NovelToon NovelToon
My Bastard Mahapatih

My Bastard Mahapatih

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Dark romance dewasa.

Ayahnya yang seorang Adipati, difitnah dan seluruh keluarganya Kirana dibunuh. Kirana berhasil meloloskan diri dari maut bersama dayang kesayangannya yang bernama dayang Sumi. Di dalam pelariannya, Kirana singgah di Dukuh Seti dan Kirana secara tidak sengaja menyembuhkan seorang wanita di dukuh Seti. Wanita itu ternyata seorang ronggeng. Kirana akhirnya tinggal bersama ronggeng itu dan terpilih jadi ronggeng selanjutnya. Kirana terpaksa bersedia karena jika menjadi ronggeng dia diijinkan masuk ke pendopo agung. Dia ingin membunuh orang pertama yang memfitnah ayahnya dan orang itu tinggal di pendopo agung. Namun, dia justru dikejutkan dengan adanya penggerebekan dan dia menjadi tawanannya Mahapatih Lingga yang dingin dan kejam. Bagaimana nasib Kirana selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suara Serak

Lingga dengan sigap menangkap bakpao yang terlepas dari genggaman tangan Kamboja dan hampir jatuh ke lantai tenda yang terbuat dari papan tipis.

Lingga lalu meletakan bakpao itu di atas nampan di samping cangkir bliriknya dengan menatap tajam Kamboja dan menggeram, "Habiskan bakpao ini!"

Kamboja mendelik kaget ke Lingga lalu dia melepaskan pelukannya Mbok Nini dan menyemburkan, "Tidak mau!"

"Kalau kamu tidak ingin aku hukum secara militer karena sudah membuat onar di sini, maka habiskan bakpao ini!" Lingga menunjuk bakpao di atas nampan dan masih menghunus tatapan tajamnya ke Kamboja.

Wanita cantik yang merasa beruntung menjadi garwa ampilnya Pangeran Lingga itu kembali menyemburkan, "Aku tidak bisa memakannya karena bakpao itu sulit ditelan, Kanda. Siapa sih yang sudah membuat bakpao aneh begitu"

"Ini barak militer bukan restoran mewah para bangsawan, kau dengar itu?!" Mata Lingga melotot penuh amarah. Dia tersinggung ada orang yang menghina bakpao bikinannya Kirana.

Kamboja mengerjap kaget dan Lingga bergegas melanjutkan ucapannya, "Bahan yang ada di dapur umum tidak selengkap bahan yang ada di restoran mewah para bangsawan. Menurutku bakpao ini sudah sangat enak karena dibuat dengan bahan seadanya. Kamu pikir kamu bisa membuat bakpao seperti ini dengan bahan seadanya, hah?!"

"Ke.....kenapa Anda marah-marah terus sama saya, Kanda? Saya, hiks, hiks......" Kamboja meneteskan airmata dan tidak bisa melanjutkan ucapannya.

"Habiskan! Jangan buang-buang makanan!" Lingga menyipitkan matanya ke Kamboja sebagai tanda bahwa dia sangat serius dengan perintahnya. Dia tidak rela bakpao bikinannya Kirana dibuang percuma.

"Tapi, itu tidak enak, Kanda. Bakpao mana ada sekeras ini? Itu batu bukan bakpao, hiks, hiks" Kamboja mengerucutkan bibirnya ke bakpao yang ada di atas nampan dengan terus meneteskan airmata.

"Kalau tidak kamu makan kenapa kamu mengambilnya tadi? Tzk! Jadi berkurang satu, kan, bakpaonya, jadi habiskan! Aku tidak mau bakpao yang sudah dibuat dengan susah payah dibuang" Lingga kembali menggebrak meja.

Kamboja tersentak kaget dan sontak berkata, "I.....itu karena saya penasaran apa isi bungkusannya dan karena bentuknya bakpao, saya ambil. Saya suka bakpao. Kanda bahkan tidak tahu, kan, apa makanan kesukaannya saya, hiks, hiks.......Padahal kita menikah sudah cukup lama"

Perasaan bersalah menyentil hati Lingga. Pria itu kemudian berdiri sambil meraih bungkusan berisi bakpao bikinannya Kirana yang masih tersisa tiga dan berkata dengan sedikit lembut, "Kita menikah karena politik dan aku tidak pernah mencintai kamu, maaf"

Kamboja mengerjap kaget dan seketika itu juga isak tangisnya berhenti. Dia belum pernah mendengar suaminya mengatakan kata maaf.

"Habiskan bakpaonya jangan menatapku seperti itu!" Lingga mendengus kesal.

Karena suaminya mengatakan kata maaf dengan lembut, maka Kamboja mengambil bakpao yang ada di atas nampan lalu memakannya dengan cepat.

Lingga membalik cangkir tertelungkup yang belum ia pakai lalu mengisinya dengan air putih dan memberikannya ke Kamboja dengan canggung, "Minumlah!"

Kamboja tersenyum senang dan mau minum dari cangkir yang tadi ia katakan kotor. Dia mau minum dari cangkir itu karena suaminya yang memberikannya.

Kamboja meletakkan cangkir yang sudah kosong lalu mengusap bibirnya dengan sapu tangan dan berkata, "Terima kasih, Kanda. Saya sudah habiskan bakpaonya. Apakah itu tandanya Anda........."

Lingga kemudian bergegas pergi meninggalkan Kamboja sambil mendekap bungkusan berisi tiga bakpao dan berkata, "Dimas menunggu kamu di depan tenda. Kamu harus segera berangkat ke Ngayogyakarta Hadiningrat"

Kamboja berbalik badan dengan cepat lalu berlari dan memeluk pinggang Lingga dari arah belakang. "Ijinkan saya ikut Anda, Kanda. Saya sangat merindukan Anda. Kanda Jingga juga sangat merindukan Anda. Anda tidak pernah sejak menikahi saya dan Anda hanya menemani Kanda jingga selama satu tahun sejak pernikahan Anda dengan......" Kamboja mengehentikan ucapannya saat kedua tangannya dihempas kasar oleh suaminya.

Lingga mendengus kesal lalu berkata, "Jangan memelukku sembarangan tanpa ijin dariku!" Lalu pria tampan dan gagah itu melesat pergi dari dalam tendanya.

Kamboja yang tidak memiliki ilmu meringankan tubuh, tidak bisa mengejar Lingga. Wanita cantik itu hanya bisa menghela napas panjang dan kembali meneteskan airmata.

Mbok Nini memeluk junjungannya dan berkata, "Yang sabar nggih, Ndoro Putri. Panjenengane taksih bingung kalih perasaan nipun"

Kamboja membalas pelukan dayang setianya dan tangisannya semakin menjadi-jadi.

Hati wanita cantik itu terasa sangat perih setiap kali mengingat bahwa cintanya yang sangat dalam pada Pangeran Lingga hanya bertepuk sebelah tangan. Dia mencintai Lingga sejak Lingga berpacaran dengan sahabatnya dan Lingga mencampakkan sahabatnya setelah satu Minggu berpacaran. Sahabatnya yang sering membagikan kebahagiaan dan kesedihannya kala berpacaran dengan Pangeran Lingga, justru membuat Kamboja mencintai sosok Lingga. Dia kemudian meningkatkan kemampuannya agar bisa memenuhi syarat menjadi garwa ampilnya Lingga. Di saat dia akhirnya terpilih menjadi garwa ampilnya Lingga dan menikah dengan pesta yang sangat mewah, kebahagiaan Kamboja terbang tinggi hingga menyentuh awan putih seperti cintanya yang putih suci untuk Lingga seorang. Namun, kebahagiaan Kamboja hanya bertahan semalam karena di malam pernikahannya, Lingga pergi meninggalkannya ke perbatasan untuk pergi berperang menumpas pemberontakan dan sejak hari itu, Lingga tidak pernah pulang ke kediamannya. Kebahagiaan seketika berubah menjadi ratapan karena sejak malam pernikahan hingga detik ini, Lingga tidak pernah berada di sisinya.

Kamboja melangkah lesu di dalam rangkulannya Mbok Nini dan melangkah enggan mengikuti Dimas dengan wajah yang masih penuh airmata. Dimas kembali ke junjungannya saat putri Kamboja sudah masuk ke kereta kencana nan mewah.

Dimas menyiapkan kuda dan berteriak ke Kirana, "Anda naik kuda ini, Ndoro Putri! Ada pergantian rencana. Kita berangkat malam ini juga"

Kirana menganggukkan kepalanya dan tersenyum ke Dimas.

Namun, Lingga dengan cepat menarik Kirana ke kereta kudanya saat dia melihat gadis itu hendak melompat ke atas punggung kuda yang disiapkan oleh Dimas.

Dimas tercengang melihat junjungannya melemparkan Kirana ke dalam kereta kuda dan Kirana sontak memekik, "Ahhhh, sakit!" Saat punggungnya membentur lantai kereta kuda yang terbuat dari kayu jati tua.

Dimas akhirnya menaiki kuda yang awalnya dia siapkan untuk Kirana saat dia melihat junjungannya sudah melesat masuk ke dalam kereta kuda setelah melempar Kirana masuk ke dalam kereta kuda itu.

Lingga menangkup kedua pergelangan tangan Kirana lalu menarik gadis cantik itu agar duduk di bangku dan setelah itu dia mengikat kedua pergelangan tangan Kirana dengan kain selendang yang biasa Lingga pakai di pinggangnya saat dia diharuskan memakai ageman lengkap untuk menghadap raja secara dadakan.

Ada sisa kain yang menjuntai ke lantai kereta kuda dan Kirana sontak menaikkan kain yang menjuntai itu ke pangkuannya sambil berkata, "Sayang sekali kalau kain semahal ini kotor"

Lingga memajukan wajahnya ke wajah Kirana dan bertanya dengan alis bertaut, "Kamu lebih mengkhawatirkan kain yang menjuntai di lantai kereta kuda dan tidak khawatir dengan dengan tangan kamu yang aku ikat dengan tanganku ini?" Lingga mengangkat tangannya ke atas dan tangan Kirana otomatis terangkat ke atas.

Kirana menjawab dengan wajah santai, "Anda tidak akan menyakiti Anda. Anda hanya takut saya kabur, kan? Saya tidak akan kabur"

"Kamu percaya padaku?" Lingga semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Kirana.

"Saya memercayai Anda tapi kenapa Anda tidak memercayai saya? Kenapa Anda mengikat tangan saya seperti ini?"

"Kenapa kamu memercayai aku? Kita baru kenal beberapa hari dan aku masih mencurigai keluarga kamu karena bukti-bukti kuat mengarah ke keluarga kamu. Bukti-bukti yang menunjukan bahwa keluarga kamu yang sudah menahan surat permintaan bantuan hanya demi kenaikan jabatan dan karena pengkhianatan itu, ibuku dan pasukan terbaiknya, sahabat-sahabatku, tewas dengan sangat tragis di medan pertempuran"

"Karena Anda tidak pernah melukai saya. Anda bahkan menolong saya saat saya hampir tenggelam di sungai. Saya memercayai Anda dari yang terlihat di depan mata saya dan apa yang saya rasakan di hati saya"

"Apa yang kamu rasakan?" Kening Lingga menempel ke kening Kirana. Punggung Kirana refleks menegang karena terkejut. Napas Lingga yang hangat dan wangi jahe sontak terhirup oleh Kirana yang belum pulih dari keterkejutannya.

"Aku ingin mencium kamu saat ini juga....." Napas Lingga menderu dan jantung pria itu berdegup kencang.

Kirana semakin tegang dan napasnya tercekat saat jantungnya berdebar-debar tidak karuan.

"Apakah boleh?" Suara Lingga terdengar serak.

Kirana ingin menggelengkan kepalanya, tapi tidak memiliki daya.

"Kirana?" Napas Lingga semakin menderu dan suara pria tampan itu semakin serak.

Kirana ingin menyemburkan kata, "Jangan!" Tapi lidahnya kelu.........

Debaran jantung keduanya bergaung dahsyat di tengah keheningan malam.

...♥️♥️♥️♥️...

Yang sabar nggih, Ndoro Putri. Panjenengane taksih bingung kalih perasaan nipun \= Yang sabar, ya Tuan Putri. Beliau masih bingung dengan perasaannya sendiri.

1
Rahma AR
i klan meluncur
Rahma AR
ciee Lingga
anggita
👍👌sip
anggita
2 iklan, like 👆👆👍
anggita
tangisan ndoro putri, bahagia atau derita..?🤫
Rahma AR
🌹 untuk.author
anggita
gandi.... 🔥👿😡 lingga kirana...😍😋✌
anggita
like👍....2👆👆iklan
Cokelat almond
suka cerita unik seperti ini 😍
Rahma AR
ikan meluncur
Rahma AR
iklan meluncur
Be___Mei
Heiii 🤣 nggak salah Lingga menyebut Kirana kucing liar
Be___Mei
kwkwkwkk harga diri Lingga dipermainkan Kirana 🤣🤣
Be___Mei
Kirana ini agak agak sepertinya, dia berani berani tawar menawar dengan seorang Lingga 🤣🤣
Be___Mei
Aihhh, ketahuan! Ikut deg degan 😩
Afriyeni Official
OMG ini mah kelewatan jeruk makan jeruk /Blush/
Afriyeni Official
itu benar Kirana /Grin/
anggita
2👆👆iklan 👍like
Afriyeni Official
Mahapatih aja takluk dengan wanita cantik apalagi pria biasa /Grin//Facepalm/
anggita
👍like utk Kirana😘 Lingga.. 👆👆2 iklan utk thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!