Married At 17

Karena jam sudah menunjukkan pukul 21.30, Evan maupun Kiran segera bersiap untuk tidur.

Entah kenapa Kiran tiba-tiba tidak bisa tidur, dilihatnya Evan yang sudah tertidur dengan sangat pulas.

"Ternyata kak Evan ganteng banget yah kalau lagi tidur, pantesan aja banyak banget yang suka sama dia"ucap Kiran dalam hati sambil memperhatikan dengan seksama wajah Evan, kini tangan Kiran sudah berada di pipi Evan, Kiran mengelus pelan pipi Evan.

Evan yang merasa tidurnya terusik jadi terbangun, tapi dia tidak langsung membuka matanya, dia hanya ingin tau apa yang akan Kiran lakukan.

"Kak Evan bakalan cinta gak yah sama aku?"gumamnya Kiran, tapi masih bisa didengar oleh Evan yang sedang pura-pura tidur

"Hmmmmm, kenapa pas udah nikah dia gak minta hak nya sebagai suami yah, waktu itu aja dia kasar banget sama aku, kalau di inget-inget lagi masih kebayang deh sakitnya, ihhh kok jadi ngilu sih"Kiran yang merasa merinding membayangkan kejadian waktu itu, saat Evan melakukan hal 'itu' pada nya

Kiran terdiam sejenak, dan kembali mengingat kejadian disekolah saat Yuri bergelayut manja pada Evan dan Evan hanya diam saja.

"Sebenarnya kak Evan sama Yuri ada hubungan apa sih, gue aja yang bininya gak pernah manja sama kak Evan, cuma tadi doang sih pas dipeluk, tapikan cuma sedikit, sumpah kok gue kesel banget sih.."Kiran yang masih menggerutu

"Aaaahkkkkk"tanpa sadar Kiran berteriak cukup kencang, karena saking kesalnya

"Ups"Kiran langsung menutup mulutnya, dan langsung melihat ke arah Evan "untung aja dia gak kebangun"

"Siapa bilang gue gak kebangun"ucap Evan masih dengan mata tertutup, Kiran langsung kaget dan merasa bersalah serta malu, pikirannya kini melayang bertanya tanya, apakah Evan mendengar ocehannya atau tidak, Evan langsung mengubah posisi tidurnya yang tadinya membelakangi Kiran kini dia tidur terlentang sambil membuka matanya.

"Eh, kak Evan kebangun yah, sorry"ucap Kiran yang merasa bersalah

"Tadi lo bilang apa, hmmm, pas kita udah nikah gue gak minta hak gue sebagai seorang suami"ucap Evan sambil menatap Kiran dengan tatapan yang sulit diartikan

"OMG, ternyata dia denger, malu banget gue"Kiran berbicara dalam hati

"Kalau gitu, gue minta hak gue sebagai seorang suami sekarang"lanjutnya Evan yang kini sudah berada di atas tubuh Kiran, jelas Kiran sekarang sudah sangat malu, kenapa juga dia mengatakan hal seperti itu

Tanpa ada kata yang diucapkan lagi Evan langsung mencium bibir Kiran, kini Evan mencium bibir Kiran dengan sangat lembut, tidak seperti kejadian waktu itu, kini Evan sudah berada dileher jenjang milik Kiran, diciumnya leher Kiran, Kiran benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi, dia hanya diam dan tidak menolak sentuhan yang diberikan Evan.

Kini mereka sudah tidak menggunakan sehelai benang pun, saat Evan akan memulai pada intinya, Kiran terlihat sangat takut.

"Lo tenang aja, gue gak bakal kasar kok"ucap Evan mencoba menenangkan Kiran

"Awww, sakit kak"ucap Kiran

"Tahan sebentar"ucap Evan dan langsung mencium bibir Kiran

Dan terjadilah penyatuan di antara keduanya, kini jam sudah menunjukan pukul 00.30 dan mereka baru saja selesai melakukannya.

Karena merasa kelelahan merekapun berdua pun tertidur sambil berpelukan.

Esok harinya, Kiran yang biasanya bangun lebih dulu, tapi sekarang malah Evan yang terbangun lebih dulu, Evan melihat Kiran yang masih tertidur pulas didalam pelukannya, seketika dia tersenyum.

Evan pun bergegas menuju kamar mandi, setelah dia selesai mandi barulah dia membangunkan Kiran.

"Kiran, bangun udah pagi"Evan membangunkan Kiran

"Hmmmm"perlahan Kiran membuka matanya, dilihatnya Evan yang sedang mengenakan seragam sekolah

"Lo mau sekolah gak?"tanya Evan, Kiran hanya mengangguk kepalanya saja, dan diapun langsung bangkit dari tempat tidur menuju kamar mandi, tanpa dia sadari kalau dirinya sedang tidak mengenakan sehelai benang pun, Evan yang melihatnya hanya terbengong tak berkata apapun.

Saat dikamar mandi barulah dia sadar.

"Loh, kok gue gak pake baju sih?"Kiran bingung sendiri, dia pun mengingat kejadian malam hari

"Oh ya ampun, malau banget gue"

"Cepetan mandinya"teriak Evan dibalik pintu kamar mandi

"Iya"ucap Kiran, Kiran pun segera membersihkan dirinya, setelah selesai mandi dia buru-buru memakai pakaian sekolahnya, dan langsung menuju ke ruang makan.

"Maafin aku kak, aku gak sempet masak"ucap Kiran

"Gak papa, kita sarapan roti aja"ucap Evan, karena Kiran yang bangun kesiangan jadi mereka hanya sarapan dengan roti saja.

Seperti biasa Kiran berangkat sekolah bersama Evan.

Saat sudah dikelas Kiran baru sadar, jika Evan belum memberinya uang jajan, dan uang yang Kiran miliki pun disimpan dirumah.

"Gimana nih, apa aku samperin aja, hmmm jangan deh, chat aja deh"Kiran dalam hati

"Udah deh gak usah, gak jajan juga gak papa, nanti pulang bareng Deron aja deh*"ucapnya lagi dalam hati

Saat bel istirahat berbunyi, seperti biasa Dila dan Kiran langsung pergi kekantin, dan kebetulan Evan duduk tepat dibelakang tempat duduk Kiran.

"Lo mau pesen apa?"tanya Dila

"Gue nggak deh"

"Loh kenapa?"

"Nggak papa, gue masih kenyang soalnya"Kiran berbohong, pembicaraan Kiran dan Dila tak luput dari pendengaran Evan, saat itu juga Evan baru mengingat bahwa dia belum memberikan Kiran uang jajan, Evan langsung berdiri dan memesan satu porsi baso beserta air minumnya.

"Nih"ucap Evan sambil menyodorkan satu mangkok baso dan satu gelas jus jeruk, sungguh aneh memang seorang Evan bisa melakukan itu kepada seorang perempuan, kini Kiran dan Evan jadi pusat perhatian dikantin sekolah, Dila yang berada didepan Kiran pun merasa bingung.

"Ehhh, makasih"ucap Kiran tidak menolak

"Gue kan udah bilang, kalau ada apa-apa bilang sama gue"Evan berbisik tepat di telinga Kiran

Dila hanya menatap Kiran dengan rasa penasaran yang sangat tinggi.

Terimakasih ya, yang udah mau mampir ke karya aku😊 semoga kalian suka sama ceritanya 🌹😊Jangan lupa like and vote nya.