Danisha putri, gadis berusia 25 tahun yang harus bekerja seumur hidupnya untuk membayar hutang pada Boss nya atas apa yang dia lakukan, belum lagi dia adalah seorang single parent untuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang dulu tiba-tiba dia temukan didepan kost nya waktu anak itu masih bayi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wachid Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
Tadinya author mau kasih update besok aja, tapi ternyata hari ini hujan deras, jadi author kasih update....
Tunggu deh, hubungannya apa antara update sama hujan Thor?🤔
Tau ah... Happy reading 😉
-------
Sore hari
Seorang wanita cantik yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit perlahan membuka matanya...
"Ughhh... dimana aku, kenapa kepala ku rasanya begitu sakit" ucapnya sembari memegangi kepalanya
"Kamu sudah sadar? Bagaimana perasaan mu?" Tanya seseorang dengan nada penuh khawatir
"Pak Dika, kok bapak bisa ada disini?" Danish masih belum sadar kalau dirinya sedang berada di kamar rumah sakit
"Mama, mama sudah sembuh?" Tanya Kevin yang masih cemas
"Kevin?!" Danish menatap putranya, kemudian mengalihkan pandangan ke sekeliling ruangan itu
"Saya dimana?" Tanya Danish yang masih bingung
"Kami di rumah sakit, tadi pagi kamu demam tinggi, dan Kevin memberi tahu kepada ku, jadi aku langsung kerumah mu dan membawa mu kesini" jelas Dika, tangan nya menyentuh dahi Danish yang masih terasa sedikit panas
"Terimakasih pak" kata Danish, air matanya jatuh begitu saja, dia mengingat keluarga dulu yang bahkan tidak pernah peduli pada nya, tapi Dika yang terkenal dingin dan datar malah begitu memperhatikan nya.
"Tidak masalah, jangan berfikir macam-macam semua biaya dipotong dari gajimu" ucapnya terdengar kembali dingin dan datar
"Apa?!" Danish terkejut dengan apa yang Boss nya katakan
"Benar, lagi pula ini rumah sakit keluarga ku, aku tidak mau rugi" ucap Dika dengan entengnya
"Siapa yang menyuruhmu membawa ku ke rumah sakit mahal seperti ini" bentak Danish, sedangkan Dika masih acuh tak acuh terhadap perkataannya
"om Dika, tadi Kevin makan om Dika yang beli, apa nanti masuk kedalam hutang mama?" Tanya Kevin yang melihat Dika bersikap seperti itu
"Tentu saja tidak, om hanya sedang menggoda mama mu, dia terlihat menggemaskan saat marah, biarkan dia marah-marah, bukankah menyenangkan? Ini rahasia kita" Bisik Dika pada Kevin, Kevin tersenyum dan mengangguk pada Dika
"Tentu saja semua makanan yang tadi kamu makan akan saya masukkan ke dalam hutang mama mu, saya tidak mau rugi, apalagi makanan yang kamu makan adalah makanan dari restoran bintang lima" jawab Dika, matanya memicing kearah Kevin
"Ya ampun, orang macam apa kamu ini, Boss AC gila!!! Sebaiknya aku segera keluar dari rumah sakit ini, sebelum biayanya membengkak" Danish bergerak menurunkan kakinya namun Dika menghentikan nya
'sudah ku duga, cewek aneh ini pasti akan melakukan hal ini, untung udah aku siapin rencana cadangan' batin Dika
"Apa kamu tidak tahu peraturan di rumah sakit ini?"
"Peraturan apa?"
"Peraturan jika sudah memasuki rumah sakit ini, kamu akan pulang setelah tiga hari dirawat disini, seandainya kamu keluar sekarang juga, biaya yang harus kamu bayar jumlahnya sama dengan tiga hari kedepan, jadi? Masih mau pulang jika tau biaya yang harus dikeluarkan sama dengan biaya tiga hari disini, walaupun kamu bahkan belum genap sehari berada disini" Dika berbohong agar Danish tidak memaksa untuk pulang
"Peraturan macam apa itu?!" Desis Danish
"Itu peraturan rumah sakit keluarga Darma"
"Terserah, aku tidak peduli, yang jelas hutangku semakin bertambah" ucap Danish mengakhiri pembicaraan dengan Dika, dia memegangi kepalanya yang terasa berat
"Sebaiknya kamu makan dulu" perintah Dika
"Apa makanan ini sudah termasuk dalam biaya rumah sakit?" Tanya Danish penasaran
'puffftttt.... Dasar cewek aneh, lucu banget muka kamu kalau lagi kayak gini' ucap Dika dalam hati
"Tentu saja, ini sudah masuk dalam biaya rumah sakit, jadi kamu bisa makan dengan tenang" Dika mengambil mangkuk bubur untuk Danish, menyuapi nya dengan telaten, Danish tidak melarangnya, dia memang sangat ingin diperhatikan
Entah sudah berapa tahun tidak ada orang yang peduli denganya, dia merindukan saat-saat dia bersama orang yang dia kasihi, Danish terus memakannya sampai tandas isi dalam mangkuk itu, Dika tersenyum melihat Danish sudah bisa makan dengan lahap
"Minum obat dulu, setelah itu istirahat lah"
"Terimakasih" Danish tersenyum manis pada Dika, Dika mengecup kening Danish membuat wajah Danish merah padam
"Kamu demam lagi, wajah mu sangat merah" tanya Dika khawatir
"Itu karena om dika nyium mama" ucap Kevin dengan polosnya
"Tidak tidak... Jangan dengerin anak kecil, aku akan minum obat dan tidur" Danish meminum obat nya kemudian dengan cepat dia berbaring dan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya
'sumpah malu banget' gumam Danish didalam selimut
Dika tersenyum melihat tingkah Danish yang malu-malu di depan nya
'aku ragu jika dulu kamu adalah mantan seorang jalang' pikir Dika
------
Author liburan dulu ya, biar bisa update banyak 😝😝😝
Thanks 😘