NovelToon NovelToon
Jodoh Tak Terduga : Ketika Gadis SMA Dan CEO Dingin Bersatu

Jodoh Tak Terduga : Ketika Gadis SMA Dan CEO Dingin Bersatu

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yp_22

•Sinopsis

Bagaimana jika dua insan yang tak saling kenal di satukan dalam sebuah ikatan pernikahan?

Keduanya hanya beberapa kali bertemu di acara-acara tertentu. Dan pada akhirnya mereka harus terbiasa bersama tanpa adanya sebuah rasa.

Tak terbersit di benak mereka, bahwa keduanya akan terikat oleh sebuah janji suci yang di ucapkan sang pria di depan para saksi.

Akankah keduanya bertahan hingga akhir? Atau malah berhenti di tengah jalan karena rasa cinta yang tak kunjung hadir?

Penasaran sama endingnya? Yuk ikutin ceritanya!..
Happy reading :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yp_22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Kenapa kamu tidak membalas perkataan Ayah? Apakah dugaan Ayah benar, bahwa kamu masih belum mengikhlaskan kepergian perempuan itu?" Schumacher bertanya dengan tegas saat Michael tak kunjung mengeluarkan suara nya barang sedikitpun.

Michael yang awalnya tertunduk memandangi lantai, mendongak melihat wajah Schumacher.

"Ayah tenang saja, walaupun aku belum sepenuhnya melupakan dia, tapi aku tidak akan membiarkan pernikahan ku hancur hanya karena hal ini" jawab Michael mencoba tenang, walaupun dalam hatinya kini bergemuruh dengan perasaan gelisah yang melandanya.

"Tugasmu bukan hanya mempertahankan pernikahan, tapi juga membuat keluarga yang harmonis. Kamu harus belajar untuk mencintai Viona!" Tegas Schumacher.

"Aku akan mencobanya. Tapi aku tidak akan berjanji untuk hal itu. Karena aku tidak bisa menentukan hatiku supaya jatuh cinta pada seseorang."

\=°°°•°°°\=

Tok... Tok... Tok...

Ceklek.

Suara ketukan pintu yang di iringi oleh suara pintu yang fi buka.

Terlihat seorang wanita dengan anggun nya memasuki kamar yang di dominasi oleh warna putih. Setelah ia masuk ke dalam kamar tersebut, wanita itu pun berbalik untuk menutup pintunya kembali dengan perlahan agar tidak menimbulkan keributan.

Ia kembali berbalik, kedua sudut bibirnya terangkat saat melihat sosok lain yang kini tengah berbaring nyaman di atas tanjang king size dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

Dengan perlahan ia mendekati ranjang yang berada di tengah ruangan. Ia duduk di sebelah sosok yang masih setia memejamkan matanya karena memang jam baru menunjukkan pukul empat subuh.

Perlahan tangan nya terangkat mengelus lembut kepala sosok gadis di hadapannya.

"Sayang.. bangun yuk, bentar lagi MUA nya dateng" ucap wanita tersebut dengan suara lembutnya.

Yap, kalian benar. Wanita tersebut adalah Amora yang kini tengah membangunkan Viona agar segera mandi. Karena sebentar lagi tim MUA yang di booking oleh keluarga nya akan segera tiba.

Amora terus berkata dengan lembut membangunkan sang putri tidur yang masih betah berada di alam mimpinya

"Viona, sayang.. bangun nak." Amora memanggil untuk yang ke sekian kalinya.

Namun hasilnya tetap sama, panggilan Amora hanya di balas gumaman tak jelas yang keluar dari bibir Viona.

"Viona, ayo bangun  sebentar lagi MUA yang akan mendandani kamu akan datang. Kamu gak lupa kan kalo hari ini adalah hari pernikahan kamu?" Ucap Amora dengan pelan.

Viona yang samar-samar mendengar ucapan Amora segera membuka matanya walaupun tak sepenuhnya terbuka.

"Apaan sih Mah. Becandanya gak lucu" ujar Viona dengan suara serak khas bangun tidur tanpa mengubah posisinya yang masih terbaring miring di atas ranjang.

"Siapa yang becanda sih sayang? Mamah serius loh, ayo bangun dan mandi" balas Amora sembari menarik tangan Viona untuk segera bangun.

Viona mencoba mencerna setiap kata yang di ucapakan oleh Amora. Seketika matanya terbuka dengan sempurna saat mengingat perjodohannya dengan Michael.

"Ih Mah.. aku belum siap, aku kabur aja ya?" Ucap Viona tiba-tiba dengan raut wajah memelas memandang Amora.

Amora yang mendengar ucapan Viona segera memberikan delikan mautnya pada Viona sebagai balasan dari ucapan Viona.

"Ngaco kamu. Mau bikin mamah sama papah gak punya muka lagi di depan keluarga besar? Udah ah sana mandi. Tiga puluh menit lagi mamah ke sini, kalo kamu masih belum selesai mandi juga, mamah yang bakal mandiin kamu." Ucap Amora memberikan ancaman.

"Jangan pernah berpikir untuk kabur dari pernikahan kamu. Jika itu terjadi, mamah pastiin, kamu gak bakal bisa masuk ke rumah ini lagi." Lanjutnya dengan nada bersungguh-sungguh.

Tanpa menunggu Viona mengeluarkan suaranya, Amora segera bangkit dari duduknya dan berjalan menuju keluar kamar.

"Serius nih gue nikah? Sama Om Mic? Wah.. gue nikah ama Om-om" Viona bergumam dengan lirih.

Ia melamun sejenak memikirkan bagaimana kehidupannya setelah hari ini.

Namun saat sedang asyik melamun, ia teringat akan ancaman yang di lontarkan oleh Amora saat menyuruhnya mandi.

"Yang bener aja, udah segede gini mau di mandiin" gerutu Viona sambil menyingkap selimut nya dan segera turun dari ranjang walaupun enggan.

Sesampainya di kamar mandi, Viona memandangi tubuh nya sendiri di depan cermin wastafel.

"Beberapa jam kedepan, tubuh gue bukan cuma milik gue. Semua yang ada di gue, akan jadi miliknya Om Mic juga." Viona berbicara pada dirinya sendiri dengan wajah yang terlihat serius.

"Tapi.. gue belum siap di apa-apain.."

Wajah Viona yang awalnya terlihat serius, langsung berubah merengek saat melanjutkan ucapan nya barusan.

Viona terus bergumam sendiri di depan cermin wastafel, hingga akhirnya ia merasa bosan dan memutuskan untuk mandi. Takutnya kan Amora datang lagi ke kamarnya dan ia belum mandi.

Bisa-bisa di mandiin beneran gue.

Beberapa menit telah berlalu. Kini Viona sudah selesai mandi dan tengah mengeringkan rambut basahnya menggunakan hairdryer dengan hanya menggunakan kimono.

Ceklek.

Pintu seketika terbuka tanpa ada ketukan terlebih dahulu.

Viona segera menoleh untuk melihat siapa yang masuk kamarnya tanpa permisi. Akan ia pastikan untuk memberinya pelajaran jika itu bukan orang tuanya.

Di ambang pintu sana, terlihat Amora yang kini memandangnya dengan pandangan puas.

"Nah gitu dong. Jadi mamah gak perlu repot-repot mandiin kamu" ucap Amora sembari masuk ke dalam kamar Viona. Tak lupa ia juga menutup pintunya kembali.

"Kalo udah kering pakai baju, terus ke kamar mamah. Tim MUA udah nungguin di sana." Beritahu Amora.

"Iya Mah, bentar lagi" balas Viona tanpa menghentikan aktivitas nya.

"Mamah keluar dulu yah. Mamah tunggu di kamar" pamit Amora.

Viona hanya mengangguk sebagai respon.

\=°°°•°°°\=

Tok... Tok... Tok...

"Michael.. kamu udah bangun?"

Suara ketukan pintu di iringi suara Schumacher yang memanggilnya membuat Michael segera beranjak untuk membukakan pintu untuk sang Ayah.

"Udah kok Yah" jawab nya di hadapan Schumacher.

Schumacher segera menilai penampilan Michael yang memang sudah nampak rapi.

Kini anaknya itu berdiri dengan gagah di hadapan nya. Michael mengenakan celana bahan berwarna hitam dengan kemeja putih yang nampak pas melekat di tubuh kekarnya.  Michael tinggal mengenakan jasnya saja untuk menyempurnakan penampilan nya.

"Kamu ternyata tidak lupa dengan hari penting mu" ucap Schumacher sambil berjalan melewati Michael menuju ranjang putranya.

Michael mengikuti pergerakan Schumacher dengan matanya. Kemudian menutup pintu, dan ikut masuk ke kamarnya.

"Sekitar satu jam lagi kita berangkat" beritahu Schumacher ada Michael yang tengah mematut dirinya di depan cermin, merapikan rambutnya agar terlihat sempurna.

"Iya Yah" balas Michael.

Hening menyelimuti keduanya. Schumacher tampak menyusun setiap kata yang akan di ucapkan nya pada Michael.

"Michael" akhirnya sebuah panggilan bernada serius terlontar dari mulut Schumacher.

Michael menoleh, "kenapa Yah?" Tanyanya.

"Sini sebentar, ayah mau ngomong" pinta Schumacher.

Michael segera berjalan dan menarik kursi untuk duduk di hadapan Schumacher.

"Huh.. beberapa jam lagi kamu akan jafi seorang suami. Papah harap kamu bisa menjalani peran dengan baik, bukan karena terpaksa, tapi karena keinginan kamu dari hati. Lindungi Viona dengan sepenuh hati kamu, dan cobalah untuk membuka hati kamu untuk Viona. Walaupun kamu tidak bisa mengatur hati kamu, tapi papah yakin, rasa itu ada karena terbiasa. Biaskan untuk bergantung pada Viona" ucap Schumacher.

"Iya Yah, aku bakal jagain Viona. Bagaimana pun juga, Viona adalah tanggung jawab aku."

"Jika kalian ada masalah, tolong bicarakan dengan kepala dingin. Jangan pakai emosi, apalagi sampai kata yang mengakibatkan pernikahan kamu hancur."

"Aku sudah berpikir, aku tidak akan membuat pernikahan ku hancur. Walaupun pernikahan ini terjadi karena sebuah perjodohan, tapi aku mau menikah satu kali seumur hidup. Aku gak mau ngalamin kegagalan dalam rumah tangga."

"Baguslah. Dengan kamu berbicara begitu, berarti kamu ingin Viona menjadi pendamping di sisa hidupmu. Ayah gak akan merasa khawatir lagi dengan hubungan kalian."

"Ayah tenang aja. Kalaupun suatu hari terjadi masalah di dalam rumah tangga ku, aku gak akan pernah melepaskan hal yang udah menjadi milik aku, tidak terkecuali Viona—istri aku."′

"Ayah percaya sama kamu. Ya udah Ayah ke bawah dulu, nemuin yang lain. Kamu siap-siap, kalo udah mau berangkat nanti Ayah panggil."

"Iya Yah."

Schumacher segera keluar dari kamar Michael untuk menemui keluarga besarnya yang sedang berkumpul di ruangan utama mansion keluarga Schumacher.

Michael yang berada di kamar, hanya melamun di atas ranjang nya selepas kepergian sang Ayah.

"Halo adik tampan!"

Michael yang sedang asyik melamun, sontak terkejut mendengar teriakan Marcel yang membuka pintunya dengan tiba-tiba.

Michael melirik Marcel dengan sinis karena telah membuatnya kaget. Apalagi dengan panggilan yang selalu di lontarkan kaka nya itu untuk dirinya.

"Napa lo teriak-teriak?"

"Ah elah. Jangan galak-galak napa, gak kangen apa lo sama gue? Gue baru dateng tadi malam loh dari luar kota" ucap Marcel.

"Kagak! Budeg kuping gue kalo ada lo dirumah" balas Michael sinis.

"Ah elah.. gitu amat" keluh Marcel sambil mendudukkan dirinya pada ranjang milik Michael.

"Ngapain?" Michael bertanya dengan nada heran saat marcel memandanginya dengan serius.

"Bentar lagi lo ngucapin hal sakral, jangan sampe lo salah nyebut nama calon bini" ucap Marcel.

"Ya gak mungkin lah" balas Michael.

"Kalo misalkan lo salah nyebut nama, gue pastiin lo gak bakal hirup udara dengan tenang abis itu" ancam Marcel.

Michael memutar bola matanya malas, "gak bakal!"

Hening menyelimuti keduanya, Michael yang merasa bisan akhirnya berdiri dan mengambil jasnya untuk ia kenakan.

Marcel melihat jam tangannya, sepuluh menit lagi mereka akan berangkat. Mereka berdua seharusnya sudah turun untuk bersiap.

Marcel berdiri dan menghampiri Michael lalu menepuk pundak sang adik.

"Gue tau karakter Lo, lo gak akan ngelepas hal yang udah ada di dalam genggaman lo. Jadi gue harap lo juga gak bakal ngelepas Viona suatu hari nanti, apapun yang terjadi" ucapnya tiba-tiba.

Michael menoleh ke arah Marcel dengan senyuman yang jarang ia perlihatkan.

"Lo tenang aja. Gue bakal serius jalanin pernikahan ini, gue gak mau gagal dalam hal rumah tangga" balas Michael tenang.

Marcel tersenyum lalu mengangguk, pertanda bahwa ia percaya pada Michael.

"Bentar lagi kita berangkat ke rumahnya calon istri lo. Kita ke bawah yuk " ajak Marcel.

Michael mengangguk mengiyakan.

Keduanya pun turun ke lantai paling bawah untuk menemui seluruh keluarga besar yang akan ikut mengantarkan Michael menuju rumah mempelai wanita.

Sesampainya di bawah, ternyata seluruh keluarga sudah bersiap untuk memasuki mobil, tinggal menunggu Marcel dan Michael saja.

"Ayo, kita berangkat sekarang" Schumacher memberi instruksi.

Marcel dan Michael segera memasuki mobil yan sudah di hias. Mobil tersebut di khususkan untuk mempelai pria beserta keluarga inti.

Belasan mobil pun tampak mulai berjalan meninggalkan kediaman Schumacher menuju kediaman mempelai wanita dengan mobil Michael memimpin jalan.

____________

Warning!

Jangan lupa tinggalin jejak kalian hhii

1
Chipmunks
Jalan ceritanya bikin penasaran
Aono Morimiya
Aku bisa baca terus sampe malem nih, gak bosan sama sekali!
Linda Ruiz Owo
Suka sejak awal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!