Menikah, Tidak seindah khayalan ku, adanya orang ketiga membuat bara api di atas pernikahan ku yang baru saja aku jalani. tapi Tuhan tidak tinggal diam, Malaikat penjaga selalu ada di sisi ku meski aku tidak menyadarinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon St.Maryam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEMARAHAN KELUARGA BESAR
Happy reading 😍
"Hubungi Randy bunda," Pak Nirwan teringat suami Nessa dan segera meminta bunda untuk menghubunginya.
"Iya yah...
Bunda menekan nomor Randy segera,
TUUUT...TUUUT...TUUUT...
Nihil tidak ada jawaban, bunda terus mencoba dan hasilnya sama saja.
"RANDYYYY...
Pak Nirwan terlihat kesal dan marah saat ini, kemana Randy, sampai tidak bisa mengangkat telpon dari bunda.
"Apa yang dia lakukan???
Pak Nirwan mempercepat laju kendaraan nya agar cepat bisa menolong Nessa,
"Dok... cepat tolong anak saya," ucap bunda saat para perawat menghampiri mereka dengan membawa brankar untuk mempermudah membawa Nessa, para perawat pun dengan sigap membantu pak Nirwan memindahkan Nessa ke atas brankar, setelah di rasa aman, para perawat pun langsung mendorong brankar ke ruangan IGD.
Sudah ada dokter khusus yang akan memeriksa Nessa di dalam, bunda ingin menemani Nessa namun tentu saja tidak bisa, para perawat menahan bunda agar tetap menunggu di ruang tunggu, biarkan dokter yang bekerja di dalam.
"Yaaah Nessa, hiks...hiks," bunda menangis di pelukan pak Nirwan, bunda tidak ingin terjadi hal buruk kepada anaknya dan cucunya.
"Sabaar bunda, Anak kita pasti baik-baik saja, Nessa kita tidak lemah, ingat bunda, dia itu wanita terkuat, iya kan," Pak Nirwan menasihati bunda dan memberikan sugesti agar bunda merasa tenang.
"Iya yah bunda tahu, Nessa pasti akan baik-baik saja," bunda mencoba tegar meski hatinya masih sesak. semoga saja Nessa baik-baik saja.
"Bundaaa tunggu sini dan jagain Nessa, biar ayah menjemput Randy ya," Pak Nirwan sebenarnya tidak tega meninggalkan bunda sendirian tapi bila tetap di sini, Randy tidak akan mengetahui keadaan istrinya.
"Ayah mau kemana," Bunda tidak berani menunggu sendirian, Rumah sakit adalah tempat yang kurang bunda sukai,
"Ayah gak lama kok Bun, jemput Randy langsung ke sini," ucap Pak Nirwan mencoba menjelaskan tujuan dia meninggalkan bunda.
"Ok, Cepat ya yah," bunda gak bisa menahan pak Nirwan di sini, karena bunda juga ingin berjumpa dengan suaminya Nessa Randy dan meminta penjelasan tentang keadaan Nessa saat ini.
"Iya pasti, Assalamualaikum," pak Nirwan tidak mau membuang waktu lagi,
"Waaalaikumussalam," Bunda melihat pak Nirwan yang semakin menjauh dan hilang di tikungan,
DI KANTOR...
"Cukup Sel hentikan, jaga sikapmu, ini di kantor, bukan kamarmu," Randy melepaskan diri dari pelukan Selvy dan melepaskan persatuan bibirnya dengan Selvy.
"Gilaa ini gilaaa, kenapa aku gak bisa menahan diri," batin Randy, Selvy selalu bisa membuat nya terlena seperti sekarang, hampir saja dia melakukan nya di kantor ini.
"Maaas, kok berhenti siih, bukannya kamu mau juga ya, jadiiiiii," Selvy malah memeluk Randy dari belakang dan membisikan kata-kata yang bisa saja memancing hasratnya kembali.
Kriiiiiing...
Suara telpon di atas meja Randy menyelamatkannya.
Randy melepaskan dirinya lagi dan berjalan menuju meja kerjanya untuk mengangkat telpon.
"Ya... ada apa," Randy tidak ingin berbasa-basi lagi, bisa saja ada berita penting.
"Bos, ada yang mencari bos, diaaaa...
TUUUT... TUUUT... TUUUT...
Telpon tiba-tiba saja terputus, membuat Randy tidak mengetahui siapa yang sedang mencarinya.
Took...toook...toook...
Terdengar seseorang mengetuk pintu depan kerasnya, membuat Selvy langsung merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan akibat aksinya.
Randy menyuruh Selvy pergi terlebih dahulu melewati pintu rahasia yang hanya mereka saja yang tahu,
"Iya, masuk," Randy berpura-pura sibuk dengan laptop yang ada di hadapannya.
"RANDYYYY...
Pak Nirwan langsung berteriak dan menghampiri menantunya itu,
Randy cukup terkejut dengan kedatangan mertuanya ke kantor nya,
"Pa...papa,!!!
Randy pun berdiri bermaksud menyambut tamu istimewanya hari ini, namun...
PLAAAAK
sebuah tamparan berhasil mendarat dengan mulus di pipi Randy,
"Kenapa papa memukul ku, apa dia sudah tahu tentang...," batin Randy.
"Istri mu pingsan dan kau malah enak-enakan di kantor," Pak Nirwan sangat kesal kepada menantunya yang tidak bisa dia hubungi di telpon.
"Ma... maksud papa," Randy terkejut dengan ucapan mertuanya yang mengatakan istrinya pingsan.
"Sekarang ikut ke rumah sakit," pak Nirwan tidak ingin. berlama-lama karena khawatir dengan bunda yang menunggu Nessa sendirian.
Randy tidak banyak bicara lagi, dia mengikuti langkah mertuanya menuju rumah sakit. apa yang terjadi sebenarnya akan Randy temukan jawabannya di sana.
Pak Nirwan langsung masuk ke dalam mobilnya dan langsung tancap gas agar cepat sampai di rumah sakit.
Randy pun masuk ke dalam mobil nya dan mengikuti mobil di depannya,
"Apa yang terjadi dengan Nessa, tadi pagi tidak ada yang aneh, kulihat dia baik-baik saja," Randy mencoba mengingat kembali sat dirinya berangkat ke kantor dan melihat Nessa istrinya yang baik-baik saja.
Di rumah sakit...
"Dok... bagaimana keadaan anak saya dan cucu saya," Bunda langsung berdiri ketika dokter keluar dari ruangan IGD.
"Alhamdulilah, keadaan nya sudah stabil, jika telat Lima menit saja maka anak ibu tidak akan tertolong," ucap Dokter kepada bunda.
"Alhamdulillah Dok," bunda merasa lega sekarang, namun bunda tidak mengerti dengan kata-kata terakhir yang baru saja dokter ucapkan.
"Sebenarnya anak saya kenapa dok," bunda ingin tahu penyebab Nessa pingsan.
"Seperti nya anak ibu meminum jenis racun yang berbahaya dan bisa menyebabkan kematian jika tidak langsung di tangani.
"Astaghfirullah, " Bunda gemetar dan mendadak lemas mendengar penjelasan dokter.
"Apaaaa, Racuuun???
Pak Nirwan mendengar penjelasan dokter setelah dirinya susah payah berjalan untuk sampai ke ruangan Nessa,
Randy pun terkejut dengan penjelasan dokter bagaimana Nessa bisa meminum racun di Rumah nya, apa yang sebenarnya terjadi, kenapa begitu cepat kejadian nya.
"Ayaah, Nessaa yaah," Bunda langsung memeluk pak Nirwan dan menangis.
"Dok, tolong lakukan yang terbaik buat istri ku," pinta Randy, jangan sampai terjadi sesuatu dengan istri dan anaknya.
"Tentu saja pak, kami akan membantu semaksimal mungkin," ucap Dokter.
"Dari mana kamuuu," Bunda langsung menghampiri menantunya yang dia tunggu sejak tadi.
"Bunda, a..akuuu tadiii di...
PLAAAAK
Belum sempat Randy menjawab pertanyaan dari bunda, sebuah tamparan kembali mendarat mulus di pipinya, sungguh sial hari ini baginya, mendapat hadiah dari kedua mertuanya.
"Lihat Nessa sedang berjuang antara hidup dan mati, bila kami terlambat sedikit saja, Nessa akaaan...," Bunda meluapkan amarahnya dan rasa kesalnya, namun bunda tidak bisa meneruskan kata-katanya.
"Maafkan Randy bunda, Randy bersalah," Randy bersujud di bawah kaki bunda agar bunda mau memaafkan dirinya.
"Sudah Bun, yang penting sekarang kita sudah tahu keadaan Nessa," Pak Nirwan mencoba menenangkan istrinya.
"Sebaiknya kita makan dulu ya, agar Bunda tidak lemas, "Pak Nirwan tahu bunda belum makan dan itu bisa membuat sakit maagh nya kambuh lagi.
"Tunggu Nessa, kami tidak akan lama," Pak Nirwan membawa bunda yang terlihat lemas ke kantin.
"Iya pah," Randy pun menuruti perintah mertuanya, dilihatnya Nessa yang masih tertidur karena pengaruh obat bius yang di berikan dokter.
"Ness, sebenarnya apa yang terjadi...
Happy reading 😍
"
aku mampir kesini thor dan langsung favorit dong... ❤❤