Evan adalah seorang pemuda miskin yang membangkitkan kekuatan mata api di dalam dirinya. Mata api ini memiliki kemampuan yang luar biasa, mampu menembus pandang, kekuatan medis legendaris, ahli beladiri tidak tanding.
Kehidupan Evan juga seketika mulai berubah, dari yang sebelumnya begitu di remehkan, kini orang yang paling di idamkan.
Istri yang dia nikahi secara tiba-tiba, secara perlahan juga jatuh hati kepadanya dan bahkan banyak gadis-gadis cantik yang mendekatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 13 RUANGAN VIP
Semua orang sangat bangga sekali dengan apa yang di capai oleh Samuel. Begitu juga dengan Viktor yang pernah menjadi dosennya, walaupun Samuel tidak begitu berprestasi, tapi siapa yang menyangka dia bisa seperti sekarang.
"Kalian semua tenang saja, kelak jika membutuhkan sesuatu, kalian jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi ku," balas Samuel kepada teman-temannya.
"Oh ya Evan, dari pada kamu hanya berkerja sebagai pekerja konstruksi bangunan saja, aku mungkin bisa membantumu mendapatkan pekerjaan yang lebih baik," ujar Samuel.
"Kebetulan di tempatku menjabat manager sedang kekurangan orang untuk membersihkan toilet, kita adalah teman, aku bisa merekomendasikan mu, paling tidak kamu akan mendapatkan puluhan juta dalam sebulan, itu jauh lebih besar dari pada harus bekerja di kontruksi bangunan selama beberapa bulan," sambung Samuel.
"Bagaimana menurutmu?" sambung Samuel lagi sambil bertanya.
Secara tidak langsung Samuel sedang mempermalukan Evan di depan semua orang. Samuel juga merangkap pinggang Lidia dengan erat dan memamerkannya di hadapan Evan.
Tampak Lidia yang juga mulai tersenyum, tapi ada sesuatu yang aneh dari raut wajah Lidia yang tidak di ketahui semua orang.
Sejak jaman kuliah dulu, Samuel memang tidak suka terhadap Evan. itu semua karena Evan berani-beraninya berniat berebut wanita dengannya yaitu Lidia yang sudah menjadi istrinya.
"Tidak perlu, aku tidak cocok dengan pekerjaan seperti itu," jawab evan menolak tawaran Samuel.
Sontak saja semua orang di sana menjadi jengkel dengan Evan.
"Samuel sudah berniat baik terhadapmu, memangnya pekerjaan apa yang cocok dengan orang yang tidak memiliki latar belakang seperti mu," ujar salah seorang di sana memakai Evan.
"Evan, kamu harus cukup tahu diri, walaupun hanya pembersih toilet saja, tapi itu adalah niat baik dari Samuel," ujar orang yang lain.
Evan juga mulai kesal dan kecewa terhadap semua teman-temannya ini. Perasaan dia yang telah di hina oleh Samuel, tapi mereka malah membelanya. Apakah semua ini hanya karena dirinya yang miskin, sehingga mereka memandang hanya sebelah mata saja, pikirnya.
Kemudian seorang pria paruh baya dengan menggunakan setelan jas rapi tampak berjalan dengan terburu-buru menuju ke tempat mereka.
Pria paruh baya itu adalah manager hotel ini yang bernama Lukas. Setelah mendapatkan perintah dari asisten Jakson untuk melayani tamu tuan Jakson dengan baik, Lukas juga segera bergegas. Mengetahui tamu ini sangatlah penting, Lukas juga tidak mau sampai berbuat kesalahan, apalagi tamu ini sangatlah penting bagi tuan Jakson.
"Tuan dan nona, perkenalkan saya Lukas manager di hotel ini," ujar Lukas dengan sangat ramah.
Semua orang juga pernah mendengar tentang manager Lukas yang merupakan salah satu orang kepercayaan dari Jakson. Menjabat sebagai manager di hotel Royal group, jelas membuatnya memiliki status yang luar biasa. Samuel sendiri juga langsung dengan antusias menghampirinya.
"Manager Lukas, perkenalkan saya Samuel, saya adalah calon manager baru di anak perusahaan Cendana group," ujar Samuel.
Lukas hanya menganggukkan kepalanya saja kepada Samuel, namun pandangannya tertuju kepada Evan dengan begitu hormat, tapi semua orang tidak ada yang mengetahuinya.
"Maaf, sebelumnya saya tidak tahu tuan dan nona akan datang, mari saya antarkan ke ruangannya," ujar Lukas.
semua orang tidak menyangka manager Lukas yang begitu terkenal ini bersikap begitu ramah kepada mereka dan bahkan sengaja datang untuk menyambutnya.
"Manager Lukas terlalu sungkan, saya hanyalah seorang manager kecil saja, manager Lukas tidak perlu seperti ini," ujar Samuel.
"Mari!" ujar Lukas.
Semua orang tidak menyangka bahwa manager Lukas yang begitu terkenal tampak begitu ramah dan menghormati Samuel.
"Tidak di sangka Samuel ternyata begitu di hormati," ujar salah seorang di sana kepada rekannya.
"Kelak kita harus menjaga hubungan baik dengan Samuel," balas rekannya.
Sementara yang tidak di ketahui oleh semua orang bahwa semenjak tadi Lukas selalu tersenyum ramah kepada Evan.
Lukas juga mulai membawa mereka menuju ke ruangan yang telah dia siapkan. Hanya dalam waktu sesaat mereka telah sampai di depan pintu ruangan tersebut.
Lukas juga mulai membuka pintu ruangan tersebut dan terlihat di dalamnya sebuah meja besar dan beberapa kursi dengan interior yang begitu mewah.
"Wah, ini besar sekali, ruangan ini juga mewah sekali," ujar salah seorang di sana dengan kagum.
"Ini bukan seperti ruangan untuk makan saja," ujar orang yang lain juga merasa kagum.
Semua orang juga tidak bisa menyembunyikan rasa kagum dan takjubnya dengan ruangan yang megah itu.
Lukas juga mulai menjelaskan bahwa ruangan ini adalah ruangan terbaik di Royal hotel. Ruangan ini adalah ruangan VIP yang tidak bisa di pesan oleh sembarangan orang. Bahkan jika memiliki banyak uang sekalipun, belum tentu bisa untuk memesannya.
Perkataan Lukas ini tentu saja membuat semua orang semakin terkejut mendengarnya. Mereka tidak pernah menyangka bisa berada di ruangan seistimewa ini, sementara Samuel justru tampak diam dan bingung.
"Bukankah aku memesan ruangan kelas satu, kenapa bisa menjadi ruangan VIP," pikir Samuel.
Sebelumnya dengan kemampuannya Samuel hanya mampu memesan ruangan kelas satu saja di Royal hotel ini. Samuel tidak mengerti apa sedang terjadi di sini.
"Silahkan tuan dan nona bisa duduk, saya pergi dulu sebentar," ujar Lukas.
Semua orang juga mulai mencari tempat duduk mereka masing-masing dengan sangat bersemangat. Bisa makan di sebuah ruangan VIP nomor 1 di Royal hotel adalah sesuatu yang sangat luar biasa.
Lukas juga mulai berjalan pergi, tapi berhenti sebentar di hadapan Evan yang masih berdiri di pintu masuk ruangan.
"Tuan Evan, saya harap anda puas dengan pelayanan saya, saya akan segera kembali lagi," ujar Lukas kepada Evan sambil menundukkan kepalanya memberi hormat kemudian pergi.
"Eh..." Evan tampak bingung.
Evan jelas tidak mengenal Lukas, tapi Lukas bersikap demikian kepadanya. Evan masih belum mengetahui bahwa pemilik dari royal hotel ini adalah orang yang pernah dia tolong sebelumnya.
Sementara di dalam ruangan VIP tersebut, semua orang juga terus memuji Samuel sebagai orang yang sangat hebat dan memiliki status yang luar biasa.
"Samuel, aku tidak menyangka kamu mampu membawa kami keruangan VIP ini, bahkan manager Lukas juga tampak sangat menghormati mu," ujar salah seorang di sana.
"Kelak kamu tidak boleh lupa terhadap kami," ujar orang yang lain.
"Bapak juga bangga terhadapmu, kini kamu sudah sangat sukses sukses," ujar Viktor mantap dosennya.
Samuel juga mulai tersenyum kepada semua orang, walaupun Samuel masih bingung dengan apa yang terjadi, tapi kini dia juga sudah tidak memikirkan nya.
Samuel beranggapan bahwa alasan dirinya bisa berada di ruangan VIP ini, mungkin karena hadiah dari Cendana group karena sebentar lagi dirinya akan menjadi manager dari salah satu anak perusahaannya.
Lidia sebagai istri dari Samuel juga tersenyum kepada semua orang, tapi dalam sorot mata Lidia tampak sebuah kesedihan yang tidak bisa dia ungkapkan.
Evan juga duduk bergabung di sana, tapi tidak ada satupun orang yang mengajaknya untuk mengobrol. Hanya Viktor mantan gurunya saja yang sekali bertanya tentang keadaan dirinya sekarang. Evan di sana seolah tidak di anggap dan di kucilkan.
Tidak lama kemudian, Lukas kembali masuk dengan di ikuti beberapa pelayan wanita di belakangnya. Para pelayan itu juga mulai menyajikan berbagai macam makanan mewah. Makanan-makanan itu tampak begitu enak sekali.
"Ini adalah hidangan terbaik di hotel kami, saya harap tuan dan nona dapat menikmatinya," ujar lukas kepada semua orang di ruangan VIP itu.