NovelToon NovelToon
Obsession Deril

Obsession Deril

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dela Siti padilah

"Kak please jangan kayak gini" cicitnya saat deril memeluk Almira dari belakang dan mengendus ceruk lehernya menghadap jendela kelas yang tembus ke lapangan sekolah.

"Why? padahal lo nikmatin posisi ini kan?" ucap Deril sambil menyunggingkan bibirnya.

"Aku mohon kak ja- hmmmptt" ucapannya terpotong dan tesumpal oleh benda kenyal milik Deril.

Deril melumat bibir Almira dengan rakus dan menuntut, yang membuat si empu terbelalak kaget tak bisa bergerak.

-----
Yahhhh, bagaimana ceritanya ketika seorang Almira yang pindah sekolah tujuan ingin mencari ketenangan tetapi malah menemukan kemalangan dengan bertemu dan mengenal seorang Deril sendiri.

Mau tau kelanjutannya? yukkk baca novel Obsession Deril ini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dela Siti padilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Masih Ragu

Esok paginya Almira sudah dandan cantik di depan meja riasnya. Almira membulak balikkan badannya.

"Perfect!" Tangan Launa terangkat membentuk simbol oke, sambil mengedipkan mata sebelah kirinya.

Kemudian Almira berjalan keluar dari kamar menuju lantai bawah. Saat sampai di meja makan dirinya sudah menemukan Deril di meja makan bergabung bersama mereka.

"Kok kak Deril ada disini?" Tanya Almira spontan.

"Kamu kok gitu nak nanyanya?" Ucap Rere pada putrinya.

"Eh maksud ku ada apa gerangan gitu?" Ucapnya sambil mengambil kursi untuknya duduk.

"Aku jemput kamu." Deril menoleh ke arah Almira, karena posisi mereka yang bersebelahan.

"Kamu kok gak bilang sih?" Wajahnya cemberut lucu yang ditatap langsung oleh Deril.

"Kejutan." Ucapnya santai kemudian dia lanjut sarapan.

Mereka semua pun sarapan bersama, dengan tenang tanpa ada keributan lagi.

-----

Di perjalanan mereka berboncengan layaknya sepasang kekasih, padahal mereka belum memiliki status yang sah. Almira masih saja menolak permintaan Deril untuk menjadi kekasihnya.

Sekitar 20 menit, mereka baru sampai di sekolah. Dan kehadiran mereka bersama mencuri atensi dari semua orang yang berada disana.

Launa awalnya cukup risih, tapi saat tangannya digenggam erat dirinya meyakini hal tersebut.

"Gapapa calm down. Gak usah peduliin mereka sekarang aku anterin kamu ke kelas." Almira hanya mengangguk mengiyakan.

Saat di koridor mereka bertemu dengan Yura.

"Hi Almi, lo baru sampe?" Tanyanya pada Yura yang memang lebih dulu sampai di sekolah.

"I-iya." Almira tersenyum canggung, karena tangannya belum terlepas di genggaman Deril, dirinya sudah mencoba namun tetap gagal.

Melihat hal tersebut Yura pun mengerti kemudian dirinya pamit beralasan.

"Eh, gue lupa mau ke perpus. Lo duluan aja ya ke kelasnya." Yura mengatakan sambil berlari terbirit-birit dari hadapan pasangan tersebut.

Almira menoleh ke arah Deril seakan menanyakan ada apa? Tapi deril hanya mengangkat bahunya tak tahu dan tak mau tahu. Lalu mereka melanjutkan perjalanan menuju kelas Almira.

Di depan kelas Almira kini mereka berhadapan.

"Makasih yah Kak, aku masuk dulu."

Tapi, sebelum Almira masuk tangannya di cekal oleh Deril.

"Nanti istirahat jangan ke kantin, ke taman belakang aja." Setelah mengucapkan itu, barulah Deril melepaskan cekalannya.

"Kenapa emang?" Tanya Almira penasaran.

"Ada yang mau aku omongin." Almira mengangguk mengerti.

Bel tanda masuk berbunyi, Almira dan deril pun memilih berpisah masuk ke kelasnya masing-masing.

-----

Sesuai dengan permintaan Deril, Almira pergi ke taman belakang sendirian. Meski tadi sempat diajak oleh Yura, namun dirinya bilang kalau dirinya diminta untuk pergi ke taman belakang oleh Deril, sehingga Yura pun memperbolehkan nya.

Sesampainya di taman belakang dirinya melihat Deril sedang duduk seorang diri di bawah pohon rindang yang ada di sana. Dirinya sedang melipat kedua tangannya di depan dada, dan matanya terpejam seakan sedang merasakan nyamannya semilir angin yang menerpa wajahnya.

Penampilan Deril yang seperti itu membuat jantungnya berdegup kencang seakan ada perasaan yang aneh di benaknya. Almira menggeleng memikirkan hal itu, dia mencoba untuk menyangkal nya, namun perasaan tetaplah perasaan yang tak bisa diatur.

Almira melangkah mendekat kearah Deril, dia langsung duduk di sebelah Deril dan menyandarkan punggungnya di pohon tersebut.

"Ada apa emangnya?" Tanya Almira to the point.

Mata Deril yang semula terpejam kini terbuka melihat langit yang cerah. Kemudian dia menoleh ke arah Almira.

"Cuman mau mastiin, sekarang perasaan kamu ke aku gimana?" Tak kalah to the point, Deril berbicara langsung ke intinya.

Ucapan to the point dari Deril membuat hati Almira tak tenang, jantung yang semakin bertalu, wajah yang memanas, namun semua itu tak dapat diartikan oleh Almira hingga dirinya hanya bisa menjawab...

"Aku gak tahu kak, aku masih ragu." Ucapnya lirih.

1
Dede Azwa
bagus..lanjjuttt kak👍🥰
Delpapa: makasih kakak tetap stay buat nunggu up yahhh
total 1 replies
Hiro Takachiho
Bikin baper, deh!
Delpapa: Makasih kak
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Bikin baper 😍
rofik 1234
Ceritanya menghibur sekali.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!