Belenggu Hasrat Sang Mafia

Episode 13 : Perjuangan dan semangat hidup Kiara!

***

Sebenarnya saat ini dia sudah memiliki empat pekerjaan sekaligus dan dia ingin menambah pekerjaan paruh waktunya lagi karena Kiara membutuhkan lebih banyak pemasukan untuk mengumpulkan uang untuk biaya hidup dan kuliahnya.

Kiara bekerja hari senin sampai rabu di sebuah restoran dari jam lima sore sampai jam sepuluh malam, hari kamis sampai jumat di sebuah mini market milik pribadi dekat kampusnya di jam yang sama, hari sabtu dia bekerja di sebuah lapangan golf dan minggu dia bekerja dari jam delapan sampai jam lima sore sebagai pembagi brosur di pusat kota sembari memakai kostum badut yang lucu.

Begitulah ia menjalani hidupnya, sembari kuliah dia melakukan banyak sekali pekerjaan, dan sekarang dia sedang mencari pekerjaan yang baru untuk hari sabtu dan minggu karena dari jam lima sampai sepuluh malam dia tidak memiliki pekerjaan.

Ditengah ia sedang mencari pekerjaan melalui ponselnya dia melihat orang-orang di jalan mengenakan baju kantoran cantik dan rapih, dia tersenyum dan mulai bersemangat lagi.

Satu-satunya keinginan Kiara dalam hidup ini adalah bisa lepas dari kedua orang tua angkatnya, memiliki rumah kecil sendiri dan bekerja di sebuah perusahaan, dia tidak ingin menjadi orang kaya, dia hanya ingin hidup biasa saja dan tidak memikirkan apa yang harus ia makan besok, ia ingin memiliki gaji yang cukup untuk hidupnya, itu saja sudah cukup.

“Tring … Tring … Tring!”

"Tring ... Tring ... Tring!"

Tiba-tiba ada nomor tidak dikenal menghubungi dirinya, hampir saja ponselnya terjatuh saat dia melihat ponselnya berbunyi.

“Oh tidak! Apakah ini lelaki mesum dan kolot itu? Yang ingin memperbudak aku? Ah, mana mungkin ya kan? Aku tidaklah sepenting dan seberharga itu, haha, mungkin ini perusahaan yang baru aku lamar, iya kan? Hahaha,” Kiara geleng-geleng dan mencoba berpikir positif jika yang menghubunginya bukanlah lelaki yang ingin memperbudaknya melainkan perusahaan yang baru ia lamar.

“Halo,”

Kiara mengangkat panggilan itu.

“Halo?”

Ucap Kiara lagi saat tidak ada jawaban dari nomor yang memanggilnya.

“Ho? Gadis nakal, kau kira aku tidak akan bisa menangkapmu jika kau kabur?” suara lelaki yang menyeramkan itu terdengar lagi di telinganya.

Buru-buru Kiara mematikan panggilan itu, dia takut sekali, tangannya saja sampai gemetaran, dia melihat ke sekitarnya dan memeriksa orang-orang yang berjalan melaluinya, dia takut di mata-matai dan di ikuti oleh orang aneh itu.

“Aku takut sekali, dari mana dia tahu nomor ponselku? Habis lah aku!” ketus Kiara hendak menonaktifkan ponselnya.

Tetapi sebelum dia mematikan ponselnya ada pesan yang masuk.

“JIKA KAU TIDAK DATANG KE RUMAHKU SATU JAM DARI SEKARANG AKU AKAN MENYEBARKAN FOTOMU TANPA SENSOR DAN AKU AKAN MENYEBARKAN RUMOR JIKA KAU MENGGODA PRIA KAYA UNTUK BISA TIDUR DENGANNYA!”

Saat membaca pesan penuh ancaman itu, Kiara menengadah kearah langit lalu berteriak.

“Aaaaaaa! Kau kira aku akan menyerah walaupun Kau memberikan ku kehidupan yang sulit? Kau kira aku akan kalah, lihat saja!” dia berteriak keras sekali melihat ke arah langit, nafasnya sudah tersendat-sendat dan sekarang mengusap rambutnya kasar.

Satu-satunya kelebihan Kiara dalam hidup ini memang hanyalah semangatnya untuk bertahan hidup, jika diibaratkan dia bahkan bisa bertahan hidup di keadaan tersulit sekalipun.

***