NovelToon NovelToon
PEDANG GENI

PEDANG GENI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Balas Dendam / Persahabatan / Raja Tentara/Dewa Perang / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fikri Anja

PEDANG GENI. seorang pemuda yang bernama Ranu baya ingin membasmi iblis di muka bumi ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fikri Anja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Fokus kedua harimau itupun teralihkan kepada Ranu yang sudah ada di dekatnya. Dengan air liur menetes di mulutnya, mereka hendak bergerak menerkam Ranu.

Tidak mau menjadi santapan dua harimau yang sedang kelaparan, Ranu mengeluarkan aura pembunuh yang begitu pekat.

Untuk sesaat, kedua harimau itu berhenti bergerak.

Namun mereka kembali bergerak maju karena mereka adalah hewan buas yang hanya mengandalkan naluri semata. Jadi aura pembunuh yang dikeluarkan Ranu tidak berpengaruh sama sekali terhadap kedua harimau itu.

"Sial! Kenapa aura pembunuhku tidak berpengaruh kepada dua harimau itu!?" umpat Ranu dalam hati.

Dia bergerak menghindar tiba-tiba ketika salah satu harimau menerjang dan melayangkan cakarnya yang tajam ke arahnya.

"Woi, bilang dong kalau mau nyerang!" teriak Ranu kesal.

Baru juga dia usai berteriak, serangan cepat sudah dilancarkan harimau satunya dan berhasil membuat pakaian Ranu robek terkena cakarnya. Andai Ranu terlambat menghindar, sudah pasti tubuhnya akan terdapat beberapa ukiran yang dalam dan panjang.

"Kalian tidak bisa dibilangi baik-baik, ya? Baiklah, jangan salahkan aku jika harus membuat kalian kesakitan!"

dengusnya

Ranu memang tidak berniat membunuh dua harimau itu, dia hanya ingin mengusir mereka saja dari tempat tersebut.

Ranu memasang kuda-kudanya dan langsung bergerak menghindar ke bawah ketika salah satu harimau kembali melompat menerjangnya. Dengan posisi telentang, Ranu melepaskan pukulan cepat yang mendarat telak di rusuk harimau itu dan membuatnya terpental jauh.

Setelah itu, Ranu melesat dan melompat tinggi memberikan pukulan yang mengenai kepala bagian atas harimau satunya.

Klaim

Mata kedua harimau itu memerah karena emosinya semakin naik. Mereka yang hanya mengandalkan naluri membunuh untuk bertahan hidup, tidak mempedulikan rasa sakit di tubuhnya.

Ranu yang tidak ingin berlama-lama karena harus mengejar lelaki tua tadi, langsung menarik energi Geni dan mengeluarkan api yang berkobar hebat menyelimuti tubuhnya.

Seganas-ganasnya harimau, mereka ternyata masih punya rasa takut dengan api yang keluar dari tubuh Ranu.

Perlahan mereka bergerak mundur dan kemudian berlari dengan kencang untuk menyelamatkan diri.

Lelaki yang berada di atas pohon tersebut terkejut ketika melihat tubuh Ranu yang terbakar hebat. Dia tidak menyangka jika tubuh Ranu baik-baik saja, seolah api itu tidak mau membakar tubuhnya.

Api yang menyelimuti tubuh Ranu perlahan menghilang. Setelah memastikan kedua harimau itu sudah menghilang, Ranu menyuruh lelaki itu untuk turun dari atas pohon.

"Segeralah keluar dari hutan ini. Selepas ini aku tidak bisa membantumu lagi. Masih ada urusan lain yang harus kulakukan," kata Ranu. Dia langsung berlari menuju kudanya dan menggebahnya dengan kuat untuk mengejar lelaki tua tadi.

"Ke mana kakek tua itu?" tanya Ranu dalam hati.

Sepanjang dia mengikuti arah jalanan yang dilalui lelaki tua itu, Ranu tidak melihat sosok yang dicarinya tersebut.

Putus asa karena yang dicarinya sudah menghilang, Ranu memutuskan untuk menuju rumah Arika.

Satu jam berlalu, Ranu yang menggebah kudanya dengan cepat akhirnya sampai di desa rumah Atika. Setelah bertanya kepada warga setempat, pemuda itu menjalankan kudanya perlahan hingga berhenti tepat di depan rumah gadis cantik yang sudah diselamatkannya tersebut.

Arika yang sedang berada di teras rumah bersama Mahesa tersenyum lebar melihat kedatangan Ranu. Dia langsung menghambur dan memeluk Ranu dengan erat.

Ranu menjadi salah tingkah dengan apa yang dilakukan Arika. Begitu pula Mahesa yang hanya bisa melongo tak percaya, sekaligus iri dengan keberuntungan yang didapatkan Ranu.

"Benar kan apa kataku? Ranu pasti akan datang menyusulmu!" teriak Arika kepada Mahesa setelah melepaskan pelukannya. Setelah itu dia menggandeng Ranu dan mengajaknya masuk ke dalam rumahnya.

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
Was pray
ya jelas dicurigai kan kamu dan suropati jelas2 orang asing
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!