NovelToon NovelToon
Balas Dendam Seorang Narapidana

Balas Dendam Seorang Narapidana

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: cimde 123

Bagaimana jadinya kalau seorang pemuda yang baru berusia 18 tahun, dinyatakan menjadi Narapidana dan di penjara selama 10 tahun lamanya, karena telah menghabisi seseorang demi berusaha untuk menyelamatkan kakaknya dari pemerkosaan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda kaya raya. Dan pemuda malang itu bernama Bara Aditama. Bukan hanya penjara saja yang dia dapatkan, tapi banyak ketidakadilan serta penyiksaan yang akan Bara dapatkan. Lalu apakah Bara mampu untuk bertahan? Sedangkan kakaknya yang mengalami Pemerkosaan telah menjadi depresi akibat kejadian yang menimpa dirinya? Lalu apa yang akan Bara lakukan kepada ketiga para penjahat yang masih berkeliaran di luar sana? Akankah Bara berhasil membalaskan dendam nya kepada mereka semua? Dan inilah perjuangan Bara setelah menjadi sang Narapidana.



#bantu like nya kawan dan jngan lupa komennya kasih tau jika ada kesalahan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cimde 123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bara mendekam di penjara

Tanpa terasa pagi telah datang menyapa, membangunkan Bara yang baru dua jam bisa terlelap dari malam panjangnya. Bara yang merasa kedinginan akibat tidur sambil duduk di atas lantai pun, langsung merenggangkan otot-otot tubuhnya.

Sungguh! Saat kedua matanya mulai membuka sempurna, Bara sedikit terkejut ketika melihat ruangan yang dia singgahi. Awalnya Bara berdoa di dalam hati, agar apa yang menimpa dirinya kemarin adalah sebuah mimpi belaka, namun! Sangat disayangkan, karena ternyata semua yang terjadi padanya merupakan fakta dan bukan sebuah mimpi buruk.

"Ya Tuhan! Ternyata aku tidak bermimpi. Dan ini semua benar benar nyata." gumam Bara di dalam hatinya.

Hingga tak lama kemudian, dia pun dikejutkan oleh teriakan dari seseorang yang memanggil dirinya..

"Hei anak muda! Apakah badan mu tidak sakit! Setelah duduk semalaman di bawah lantai?" tanya pria itu yang memiliki banyak tato di sekujur tubuhnya.

Bara yang menoleh kearahnya, langsung menelan ludah dengan kasar. Sejak kemarin sore, dia terlalu sedih dengan keadaan yang menimpa hidupnya, sehingga dia tidak menyadari kalau telah berada satu sel bersama para napi yang begitu menyeramkan.

Dengan susah payah, Bara menelan ludahnya kasar. Tidak baik kalau dia sampai memiliki masalah dengan ketujuh pria bertubuh kekar itu. Lalu, Bara pun mengganggukkan kepalanya, dan menjawab pertanyaan dari pria bertato tersebut.

"Benar tuan. Badanku memang sangat sakit dan pegal. Tapi, mau bagaimana lagi. Tidak ada pilihan lain selain tidur sambil duduk di lantai."

jawab Bara menjelaskan.

"Kemarilah, duduk di samping ku." panggil pria bertato itu lagi.

Dengan rasa takut, Bara memberanikan diri untuk melangkah mendekati pria menyeramkan itu. Sedangkan napi yang lain, tampak tersenyum menyeringai saat menatap kearah dirinya.

"Ada apa Tuan?" tanya Bara dengan nada sopan.

Sesampainya di samping papan lesehan itu, yang dijadikan oleh bos napi untuk tidur, Bara pun ditarik paksa agar duduk di atas papan tersebut.

Brukkkk....

"Hei! Kenapa kau terlihat sangat tegang! Apakah kau takut padaku? " tanya napi itu tersenyum penuh arti.

"Tidak Tuan. Saya tidak takut, saya hanya belum terbiasa bertemu dengan kalian semua."

"Kalau begitu, kau harus terbiasa mulai dari sekarang. Oya! Katakan, siapa namamu?" tanya Napi itu menatap Bara tajam.

"Nama saya, Bara Tuan."

"Oh! Bara. Aku dengar kau adalah seorang pembunuh, kau berencana ingin menghabisi putra dari Tuan Herlambang yang terkenal sangat kaya raya itu. Apakah kau tidak salah memilih musuh?" tanya ketua napi dengan nada penasaran.

Sedangkan keenam napi yang lain, tampak mengerubungi Bara, yang telah duduk di tengah tengah mereka. Sungguh! Kejadian ini benar-benar membuat jantung Bara hampir copot dari tempatnya. Seumur hidup, dia tidak pernah membayangkan, kalau dirinya akan masuk dan bergabung bersama para Napi di dalam sel tahanan.

"Aku terpaksa melakukannya. Sebab, putra dari Tuan Herlambang telah memperkosa kakakku bersama ketiga temannya."

"Wah! Ini benar-benar berita mengejutkan. Tapi sayangnya, kau tidak akan bisa mengatakan hal itu di depan publik dan juga hakim pengadilan nanti, karena uang adalah di atas segalanya."

"Apa maksud anda Tuan! Kenapa aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya? Bukankah setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan keadilan hukum di negara ini?" tanya Bara heran dengan nada yang begitu lugu.

Mereka semua yang mendengar pertanyaan Bara, langsung tertawa sampai terbahak bahak. Lalu, Ketua yang duduk di samping Bara, langsung merangkul leher Bara hingga membuat Bara menjadi kaget setengah mati.

Brukkkk....

"Apa yang napi ini lakukan? Kenapa dia memeluk leherku? Apakah dia ingin memitingku?" tanya Bara di dalam hati dengan perasaan takut.

Hingga menit kemudian, terdengar suara bisikan yang terdengar di kuping Bara.

"Hei anak muda! Asal kau tahu saja, di dunia ini uang adalah bosnya. Dan kekuasaan adalah rajanya, jadi! Siapapun yang banyak uang dan berkuasa, maka dia yang akan memimpin. Sedangkan pemuda miskin seperti mu! Hanya bisa menjadi tumbal untuk mereka para penguasa. Sekarang! Kau nikmatilah hidup mu di dalam penjara. Sampai pengadilan memutuskan, berapa lama kau akan berada di sel tahanan." ucap ketua napi itu membuat Bara menjadi terdiam.

Sungguh! Dunia benar-benar memang sangat kejam. Begitu juga dengan orang orang kaya yang tidak < Bab 10 Bara Mendekam Dipenjara

mempunyai hati, mereka dengan mudahnya mengambil keputusan dan menjebloskan dia ke dalam penjara. Sedangkan para penjahat yang sebenarnya, dilindungi bagaikan seorang Dewa.

Hingga tak lama kemudian, Bara pun kembali duduk di atas lantai. Di dalam hati dia tengah merenungi apa yang terjadi kepada dirinya saat ini? Lalu bagaimana dengan keluarganya? Bara takut, kalau sampai Tuan Herlambang tidak mau melepaskan keluarganya.

Dan tepat pukul 9, Bara pun di panggil oleh seorang sipir, dan dia bawa ke ruangan tunggu, karena ada anggota keluarga yang ingin menjenguk dirinya.

"Keluarlah! Ada keluargamu yang ingin menjenguk." ucap Sipir itu kepada Bara.

Dengan tertatih tatih, Bara berjalan keluar dari dalam sel. Saat ini luka di wajah Bara semakin membiru dan begitu mengerikan, begitu pula di kaki dan sekujur tubuhnya. Kemarin para pihak Kepolisian benar-benar memberikan siksaan kepadanya, agar dia mau mengakui setiap tuduhan yang mereka ucapkan.

Sungguh! Hati Bara benar-benar hancur, dia di paksa untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah dia lakukan. Dan sekarang Bara baru tahu, kalau hukum tebang pilih memang benar adanya.

Dan tak lama kemudian, kedua kaki Bara berhenti melangkah, saat telah tiba di depan ruangan tunggu yang menampakkan kedua orang tua yang begitu dia cintai.

Melihat kesedihan yang melekat di wajah kedua orang tuanya, membuat Bara menjadi lemah. Rasanya kedua kakinya tidak mempunyai tenaga untuk melangkah mendekati mereka berdua.

"Bapak! Ibu." ucap Bara dengan mata berkaca kaca.

Sedangkan bapak Mahmud dan ibu Mirna, tampak tengah terdiam di meja tunggu tersebut, kedua mata mereka terlihat sembab seperti orang yang habis menangis selama satu malaman.

"Kenapa lama sekali pak." ucap ibu Mirna dengan suara serak.

"Sabar buk. Mungkin sebentar lagi."

Dan di saat kedua mata mereka mendongak kearah pintu masuk, betapa terkejutnya mereka saat melihat sesosok pria malang yang begitu mereka sayang, tengah berdiri dengan penampilan yang begitu sangat memilukan.

"Putraku Bara!" gumam ibu Mirna langsung bangkit dari duduknya dan berlari memeluk tubuh Bara.

Brukkkk...

"Hiks.. Hiks... Putraku, betapa malang nasibmu nak."

Air mata inu Mirna mencolos dengan begitu deras, ibu mana yang tidak akan hancur saat menyaksikan penderitaan yang dialami oleh anak kandungnya sendiri.

Begitu pula dengan pak Mahmud, andai hukum bisa digantikan, maka dia rela jika harus di penjara guna untuk mengganti kesalahan yang sudah diperbuat oleh putranya itu.

"Ibu, bapak. Maafkan aku." ucap Bara disela sela kesedihan yang mendera dirinya.

Bara, masih belum percaya kalau nasib buruk memang tengah menimpa dirinya, tapi dengan ikhlas Bara akan

menerima dan menjalani segala cobaan berat yang dia alami.

"Yang sabar ya nak. Maaf, karena kami tidak mampu menyelamatkan mu dari sini nak."

"Tidak ibu, kalian tidak bersalah. Akulah yang telah bersalah. Aku tidak mampu menahan emosi di dalam hatiku. sehingga aku melukai anak dari konglomerat itu. Sekarang, bagaimana dengan keadaan kakak bu? Apakah dia baik baik saja?" tanya Bara seraya melerai pelukan di tubuh ibunya.

"Nak, ayo kita duduk di sana. Ada hal penting yang mau kami ceritakan padamu." ajak pak Mahmud yang terlihat lemah dari nada suaranya.

Hingga tak lama, mereka bertiga sudah duduk di kursi yang ada di ruang tunggu itu. Di atas meja, terlihat satu buah rangkit rantang plastik yang dibawa oleh ibunya, membuat Bara tersenyum lirih.

"Apakah ini rantang milik ibu?"

tanya Bara dengan mata berkaca kaca.

"Iya nak. Kebetulan itu tadi masak makanan kesukaan kamu. Jadi ibu bawa ke sini, agar kamu bisa makan dengan puas nak."

"Terimakasih ibu. Aku memang belum makan sejak pagi. Sepertinya jatah makan ku telah diambil oleh teman napiku yang ada di dalam sel."

"Ya Tuhan. Kasihan sekali kamu nak. Kalau begitu, sekarang ayo makanlaj terlebih dahulu. Baru selesai makan kami akan memberitahu apa yang sebenarnya ingin kami katakan padamu." titah ibu Mirna sambil menurunkan rangang dari dalam rakitannya.

Bara tersenyum semangat saat melihat lauk dan sayur yang dimasak oleh ibunya. Ada sayur lemak dan singkong, tempe goreng dan juga sambal terasi, sungguh! Mencium bau harumnya sambal langsung membuat perut Bara serasa keroncongan.

Lalu, Bara pun menyantap hidangan tersebut, dia memakan masakan ibunya dengan sangat lahap.

"Enak sekali buk. Masakan ibu memang tidak ada duanya." puji Bara sambil mengunyah makanan di dalam mulutnya.

Ibu Mirna dan pak Mahmud yang mendengar perkataan putranya menjadi sangat sedih, kira kira kapan lagi mereka bisa mengantarkan makanan kepada putra mereka? Sedangkan saat ini, anak buah Tuan Herlambang terus mengintai dan menyuruh mereka untuk segera pergi meninggalkan kota ini.

"Ya Tuhan! Sakit sekali rasanya. Putraku benar-benar sangat kelaparan. Andai aku dan suamiku tidak lagi tinggal di kota ini? Siapa yang akan memperdulikan Bara?" tanya Ibu Mirna di dalam hatinya.

Hingga tak lama kemudian, Bara pun sudah selesai menyantap makanannya. Dan ibu Mirna juga telah menyusun kembali rakitan rantang yang dia bawa.

"Bu! Terimakasih banyak, sekarang perutku terasa sangat kenyang." ucap Bara sambil memegang perutnya.

"Sama sama nak. Tapi! Sepertinya ibu dan bapak tidak bisa sering-sering menjenguk kamu dan mengantarkan makanan untukmu nak! Sebab, ibu dan bapak harus segera pergi membawa kakakmu dari kota ini."

"Apa...!!!!"

Kedua mata Bara membulat sempurna saat mendengar perkataan dari ibunya. Dia benar-benar tidak rela kalau keluarganya akan pergi meninggalkan dia di kota ini sendiri.

1
Fathur Rosi
up lagi Thor.......kurangggggg
Wanita Aries
Cerita menarik bikin emosi
Wanita Aries
Gk henti2nya ngerusuh aja si ferdy
Wanita Aries
Mantap bara
Wanita Aries
Bagus ceritanya thor
Wanita Aries
Kasian nadia 😢 hancurkan mereka nnti bara
Wanita Aries
Jahat sekali mereka sama org kecil
Wanita Aries
Kasian nadia 😢
Sholikin Deco
lnjt tor
Wanita Aries
Mampir thor
Casudin Udin
Bara, awas hati2
ada musuh mengintamu
Casudin Udin
Luar biasa
Casudin Udin
Like, komen, vote untuk mu thor..
Awang Pradana: trimakasih bosku🙏
total 1 replies
Fathur Rosi
up lagi rhor
Fathur Rosi
lagi thor
Awang Pradana: siap ka
total 1 replies
Fathur Rosi
up lagi thor
As'ad Putra: lanjut tor
Awang Pradana: oke ka🙏
total 2 replies
Sholikin Deco
lnjt tor
Awang Pradana: siap ka,
total 1 replies
Glastor Roy
yg banyak tor up ya
Sholikin Deco: lanjut tor
total 1 replies
Glastor Roy
tor
Awang Pradana: ya ka
total 1 replies
Glastor Roy
update ya tor
Awang Pradana: siap kak 2 hari sekali update terus kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!