PERNIKAHAN HANGAT

Sebuah mahar saja secara sah telah di terima pihak perempuan dengan sangat baik, mulai hari ini hingga beberapa hari kedepan saat upacara pernikahan di gelar, hingga habis usia, tuan muda-lah yang akan menjadi pemilik hidup gadis itu. Seutuhnya. Janji suci pernikahan mengikatnya demikian.

Hanya tersisa beberapa hari lagi hingga akhirnya gadis itu resmi menjadi istri dari tuan mudanya.

"Baiklah nyonya semua sudah selesai ... saya permisi dulu." ucap Alister undur diri.

"Tuan tidak minum dulu?"

"Tidak, terimakasih ... saya tidak haus."

Ibu segera berdiri saat Alister mau beranjak, dan saling mengangguk hormat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari pun berlalu, tepat pada hari ini sebuah gedung megah sudah terhias dengan mewah. Paduan warna putih, biru, merah, dan gold membuat orang-orang yang hadir di pernikahan itu menjadi terpana.

Kesan mewah sebuah pernikahan putra nomor satu di kota, pria yang menjadi dambaan setiap gadis dan tentu saja menjadi hari patah hati se-Negera mengingat betapa pria itu sangat di puja oleh kaum hawa.

Pagi ini di kediaman Embun, dia tengah dipersiapkan untuk tampil bak bidadari, bukan, bukan seperti bidadari. Namun seperti Cinderella.

Bidadari dan Cinderella memang sama-sama cantik, akan tetapi arti dibalik julukan itu sangatlah berbeda.

Embun adalah seorang Cinderella yang dibeli secara tidak langsung oleh tuan muda Rendra, pria itu mengangkat derajat hidup mereka yang tadinya bukan siapa-siapa lalu mendadak menjadi seseorang yang hidup bergelimangan harta, super sekali.

Embun merasa sedikit pusing dan tak nyaman, pagi ini dirinya tengah di make over oleh MUA ternama, "Nona, tolong jangan menangis lagi, atau make-up-nya akan hancur."

Seorang MUA kelas internasional yang diketahui bernama Grace itu mencoba untuk merapikan makeup di wajah Embun.

"Maaf," sedih terdengar, hanya itu satu kalimat yang keluar dari mulutnya. Tidak tahu lagi harus berkata apa, semua bayangan hidupnya, dulu, kini perlahan hilang dari memorinya.

Sebentar lagi dia akan memasuki rumah tangga yang mana hanya akan menjadikannya sebuah hiasan rumah tangga dan pelengkap seratus belaka, dia akan menjadi seorang istri yang tidak benar-benar menjadikan nya seorang "Istri"!

Menjadi pelengkap status seorang tuan muda yang telah menikah, tidak tahu kehidupan pernikahan seperti apa yang akan ia lalui nanti, dalam hitungan jam dan dimulai dari sekarang.

Hampir satu setengah jam make over dan lihatlah hasilnya dia menjelma menjadi Cinderella yang begitu cantik, semua akan bertanya siapa dia? Jika menjawab dia adalah Embun Larasati, apakah ada yang percaya? Maka jawabannya tentu saja Tidak!

Balutan makeup dari tangan professional membuatnya menjadi sulit untuk dikenali, orang-orang hanya akan beranggapan jika wanita yang menikah dengan Alvarendra Raymond Wilson itu adalah seseorang yang memang pantas bersanding dengan nya.

Embun memakai gaun Ball Gown untuk acara upacara pernikahannya, dan di acara pesta resepsi nanti dia akan menggunakan A-Line dress dengan warna yang senada dengan kulit nya.

Pintu kamarnya terbuka di depan pintu ada dua orang pelayan utusan keluarga Wilson yang dikirim untuk membantunya.

Wajah mereka sampai merona merah karena begitu terpana saat menatap wajah calon nona muda, bersamaan kedua pelayan itu memberikannya bow.

"Selamat pagi, nona muda... kami datang untuk menjemput nona menuju gedung pernikahan."