Aletta seorang gadis cantik primadona SMANSA dan periang yang berusia 18 tahun masih duduk di sekolah SMA kelas 3 terpaksa menikah paksa karena wasiat dari almarhum sang ayah.
ia menikah dengan pria tampan nan dingin bernama Lucien Bryan yang berusia 25 tahun. seorang kapten pilot yang ber kharisma dan sudah memiliki kekasih.
bagaimana kisah kehidupan rumah tangga aletta. yuk simak ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom beauty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Regan
bel istirahat berbunyi. para murid sudah berhamburan keluar kelas. letta, mona dan Amoy berjalan keluar dengan santai menuju kantin.
setelah sampai dikantin, mereka melihat semua meja sudah penuh. hanya tersisa satu meja di pojokan milik regan dkk.
" yah... penuh semua Moy. kita duduk dimana?, " keluh Mona dengan wajah cemberut. padahal ia sudah sangat lapar dan ingin segera mencari makan.
"cuma ada sisa milik Regan. kita kesana aja, " ajak Letta pada Mona dan Amoy.
"ya udah ayuk lah. kalau ada apa-apa lu tanggung jawab ya. secara mereka terkenal arrogant, dingin dan sombong, " cibir Amoy. terus terang ia merasa was-was duduk dengan kelompoknya Regan.
"hmm..., tapi tidak denganku, mungkin. " sahut Letta dengan menampilkan senyum tipisnya. mereka pun berjalan mendekati meja Regan.
"Re... boleh kami duduk disini, " Letta ijin pada pemilik meja.
"silahkan, " jawab Regan lembut seraya memainkan gawainya.
"sini duduk dede' emess, " jawab salah satu teman Regan menepuk-nepuk kursi di sebelahnya.
Letta, Mona dan Amoy duduk di depan Regan dkk. Regan sesekali melirik Letta melalui ujung matanya.
"gue traktir ya, " seru Regan menatap iris bening letta.
dan hanya diangguki saja oleh Letta.
"bro, pesen makan buat mereka, " titah Regan dengan wajah datar. Regan adalah ketua di genk mereka.
"siap bos, " jawab salah satu anggota. ia berdiri kemudian menatap Letta dkk secara bergantian. "kalian mau pesan apa? "
"mi ayam bakso, " seru Letta.
"bakso urat, " seru Amoy dengan cepat.
"nasi goreng complete, " seru Mona.
"minumnya? " tanya pemuda itu lagi.
"air mineral aja semuanya, " sahut Letta.
yang diangguki oleh pemuda tersebut. kemudian ia berjalan menuju stand makanan.
sementara para gadis-gadis yang berada disana memekik kesal karena Letta berhasil dekat dengan pria incaran mereka. begitu juga dengan fans garis keras Letta. mereka merasa cemburu dan hanya menatap idola mereka dari kejauhan.
Regan tak ambil pusing dengan selentingan di sekitarnya. ia menatap lekat wajah letta. wajah gadis yang selalu menghantuinya.
dia termasuk pria arrogant, dingin dan sombong tapi tidak untuk Letta. baginya mudah untuk mendapatkan wanita mana saja yang ia mau, tapi berbeda dengan Letta. ia gadis yang sulit untuk ditaklukkan.
"Letta... nanti pulang bareng yuk! " ajak Regan. ia mencoba melakukan pendekatan secara halus pada gadis yang telah menarik hatinya.
"sorry Re. gue bawa motor, " tolak Letta dengan halus.
"kita barengan aja, " ajaknya lagi.
"gue buru-buru, Re. maaf ya. "
"Khm "dehem Mona yang merasa heran. tak hanya Mona dan Amoy, para teman-teman Regan juga menatap heran. pasalnya pria itu sangat sulit didekati kaum hawa.
obrolan mereka terhenti karena makanan datang. mereka sudah memegang sendok masing-masing dan menyuapkan makanan mereka kedalam mulut.
Letta melahap makanannya dengan wajah imut dan tanpa malu-malu walau didepannya ia diperhatikan oleh Regan.
Regan menjulurkan tangannya dan mengusap ujung bibir Letta yang terdapat saus dengan ibu jarinya kemudian ia masukkan ke dalam mulutnya.
uhukk...
uhukk..
Letta membelalak kan mata. ia terkejut dengan aksi Regan. begitu juga dengan mona, Amoy dan kelompok genk nya Regan.
Regan yang panik melihat Letta tersedak langsung sigap. " minum!!" ujar Regan yang memberikan segelas juice jeruk miliknya yang belum ia minum.
Letta menyambar dan menyeruput sedotan dengan cepat. setelah dirasa lega, ia meletakkan kembali gelas juice yang sudah tinggal setengah itu.
"khm.. makasih Re.., tapi tolong jangan seperti itu lagi. malu sama mereka, " letta menunjuk teman-teman nya dengan dagunya. ia memandangi wajah wajah yang berada satu meja dengan nya. wajah mereka terlihat Shyok dengan aksi regan barusan.
"hum." regan mengangguk.
letta pun dengan cepat menghabiskan makannya. setelah itu dia bergegas pergi dari kantin seraya mengucapkan terima kasih pada Regan. meninggalkan Amoy dan mona yang menatap kebingungan.
"Ekhmm... Regan, makasih ya traktirannya. kita pergi dulu. bye, " Amoy beranjak dari kursi dengan wajah takut akan amarah Regan dengan perlakuan teman mereka. ia berjalan cepat seraya menarik lengan Mona keluar.
di lorong, Amoy misuh-misuh dengan wajah kesal. "sialan Letta. main pergi aja. lu lihat kan Mona, tadi wajah Regan langsung berubah dingin. "
" Letta numbalin kita sama Regan. ganteng sih ganteng tapi serem, cok. awas aja nanti kalau ketemu Letta. gue jewer telinganya. " Amoy ngedumel sepanjang jalan menuju kelas.
"gue bukan cok, gue mona, " mona menyela ucapan Amoy. ia memutar bola matanya kesal.
************
bel pulang sekolah telah berbunyi. para murid saru persatu meninggalkan kelas. begitu juga dengan mona, Amoy dan letta. mereka sudah berbaikan setelah tadi Amoy nge-reog tak henti-hentinya.
"ta... " sapa Regan yang tiba-tiba sudah berada dibelakangnya. ia mendekati Letta.
grepp
Regan sudah menggenggam jemari Letta.
Amoy dan mona pun melipir menjauh ke belakang. memberi kesempatan mereka berdua untuk berbicara.
"he'um? " Letta menoleh pada Regan. seakan dari tatapan mata nya letta mengatakan 'apaan pegang tangan gue' dan Regan yang paham dengan arti tatapan tajam Letta pun berkata, "nggak ada pengen megang aja. "
"apaan si lo. lepas Regan!"
"gak mau, " sahut Regan dengan wajah yang terlihat menggemaskan.
"gak malu lo dengan gelar pria dingin dan sombong tiba-tiba berubah jadi kucing imut," ejek Letta. ia menatap geram pada Regan.
"kalau gadisnya lo, gue rela jadi kucing imut, " sahut Regan dengan santai. tangan nya masih menggenggam jemari letta sedang satunya ia masukkan kedalam saku celana. mereka berjalan pelan menuju tempat parkir yang masih jauh.
sementara para gadis-gadis yang menatap kedekatan most wanted sekolah dengan primadona merasa kesal. ada juga yang cemburu dan ada juga yang mendukung mereka. begitu juga dengan fans nya aletta. mereka bergosip sepanjang jalan tanpa dihiraukan oleh Letta dan juga Regan.
Lettamasih berusaha melepaskan tangannya akhirnya menyerah. cekalan tangan Regan terlalu kencang.
"terserah lo deh, " sahut Letta malas.
"apa... lo cinta gue, " Regan menampilkan senyum manisnya yang hanya ditunjukkan oleh Letta seorang.
"sakit lo, " Letta menatap Regan dengan wajah kesal.
"iya.. sakit karena kamu. "
"sial!! " Letta tak bisa berkata-kata. dia paling benci digombali oleh pria. biasanya para pria yang sudah ia tolak akan mundur teratur tapi Regan berbeda. ia terlalu percaya diri bisa menaklukkan Aletta.
"jangan mengumpat, honey. " Regan masih saja merayu letta.
"REGAN'JING" Letta memaki Regan. ia berharap Regan marah dan melepaskan tangannya.
"ya..cantik, " sambung Regan tanpa merasa kesal sama sekali. ia malah menampilkan senyum tipisnya pada Letta.
'sialan Regan. gimana caranya aku bisa pergi. nyesel gue tadi milih makan satu meja sama Regan' batin letta frustasi.
letta pun memikirkan segala cara agar terbebas dari Regan. "ekhm... Regan, gue mau ke toilet sebentar. tangannya lepasin ya, " letta berkata dengan lembut. ia tak ingin Regan curiga.
Regan pun melepaskan cekalannya. setelah cekalan terlepas. Letta segera berlari kencang dengan jurus langkah seribu. meninggalkan Regan yang sudah menatap cengo karena berhasil dikelabui Letta yang sudah menjauh.
"ah... dia memang unik, " Regan melanjutkan kembali perjalanannya menuju parkiran.
sesampainya diparkiran, Regan mencari motor Sports Letta. "sudah tidak ada. secepat itu dia pergi. " ia mendesah kecewa. akhirnya regan menyalakan mesin motornya dan keluar dari gedung sekolah.
******************❤
😜 kacian deh, babang regan ditinggal kabur. wkwkwkwkwk🤣🤣
