NovelToon NovelToon
BIDADARI SANG PENAKHLUK

BIDADARI SANG PENAKHLUK

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: Tsabita

Takdir yang mempertemukan mereka berdua, takdir pula yang membawa mereka kedalam hubungan yang rumit.

Faiha Azkiya, seorang muslimah yang mempunyai mimpi menjadi wanita yang kuat dan tangguh. Pundaknya saat ini dituntut menjadi kokoh, untuk menghidupi dirinya dan sang nenek. Ingin rasanya ia menyerah pada takdir, namun semuanya itu berbanding terbalik. Dimana, takdir itu malah merubah kehidupannya.

Azzam Arsalaan. Pemberontakkan, kejam dan ditakuti oleh hampir semua orang dalam dunia bisnis. Bahkan dunia hitam pun sangat tidak ingin terlibat sesuatu dengannya. Ia akan sangat murka jika kehidupannya terusik, tiada kata 'ampun dan maaf' darinya. Jika tidak, maka nyawa mereka akan lenyap saat itu juga.

Akankah takdir itu dapat menyatukan mereka dan bahagia? Atau sebalinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tsabita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

" Tolong kondisikan tangan anda tuan! Jangan sembarangan menyentuh saya! Dan ingat!!! Saya bukan wanita gampangan seperti yang anda pikirkan, yang dengan mudahnya anda sentuh!!" Tegas Kiya kepada Azzam.

Ucapan Kiya membuat Azzam meradang, ia tidak bisa mendengar apalagi melihat apa yang sudah menjadi miliknya disentuh dan disakiti oleh orang lain. Jika tidak berakhir dengan tragis, maka orang tersebut akan mendapatkan hukuman mematikan darinya. Kiya kini meraih pintu disampingnya, ia ingin keluar dari dalam mobil tersebut. Merasa sangat marah, dianggap sebagai wanita gampangan oleh orang bosnya sendiri.

" Hei!!!." Tangan Azzam meraih tangan Kiya yang akan membuka pintu mobil tersebut dan menggenggamnya dengan sangat kuat.

" Lepaskan tuan, jangan sentuh saya!!." Teriak Kiya kepada Azzam dengan keadaan yang sangat emosi.

" Tidak akan aku lepaskan, dengar!!! Kau adalah wanitaku, sampai kapanpun tidak akan aku biarkan kamu lepas dari hidupku, camkan itu FAIHA AZKIYA!!!." Azzam meninggikan nada bicaranya kepada Kiya.

Suara dan tatapan tajam itu, membuat Kiya tidak berkutik. Terlihat sangat menakutkan sekali wajah Azzam, dan tidak dapat dipungkiri. Jantung mereka berdua berdetak dengan sangat cepat, tatkala wajahnya saling menatap satu sama lain.

" Sakit tuan! Tangan saya sa sakit." Kiya meringis karena tangannya sudah sangat perih.

Azzam segera merenggangkan genggaman tangannya, mendengar ucapan Kiya membuatnya sadar atas apa yang ia lakukan.

" Maaf, maaf." Mata Azzam melihat pergelangan tangan Kiya yang memerah akibat dari ulahnya tersebut, bagaimana tidak merah. Tangannya itu sudah terbiasa menghukum orang, dibandingkan dengan tangan Kiya yang kecil dan lemah.

Azzam bermaksud untuk mengobati tangan Kiya yang memerah akibat dari ulahnya, namun Kiya menjelaskan bahwa itu tidak apa-apa dan jangan menyentuhnya.

" Maaf tuan, apakah bisa berangkat sekarang?" Kiya menatap kaca disampingnya.

" Kita obati dulu tangamu, dan tidak ada kata penolakan." Azzam menjalankan mobilnya kembali, dan Kiya hanya bisa diam dan mengelus pergelangan tangannya yang masih sangat merah bahkan terlihat kebiruan.

Mobil itu berjalan dengan kecepatab sedang, membawa mereka berdua memasuki perkarangan sebuah rumah yang cukup mewah. Mata Kiya sampai menatap heran, keningnya berkerut melihatnya.

" A anda membawa saya kemana tuan, Apakah tidak bisa kita kekantor saja." Ucap Kiya dengan ragu.

Azzam tidak menanggapi ucapan dari Kiya, hingga mobil itu berhenti.

" Turunlah, jangan takut. Ini rumahku, dan aku tidak akan berbuat macam-macam denganmu." Azzam melepaskan safety belt miliknya dan membuka pintu mobil.

Azzam berhenti didepan pintu rumahnya itu dan menunggu Kiya untuk turun dari mobil. Hingga beberapa saat, Kiya tak kunjung turun dari mobilnya. Membuat Azzam merasa heran, lalu ia berjalan menghampiri mobilnya kembali. Membuka pintu bagian samping dimana Kiya berada, dan kagetnya ia melihat apa yang terjadi.

" Hehehe, safety beltnya tidak bisa dibuka tuan." Kiya dengan senyumannya, membuat Azzam semakin terpana.

Tersenyum kecil melihat apa yang terjadi, Azzam mendekati Kiya dan membungkukkan sedikit tubuhnya agar bisa menjangkau pembuka safety belt yang melekat pada tubuh Kiya. Dimana tubuh mereka berdua sangat berdekatan sekali, membuat jantung keduanya kembali berdetak dengan sangat cepat. Hal itu membuat Kiya menahan nafasnya, sangat tidak nyaman dalam kondisi seperti itu.

" Turunlah, kita obati dulu tanganmu." Titah Azzam.

Kiya hanya menganggukkan kepalanya, membantah juga percuma. Toh, sekarang mereka sudah berada dirumah si bos. Berjalan mengikuti langkah Azzam memasuki rumah tersebut, melihat isi rumah yang begitu mewah. Membuat Kiya berdecak kagum, orang yang ia kira sangat angkuh dan kaku itu. Ternyata mempunyai nilai arsitektur yang baik, terbukti dari berbagai perabotan yang ada.

Masyaa Allah, rumah dan isinya sungguh mengagumkan. Kiya.

" Berhentilah untuk melirik, nantinya ini semua juga akan menjadi milik kamu. Duduklah." Perintah Azzam, lalu ia berjalan menuju suatu tempat untuk mengambil kotak obat.

Perkataan Azzam sontak saja membuat Kiya tertegun dan larut dalam lamunannya sendiri, tidak satu pemikiran dengan bosnya. Kiya malah semakin merasa tidak pantas, ai bos yang menyatakan perasaannya saja sudah membuat hati Kiya menciut.

" Nona, silahkan dinikmati." Sapa Latipa, sembari meletakkan minuman dan sesedikit kudapan untuk Kuya, dia adalah seorang asisten rumah tangga dirumah Azzam. Sering juga di panggil Bik Ipa.

" Eh, terima kasih bu." Jawab Kiya.

Lalu Bik Ipa undur diri dan melanjutkan pekerjaannya didapur, untuk masalah jumlah asisten rumah tangga dirumah Azzam. Tidak terlalu banyak, hanya ada dua yang bekerja dirumah, satu tukang kebun dan dua penjaga keamanan. Azzam tidak terlalu suka jika harus memperkejakan banyak orang, karena ia tidak suka keramaian.

" Kemarikan tanganmu." Kiya tidak menyadari kehadiran Azzam.

" Eee, tuan. Biar saya saja yang mengobatinya, tuan." Kiya menolak ketima Azzam akan meraih tangannya untuk mengoleskan obat yang ia miliki.

" Jangan membantah!." Azzam kembali dengan wajah angkuhnya.

Memutar bola matanya dengan sangat malas, Kiya menarik nafasnya perlahan dan menghembuskannya dengan kasar. Kiya pun memasang wajah yang sedikit malas, harus menghadapi manusia seperti bosnya itu.

" Tuan Azzam yang terhormat, apa perlu saya menjelaskan secara rinci kepada anda tentang kalimat 'Mahram'? Anda orang terpelajar, tidak mungkin anda tidak mengetahuinya." Kiya berusaha mengambil sebuah botol kecil dari tangan Azzam, tapi itu tidak berhasil.

" Aku memang tidak memahaminya." Jelas Azzam, dengan salah satu alis mata yang sudah naik keatas.

Kiya merasa sangat kaget dengan penjelasan bosnya itu, bagaimana bisa seorang terpelajar sepertinya tidak mengetahui hal itu, dan tentu pastinya. Kiya tidak mengetahui jika Azzam adalah seorang agnostik, yaitu masih mempercayai adanya Tuhan jika mereka bisa membuktikan keberadaan Tuhan secara ilmiah. Jika pun ada Tuhan, para penganut agnostik percaya Tuhan hanya satu dan tak ada agama yang membedakannya. Berbeda dengan atheis, yaitu berpandangan bahwa tidak ada Tuhan dan menolak keberadaan Tuhan. Karena bagi mereka, alam semesta (termasuk manusia di dalamnya) merupakan proses alamiah yang terjadi dalam waktu yang sangat panjang. (Sumber: POPBELA.COM).

" Maksud anda, tuan? Anda atheis?." Tanya Kiya dengan sangat penasaran.

" Tidak, aku bukan atheis. Tapi aku...." Azzam tidak melanjutkan ucapannya, ia tidak ingin Kiya mengetahui hal itu dan membuat dirinya menjauh.

" Tuan." Tegur Kiya kembali.

" Aku, penganut Agnostik." Jawab Azzam dengan nada bicara yang sangat berat.

Betapa terkejutnya Kiya saat itu, orang yang kini berada dihadapannya adalah seorang yang tidak mempunyai agama yang ia yakini.

......................

💐💐💐

Kembali Author mengajak para pembaca untuk memberikan dukungannya atas karya ini, jika ada keritikan dan saran. Mohon bijaklah dalam cara penyampaiannya kepada Author, semoga hal tersebut bisa menjadi bahan acuan untuk author kedepannya.

Untuk visual karakter, mohon jangan hujat auhtor ya. Karena, visual tersebut hanya berdasarkan dari pemikiran author sendiri. Jika kalian mempunyai visual tersendiri, silahkan untuk menyesuaikannya.

Selamat membaca...

1
Yuliati Soemarlina
siapa lagi kli bukan azzam
Yuliati Soemarlina
kiya mending dg hanif...
Yuliati Soemarlina
kiya kenapa diam aja ditampar..dipukul sama marsha....sabar bukan begitu caranya...
Yuliati Soemarlina
kiya mau semobil dg hanif yg bukan mukhrim hanya berdua...gak konsisten kiya...
Yuliati Soemarlina
utk visual bebas aja thor..tiap" orang beda senengnya..yg penting ceritanys bagus...
Yuliati Soemarlina
punya bos kaya azzam..makan ati..bisa" stres tuh karyawan
Guntur Guntur
Lumayan
Murni Murniati
apakah soal kemaren yg djebak tu udah tau kah
Rini Haryati
bagus
Yana Emon
Buruk
Yana Emon
Kecewa
Tika Sartika12
Luar biasa
Tika Sartika12
karya yg luar biasa,,ska karakter nya kiya,,,wanita memang harus seperti bunga mawar yg memiliki banyak duri untuk melindungi bikann untuk menyakiti
Cia Sanu
cerita yang seru dan keren
Teti Kaka Hotimah
bava dari awal tegang tawa tegang tawa lagih..yah sekarang tegang lagi
Sandisalbiah
Ferdinan.. biang rusuh..
Sandisalbiah
hadeehh. Kya. jgn gampang di intimidasi dong.. kamu itu harus kuat dan bisa membela diri...
Sandisalbiah
marsya tipe wanita culas..
Sandisalbiah
menurutmu itu keberuntungan tp mungkin menurut Kya itu musibah.. Gina..
Teti Kaka Hotimah
ngakakkkkkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!