NovelToon NovelToon
Gara Gara Hujan

Gara Gara Hujan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Jee Jee

Gara gara terjebak hujan semalaman, membuat hidup ku jungkir balik alias berubah total.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jee Jee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

...

   dia? meracuni Gavin? Laura? kenapa? pertanyaan itu memenuhi otak luna. kenapa Gavin bisa mati? apakah ini efek obat perangsang?

"bukan nya calon istri mu menemui mu? ", sakit sekali rasanya membayangkan hal itu tapi Aluna harus memastikan sesuatu

"bukan.. dia meracuni ku.. aku tak akan pernah menyentuh nya.. "

"luna aku mohon... bantu aku.. " ucap Gavin menahan gejolak yang tak mampu di tahan lagi

  tampa persetujuan Aluna, gavin kembali mencium nya. tapi kali ini ciuman itu di balas.

 dia semakin gila, tangan nya menelusup ke area sensitif aluna.. entah sejak kapan mereka tak memakai apa apa, yang jelas sentuhan Gavin membuat Aluna terbuai

     tubuh nya tak bisa menolak, rasanya juga menginginkan yang sama akibat sentuhan itu.

ciuman itu beralih ke leher, berlanjut ke bawah.

  membuat Aluna mengerang "ngh.. "

suara itu semakin membuat Gavin bergejolak

   "boleh" bisik nya pelan, Aluna mengangguk

 Aluna tau, dia bukan gadis yang polos. Gavin bisa gila akibat obat perangsang yang melebihi dosis itu. Aluna yakin Laura menebar nya saat memasuki ruangan gavin..

"sak.. it"

"ah haaa.. sak..t" rintih aluna saat Gavin mulai menggauli nya

"tahan Lun, aku janji pelan pelan" bisik Gavin

    untuk mengalihkan rasa sakit itu, Gavin melumat bibir aluna, meski Aluna menjerit akhirnya Gavin bisa menerobos pertahan Aluna selama ini

    Aluna menangis merasakan sakit dan perih di area bawah nya.. tangis nya terhenti ketika permainan itu berganti nikmat, tangis itu berubah jadi desahan

   suara mereka ibarat sound di kamar yang hening.

   dan entah berapa lama mereka melakukan hal yang seharus nya dilakukan sejak lama. wajah cantik itu memerah, rambut nya berantakan penuh keringat,

  _____

      "loh kok luna belum balik juga? " tanya nomi saat jam kerja berakhir. mata nya melirik tas yang masih ada disini

"entah lah, kira kira kemana ya! " tanya dewi

"coba telpon dah" riana menelpon aluna dari tadi, sudah 3 jam aluna tak muncul di hadapan mereka

"kok aku jadi khawatir" ucap nomi

"di angkat gak ri? " tanya dewi

 perempuan itu khawatir sehingga enggan meninggalkan ruangan kerja nya. bobi juga ikut khawatir melihat mereka khawatir. cuma Ryan yang tampak tenang sembari bertanya dalam hati, kemana pak bos membawa Aluna?

  karena mulai jengah dengan kekhawatiran mereka membuat Ryan yang seharusnya nya pulang harus menunggu nomi yang panik

"Aluna gak bakalan kenapa napa? " celetuk Ryan

"kok lu yakin gitu Ryan? " tanya Raya memicing curiga,

  bahkan mereka menghubungi raya, menanyakan kemana Aluna.. raya yang berada di sana memindai wajah tenang Ryan itu

"Dia beberapa kali di telpon orang! terus dia menemui orang itu" jawab Ryan enteng

"gua gak percaya yan! Aluna gak kenal orang lain selain gua! emang siapa yang mau temenan sama luna! yang ada dia di buli" ucap raya panik

  Nomi mulai paham maksud Ryan, mungkin pak bos yang membawa Aluna

"Ray, lu emang sahabat terdekat dia, lu emang mungkin tau semua rahasia dia! tapi luna juga punya privasi yang mungkin saja tak bisa di bagi ke orang lain termasuk lu! " Ryan mencoba menenang kan raya

"lu kayak yang yakin banget kemana dia! emang lu tau kemana luna? " cecar Raya curiga

 Ryan diam saja, mereka semua diam menyaksikan perdebatan mereka

"jawab Ryan!! kemana dia? siapa yang membawa nya? apa lu tau orang yang membawa nya? seyakin itu lu bahwa luna bakalan aman!! " ucap raya histeris, si tomboi itu menangis.. dia takut Aluna di temukan keluarga flandos, teman nya tidak baik baik saja

  Ryan kaget lihat ke khawatir an Raya, sebagai sahabat terdekat Aluna itu wajar, Ryan paham perasaan raya

"Dia.. .. hiks" tangis raya pecah kekhawatiran nya tak terbendung

"lu gak tau masalah apa yang dia hadapi Ryan.. " ucap nya lirih

  mereka semua menjadi tegang. benar mereka takut Aluna kenapa napa

"gua tau siapa yang pergi sama Aluna.. percaya de ray.. luna aman" ucap Ryan lembut, dia tidak tega melihat perempuan menangis apalagi perempuan tomboi dan ceria seperti Raya

"siapa? "

"maaf ray, gua gak bisa jawab.. itu privasi luna!! tapi asal lu tau, luna selalu aman setiap pergi dengan orang itu! gua saksi nya!! " ucap Ryan

"dia gak akan terluka sedikit pun raya! " ucap Ryan lagi

  mereka semua paham, pantas Ryan tampak biasa saja. Raya sedikit tenang dan berharap Ryan benar

"nomi ayok pulang.. aku capek dah" ucap Ryan tersenyum lalu menarik nomi berlalu dari sana

  sedangkan orang yang di khawatirkan tengah kasmaran

    "gak usah angkat" ucap Gavin,

 sejujur nya Gavin gak ingin di ganggu.

selepas mereka bercinta, Gavin mencium kening Aluna

"makasih" ucap Gavin pelan

 wajah Aluna memerah, padahal tadi rasanya gak punya malu mendesah memanggil nama Gavin ketika merasakan nikmat nya surga dunia.

"boleh aku tanya? " ucap Aluna yang masih penasaran

"tanya apa? "

"kenapa kamu tidak melakukan nya dengan Laura? " pertanyaan bodoh yang seharus nya tak perlu di ucapkan

   Gavin menyentil kening Aluna,

"bukan muhrim" jawab Gavin

"dia datang menjebak ku, " imbuh nya lagi

"bukan nya dia calon istri kamu? semua orang di kantor hormat setiap liat dia? dia bebas masuk keruangan kamu? " tanya aluna yang masih heran

"bukan! aku menolak perjodohan itu, dia cuma disuruh mama antar makan siang, padahal gak pernah aku makan" jawab Gavin,

 Gavin gak peduli pandangan karyawan, makanya Laura dibiarin saja bertingkah seperti itu, tapi dia lupa salah satu karyawan itu istri nya.

"lalu kenapa kamu mencariku? " tanya Aluna lagi, soalnya dia masih penasaran

"pertanyaan bodoh apa itu! kamu kan istri aku! terus mau nyari siapa? aku gak mau melakukan zina! " ucap gavin mulai jengkel

"bukan nya kamu punya istri selain aku? " tanya Aluna membuat Gavin melongo. lagi lagi kening Aluna di sentil nya

"kalau aku punya istri lain, gak mungkin kamu jadi istri sah aku! dan paling gak mungkin aku mempertahankan pernikahan dengan orang yang gak aku kenal.. pasti dari awal aku ceraikan karena ada alasan gak mau menyakiti istri pertama" ucap Gavin mendengus

"gak percaya.. paling kamu punya masalah sama istri pertama kamu makanya malas pulang" ucap Aluna ketika ingat dengan kanjeng ratu

"sok tau banget nih? tuduhan tak mendasar dari mana ini? " tanya Gavin menatap Aluna kesal

"kanjeng ratu itu siapa? " pertanyaan itu berhasil membuat Gavin tertawa

"jadi kamu pikir kanjeng ratu itu istri aku? " tanya Gavin yang masih tertawa

Aluna mendengus kesal melihat Gavin tertawa, padahal Aluna lagi serius serius nya

"kanjeng ratu itu mama.. ya wajar malas pulang, yang dia bahas nikah mulu, belum lagi perjodohan tampa persetujuan" ucap Gavin jujur

"oh" jawab Aluna singkat

"yang tadi itu pertama bagiku" ucap Gavin memberi klarifikasi takut di kira yang tidak tidak lagi

  Aluna menyerngit gak percaya sama sekali.

"kenapa gak percaya? " Aluna malah mengangguk tampa menjawab

"itu insting, bagai mana juga aku pria dewasa" jawab Gavin ketawa

   Aluna merasa malu berbalik memunggungi Gavin. dia capek pengen tidur

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!