"Seharusnya dia adalah adik iparku! tapi kini malah menjadi istriku!" ABIAN NUGRAHA.
"Pria itu seharusnya menjadi kakak Iparku, tapi sekarang dia adalah suamiku!" MAHARAYA FADILLA.
bagaimana jadinya dua orang yang sebelumnya tidak saling mengenal namun tiba-tiba dinikahkan. semua itu bermula karena Andira Fadillah atau yang akrab di sapa Dira selaku kakak Maharaya atau Raya, kabur tepat di hari pernikahannya dengan seorang pria yang telah di jodohkan oleh orangtuanya bernama Abian Nugraha. Dira yang tiba-tiba saja menghilang saat akad akan di mulai membuat Ayah Faizal panik. karena insiden itu Ayah Faizal meminta Raya putri bungsunya yang masih duduk di bangku SMA kelas 12 itu untuk menjadi pengantin pengganti Kakaknya. Demi menjaga nama baik keluarga.
Bagaimana kah kelanjutan kisah keduanya. apakah mereka bisa saling menerima satu sama lain? dengan rentang usia yang lumayan jauh.
Yuk! ikuti kisah mereka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QueenShafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Raya bernafas lega mendengar jawaban suaminya. "Terimakasih kak, atas pengertiannya." Ucap Raya lagi.
"Oya! masih ada lagi, sebelumnya aku minta maaf sekali sama kak Bian. Aku nggak bisa masak kak, kalau ngerapiin kamar dan setrika baju aku bisa, ya walaupun nggak mahir-mahir banget sih!" Raya berucap di akhiri dengan meringis malu saat mengatakan sejumlah kekurangannya itu.
Abian terkekeh melihat Raya yang meringis malu dengan kedua pipinya yang memerah seperti tomat.
"Nggak apa-apa, nanti kan bisa belajar jika ada waktu luang. Jangan terlalu memikirkan hal-hal yang seperti itu. Aku juga nggak pilih-pilih makanan kok, jadi santai aja. Istriku nggak harus pintar masak. Semua itu kan butuh proses." Balas Abian. Bijak.
Abian senang melihat karakter Raya yang mudah akrab dengan keluarganya. Raya yang Ceria dan juga tidak kaku dalam obrolan. Walaupun keduanya baru saling mengenal tetapi Raya tidak jaim. Raya bahkan lebih ramai dari para sepupunya saat kumpul tadi. Raya juga apa adanya tingkahnya tidak di buat-buat.
Baru siang tadi dirinya mengenal seorang Maharaya, tetapi Abian sudah bisa menilai karakter istrinya itu lebih baik di bandingkan dengan Andira calon istrinya yang kabur dari pernikahan. Beberapa kali pertemuannya dengan Dira Abian menyimpulkan jika wanita yang kini adalah Kakak iparnya itu sedikit sombong dan angkuh. Sangat berbeda dengan Raya yang sederhana dan apa adanya.
Sepertinya ada yang Abian lupakan tentang Raya.
Besar harapan Abian jika rumah tangganya dengan Raya kedepannya bisa harmonis dan bahagia. Bisa menua bersama sampai Kakek Nenek.
"Kak Bian kerja dimana? Maaf kalau aku kepo!" Raya bertanya dengan hati-hati khawatir jika pertanyaan nya itu menyinggung perasaan suaminya.
"Kenapa harus minta maaf, itu pertanyaan yang wajar kok. Lagian kita kan sudah menikah, sudah sah menjadi suami istri jadi wajib kamu tahu pekerjaan aku. Aku ingin kita jujur dalam segala hal. Jangan ada yang kita tutup-tutupi." Sahut Abian menatap Raya dengan senyum tipis.
Raya menunduk malu melihat senyum Abian. Dan juga saat mendengar perkataan Abian jika kini mereka sudah menjadi suami istri. Ya, suami istri!
Keduanya melanjutkan obrolan tentang diri mereka berdua. Abian juga menyebutkan pekerjaanya dan menjelaskan pada Raya jika dirinya join bersama Ifan sahabatnya.
Karena asik mengobrol hingga keduanya tidak sadar jika waktu semakin menanjak, jarum jam sudah di angka 10. Sehingga tanpa sadar Raya sudah menguap lebar sembari menutup mulutnya dengan punggung tangannya.
"Eh, kamu udah ngantuk Ya!" Abian menatap jam yang tergantung di dinding. Pantes saja istrinya itu sudah menguap dengan posisi bersandar pada sofa. Rupanya sudah jam 10 malam. Abian lupa jika Istrinya ini masih bocil, dan jam tidur bocil biasanya paling lambat jam 9 atau setengah sepuluh sudah harus tidur.
Raya hanya tersenyum kikuk dengan mata yang berat. Sebenarnya sejak jam 8 tadi Raya sudah mengantuk berat, tetapi juga takut mau tidur, lebih tepatnya takut di apa-apain sama Abian. Dasar bocil!
Biasanya dirinya tidur paling lambat jam 10 malam Tetapi berbeda dengan hari ini. Dirinya lelah dengan drama yang terjadi sepanjang hari ini, sehingga membuat dirinya kelelahan sehingga kantuk pun cepat menyerangnya.
"Maaf ya, karena keasikan ngobrol jadi lupa kalau kamu nggak bisa tidur terlalu malam. Ayo kita tidur!" Ajaknya pada Raya yang langsung duduk tegak saat mendengar ajakannya itu.
"kita tidur?" Ulang Raya dengan kedua mata menbulat kaget.
"Iya, kita tidur di sana!" Sahut Abian seraya menunjuk tempat tidur yang bertabur kelopak bunga segar layaknya kamar pengantin baru.
"Aku.... Mau ke kamar mandi dulu!" Raya secepat kilat berlalu ke kamar mandi.
Abian pun sedikit heran melihat Raya yang secepat kilat menuju kamar mandi. "Hm! apa aku salah bicara?" Gumamnya heran.
Sesampainya di kamar mandi Raya segera menggosok giginya dan membasuh wajahnya hingga bersih.
"Dia ngajak tidur, tidur biasa kan ya? Bukan yang aneh-aneh . Aduh.... kok jadi horor begini ya, aku takut....! Lirih Raya yang menjadi takut keluar kamar mandi.
"Tapi aku ngantuk, gimana dong, apa aku tidur di sofa saja ya! Tapi....."
Raya mondar-mandir di dalam kamar mandi memikirkan bagaimana menghadapi Abian.
Tok! Tok!
"Raya! Kamu nggak apa-apa kan di dalam?"
Raya terkejut saat mendengar suara pintu kamar mandi yang di ketuk dari luar di sertai dengan suara Abian yang memanggilnya.
"Duh! Bagaimana ini!" Ucapnya lagi. Menggapa kepanikannya baru sekarang saat mau tidur. Padahal tadi mereka mengobrol biasa aja. Seperti sudah lama kenal.
"Ya! Kalau kamu nggak keluar juga, aku dobrak nih pintunya!" Teriak Abian lagi yang sudah bisa menebak isi kepala istri yang polos itu.
🌱🌱🌱🌱🌱🌱🍘
😂😂😂 minyak nggak salah kok dikatain jahat.. dasar Raya..
Thank you author.. 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘