NovelToon NovelToon
Laluna (Cinta Si Gadis Lugu)

Laluna (Cinta Si Gadis Lugu)

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Mertua Kejam / Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cintapertama
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: rizkysonia

"aku...aku hamil Rayan !!" teriak frustasi seorang gadis
" bagaimana bisa laa" kaget pemuda di depannya.

Laluna putri 19 tahun gadis desa yatim piatu yang tinggal bersama neneknya sejak kecil.
Rayyan Aditya 22 tahun mahasiswa semester akhir anak orang berada asal kota.
Alvino Mahendra 30 tahun CEO perusahaan besar AM grup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rizkysonia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Luna berdiri di depan terminal kecil itu dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Di tangannya ada tiket bus yang sudah diremas berkali-kali, dan di dadanya ada nama yang terus berputar tanpa henti — Rayyan. Udara pagi terasa lembap, aroma solar bercampur bau tanah basah setelah hujan semalam. Segalanya terasa asing, tapi juga begitu nyata.

Sambil menatap barisan bus yang berderet, Luna menarik napas panjang. Setiap kendaraan yang melintas terasa seperti membawa harapan dan ketakutan bersamaan. Ia tidak tahu apa yang akan ia temukan nanti — seseorang yang masih sama, atau berbeda

Saat bus yang ditumpanginya mulai bergerak, Luna memandangi jalanan yang perlahan menjauh dari pandangan. Rumah-rumah, pepohonan, dan sawah yang dilewati seolah berlari mundur, membawa pergi sebagian dari dirinya. Dalam diam, ia mengingat setiap kata terakhir yang Rayyan ucapkan sebelum menghilang tanpa kabar.

Luna bersandar di jendela, membiarkan matanya menatap langit yang berawan. Di antara keramaian penumpang lain, hatinya terasa sepi. Ia sadar, mungkin ini bukan perjalanan untuk menemukan seseorang, melainkan perjalanan untuk menemukan keberaniannya sendiri — keberanian untuk menghadapi kenyataan

Tiba-tiba tangannya ada yang menggenggam, Luna reflek menoleh dan betapa terkejutnya ia saat melihat nek Lasmi yang menatap iba kepada nya, sekarang ia sadar bahwa ia tak sendiri.

" kamu anak kuat nak, kamu anak hebat selepas apa kesalahan mu nenek tetap selalu ada untuk mu" ucap nek Lasmi menguatkan Luna

" terimakasih kasih nek, nenek selalu mengerti aku" mata Luna berkaca kaca

" kamu jangan sedih, ingat di perut mu sudah ada nyawa yang harus kamu pertahankan, walau nanti mereka tidak menerima nya, biar nenek yang merawat nya, kamu masih muda jalan mu masih panjang, jangan menyerah hanya karena ini... Oke!"

nek Lasmi tau kalau Luna sedang bingung bagaimana nanti tanggapan keluarga Rayyan

" ia nek .. Semoga kak Rayyan benar mau tanggung jawab ya nek"

" ya... Mudah-mudahan, kita berdoa saja ya "

" nek... Apa nenek pernah ke kota sebelum nya, seperti nya nenek sudah hapal jalan?"

" nenek dulu pernah kerja di kota, tapi setelah nikah sama kakek mu, dia nyuruh nenek berhenti kerja, karena kami berasal dari desa yang sama jadi setelah menikah kita memutuskan untuk tinggal di desa" nek Lasmi sengaja bercerita untuk menenangkan hati Luna, walau ia harus menggali kenangan bersama orang yang dicintai nya

" nenek kerja apa dikota, kok aku baru denger?" benar saja Luna begitu antusias mendengar kisah nenek nya itu

" dulu nenek kerja jadi pembantu, dan kebetulan majikan nenek baik jadi nenek bisa setiap bulan pulang kampung untuk menjenguk nenek buyut mu yang saat itu suka sakit sakitan, karena itu lah nenek ketemu dengan kakek mu yang sama bekerja di kota jadi kami selalu janjian saat akan berangkat atau pulang kampung" nek Lasmi tersenyum saat menceritakan kisah nya

" wah.. Keren sekali nek, terus kalau ibu dan ayah bagaimana mereka berjodoh nek?" Luna jadi penasaran tentang cerita orang tuanya, karena ini pertama kalinya nek Lasmi bercerita

degg... Nek Lasmi diam mendengar pertanyaan Luna, ia bingung harus menjawab bagaimana karena nek Lasmi sendiri tidak tau asal usul keluarga menantunya

" nenek kok diam? Ayo nek ceritakan tentang ayah dan ibu"

" hemm seperti nya Nenek ngantuk, lain kali saja ya ceritanya " nek lasmi pura-pura menguap dan langsung memejamkan matanya

"yah nenek aku kan jadi penasaran tentang Ayah dan ibu" melihat nenek nya tidur akhirnya Luna menyerah, padahal nek Lasmi tidak benar benar tidur

" sudahlah lain kali aku Akan menagih ceritanya ke nenek" Luna membalikkan tubuhnya menghadap jendela

perjalanan masih lama, Luna juga mencoba untuk terlelap.

...****************...

Sore itu, kota menyambut Luna dengan warna jingga yang perlahan pudar. Langit tampak seperti kanvas yang dicuci senja, memantulkan cahaya hangat di antara gedung-gedung tinggi. Udara yang berbeda, suara kendaraan yang ramai, dan langkah kecilnya di trotoar yang asing membuat hatinya campur aduk antara rindu dan harap. Untuk pertama kalinya, ia benar-benar asing di tempat yang begitu besar.

" ayo lun kita tanyakan alamat nya sama tukang ojek disana" ucap nek Lasmi menyadarkan Luna dari lamunnya

" permisi nak.. Apa tau alamat ini?" tanya nek Lasmi pada tukang ojek yang masih muda

" Ouh ini lumayan jauh nek, kalau siang bisa pake angkot kalau sore begini jarang ada angkutan lewat, ada sih angkutan tapi nenek harus nunggu lama" jelas tukang ojek itu

" Ouh begitu ya.. Kalau pake ojek bisa gak, tapi jangan mahal mahal ya?"

" baiklah nek mari saya antar, sama teman saya ya"

" terimakasih ya nak... Ayo lun kita kesana pake ojek aja keburu malam " keduanya pergi dengan ojek masing-masing.

" nek coba lihat lagi rumah nya no berapa? Ini sudah nyampe perumahan yang ada di alamat itu" setelah hampir sampai kang ojek kembali bertanya sama nek Lasmi

"no 17 nak"

" yang ini kayaknya nek.. Coba nenek cek dulu saya tungguin takut nya salah" keduanya berhenti di depan rumah dengan pagar tinggi

" gak usah di tungguin, seperti nya benar ini rumah nya, terimakasih ya" kata nek Lasmi sambil memberikan ongkos

" baiklah nek kita pamit ya"

"ia terimakasih nak"

" Luna coba kamu TLP lagi si Rayyan itu"

" belum bisa nek"

" baiklah ayo kita coba masuk"

.

.

.

"permisi... Assalamualaikum... " Luna teriak di luar pagar

" cari siapa dek?" satpam yang membukakan pagar

" apa benar ini rumah kak Rayyan?"

" di sini memang rumah nya den Rayyan, tapi beliau tidak ada di rumah" kata satpam menjelaskan

" Alhamdulillah... Benarkan nek ini rumah kak Rayyan " seru Luna pada nek Lasmi

" di rumah ini ada siapa dong pak?"

" ada tuan sama nyonya, sebentar saya panggilkan dulu... Kalau boleh tau nenek sama Ade nya siapa ya dan dari mana?"

" saya Lasmi dan ini cucu saya Luna.. Kami dari kampung mau bertemu dengan Rayyan "

" baiklah ayo masuk dulu, saya panggilkan nyonya sebentar " satpam itu mengijinkan mereka untuk masuk dan menunggu di teras rumah.

" semoga keluarga kak Rayyan menerima dia ya nek" ucap Luna pelan sambil mengusap perut nya yang masih rata

" semoga saja" jawab nek Lasmi tidak yakin karena melihat dari rumah nya saja sudah pasti orang kaya dan belum tentu mau menerima Luna juga janin nya.

.

.

.

...****************...

tak tak tak... Suara sandal berhak tinggi beradu dengan lantai, membuat jantung Luna berdetak lebih cepat, saat menoleh dia langsung beradu pandang dengan wanita parubaya yang masih cantik di usia nya yang tak muda lagi, di belakang nya juga berdiri laki-laki parubaya juga yang masih gagah walau rambut nya sudah beruban.

" ada perlu apa kalian cari anak saya?"

.

.

.

.

Bagaimana kisah Laluna selanjutnya...

Mohon maaf bila masih banyak typo nya...

Jangan lupa like dan komen dan vote biar author semangat ya😍😍🤗🤗

1
kalea rizuky
sosok alvino kok belom muncul
inchieungill
paling ceritanya klasik, Rayyannya accident, trus koma, paling banter mati.. 😆
Suanti: nanti yg salah kan luna, ibu meri kembali benci ke luna, gara2 luna ank nya rayyan kecelakaan 🤭
total 1 replies
Maryatul qibthiyyah
semangat author, sehat selalu ya, kalau berkenan mampir yuk🙏
Shoot2Kill
Thor, kapan update lagi?
Nia Sonia: mohon di tunggu ya ka☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!