My Heart is yours adalah cerita yang mendalam antara Daniel seorang pria tampan, cool dan kharismatik. dan Avery seorang wanita cantik, cerdas dan introduced. Mereka better secara tidak sengaja dan langsung merasakan koneksi yang kuat.
Daniel yang memiliki ketertarikan lebih dulu pada Avery tidak tahu bagaimana cara mengatakan perasaannya. Avery yang memiliki masa lalu sulit dan trauma yang menghantui merasa bahwa Daniel adalah satu-satunya orang yang dapat membuatnya merasa aman dan dicintai selain keluarganya.
Namun perjalanan kisah mereka tidaklah mudah. Dimulai dari pertemanan yang nyaman hingga mengakui perasaan masing-masing. Akankah Daniel dan Avery dapat menemukan kebahagiaan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fall in love
"Kakak! " gumam Sky.
"Kakak? " beo Daniel dan Kai.
Sky dengan cepat menarik kakaknya ke sudut ruangan agar tak menjadi pusat perhatian.
" Ave, pelan. Ya Tuhan anak ini, pelan Ave" pasalnya Sky menarik Ethan kuat dan langkah yang cepat.
" Kak ngapain disini? " ucap Sky sambil berbisik.
" Kakak kerja Ave, emang harusnya kakak ngapain ada diperusahaan sebesar ini? " Sky mengusap wajahnya kasar.
" Ya udah pulang sana. Kan perjanjian nya pura-pura gak kenal, jadi jangan panggil Sky kalau ketemu. Pura-pura aja gak kenal kak. " Sky dengan lancar mengomel pada kakaknya.
" Ekhem " suara dari Daniel membuat Sky dan Ethan berhenti mengobrol.
" Mr. Moreau apa kabar? " Daniel mengulurkan tangan dan disambut baik oleh Ethan.
" Baik, panggil Ethan saja Mr. Muller. " ucap Ethan.
" Kalau begitu cukup Daniel juga" ujar Daniel.
" Sudah pulang sana " usir Sky dengan sedikit berbisik.
" Bukankah ada yang harus kita selesaikan Ethan? " mata Sky membola mendengar itu.
" Ya benar, ada dokumen yang harus ditandatangani untuk proyek di Asia " jawab Ethan lugas.
" Keruangan aja bisa kayaknya D " ajak Kai.
Mereka berempat berjalan beriringan ke ruangan Daniel. Daniel didepan bersama Ethan berjalan sambil mengobrol. Sedangkan Sky dari tadi sudah menekuk wajahnya, Kai sendiri terkekeh kecil melihat gadis yang tingkahnya minimalis ini bisa seperti ini.
Sky duduk manis disofa yang ada di ruangan Daniel. Sedangkan Daniel, Ethan dan Kai membicarakan pekerjaan mereka di meja kerja Daniel. Sky sama sekali tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, ia tak suka bekerja diruangan tertutup seperti ini.
Cukup lama tiga laki-laki itu berbincang, Sky yang merasa bosan mengeluarkan satu novelnya dan membacanya. Novel itu hampir habis dibacanya, tapi harus terhenti karena seseorang duduk disamping nya, yaitu Ethan.
" Masih marah? " tanya Ethan lembut.
" Hmm ,k akak fikir aja sendiri " jawab Sky ketus.
Daniel dan Kai ikut duduk disofa dengan posisi berhadapan dengan Ethan dan Sky.
" Maaf ya " Sky dengan santai bersandar di lengan sang kakak.
" Ya percuma kak, Sky minta daddy nutupin semua kalau setiap ketemu dijalan kakak dan Evelyn selalu nyapa aku" ujar Sky dengan suara sedihnya.
" Besok- besok diusahakan nggak kakak tegur" pujuk Ethan.
" Promise? " Sky menatap Ethan dengan puppy eyes-nya.
" Promise " Sky langsung tersenyum lebar.
" Wah ternyata Elsa Frozen adalah seorang nona muda " celetuk Kai.
" Berisik Kai" ujar Sky jutek.
" Elsa Frozen? " gumam Ethan.
" Gak usah didengarkan kak, tutup telinga nya" Sky menutup kedua telinga Ethan dengan kedua tangannya. Daniel dan Kai tertawa melihat tingkah Sky yang baru mereka lihat pertama kali.
" Tapi bagus loh julukan itu, Xavier memang pintar kalau urusan begitu" seloroh Kai.
" Jadi kamu disini ngapain? " tanya Ethan pada adiknya.
" Biasa, ada projek baru. Lumayan uangnya kak" jawab Sky.
" Ohh, lalu mereka? " Ethan menunjuk Daniel dan Kai dengan matanya. Kedekatan Sky dan dua laki-laki itu menyita perhatian nya sejak awal tadi.
" Teman kak "
" Oh, adik kakak sudah punya teman. Baguslah " senyum Ethan mengembang. Setelah sekian lama adiknya punya teman lagi. Ethan melirik jam di tangannya dan sudah waktunya ia pergi.
" Baik lah Daniel, aku harus pergi karena ada urusan yang lain. Aku titip adikku, jangan sampai lecet " pamit Ethan.
" Terimakasih atas bantuannya, dan pasti ku jaga dengan baik" mereka pun berjabat tangan.
🌹
🌹
Setelah kepergian Ethan, Kai pun memesan makan siang untuk mereka bertiga. Mereka memesan makanan cina untuk siang ini, dan mereka makan didalam ruangan Daniel.
" Berarti circle kita sekarang adalah circle konglomerat merah dong? " Sky melempar Kai dengan bantal sofa disamping nya. Untung saja Kai tidak keselek dimsum yang ada dimulut nya.
" Jangan sampai ada yang tau, awas" ancam Sky.
" Galak amat nona muda ini" Kai dengan cepat menelan sisa dimsum miliknya. Dan dia semakin semangat menggoda Sky dengan tawanya. Sky menatap tajam Kai yang dari tadi tak bisa diam.
" Sudah Kai, jangan diganggu " Daniel memperingati Kai.
" Okay bos, siap" Kai mengiyakan permintaan Daniel.
Rencana Daniel dan Kai yang akan mengantar Sky ke cafe Lumina harus batal karena ada meeting mendadak. Jadi mau tidak mau Sky diminta menunggu diruangan Daniel.
Awalnya gadis itu menyusun semua jadwal miliknya yang ada dilaptopnya, lalu ia membaca novel hingga tanpa sadar ia tertidur dengan posisi duduk.
Cukup lama ia tertidur, matahari mulai tergelincir, waktu pun sudah menunjukkan pukul enam sore.
Daniel dan Kai yang baru saja selesai rapat memasuki ruangan itu. Mereka langsung terdiam melihat Sky tertidur disofa.
" Kita terlalu lama ternyata " bisik Kai.
" Benar, dia pasti lelah menunggu " Daniel mengiyakan, ia juga merasa kasihan dengan Sky yang terlihat lelah.
" Aku duluan bro, my daddy sudah bising suruh pulang " Kai menepuk pundak Daniel sebelum meninggalkan ruangan itu.
Daniel menyusun semua barang-barang Sky kembali kedalam tas. Mengambil novel yang menutupi wajah cantik gadis itu. Laki-laki itu melakukan perlahan, sebisa mungkin gak mengeluarkan suara. Setelah selesai ia duduk telat disamping Sky, menatap wajah indah itu
" Cantik " gumam Daniel. Ia menyingkirkan beberapa helai rambut yang menganggu keindahan itu.
" Kamu tahu, kamu layaknya karakter fiksi yang paling sempurna yang pernah aku tahu " bisik Daniel sambil menatap Sky yang tertidur.
" Ku fikir rasa ini akan berlalu setelah banyak hari berlalu, tapi sepertinya rasa ini menjadi lebih dalam Skylar" Daniel sebisa mungkin memelankan suaranya agar tak mengganggu tidur Sky.
Daniel memberanikan diri mengelus lembut pipi Sky, tapi baru saja ia akan menjauhkan tangannya Sky membuka matanya.
Daniel terdiam dan Sky pun juga diam. Mereka saling mengunci tatapan satu dan lainnya. Daniel merasa degup jantung nya saat ini begitu kencang seakan akan menjebol dadanya. Tak ada pergerakan dari mereka, hanya bunyi nafas mereka bersahutan.
Entah dorongan dari mana, Daniel mencondongkan tubuhnya ke arah Sky, perlahan tapi pasti hingga akhirnya bibir mereka bertemu.
Hanya menempel untuk beberapa saat, lalu Daniel menarik wajahnya tapi tak terlalu jauh. Cukup dekat untuk merasakan hembusan nafas masing-masing.
Ia tahap gadis yang mematung didepannya, dan dia berkata..
" Skylar, I fall in love with you " bisik Daniel didepan wajah Sky.