalnya ia ingin mencancel tawaran tersebut namun, salah satu karyawannya telah menerima DP (Down Payment) dari Alex.

"Wind, ini siapa yang menerima pembayaran down payment dari Pak Alex?" Tanya Aira kepada winda.

"Itu tadi Reni bu, saat Bu Aira menjemput Dek Chelsee.'' Jawab Winda.

"Huft... apa ini cuma akal-akalannya Pak Alex saja?" Aira menghela nafas berat, perasaannya menjadi tidak enak.

"Pak Alex minta untuk meetingnya di lakukan malam ini juga di Restaurant Lettuce Eat. Tapi maaf Bu Aira, untuk meeting kali ini aku tidak bisa menemani Bu Aira karena sore ini kita mau decor di Snow Hottel, Iren masih belum masuk jadi aku yang akan menggantikannya, Bu Aira tidak apa-apa kan meeting sendirian?" Tanya Winda.

"Tidak apa-apa kok wind, tolong kamu siapkan saja semua berkasnya." Ucap Aira.

"Baik bu."

Selagi menunggu berkas dari Winda, Aira mengirimkan chat kepada Reza untuk membatalkan acara makan mereka berdua.

^^^Aira:^^^

^^^Byy, maaf ya sepertinya malam ini kita tidak jadi dinner, aku ada meeting bersama client.^^^

Reza:

Kamu meeting di mana? Aku boleh menemanimu meeting? jadi kita dinner setelah kamu meeting, bagaimana?

Membaca balasan chat dari Reza, membuat Aira bernafas lega, ia berfikir jika Alex tidak akan berani macam-macam jika dirinya di temani oleh Reza.

^^^Aira:^^^

^^^Boleh dong byy, aku meeting di Lettuce Eat Restaurant. Aku tunggu jam 19.00 ya.^^^

Reza:

Ok, nanti aku jemput ya sayang.

"Bu Aira, ini semua berkasnya." Winda menyerahkan berkas materi meeting yang akan Aira bawa saat meeting bersama Alex nanti.

"Terima kasih ya, silahkan kamu lanjutkan pekerjaanmu, sebentar lagi kamu dan yang lainnya mau ke Snow Hottel kan?"

"Baik Bu Aira."

Pukul 19.10 Aira nampak gelisah menunggu kedatangan Reza, beberapa kali ia melihat jam di tangannya.

Drrrtt... Drrrt...

Aira membuka handphonenya, ia mendapatkan satu pesan masuk dari Reza.

^^^Reza:^^^

^^^Byy, maaf ya sepertinya aku terlambat. Aku kejebak macet di tol, di depan ada kendaraan yang kecelakaan. Bagaimana jika kamu duluan saja? nanti aku menyusul, kita bertemu di Lettuce Eat.^^^

Aira:

Ya sudah byy, hati-hati ya. Aku tunggu di Lettuce Eat.

Setelah membalas pesan dari Reza, Aira langsung memesan transportasi online. Tiga puluh menit kemudian Aira telah tiba di Restaurant Lettuce Eat, dari pintu masuk Retaurant ia sudah dapat melihat keberadaan Alex.

"Jika ia berani macam-macam aku akan menggembalikan DPnya, aku tidak ingin berkerja sama dengannya." Gumam Aira, ia melangkah mendekat ke arah meja Alex.

"Selamat malam Aira, kamu cantik sekali malam ini." Sapa Alex.

"Selamat malam juga Pak Alex." Aira duduk di hadapan Alex.

"Kalau begitu kita langsung saja membahas konsep dan tema yang..." Belum sempat Aira menyelesaikan kalimatnya, Alex sudah memotongnya.

"Kita makan dulu ya, kamu mau pesan apa?" Alex memanggil waiters.

"Tidak usah Pak Alex, saya ke sini hanya ingin membahas kerja sama ini saja." Tolak Aira.

"Setidaknya kamu pesan minum, aku tidak ingin kehausan saat kita membahas project ini karena aku ingin memberikan yang terbaik di hari ulang tahun istriku." Ucap Alex.

"Goguma latte" Ucap Aira kepada waiters, setelah mencatat pesanan Aira waiters tersebut meninggalkan meja Aira dan Alex.

"Jadi bagaimana Pak Alex?" Tanya Aira kembali.

"Aira, untuk event itu aku serahkan semuanya padamu, aku yakin kamu pasti memberikan yang terbaik. Ai, aku punya penawaran yang bagus untukmu, aku akan membayar tiga kali lipat asal kamu mau berkencan denganku." Alex mencoba memegang tangan Aira, namun Aira langsung menghempaskannya.

"Maaf Pak Alex, lebih baik kita batalkan saja kerja sama ini." Ucap Aira dengan tegas, ia mengambil cek dari dalam tasnya kemudian mengembalikan down payment yang Alex berikan.

"Tunggu, tunggu. Aku hanya bercanda Aira, baiklah kita mulai membahasnya." Alex menahan Aira untuk pergi, ia mulai fokus membahas tema acara ulang tahun istrinya yang akan di selenggarakan pekan depan.

Melihat Alex yang mulai nampak profesional, Aira pun melupakan ucapan Alex, di tengah obrolannya bersama alex seorang waiters datang membawa pesanan Aira.

"Terima kasih." Ucap Aira kepada waiters tersebut, ia kembali fokus menerangkan jenis dan warna bunga yang akan digunakan, ia memperlihatkan gambar-gambar koleksi bunga-bunga terbaiknya.

Brrug..

Tanpa sengaja ada seorang waiters tersandung, waiters tersebut sedang berjalan di dekat Aira sehingga minuman yang ia bawa tumpah ke pakaian Aira.

"Maafkan aku nyonya." Ucap waiters tersebut dengan penuh rasa bersalah.

"It's okay no problem." Ucap Aira, ia beralih ke Alex "Pak Alex, aku ke toilet sebentar." Aira pun beranjak dari tempat duduknya untuk membersihkan pakaiannya di toilet.

Saat Aira sedang berada didalam toilet, Alex menggunakan kesempatan itu untuk memasukan obat tidur kategori berat, yang dapat menghambat menghambat fungsi sistem saraf ke dalam minuman Aira.

"Maaf membuat Pak Alex menunggu, mari kita lanjutkan lagi." Ucap Aira, setelah ia kembali dari toilet.

"Minumlah, aku bingung dari tadi memilih jenis dan warna bunga, di mataku semuanya sama." Alex mengambil minumannya mengajak Aira untuk bersulang, Aira pun menurut karena bukan kali pertamanya ia bertemu dengan client yang kebingungan memilih bunga dan warna yang cocok untuk pasangannya.

Beberapa menit setelah Aira meminum minumannya, ia di landa kantuk dan sakit kepala yang luar biasa, ia mulai kehilangan konsentrasinya, hingga akhirnya ia tak sadarkan diri.

"Ternyata jauh lebih mudah dari yang aku bayangankan." Gumam Alex, ia membawa Aira ke hotel yang tak jauh dari restaurant tersebut.

Sebelum Alex bertemu dengan Aira, ia terlebih dahulu check in hotel sehingga ia bisa langsung membawa Aira masuk ke dalam kamar hotelnya.

Alex merebahkan tubuh Aira di atas tempat tidur.

"Akhirnya malam ini kamu jadi milikku, sayang." Alex mencium tangan Aira.

Sudah lama sekali Alex menaruh hati pada Aira, saat dirinya masih satu kantor dengan Aira, Alex sering kali diam-diam memandangi Aira lewat CCTV, ia sengaja memasang dua buah CCTV di ruang kerja Aira agar dirinya puas memandangi wajah cantik Aira.

Alex juga sudah lama menunggu moment ini, selama ini rencananya selalu gagal sebab Raditya selalu berada di dekat Aira dan melindunginya.

"Akan ku buat malam ini menjadi malam yang terindah dan tak akan pernah terlupakan untukmu." Alex melelusuri wajah cantik Aira dengan jarinya.