NovelToon NovelToon
Batu Rang Bunian

Batu Rang Bunian

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: HARJUANTO

Deskripsi Novel: Batu Rang Bunian

​"Batu Rang Bunian" adalah sebuah petualangan seru yang membongkar batas antara dunia kita yang penuh cicilan dan deadline dengan alam Bunian yang misterius, katanya penuh keindahan, tapi faktanya penuh drama.

​Sinopsis Singkat:
​Ketika seorang pemuda bernama Sutan secara tidak sengaja menemukan sebongkah batu aneh di dekat pohon beringin keramat—yang seharusnya ia hindari, tapi namanya juga anak muda, rasa penasaran lebih tinggi dari harga diri—ia pun terperosok ke dunia Bunian. Bukan, ini bukan Bunian yang cuma bisa menyanyi merdu dan menari indah. Ini adalah Bunian modern yang juga punya masalah birokrasi, tetangga cerewet, dan tuntutan untuk menjaga agar permata mereka tidak dicuri.

​Sutan, yang di dunia asalnya hanya jago scroll media sosial, kini harus beradaptasi. Ia harus belajar etika Bunian (ternyata dilarang keras mengomentari jubah mereka yang berkilauan) sambil berusaha mencari jalan pulang. Belum lagi ia terlibat misi mustahil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8: Melintasi Batas Geografis dan Dunia Gaib Bagian 2

BAB 8: Melintasi Batas Geografis dan Dunia Gaib

​Bagian II: Kota Simbiosis dan Direktur OPD

​Sutan menatap pria berjas mahal itu. Di antara reruntuhan kuno Wentira, sosok Direktur Utama Organisasi Peretas Dimensi (OPD) itu terasa sangat janggal, namun memancarkan aura bahaya yang dingin dan terorganisir.

​"Direktur Utama, ya?" kata Sutan santai, berusaha menutupi rasa gugupnya. "Perusahaan Anda bergerak di bidang apa? Penculikan Ratu dengan garansi energi dimensi?"

​Direktur OPD tersenyum, senyum profesional yang tidak mencapai matanya yang berpendar hijau. "Kami bergerak di bidang Optimalisasi Sumber Daya Gaib, Tuan Sutan. Sayangnya, Bunian terlalu kolot dengan konsep 'Keseimbangan' yang tidak efisien. Kami, bersama mitra kami di Wentira, percaya bahwa energi gaib harus dieksploitasi, bukan dihormati."

​Di belakang Direktur, muncul dua sosok. Mereka adalah Jin Wentira, tetapi penampilan mereka jauh dari mitos klasik. Mereka tinggi, kurus, dengan kulit kehitaman, namun mengenakan rompi safety dengan logo OPD, dan di tangan mereka, bukan pedang, melainkan tablet data yang bercahaya.

​"Mitra kami ini," lanjut Direktur, menunjuk ke Jin-Jin itu, "adalah para teknokrat di alam Jin. Mereka bosan hidup di tengah kabut. Mereka ingin koneksi high-speed dan infrastruktur dimensi yang canggih. Dan untuk itu, kami butuh Permata Jantung Kedaulatan Anda."

​Pualam melangkah maju, amarahnya sudah di ubun-ubun. "Dasar makhluk rendahan! Kau berani menodai kehormatan Kerajaan Keseimbangan dan bersekutu dengan para pencuri energi! Di mana Ratu Puspa Sari?!"

​Direktur itu tertawa, tawa yang kering dan terprogram. "Tuan Pualam Harahap dari Malaysia, kan? Sangat emosional. Ratu Anda aman, tapi saat ini dia sedang menjalani analisis data di Pusat Server Keseimbangan kami."

​Sutan menyikut Pualam. "Tahan, Mas. Jangan pakai pedang di sini. Kita pakai taktik negosiasi."

​Sutan melangkah maju. "Baik, Direktur. Mari bernegosiasi. Kami punya Batu Rang Bunian. Kalian punya Ratu. Tawarkan kami kesepakatan."

​Direktur itu menjentikkan jarinya. Salah satu Jin menyerahkan sebuah kartu nama kristal padanya.

​"Kesepakatan kami sederhana. Serahkan Permata, dan kami akan mengembalikan Ratu... tanpa ingatan dan tanpa kekuatan. Dia akan menjadi Ratu boneka kami.

Dan Anda, Tuan Sutan, karena kemampuan Anda menguasai Permata, kami akan tawarkan posisi Chief Technology Officer di OPD. Anda akan mendapatkan saham, mobil operasional dimensi, dan cuti tahunan yang fleksibel."

​Sutan menggeleng. "Aku sudah punya pekerjaan sampingan yang mapan. Tawaranmu kurang menarik. Bagaimana kalau kau lepaskan Ratu, dan aku akan melunasi seluruh utang operasional startup-mu yang bangkrut itu?"

​Wajah Direktur OPD mengeras. "Sungguh kasar, Tuan Sutan. Sepertinya negosiasi kita gagal."

​Masuk ke Jantung Kota Gaib

​Dalam hitungan detik, situasi berubah. Jin-Jin Wentira itu mengaktifkan tablet mereka. Dari tanah di sekitar Sutan dan Pualam, muncul Duri-Duri Serat Optik yang tajam, bergerak seperti ular.

​"Tolong, tangkap mereka hidup-hidup. Kami butuh Batu dan otaknya," perintah Direktur OPD.

​Pualam sudah siap bertarung. Ia menarik pedang kristalnya yang patah, mengabaikan larangan Sutan. "Hukum kehormatan menuntut darah! Maju, wahai Jin rendahan!"

​"Tahan, Pualam!" Sutan mengeluarkan Batu Putih cenderamatanya. Ia tahu ia tidak bisa melawan secara frontal. Ini adalah pertarungan teknologi dan lingkungan, bukan pedang.

​Sutan memfokuskan energi ke Batu Putih. Ia tidak meminta kekuatan, melainkan Kelemahan. Ia meminta Batu itu untuk mencari kelemahan di lingkungan Wentira yang dipaksakan ini.

​Batu Putih itu berdenyut kuat dan memancarkan gelombang kecil.

​"Air! Air, Pualam! Ini Kota Jin, mereka rentan terhadap air!" teriak Sutan, teringat mitos lama. "Dan mereka menggunakan kabel! Cari sumber air terdekat!"

​Pualam mengerti. Ia melihat ke atas. Di balik menara-menara kuno, ada pipa kuno yang meneteskan air dari kabut.

​Pualam melompat dengan anggun yang luar biasa (meski dengan kemeja kotak-kotak) dan mengayunkan pedangnya ke arah pipa-pipa itu. Pipa-pipa kuno itu hancur. Air kabut yang jernih menyembur ke bawah, membanjiri jalanan.

​Jin-Jin Wentira menjerit kesakitan saat air menyentuh kulit mereka. Mereka menghentikan serangan Duri Serat Optik mereka.

​Sutan segera mengambil kesempatan itu. "Lari, Pualam! Kita cari Pusat Server mereka!"

​Sutan dan Pualam berlari kencang melewati Jin-Jin yang kini sedang kesakitan dan Direktur OPD yang marah.

​"Kejar mereka! Jangan biarkan mereka mencapai Server!" teriak Direktur OPD, melemparkan kartu namanya ke tanah dengan frustrasi.

​Mereka berlari melintasi Wentira yang sunyi. Sutan kini melihat Wentira yang sebenarnya: Kota yang dipenuhi menara kuno, tapi dihiasi dengan lampu-lampu LED yang berkedip-kedip, papan sirkuit yang terpasang di dinding batu, dan suara komputer server yang menderu-deru dari kejauhan.

​Batu Putih cenderamata Sutan berdenyut makin keras, menuntun mereka. Akhirnya, mereka sampai di sebuah bangunan yang tampak seperti Candi kuno, namun pintu masuknya dilindungi oleh gerbang security otomatis dengan barcode scanner.

​"Ini dia," kata Sutan. "Pusat Server Keseimbangan."

​Pualam menatap pintu itu. "Bagaimana kita masuk? Aku tidak bisa memotong besi sekuat ini dengan pedangku."

​Sutan menyeringai. Ia mengeluarkan ponselnya. "Tidak perlu, Pualam. Di dunia kami, ada kunci yang lebih kuat dari pedang."

​Sutan menyalakan kembali Wi-Fi ponselnya (meskipun tidak ada sinyal), dan segera meluncurkan aplikasi peretasan yang ia unduh saat menunggu penerbangan. Ia memfokuskan Batu Putihnya ke gerbang scanner itu.

​"Jika mereka ingin bermain teknologi, kita akan bermain teknologi. Aku hanya perlu Permata ini untuk mengacaukan frekuensi enkripsi mereka."

​Beep. Beep. Beep.

​Tiba-tiba, gerbang itu berbunyi KLAK, dan terbuka.

​Sutan menatap Pualam. "Selamat datang di Pusat Data Kota Jin, Mas Pualam. Ayo kita selamatkan Ratu dan menghapus semua data absurd ini."

​Mereka masuk, meninggalkan Direktur OPD yang kini muncul di kejauhan, terengah-engah, dan menjerit marah.

​Lanjutan Bab 9 akan membawa Sutan ke dalam Pusat Server Keseimbangan Wentira untuk menghadapi Ratu yang diculik dan plot besar OPD!

1
checangel_
Congrats ya Sutan 🤧
checangel_
Alhamdulillah, pembaca ikut lega😄
Bellla Zakiyah
👍
Bellla Zakiyah
👍.......
Bellla Zakiyah
👍
checangel_
Dari epilog sekian dan terima baca 👍
checangel_
Ya Allah, tablet bahkan di genggamannya 😭
checangel_
Iyalah, masa depan kan misteri yang belum terpecahkan dan hanya Pena Langit yang mengetahuinya seluruh chapternya, kita hanya bisa menjalankan tugas-Nya saja sebaik mungkin, mau itu berubah atau tidak masa depan, semua tergantung langkah imannya masing-masing 😄
checangel_
Nggak usah memilih gimana? 😅
checangel_
Nah, gitu dong jangan terus menerus memikirkan hutang 🤧
checangel_
👏
checangel_
Ternyata perkara hutang kopi masih berlanjut😅
checangel_
Charger ponsel😭
checangel_
Apakah itu kabel jaringan internet 😂
checangel_
COD nyasar sampai sini 😅
checangel_
Sutan dengan persyaratannya 😅
checangel_
Mendapat gelar sebagai "Duta" antar demensi 👏
checangel_
Astaghfirullah, Sutan kamu masih saja bahas perkara hutang kopi😅
checangel_
Kamu bisa saja Sutan dan bisa-bisanya lho🤧
checangel_
Ada Direkturnya juga ternyata 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!