NovelToon NovelToon
Menolak Miskin Di Dunia Lain

Menolak Miskin Di Dunia Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Bepergian untuk menjadi kaya / Harem / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: MuTaz

Aku yang selama ini gila kerjaan, saat ini juga akan angkat kaki dari dunia kerja untuk menikmati kekayaanku. Aku sudah menyia-nyiakan masa mudaku dan kini usiaku bahkan sudah 45 tahun namun masih belum menikah juga karena terlalu sibuk mencari harta.

"Aku sungguh menyesal hidup hanya mendekam di ruang operasi!" Seketika mataku berkunang-kunang lalu..

'Klap'.

"Argh... uangku! Hidup mewahku! Dimana kalian semua."

Untuk kelanjutannya, yuk ikuti perjalanan ku di dunia lain untuk mendapatkan kembali harta, tahta dan lelaki tampan.

Lelaki tampan manakah yang akan ku pilih dan lelaki tampan mana yang kalian pilih?



Info ~

Karya yang saya buat ini hanya untuk hiburan semata dan berdasar pada karangan imajinasi penulis MuTaz. Saya membagikan hasil karya ini agar pembaca bisa menikmatinya.

Selamat membaca.. dan salam kenal..

Terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MuTaz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertarungan Sengit

"Kak.. Kakak.. cepat! hiks-hiks.. binatang besar itu mendekat.. Sisi takut.." Tangis Sisi semakin pecah ketika melihat beruang mendekat sambil terus mengibaskan cakarnya.

Beberapa binatang ternak milik warga dan tubuh orang yang mati terpotong juga dimakan sekaligus, membuat darah bercecer di mana-mana.

Bau darah semakin menyengat membuat nafas semakin sesak.

'Brukk.'

"Sisi.." Ucap Liam lirih. Kami terkejut karena tiba-tiba Sisi jatuh pingsan.

'Groarrh'

Binatang buas lainnya nampak tambah bersemangat karena bau darah semakin menyengat. Begitupun dengan beruang hitam itu juga sangat bersemangat dan terus mengaum menunjukkan kegigihannya untuk berburu mangsanya. Dia berjalan lebih cepat dan tiba-tiba matanya melihat ke arahku.

"Kak.. apa Sisi baik-baik saja?" Tanya Liam sambil terus menjaga kesadarannya. Aku sangat salut pada Liam walaupun sudah banyak darahnya yang mengalir keluar, tapi dia masih bisa menahan rasa sakit dan menjaga kesadarannya sampai saat ini.

"Ya, dia hanya pingsan karena kesulitan bernafas. Bau darah sangat menyengat jika tidak terbiasa maka akan membuat orang merasa sangat pusing, mual, bahkan pingsan." Ucapku sambil melihat kondisi Sisi.

Beruang itu hampir sampai ke tempatku, jantungku semakin berdetak cepat.

'Slrutt.. jleb-jleb'

'Aughh.. Groarr'

Hujan anak panah berhasil mengenai beruang besar itu, namun tidak memberikan luka yang fatal.

'Sratt..crasz'

Seorang lelaki bertudung kepala menghadang jalan beruang hitam besar itu dengan menyerangnya menggunakan pedang.

"Lelaki bertud.., hah banyak sekali yang memakai tudung kepala?" Ucapku.

Aku kira hanya lelaki yang pernah aku temui saja yang memakai tudung kepala berwarna hitam seperti itu ternyata banyak sekali. Sekarang ada 6 orang yang sedang melawan beruang besar itu.

"Apa mereka dari Klan atau murid akademi?" Gumamku.

"Apa kalian tidak apa-apa nona?" Ucap salah satu lelaki bertudung kepala dengan wajah tertutup kain yang menghampiriku.

"Tidak, sekarang tolong bantu aku singkirkan reruntuhan ini." Ucapku masih terus memegangi bongkahan reruntuhan bangunan yang menindih Liam.

"Baik nona, silahkan anda menyingkir dulu barangkali anda terluka nanti." Lelaki itu membantuku mengangkatnya.

Dengan mudah bongkahan reruntuhan dia singkirkan menggunakan tenaganya yang begitu kuat.

"Woah.. keren sekali.." jeritku dalam hati.

Tubuh lelaki ini tampak kekar dibalut pakaian serba hitam.

"Tunggu jangan asal angkat dia." Aku menghentikan niat lelaki itu hendak mengangkat Liam dan membawanya ke tempat yang lebih aman.

"Ada apa nona?" Tanyanya bingung.

"Biar aku lihat dulu kondisinya, dia perlu pertolongan pertama. Jika kondisi kaki seperti ini, walaupun terlihat tidak ada yang patah tapi kita harus tetap hati-hati barangkali ada retakan di tulangnya." Jelasku sambil mengecek kondisi Liam dan memberikan pertolongan pertama.

Untung saja kakinya hanya bengkak dan terluka, tidak sampai retak ataupun patah tulang.

"Syukurlah dia baik-baik saja." Ucapku bernafas lega.

"Kemungkinan dia mempelajari seni beladiri karena jika orang biasa sudah pasti kakinya akan patah." Ucap lelaki bertudung kepala sambil membopong Liam.

Satu lagi lelaki bertudung menghampiri kami.

"Bagaimana kondisi di sini?" Ucapnya

"Baik-baik saja, kamu bawa gadis kecil itu." Ucap lelaki bertudung yang sedari awal bersamaku.

"Apa kamu tidak ikut dengan kami nona? Anda harus segera menyelamatkan diri." Ucapnya lagi.

"Em.. masih ada yang harus aku urus." Ucapku.

"Baiklah tetaplah berhati-hati." Kedua lelaki bertudung kepala itu pergi menjauh dengan sangat cepat.

Aku hendak melanjutkan perjalanan menuju benteng, aku khawatir dengan keberadaan Paman Guan dan yang lainnya.

'Groarr..'

Harimau besar malarikan diri menuju ke tempat beruang hitam berada. Pasukan bertudung yang semula menyerang harimau pun mengejar harimau itu. Mereka ada 5 orang dan sepertinya yang berlari di bagian paling depan itu pemimpinnya.

"Serang harimau itu, jangan biarkan dia melarikan diri lagi!"

"Siap Kapten!"

'Sratt-Crang-Kriekss'

'Bugh-Brakk'

"Argh.."

"Semuanya! tetap waspada pada serangannya itu."

"Jika kalian kalah sekarang, Pemimpin pasti akan mengejar kalian sampai ke alam baka dan tidak akan membiarkan kalian tenang di sana." Ucap kapten penyerang harimau.

"Huahh....!!" Ucapan Kapten itu nampaknya membuat bawahannya bersemangat lagi.

Tidak tau bagaimana sosok pemimpin yang dimaksud mereka, mungkin dia orang yang begitu mengerikkan sampai-sampai membuat bawahannya lebih memilih mati-matian melawan harimau itu.

'Khiekkk..'

'Ktoplak-ktoplak-ktoplak'

Dari kejauhan seseorang bertudung kepala sedang menunggangi kuda menuju ke arah kawanannya yang sedang bertarung melawan harimau dan beruang.

"Cepat kalahkan mereka brengsek! Pemimpin hampir tiba." Ucap salah seorang dari mereka.

"Bodoh, kamu pikir aku tidak berusaha sekuat tenagaku."

"Jangan banyak bacot, tenagaku sudah hampir habis melawan mereka sejak tadi tidak ada habisnya." Ucap lelaki bertudung lainnya sambil terus menyerang.

"Minggir kalian!" Ucap sang Kapten sambil melompat tinggi dan mengayunkan kapaknya.

'Sratttt crakkk'

Harimau itu berhasil dibunuh dengan satu serangan telak dari orang yang mereka sebut kapten.

'Khiekkk..'

Lelaki bertudung yang menunggang kuda tiba-tiba menghilang dari atas kudanya.

'Sratt Srattt.. Crakk Sleb.'

Dalam sekejap beruang besar itu tewas terpotong-potong. Ternyata lelaki bertudung kepala yang semula di atas kuda itu yang mengalahkan beruang besar.

"Hoahhh!! hidup Pemimpin!"

"Hidup Kapten!"

"Hidup!!!" Ucap mereka berbarengan. Mereka bersorak senang atas kemenangannya dan merasa bersemangat lagi saat melihat aksi keren dari kapten dan pemimpinnya saat membunuh harimau dan beruang dalam sekejap mata.

Aku merasa senang dan takjub juga melihat mereka saat melawan binatang buas itu.

Sebagian besar binatang buas sudah berhasil dikalahkan. Namun tetap saja kerugian atas apa yang sudah terjadi ini juga sangat besar.

Sekarang tinggal binatang buas yang masih berada di atas benteng yang belum dikalahkan.

Ada sekelompok monyet dan laba-laba besar.

Aku segera menuju ke arah benteng, di sana tampaknya banyak orang yang terluka.

"Rayna, kenapa kamu malah ke sini." Ucap Paman Akib memanggilku. Tangannya terluka terkena serangan binatang buas.

Aku segera menghampiri dan mengobatinya. Lukanya cukup dalam terdapat robekan di tangannya. Aku mengeluarkan perlatan medis yang sudah aku beli di toko sistem dengan menggunakan uang hasil penyelesaian misi permintaan.

Selesai aku jahit dan melilitkan perban, aku segera menolong orang lainnya yang terluka.

"Nak, bisakah kamu menolong Ketua penjaga kita. Dia terluka cukup parah." Ucap Paman Akib terlihat sedih.

"Siapa yang anda maksud Paman?" Tanyaku dengan suara bergetar karena khawatir.

"Tora, pergelangan tangannya seperti hampir terlepas. Saat menolongku, hiks-hiks.. aku takut sekali. Darahnya terus mengalir keluar." Tangis Paman Akib pecah. Air matanya mengalir deras karena rasa bersalahnya.

"Tidak apa-apa Paman, jangan menangis lagi. Aku akan segera menolongnya. Di mana Paman Tora berada?" Ucapku menenangkan Paman Akib.

"Di sana." Paman Akib menunjuk tenda darurat yang sengaja dibangun oleh Klan untuk merawat orang-orang yang terluka.

Aku segera berlari ke sana menyerahkan beberapa orang yang terluka ringan ke tenaga medis lainnya.

...----------------...

Sesampainya di tenda mataku mencari keberadaan Paman Tora, situasi di dalam tenda ternyata sangat memprihatinkan. Semua orang di sini benar-benar terluka parah. Penyebabnya bukan hanya karena serangan binatang buas, namun juga karena tertusuk kayu pondasi bangunan yang runtuh dan lainnya.

"Kenapa kamu ada di sini nak?" Tanya Paman Guan di belakangku. Kondisi Paman Guan tampak hanya luka ringan dan seluruh tubuhnya kotor terkena tanah, darah dan keringat.

"Aku mencari Paman Tora, Paman." Ucapku buru-buru.

"Ayo ikut aku, dia ada di paling pojok sana." Ucap Paman Guan berjalan memanduku menuju ke tempat Paman Tora berada.

"Rayna, nak. Kamu di sini?" Ucap Paman Tora lirih. Dia hampir hilang kesadaran karena darahnya yang terus keluar.

"Paman diam dulu, jangan banyak bergerak. Mungkin ini akan sedikit sakit. Tolong ditahan dulu ya Paman." Ucapku, air mataku menetes ke luar dari sela mataku. Aku tidak kuasa melihat Paman Tora yang masih bisa tersenyum di kondisinya saat ini.

Aku segera memberi pereda rasa nyeri dan membersihkan lukanya. Paman Tora dan Paman Guan hanya diam melihat apa yang sedang aku lakukan. Mereka seperti sudah menaruh semua kepercayaannya ke padaku.

Peralatan medis aku keluarkan dari penyimpanan sistem tanpa memperdulikan bagaimana reaksi mereka.

Aku berusaha menyatukan kembali tangan Paman Tora dengan segala kemampuanku.

1
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjit
Pecinta Gratisan
mantap💞 jiwa
Pecinta Gratisan
mantap💞 thor cerita nya💞
Pecinta Gratisan
wait and see🤭
Suzana Diro
hmmm dah macam j********
malas nak cakap cerita bagus tapi tolong jangan banyak adegan 18sx
tolong yang athor
jadi nak baca tidak syok kalau banyak sangat 18sxnya
/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Fransiska Husun
sudah punya kekuatan kok lemah sekali
Fransiska Husun
up up lagi
Fransiska Husun
up up lagi semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!