Hi readers, dukung terus penulis ya. ini karyaku yang kedua setelah ' Terimakasih untuk, lukaku'. berikan saran ya, supaya penulis bisa menulis lebih baik di tulisan berikutnya.
Tulisan ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis dan seorang pria yang berbeda status soaial. Tapi meninggalkan satu tali yang harus mempertemukan mereka. Tanpa kesengajaan mereka sudah menyandang status orang tua.
Ira Kusuma, gadis desa yang pintar, tapi sangat pendiam dan tidak gampang untuk bergaul. Karena keadaan tidak sadar tuannya sudah meninggalkan satu nyawa dirahimnya, yang tidak diketahui oleh sang tuan.
Marcel Sanjaya, Seorang pengusaha sukses, kaya raya dan berwajah tampan. istrinya seorang wanita cantik model papan atas. Laki-laki yang sudah memporak - porandakan hidup Ira.
Satrio atau Rio, anak yang awalnya tidak diharapkan kehadirannya, ternyata berkah terindah buat semua keluarganya.
Bu Ani, ibu dari Ira yang selalu menemani anaknya dalam susah dan sedih.
Bu Clara, orang tua Marcel yang baik pada semua orang tanpa melihat status.
Pak Kamal, orang yang bekerja dirumah Marcel dan banyak membantu Ira dan ibunya.
SELAMAT MEMBACA YA, SEMOGA SUKA🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Neo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 13 MAMA KECEWA
Setelah semua beres mereka pun keluar dari ruang perawatan Marcel dengan semua barang-barang Marcel.
" semangat ya pak Marcel, tiga hari lagi bapak harus kontrol lagi kesini" ucap dokter Ridwan melepas Marcel pulang.
"iya dok, terimakasih"
"sama-sama pak"
Lalu perawat Marcel mendorong kursi rodanya menuju lift untuk turun ke lobby. Dan disana sudah menunggu supir yang diperintah oleh Leon untuk menjemput Marcel.
dddrrrtt. dddrrrtttt
" hallo "
"hallo tuan, maaf tuan saya tidak ikut menjemput tuan pulang, tuan besar memerintahkan saya menghandle proyek yang di daerah T kemarin pak"
"ya sudah, ngga apa-apa"
"terimakasih tuan, saya mau meeting lagi"
"hmmmm"
Setelah menempuh perjalanan sekitar tigapuluh menit, mereka sampai didepan rumah mewah milik keluarga Sanjaya.
"hei anak ganteng mama sudah pulang, well come home handsome mama" sambil memeluk Marcel yang ada dikursi roda.
"iya ma, saya sudah bosan dirumah sakit'
"kangen masakan mama ngga"?
"hummm kangen juga"
"ya sudah ayo masuk dulu" sambil berjalan didepan kursi roda Marcel yang didorong perawatnya.
"untuk sekarang kamar kamu dibawah dulu ya cel, daripada kamu teringat terus Ingrid, mending kamu pindah kamar dulu" ucapnya bohong takutnya Marcel tersinggung kalau dibilang kursi rodanya repot naik turun sebelum mereka buat lift seperti rencana bu Clara beberapa hari yang lalu.
"oh iya ma, lagian ntar repot kursi rodannya" ucapnya pasrah
"ayo kamu istirahat dulu, baru nanti kita ngobrol setelah makan malam" setelah membuka pintu salah satu kamar dibawah.
"iya ma, ingin rebahan bentar"
"ya sudah ayo" lalu papa dan perawatnya mengangkat Marcel ketempat tidur.
"jangan terlalu begini pa, kaki kiriku masih bisa nahan kok"
"jangan dipaksa dulu cel sampai kita melakukan terapi, nanti malah bahaya"
"iya nak"sambung mamanya.
"ya sudah kamu istirahat ya, biar mama siapin makanan spesial untuk makan malam."
"iya ma, makasih ya ma"
"iya sayang" sambil mengelus kepala Marcel.
"oh ya mas, kamarnya disebelah sini ya, nanti ditunjukin sama Sri" ucapnya kepada perawat yang akan merawat Marcel."Sri, tolong tunjukkan kamar masnya ya" lalu perawat itu berlalu bersama bi Sri.
"ayo pa, biar Marcel istirahat dulu"
"hmmmm" sambil berjalan meninggalkan kamar Marcel.
**
Dan disinilah sekarang mama dan papanya Marcel. duduk didekat gajebo yang ada tamannya dirumah mewah itu. menikmati kopi buatan istrinya dan juga kue cemilan buatan istrinya juga.
"ma"
"hmmm " masih sibuk mengunyah
"apa mama ingat dengan bi Ani pembantu kita dulu"?
"iya ingatlah pak, dia kan bibi kesayangan mama, sayang aja dia ingin pulang kampung untuk bersama anak perempuannya" diam sejenak.
"kenapa pa, apa papa mau memanggilnya lagi untuk merawat Marcel"
"bukan ma"
"terus, kenapa donk"
"apa waktu dia pergi dari rumah ini dia pamit sama mama"
"iya, dia pamit, dia telepon mama, dia bilang harus pulang kampung, karena sekarang anaknya udah tamat dan ngga betah di Jakarta, jadi dia mencari kerja dan mendapatkan kerjaan dekat kampungnya, dan bi Ani ingin ikut anaknya, itu katanya"
"emang kenapa pa, tumben tanya bi ani"
"ya itu dia ma, apa mama tahu penyebab lain dia pergi"
"Ingga pa, dia pamit begitu doank"
"kita sudah salah selama ini ma, karena kita sibuk diluar kita lupa menanyakan kabar orang-orang yang bekerja pada kita, khususnya dirumah"
"emank ada apa sih pa, papa bikin penasaran aja deh" cecar mama Clara karena penasaran arah pembicaraan suminya.
"hahhhh apa selama ini mama tahu tentang anaknya bi Ani"?
"ya nggalah pa, kan dia jemput anaknya kita masih diluar. terus anaknya hanya betah dua bulan disini terus minta pulang kampung. jadi mama belum pernah ketemu"
"mereka pulang bukan karena ingin pulang ma, tapi karena takut sama Marcel, ini ulah marcel"
"hah takut marcel, ga masuk akal deh. bi Ani itu bukan baru kerja sama kita, udah puluhan tahun" potong Bu clara
"ma dengar dulu," ucapnya mulai meninggi karena dipotong istrinya .
"hmmm iya saya dengar' ucapnya kesal
"Marcel sudah memperkosa anaknya Bu Ani, bahkan sampai pingsan, dan harus dirawat inap di rumah sakit. tapi menurut marcel itu karena dia dikasih obat perangsang oleh Ingrid"
"haha papa becanda nih, Bu Ani pulang Marcel belum nikah papaku sayang"
"iya justru itu mah, sebelumnya Ingrid ingin menikah secepatnya dengan Marcel untuk menutupi aibnya yang ketahuan selingkuh dengan produser."
"haaaa" ucapnya melongo kaget mendengar prilaku anaknya."jadi benaran Marcel melakukan itu"?
"iya ma"
"ya ampun Marcel,,,, pasti bi Ani merasa hancur banget itu, kok bisa sih marcellll" ucapnya seperti untuk diri sendiri.
"iya ma, dan parahnya lagi Marcel malah menuduh mereka yang ngga-ngga"
"maksudnya" tanya mama Clara makin penasaran.
"waktu itu Marcel merasa bi Ani dan anaknya menjebaknya, jadi dia marah, padahal dia yang sudah dibawah pengaruh obat, dan apesnya anak itu lagi ngambil minum di dapur. lalu Marcel menuduh mereka menjebaknya demi harta," ucapnya lesu.
"terus"
"ya itu ngga berapa lama setelah keluar dari rumah saki bi Ani dan anaknya yang bahkan Marcel ngga tahu namanya ,pergi dari rumah ini untuk pulang kampung."
"jadi Marcel merusak anaknya bi Ani begitu aja?
"iya ma"
"tadi dirumah sakit Marcel baru cerita ma, dan dia merasa bersalah, atas masa depan anak itu"
"kenapa kamu lakukan itu cel, dengan orang yang paling berjasa sama kita lagi, kasian bi Ani pa, suaminya sudah ngga ada lagi"
"iya ma, makanya nanti kalau Marcel sudah sembuh, kita harus cari mereka ke kampungnya"
"emang papa tahu kampungnya"
",ngga ma, kita tanya aja bi Odah yang sudah lama, siapa tahu dia pernah diberitahu atau telepon-teleponan"
"iya pa"
"papa ngga kebayang sedihnya bi Ani saat itu mah, anak kesayangannya diperkosa sampai pingsan dan dia pasti tidak bisa melawan karena takut"
"iya pa, kenapa Marcel bisa melakukan hal sekeji itu ya, sekalipun dia pembantu dia juga manusia pa"
"katanya dia diberi obat perangsang oleh Ingrid, karena Marcel belum mau menikah"
"dasar perempuan murahan, syukurlah mereka bercerai dan Marcel tidak memberinya apa pun. bukan masalah materinya pa, tapi wanita begitu perlu dikasih pelajaran."
"iya ma, kok ada ya wanita sejahat itu"
"ya banyaklah pa, makanya kita yang kudu hati-hati biar jangan kemakan rayuannya."
"iya ma, ayo kita lihat Marcel siapa tahu sudah bangun, kita harus memberi semangat sama dia biar dia jangan down"
"iya sich pa, tapi mama kecewa sama Marcel" ucapnya lesu. Karena selama ini keluarga Sanjaya sudah terkenal dengan kebaikannya yang tidak membeda-bedakan orang.
klo g mau lg msk ke hotel prodeo