TAKDIR SANG PENGUASA BENUA

Sekelompok orang yang tidak di kenal datang menerobos kawasan Kerajaan Burpalingga, dan terjadi perlawan sengit. Mereka sangat kuat sampai Sendar dan Jihan tidak mampu melawan mereka.

Bunyi lonceng langsung muncul semua prajurit panik dan siap berperang, itu tanda nya ada penyusup yang masuk di istana.

Perkelahian semakin sengit sampai Iskandar langsung turun membantu mereka berdua, tapi sayang sekali mereka tidak mampu mengalahkan sekelompok orang itu.

Sampai akhirnya dua putra Agung Sendar terbunuh, yang selamat cuma Iskandar yang berhasil menghindari kekuatan besar itu.

" Cepat lari dari sini. " ucap Sulamin.

" Tidak, aku harus membantu kalian. " jawab Iskandar.

" Kamu tidak akan bisa melawan mereka, pergilah. "

" Aku tidak bisa meninggalkan kalian berdua, prajurit serang mereka. "

" Siap tuan. " ucap para prajurit itu.

Sekelompok baju yang menggunakan cubah hitam langsung mengeluarkan senjata kecil seperti pisau sabit dan melemparkan ke arah Iskandar, untung saja Jihan langsung menghalangnya.

" Iskandar awas. " teriak Jihan sambil berlari menghalangi pisau.

Tapi dia mala kena dengan pisau itu dan terkapar sejumlah prajurit langsung mengepung orang orang itu untuk menghemat kan waktu kepada Iskandar.

" Paman Jihan, kamu tidak apa-apa. " ucap Iskandar.

" Ka.. Kamu... pergilah dari sini dan tinggal kami. " ucap Jihan menghembus nafas terakhir.

" Tiiiidaaaakkkk......... " teriak Iskandar.

" Ayah... Maafkan aku. " ucap Sulamin yang tidak bernafas lagi.

Tidak lama datanglah Raja Agung Sendar dengan aura yang sangat tajam, melihat kedua putra yang meninggal itu dia sampai marah dan kekuatanpun langsung muncul sangat besar.

Kemarahan membuat sekelompok semakin berkeringat dan terkejut tapi mereka masih ingin melawan.

Sekelompok baju jubah hitam langsung menyerang tapi mereka tidak bisa bersaing dengan Raja Agung dan terlempar akibat hantaman kekuatan ilmu Raja Agung.

Mereka langsung melarikan diri dari kerajaan itu dan tiga orang dari mereka berhasil di bunuh oleh Raja Agung.

Mereka langsung melarikan diri ke tempat hutan dan pasukan dari kerajaan Burpalingga mengejar orang-orang itu tapi mala bertemu dengan sejumlah pasukan yang usdah siap untuk menyerbu kerajaan Burpalingga.

Karena ada seorang yang dari kerajaan Dewi Salju yang pura pura menjadi pelayan di istana itu. Melihat hal itu Iskandar tidak tinggal diam dan membunuh tiga orang dari kerajaan Dewi Salju dan mereka berhasil di bunuh oleh Iskandar.

Di luar istana ada sekelompok bala bantuan yang datang dengan kekuatan penuh sejumlah 4.345 juta tentara yang siap menyerang kerajaan Burpalingga.

Aba-aba dari musuh langsung berteriak untuk menyerang, mereka lari bagaikan angin badai menghantam apa yang dia lewati.

Perang pun terjadi, perang semua pasukan sambil menghunuskan pedangnya, mereka sama sama kuat tapi di belakang mereka ada bantuan datang dari musuh.

Perang berlangsung begitu lama sampai beberapa jendral angkatan perang mereka terbunuh di medan perang.

" baginda Raja saya datang untuk melaporkan. " ucap pelayan dari kerajaan Iblis.

"Silakan apa yang ingin kamu beritahu. " kata Raja Iblis.

" Di kerajaan Burpalingga sedang terjadi perang besar hamba baru dapat kabar dari orang orang pendatang. "

" Kalau siap kan beberapa pasukan untuk membantu kerajaan Burpalingga. " ucap Raja Iblis.

Mereka langsung berangkat dalam dua hari sampai di tempat perbatasan kerajaan Burpalingga mereka di hadang oleh pasukan gabungan dari kerajaan Dewi Salju dan kerajaan Dewa Yaksa.

" Semua nya siap berperang. " kata jendral dari kerajaan Iblis.

Perang semakin sengit dua tiga pasukan itu membuat semua badai bertebaran di mana, tanah bergetar seperti terjadi gempa.

Di sisi lain Iskandar terluka akibat kena tombak dan bantu oleh dan di bantu oleh teman nya, di dalam istana dua putra nya sambil sekarat dan tidak bisa terolong. Salmi merasa tenaganya terkuras dan tidak bisa lagi bertahan.

Sedangkan Reni memerintahkan semua orang untuk meninggal kerajaan ini karena kondisi mereka semakin terancam. Kalau mereka tidak bertindak maka musnahlah mereka.

Hanya jalan satu satu nya untuk pergi dari tempat itu dan menyelamatkan diri dari ancaman.

Prajurit dari luar istana semakin berkurang dan tersisa jendral Maulana dan Ideris dan bersama bala tentara nya berjuang sampai akhir. Raja Agung sangat sedih melihat perjuangan mereka untuk mempertahankan kerajaan.

Dia ingin ikut berperang melawan melawan musuh tapi di hadang oleh beberapa orang untuk tinggal tempat ini.

Satu orang jendral berlari menghampiri mereka untuk segera meninggalkan tempat ini karena musuh sangat kuat. Tidak seperti tahun lalu.

Ada dari setengah untuk tinggal, mereka adalah asukan dalam istana sedangkan orang tua dan anak anak mereka pergi meninggalkan istana.

" Bibi aku akan di sini untuk merawat prajurit yang terluka bersama teman-teman lainnya " ucap Salmi.

" Tidak kamu harus ikut kami, kita sudah kalah dan tidak bisa lagi bertahan di sini." ucap Reni.

" Tenang saja aku akan baik-baik saja mereka pasti membutuhkan kami sebagai perawat. " kata Salmi.

"Baiklah jaga diri kalian baik-baik hati hati kalau terjadi apa apa cepat kembali dengan selamat. " ucap Reni.

" Mundur-mundur semua prajurit siap bertahan di dalam area istana. " ucap Iskandar.

" Tuan musuh semakin besar kita tidak bisa lagi menghadapi musuh sebesar ini. " icap Maulana.

" Di mana jendral Ideris? " ucap Iskandar.

Dia.. Dia. Telah terbunuh Tuan. " ujar Jendral Maulana.

Mendengar kematian para jendral mereka mereka langsung mundur dan berlari menujuh ke arah barat supaya mereka tidak bersama dengan orang orang lain.

Sedangkan di area perbatasan Raja Iblis tidak mampu memukul mundur musuh karena mereka telah berhadapan dengan dua orang terkuat di muka bumi yaitu Guru Yolan dan Ketua Mosan.

Kekuatan mereka sudah melampaui dengan kekuatan Dewa Moyang terdahulu, dan mempunyai serbuk bunga inti sari. Yang bisa memperkuat tubuh naik level puncak alam semesta.

Mereka kembali dan tidak bisa lagi membantu kerajaan Burpalingga setelah mendengar bahwa kerajaan Burpalingga sudah hancur dan berhasil di duduk oleh musuh.

Mendengar hal itu dia sangat sedih dan gagal untuk membantu, tapi dia bersyukur kalau pusaka itu belum di miliki oleh mereka , dia tidak tahu kemana perginya pemuda itu sampai dia tidak ada di dalam istana.

Di perjalannya Reni sambil melihat ke arah belakang untuk menunggu yang lain datang, tapi tidak ada satupun yang muncul, merasakan kehilangan suaminya dan juga menantunya apa lagi anaknya belum kembali.

Di atas gerobak yang di tonda oleh beberapa orang membuat mereka sangat sedih telah gugurnya dua orang putra dari Raja Agung.

Reni langsung menghampiri Ayahmya dan menangis sambil memeluk Ayahnya yang telah berusaha melawan musuh demi kerajaan.

Sedangkan Kakeknya Raja Agung tertunduk merasa sakit dan kepedihan telah pergi nya dua putranya itu.

Melihat kematian ayahnya dan juga pamanya, satu saat nanti dia akan menunggu Rangga yang membalas dendam mereka, karena satu satunya anaknya lah yang bisa membunuh mereka.

Di dalam istana beberapa prajurit dan Iskandar tertangkap dari perjalanan dan di interogasi dan membuat tubuh nya banyak luka-luka .

Di mana kah Salmi dan teman teman nya yang lain, Apakah mereka telah di tangkap atau tidak. Sebenarnya mereka telah di melarikan diri saat semua musuh mendobrak pintu itu, untung saja mereka dengan cepat melarikan diri meninggal kam istana.

" Kemarilah aku ada sesuatu ingin ku berikan kepadamu. " ucap Julia.

" Apa itu. "

" Bagus tidak. "

" Wah.. Bagaimana kamu melakukan nya. " jawab Rangga.

Mereka bertiga sambil membakar ikan yang di tangkap oleh nelayan di pantai, sambil menikmati makanan. Kakek tua itu datang bertemu dengan Rangga.

Mereka mencari beberapa tempat untuk berdua, dan Kakek tua itu langsung memberitahu Rangga untuk berhati-hati, karena ada mata-mata dari seseorang yang sedang mengincar pusaka itu. Rangga mengerti dan berusaha untuk hati-hati.

" Kalau begitu aku pergi dulu anak mudah." ucap Kakek tua itu.

" Terima kasih Kek sudah memberi tahu ku. "

Rangga kembali ke dalam kamar sambil melihat dua gadis itu, mereka sudah tidur Rangga langsung keluar menujuh ke pantai melihat ombak yang begitu deras.

Semoga mereka di sana baik-baik saja" ucap Rangga dalam hati.

Di sebuah hutan semua orang istirahat sambil bersembunyi untuk waspada serangan dari para musuh, di dalam kemah Raja Agung bersama pasukan lain untuk berencana kan perang secara total apa lagi tersisa 500 pasukan yang ikut mengawal Raja Agung.

" Sekarang berpikir lah ikut bersama ku untuk merebut kembali kota kita apa kalian tinggal di sini untuk menjadi prajurit biasa? " ucap Raja Sendar.

Kami siap berperang bersama mu Sang Raja. " semua pasukan berteriak untuk siap perang sampai mati.

Mendengar sorakan dari dalam tenda dan luar tenda semua orang menangis dengan senang melihat seseorang yang mereka cintai dan sayangi akan pergi.

Semua pasukan kembali ke tempat mereka masing masing untuk terakhir kali nya bersama istrinya atau orang tuanya dan juga anak-anaknya untuk perpisahan terakhir.

" Sayang kalau tidak ada tolong carilah pengganti untuk menjaga mu dan anak kita. " ucap dari prajurit kepada istri nya.

Tangisan membuat mereka akan kehilangan seseorang yang mereka cintai, tangisan juga membuat mereka sangat bahagia kepada orang-yang membela keadilan merebut kembali hak mereka.

Betapa sakit nya di tinggal seseorang yang di cintai, inilah merupakan suatu perpisahan terakhir oleh sang prajurit sejati dengan orang yang mereka cintai.

" Kakek, Jangan tinggal kan kami, siapa lagi yang akan menolong kami di sini? " kata Reni.

" Kamu tenang lah cucuku, aku akan pulang saat nanti untuk merebut kembali kerajaan kita. " jawab Raja Agung.

Sebuah pesan datang dari burung gagak merah, membawah surat dari kerajaan Iblis.

" Apa yang terjadi. " ucap Reni.

" Ini surat dari kerajaan Iblis." ucap Raja Agung.

" Tuan seperti nya ada bantuan makanan! " ucap salah satu prajurit.

" Baguslah, ayo ikut aku ke sana. "

Sampai di perjalan ada dua gerobak yang mengangkut barang makanan dan di tambah lagi sebuah tikar. Penjaga tadi langsung ketemu dengan Raja Agung.

" Salam hormat, hamba dari utusan kerajaan Iblis ingin meminta kepada tuan karena tidak bisa menerobos pertahanan di perbatasan. " ucap utusan itu.

" Tidak apa apa kami juga sangat berterimakasih atas kebaikan Raja Iblis. " jawab Raja Agung.

Setelah semua nya selesai mereka kembali ke tempat penginapan mereka, di dalam hutan yang begitu gelap membuat mereka selalu wapada.

Semua makanan pun di bagi ini hari pertama untuk prajurit bersenang senang. Besok adalah hari pertempuran terakhir mereka.

Di sebelah hutan barat Salmi bersama teman temannya dan juga lima prajurit istirahat di dalam hutan, mereka selalu waspada dan berjaga jaga di sekitar mereka.

" Kakak, apa yang harus kita lakukan."ucap salah satu pelayan.

" Aku tidak tahu, kita berpisah dengan rombongan lain dan sampai tersesat di sini. "

" Nona kami akan pergi mencari beberapa makanan. " ucap salah satu prajurit.

" Pergilah dan berhati hati di jalan. " jawab Salmi.

" Baik Nona. "

Di dalam istana Dewa Yaksa bersama dua tiga orang terkeuat sedang membicarakan mengenai pusaka itu. Mereka ingin merebut benda yang ada di tangan Rangga.

Dewi Salju muncul membahas mengenai Kerajaan Burpalingga akan di ganti dengan pusat tiga kekuasaan atau di sebut kerajaan Tritiganda.

Semua langsung setujuh mengenai siapa yang menjadi pemimpin mereka sepakat tiga orang bisa duduk di atas kursi Raja.

Keesokan harinya mereka sepakat untuk mengadakan perayaan besar-besaran, atas kemenangan mereka melawan Kerajaan Burpalingga dan berhasil menduduki istana itu.

Kesepakatan di adakan dan semua orang mulai, mambangun kejutan besar di dalam istana kerajaan Burpalingga.

Keesokan paginya adalah pagi yang sangat indah, suara burung menghiasi di dalam hutan,embun membasahi daunan dan rumput.

Semua prajurit sudah siap dan berkumpul di dekat tenda Raja Agung, walaupun sedikit mereka tidak menyerah sedikit pun.

Di Desa Embun Rangga terbangun melihat gurunya sudah ada di dekatnya, dia ingin Rangga cepat selesai tugasnya dan kembali ke kerajaan Burpalingga.

Di kerajaan akan terjadi kekalahan mutlak dan binasa, akan terhapus di dalam peta.

" Guru, kenapa kita tidak suruh orang untuk menyelidiki itu. " tanya Rangga.

" Kalau begitu perintahkan orang tua itu untuk pergi kesana. " ucap Perempuan misterius.

" Baiklah."

Rangga bertemu dengan orang tua itu sambil memberikan sebuah perintah dan surat untuk nya, karena akan terjadi perang akhir dari kerajaan Burpalingga.

" Baiklah aku akan kesana. " ucap kakek tua itu. Di sampingnya ada seorang laki laki yang seumuran dengan nya, membuat Rangga. Tersenyum.

Orang tua itu langsung pergi bersama anak mudah itu sampai di perjalanan dalam lima jam mereka bertemu gerombolan di dalam hutan, mereka adalah Salmi dan anak buahnya.

Mendengar kejadian itu kakek tua langsung segera berangkat dan di ikut Salmi dengan ysng lain.

" Rangga, cepat pulang kami membutuhkan mu. " ucap Salmi

" Tenang saja dia akan kembali. " ucap pemuda itu.

" Kami di perintahkan oleh nya untuk pergi melihat kerajaan Burpalingga, mala terjadi seperti juga. " ucap kakek tua itu.

" Iya, kami di serbu dengan dua kerajaan dan pasukan Bar-bar. " kata Salmi.

Sampai di perbatasan kerajaan Burpalingga di area itu ada sebuah dinding formasi yang susah di tembus oleh siapa siapa.

" Seperti ini adalah dinding formasi frontal tingkat atas. " ucap pemuda itu.

" Iya itu adalah teknik pertahanan area sangat kuat. "

" Jadi bagaimana kita akan masuk kesana? " ucap Salmi.

Di dalam hutan tiba tiba datang pasukan dengan ratusan orang prajurit yang di tempat itu, mereka langsung bertemu dengan Salmi.

Semua orang merasa senang melihat mereka baik baik saja, tidak lama tatapan dari dua orang tua ini sangat sadis seperti nya ada dendam di antara mereka.

" Sudah lama tidak bertemu saudara ku. "ucap Raja Agung.

Hahaha... Sang Raja Agung, aku kira kamu sudah meninggal.

" Hm.. Kamu senang kalau aku sudah tidak ada di bumi ini lagi. "

" Seperti nya kerajaan mu telah di ambil orang lain. " ucap kakek tua itu.

" Ada kejadian di dalam istana jadi aku tidak bisa menebak mereka. "

" Kenapa kamu bisa ada di sini dan bersama orang orang ku? " sambung Raja Agung.

" Aku bertemu dengan mereka di hutan dan aku kesini di perintahkan oleh anak mudah bernama Rangga. " ucap Kakek tua.

" Apa? Ceceku telah memerintahkan kamu untuk ke sini? "

" Iya, itu benar. " jawab kakek itu.

Selesai berbicara mereka mereka berhenti melihat tumpukan prajurit yang telah mati dalam pertempuran itu, melihat semua pasukan lain telah gugur kesedihan tidak terlepas dari benak mereka.

Selalu terbayang di dalam ingatan mereka semakin bertambah ingin membalas dendam atas kejadian itu.

" Seperti nya ini tidak bisa menerobos ke dalam. " ucap Raja Agung.

" Itu benar, di dalam ada orang sangat hebat. " ucap pemuda itu.

" Bagaimana kalau kita susun rencana besok, untuk mengumpulkan kekuatan! " kata Kakek tua.

Mereka pun kembali ke markas meteka untuk menyusun ulang rencana baru, sampai di tenda, mereka berbincang mengenai seorang Gadis siluman itu.

Mendengar itu Raja Agung bisa dengan mudah mempunyai kekuatan benteng yang kuat untuk masa depan.

Apa lagi Gadis siluman itu sudah berada di tangan Rangga kalau di gabungkan akan menjadi kekuatan yang sangat besar.